HAND OUT
(Sigid Riyanto)
A. Penyelidikan :
Penyelidikan, adalah serangkaian tindakan penyelidik, untuk mencari dan menemukan
sesuatu keadaan atau peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana, guna menentukan
dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan (pasal 1 butir 4 dan 5 jo pasal 4, 5 KUHAP).
Fase:
1. Penyelidikan
2. Penyidikan
3. Dirumuskan surat dakwaan (diajukan untuk pemeriksaan sidnag)
4. Kalau udh ada hukum tetap, maka ada eksekusi (pelaksanaan pidana)
Pemeriksaan perkara:
Mendasarkan laporan dr peristiwa yg dialami seseorang ke penyelidikan penyelidik
menentukan apakah perb itu pidana apa bukan baru ke penyidikan (mendasar pada
Pasal 1 KUHP ttg asas legalitas), biasanya bisa tanya juga ke yg lebih ahli ini pidana apa
bukan
Bisa diliat apakah delik:
Materill akibat, atau
Formil unsur” yg memenuhi pasal” yg disangkakan (deliknya)
Karena iniii.. maka penyidik akan confirm perbuatan apa aja yg dilakukan, contoh tanah
yg penipuan dan penggelapan (menit 11)
1
2
Ketika melakukan penyelidikan, baik yg ada di kantor (saatnerima aduan), maupun polisi
yg nyangka ini adalah pidana, makai a bis amenghentikan org yg dihanggap melakukan
pelanggaran (tersangka)
B. Penyidikan :
Penyidikan, adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mengumpulkan alat bukti guna
membuat terang/menemukan tersangkanya. (Psal 1 huruf ke 1,2 dan 3 jo Pasal 6,7,8, 9
KUHAP).
2
3
mens rea)
ada 5 AB :
1. Keterangan saksi:
Syarat: yg mengalami, yg lihat peristiwa, mendegar peristiwanya, (MK bilang kalo
ga denger tapi bisa menguntungkan, maka bisa dipake) – kesaksian yg dengar dari
org lain itu ga boleh
Contoh: di suatu malam ada motor tabrakan. Tersnagka akan memperingan apa yg bs
dia lakukan. Ditanya kecepatannya brp? 40km/jam. Trs biar terbukti, trs ada org
(saksi) bilang dia denger ada deruan motor yg cepet bgt, trs denger ada suara
pengereman beberapa menit, trs ada suara keras.
2. Keterangan ahli:
keterangan yg dikasi seseorang berdasar keahliannya (ga harus lihat peristiwanya)
Ada 2 kualifikasi:
a. opini misal: ahli sarjana hukum berpendapat ini melanggar hukum atau
ga, misla korupsi pasal 1 dan 2 kan bilang “perb melawan hukum. Nah “perb
melawan hukum” tuh gmn? Dimaknai ya kalo dia ga sesuai sama hukum
(seharusnya gini tapi ga nglakuin atau nglanggar)
omini dilecten ga melakukan yg harusnya dilakukan
… dilecten .. (menit 27)
Perb melawan hukum bisa buat siapa aja (swasta maupun public)
b. Hasil pemeriksaan Ahli itu bisa berpendapat krn dia memeriksa faktanya
(menit 28) – ga boleh bohong dan harus ada kualifikasi
3. Surat:
Surat buah pikiran yg dituangkan dalam tulisan yg punya makna (bisa dr kertas
maupun elektronik)
Menurut KUHAP, ada 3 jenis surat:
a. Surat yg dibuat pejabat yg dikasi kewenangan membuat surat tertentu,
contoh: akte autentik (misal dalam bentuk pernikahan ya petugas nikah)
b. Dibuat oleh orang yg punya keahlian tertentu, misal surat fisum (krn dibuat
oleh ahli fisum)
c. Surat lain yg penting ngasih keetarangan ttg peristiwanya, misal surat jual
beli
4. Petunjuk keadaan/peristiwa/benda yg patut diduga ada kaitannya dgn tindak
pidana
3
4
Misal: sepatu di depan kamar, dia ga bisa bicara, tapi bisa aja diterangkan oleh
seseorang. Kek saksi tau ini milik sapa. Kalau ga mau ngaku nanti pakai sidik jari.
5. Keterangan terdakwa
Boleh aja di pengadilan bilang itu salah itu benar
4
5
Negara Republik Indonesia atau pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia yang
ditunjuk dapat menunjuk Inspektur Dua Polisi lain sebagai penyidik.
7. Dalam hal pada suatu sektor kepolisian tidak ada penyidik yang memenuhi
persyaratan kepangkatan dan pendidikan sebagaimana tersebut di atas, Kepala
Sektor Kepolisian yang berpangkat Bintara di bawah Inspektur Dua Polisi karena
jabatannya adalah penyidik
F. Penyidik Pembantu
a. Pejabat kepolisian yang diangkat untuk melaksanakan penyidikan.
b. Berpangkat paling rendah Brigadir Dua Polisi dan berpendidikan paling rendah
sarjana strata satu atau yang setara;
c. Mempunyai kewenangan sebagaimana penyidik, kecuali kewenangan melaksanakan
penahanan.
d. Membuat berita acara pemeriksaan untuk diserahkan kepada penyidik, kecuali untuk
pemeriksaan singkat BAP dapat langsung diserahkan pada penuntut umum.
5
6
a. masa kerja sebagai pegawai negeri sipil paling singkat 2 (dua) tahun;
b. berpangkat paling rendah Penata Muda/golongan III/a;
c. berpendidikan paling rendah sarjana hukum atau sarjana lain yang setara;
d. bertugas di bidang teknis operasional penegakan hukum;
e. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter pada
rumah sakit pemerintah;
f. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan pegawai negeri sipil paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir;
g. mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan di bidang penyidikan.
6
7
UPAYA PAKSA
A. Penangkapan
1. Alasan penangkapan :
a. Seorang yang diduga keras melakukan tindak pidana
b. Terdapat alat bukti permulaan yang cukup (Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor 21/PUU-XII/2014 harus terdapat paling sedikit dua alat bukti yang
syah)
2. Cara penangkapan :
a. Dilakukan oleh petugas kepolisian negara (kecuali dalam keadaan tertangkap
tangan).
b. Petugas membawa surat tugas untuk melakukan penangkapan.
c. Menunjukan surat perintah penangkapan yang berisi :
1). Identitas tersangka (nama, umur dan tempat tinggal).
3. Batas waktu penangkapan : 1 hari (24 jam), kecuali untuk tindak pidana tertentu
(Narkotika 3 x 24 jam) dapat diperpanjang 3 x 24, (Pasal 76 UU 35 Tahun 2009).
/ Terorisme 14 x 24 jam dapat di perpanjang 7 x 24 jam ( UUPasal 28 Ayat (1)
UU No 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas UU No. 15 Tahun 2003 ).untuk
menghindari habis waktu (karena kondisi geografis) tersebut penyidik dapat
melakukan tindakan berupa :
a. Penangkapan dilakukan oleh penyidik sendiri.
b. Penyidik mengeluarkan surat perintah untuk membawa/menghadapkan
tersangka kepada penyidik.
7
8
4. Larangan penangkapan :
a. Tindak pidana yang berupa pelanggaran, kecuali setelah dipanggil 2 kali
tidak mau datang.
b. Tempat tertentu yang sedang dipergunakan sesuai dengan peruntukannya
(tempat ibadah, Pengadilan, Gedung wakil rakyat) kecuali dalam keaadaan
tertangkap tangan (Pasal 35 KUHAP).
B. Penahanan :
1. Alasan penahanan :
a. Untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan.
b. Berdasarkan alat bukti yang cukup, tersangka atau terdakwa telah melakukan
perbuatan pidana.
c. Memenuhi syarat obyektif dan subyektif.
1). Syarat obyektif :
a). Perbuatan pidana diancam dengan pidana paling sedikit 5 tahun atau lebih.
b). Perbuatan pidana tertentu yang disebutkan dalam pasal 21 ayat (4) huruf b,
seperti pasal 282 ayat (3), 296, 335 ayat (1),372, 378, 379 a, 453, 454, 455,
459, 480, 506 KUHP. Perbuatan pidana lain diluar KUHP, dengan tetap
memperhatikan ketentuan yang bersifat khusus, sebagai yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan yang terkait.
8
9
b). Tahanan Rumah, mengurangi masa pidana 1/3 dari waktu ditahan
c). Tahanan kota, mengurangi masa pidana 1/5 dari waktu ditahan.
5. Penangguhan penahanan :
a. Alasan penangguhan penahanan :
9
10
6. Syarat penangguhan :
a. Syarat umum :
b. Syarat khusus :
1). Jaminan uang atau orang (pihak lain yang memberi jaminan berupa uang).
3). Bukti setoran dibuat rangkap 3 ( untuk penyetor, Arsip dan instansi yang
melakukan penahanan).
4). Uang jaminan akan menjadi milik negara (disetorkan ke Kas Negara), apabila
apabila pemohon melarikan diri dan setelah 3 bulan dicari tidak ketemu.
5). Uang jaminan akan kembali pada pemilik apa bila, penangguhan dicabut,
putusan telah mempunyai kekuatan HK tetap.
C. Penggeledahan
10
11
b. Petugas membawa dan menunjukan surat tugas dan ijin dari KPN.
c. Harus ada saksi, dalam pemilik mengijinkan harus ada dua saksi dari
lingkungan setempat.
d. Dalam hal pemilik tidak mengijinkan atau tidak hadir, maka harus
disaksikan oleh ketua lingkungan setempat dan du orang saksi dari
lingkungannya.
11
12
b. Penggeledahan di delegasikan :
2). Penyidik setempat melaporkan adanya permintaan dan menunjukan surat ijin
penggeledahan.
3) penyidik pelaksana membuat berita acara dan diserahkan pada penyidik yang
mendelegasikan penggeledahan.
7. Penggeledahan Badan:
a. Alasan penggeledahan :
1). Terdapat alasan yang kuat terdapat benda yang dapat disita, disimpan atau
terdapat dalam tubuh tersangka.
2). Khusus untuk pemeriksaan rongga tubuh dilakukan oleh petugas yang
mempunyai jenis kelamin yang sama dan dilakukan ditempat tertutup.
D.Penyitaan
1. Penyitaan biasa :
a. Harus ada ijin dari KPN setempat.
b. Waktu penyitaan petugas menunjukan surat pengenal.
c. Menunjukan barang yang disita kepada pemilik/yang mengusai atau keluarganya.
d. Diskasikan oleh kepala lingkungan atau warga setempat.
e. Dibuat berita acara penyitaan, di bacakan dan apabila mereka telah menerima,
memberi tandatangan oleh pemilik atau yang mengusai atau keluarganya, serta
para saksi.
f. membungkus benda sitaan, dan diberi :
1). Catatan jenis, ukuran, berat barang yang disita.
12
13
6). Apabila tidak dapat dibungkus cukup diberi catatatan dan ditempelkan pada benda
sitaan.
a. Terdapat kekhawatiran, bahwa barang yang akan disita akan dilarikan atau
dimusnahkan atau dipindahkan.
b. Dapat dilakukan tanpa surat ijin KPN.
c. Dalam waktu 2 x 24 jam harus melaporkan kepada KPN untuk dimintakan
persetujuan.
d. Waktu penyitaan petugas menunjukan surat pengenal.
e. Menunjukan barang yang disita kepada pemilik/yang mengusai atau keluarganya.
f. Diskasikan oleh 2 warga lingkungan setempat, dan ketua lingkungan setempat.
g. Dibuat berita acara penyitaan, di bacakan dan apabila mereka telah menerima,
memberi tandatangan oleh pemilik atau yang mengusai atau keluarganya, serta
para saksi.
h. Benda yang disita dibungkus seperti dalam catatatan pada huruf f, nomor 1 di
atas.
i. Laporan (tembusannya ) dilaporkan kepada :
1). KPN untuk dimintakan persetujuan.
13
14
d. Penyitaan terhdap paket atau surat yang dikirim melalui jasa pengiriman
barang/surat.
a. Suarat dapat disita atas persetujuan yang menyimpan atau yang mengusai.
b. Terhadap surat-surat, apabila pejabat yang yang bersangkutan keberatan, harus ada
ijin khusus dari KPN,.
d. Atas ijin majelis pengawas daerah, minut akte notaries dapat disita,
a. Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagaian diduga
diperoleh dari tindak dipidan atau sebagai hasil dari tindak pidana.
f. Benda yang dalam sitaan atau pailit dalam perkara perdata dapat disita sepanjang
memenuhi persyaratan.
14
15
5). Dalam keadaan memaksa dapat dsimpan pada tempat khusus, atau pada tempat
semula benda tersebut berasal.
7. Lelang benda siataan pada waktu perkara belum memperoleh putusan hukum
tetap Dilakukan apa bila :
a. Benda siatan mudah rusak, busuk, hinga tidak mungkin disimpan sampai dengan
putusan berkekuatan hukumtetap.
c. Penuntut umum atas ijin Hakim PN, hakim PT atau Hakim Agung (sesuai dengan
Tkt pemeriksaannya, apabila perkara sudah diperiksa di pengadilan.
15
16
4). Pelaksaan penyitaan disaksikan oleh 2 orang saksi dan kepala lingkungan
setempat.
5). Surat perintah penyitaan, apabila tidak dilakukan oleh penyidik sendiri.
16
17
E. Penyitaan surat .
1. Atas ijin KPN penyidik dapat membuka, memeriksa dan menyita surat
yang dikirim melalui jasa Kantor Pos, Telekomunikasi, atau perusahaan
komunikasi dan angkutan atas benda yang dicurigia ada hubungannya
dengan perbuatan yang diperiksa.
3. Surat yang sudah dibuka dan tidak ada kaitannya dengan perkara yang
diperiksa di buat berita acara dan ditandatangi penyidik dan diserahkan
kembali ke asal muasal surat disita. Penyidik wajib menjaga kerahasiaan
atas isi surat.
17