Berdasarkan Fakta fakta yang terungkap dalam persidangan sampailah kami kepada pembuktian
Oleh kerna dakwaan kami di susun dalam bentuk alternatif dan berdasarkan alat bukti yang terungkap
pada pemeriksaan di depan persidanagan keterangan berupa saksi0saksi di bawah sumpah yang
bersesuian satu dengan yang lainnya, keterangan terdakwa kesatu: Pasal 374 KUHP yang
1. Barang siapa;
2. Dengan sengaja dan melwan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang
4. Yang di lakukan oleh yang penguaasaan-nya terhadap barang di sebapkan karna adanya
hubungan kerja atau karna pencahariannya atau karna mendapat upah untuk itu;
Bahwa pengertian”barang siapa” di sini adalah siapa saja orang atau subjek hukum yang
Undan-Undang tidak mensyaratkan adanya sifat tertentu yang harus di miliki dari seorang
pelaku, dengan demikian pengertian”barang siapa” berlaku terhadap siapa pun dalam arti
unsur setiap orang meliputi subjek hukum, baik perorangan maupun badan hukum, yang
melakukan perbuatan di ancam dengan undang undang yang di lakukan oleh seseorang yang
Istilah rumusan “barang siapa” Menginsyaratkan bahwa subjek hukum atau sasaran dari
hukum pidana adalah siapa saja, sehingga oleh karenanya setiap orang perorangan hak
mampu (Bevoegd) mengemban hak dan kewajiban atau orang yang mampu mengerti makna
dan akibat perbuatan yang di lakukannya (die omde fertelijke strkking der eigen handeling de
begryppen).
Mengenai kemampuan bertanggung jawab dri subjek hukum tersebut, memorie Van
Toelichting (MvT) menegaskan bahwa “unsur kemampuan bertanggung jawab tidak perlu di
buktikan “ unsur yang di anggap terdapat pada tiap orang yang melakukan perbuatan yang
melanggar undang-undang sebagai unsur yang lain; dalam setiap delik (stivzwijgen element
van eek delictie ). Unsur mana baru di buktikan jika ada keragu raguan tentang toelichting van
Bahwa yang di ajukan ke persidangan dalam perkara ini adalah orang autau manusia yaitu
Terdakwa Ika hariati, sesuia dengan fakta fakta Yuridis yang terungkap di muka persidangan,
di peroleh lat bukti yang sah sebagi berikut yaitu subjek hukum terdakwa tersebut di atas, baik
dengan jelas, tegas dan berturut turut, dapat memberikan jawaban jawaban atas pertayaan
pertayaan penyidik, Majelis Hakim dan Penuntut Umum serta Penasihat Hukumnya. Terdakwa
adalah orang yang menurut Hukum mampu bertanggung jawab atas perbuatan yang di
lakukan.
Dengan demikian unsur barang siapa telah terbukti sacara sah dan meyakinkan menurut
Hukum.
b. unsur Dengan sengaja dan melwan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu
bahwa sengaja berarti menghendaki dan mengetahui apa yang dia perbuat dan di
lakukan.KUHP tidak menerangkan mengenai arti dan definisi tentang kesenggajaan atau
Dolus Intent opzet. Tetapi memorie van toelicthing (memori Penjelasan) mengartikan
unsur dari tindak pidana, yaitu perbuatan yang di larang, akibat yang menjadi pokok
alasan di adakan larangan itu, dan bahwa perbuatan itu melanggar hukum, dalam
Teori kehendak yang di ajarkan oleh Van Hippel (jerman) dengan karangannya
tentang “Die Grenze Von Vorzatz und Fahrlassigkeit” 1903 menerangkan bahwa sengaja
adalah kehendak untuk membuat suatu perbuatan dan kehendak untuk menimbulkan
akibat dari perbuatan itu, dengan kata lain apabila seseorang melakukan perbuatan yang
tertentu, tentu saja melakukannya itu kehendak menimbulkan akibat tertentu pula, krna ia
Doluslehre” 1907, menerangkan bahwa tidaklah mungkin sesuatu akibat atau hal ikhwal
yang menyertai itu tidak dapat di katakana oleh perbuatannya tentu dapat di
Menurut teori kehendak (willstheorie) adalah hal yang baik terhadap perbuatannya
maupun terhadap akibat atau hal ikhwal yang menyertai, dapat di kehendaki oleh si
dan hal ikhwal yang menyertai, sebaliknya menurut teori pengetahuan/ membayangkan/
persangkaan (Voorstellingstheorie ) bahwa akibat atau hal ikhwal yang menyertai itu tidak
Bahwa memiliki Dengan Melawan Hukum yang menurut memorie van toelichting
mengenai pembentukan dalam pasal 372 KUHP ini di tafsirkan sebagai cara melawan
Hukum menguasai sesuatupun seolah olah dia adalah pemilik dari benda tersebut,
padahal ia bukan pemiliknya. Selain itu Hoge raad menafsirkan perbuatan tersebut
sebagai “menguasai benda milik orang lain secara bertentangan dengan sifat dari pada
hak yang di miliki oleh si pelaku atas benda tersebut, sedangkan menurut
yang nyata sebagimana yang dapat di lakukan oleh pemilikny atas benda tersebut,
sehingga berakibat bahwa kekuasaan atas benda itu menjadi di lepaskan dari pemiliknya.”
Selain itu Unsure ini juga menunjukan sifat melawan Hukum dari perbuatan yang
telah di lakukan oleh pelaku, dimana menurut Prof. Strijd Met Datgene berarti
Prof.Van Bemmelen Van Hattum, yang di maksud dengan memiliki dengan melawan
hukum yaitu melakukan suatu perilaku yang mencerminkan putusan pelaku untuk secara
Bahwa untuk menjelaskan unsur tersebut di atas maka terlebih dahulu akan di
jelaskan mengenai suatu pengertian barang yaitu bahwa perbuatanmenguasai bagi diri
sendiri secara melawan hukum itu harus di tujukan kepada benda-benda yang berwujud
dan bergerak. Sedangkan pengertian sebagian atau seluruhnya milik orang lain adalah
tidak setiap benda berwujud dan bergerak yang dapat di jadikan objek dari kejahatan
penggelapan, oleh kerena itu benda tersebut harus memenuhi syarat yakni di miliki oleh
bahw yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain (Saskol) berarti tidak saja
bahwa kepunyaan itu berdasarkan dari perundangan yang berlaku, tetapi juga
saksi bersesuaian antara satu dengan yang lainnya, barang bukti, di temukan fakta hukum bahwa
terdakwa merupakan Karyawn PT.Yong Xing Abadi Jaya, yang bekerja sebagai sales marketing
sejak tahun 2019 yang mempunyai tugas melakukan penjualan serta melakukan penagihan
terhadap Produk Ice Cream dari PT.Yong Xing Abadi Jaya. Bahwa berdasarkan Nota penjualan 25
mei 2019 terdakwa telah melakukan penagihan terhadap toko Tang cell yang telah melakukan
pembelian barang milik perusahaan PT.YONG XING Abadi Jaya dan oleh Pihak Toko Tang cell
telah melakukan pembayaran kepada terdakwa sebesar Rp.1.493.800,-(satu juta empat ratus
Sembilan puluh tiga ribu delapan ratus rupiah) namum setelah terdakwa menerima uang hasil
penagihan tersebut teryata oleh terdakwa tidak menyetorkan nya kepada pihak perusahaan
PT.YONG XING Abadi Jaya selanjutnya pada tanggal 03 Agustus 2019 terdakwa melakukan
penyetoran uang hasil penjualan barang kepada kasir perusahaan PT.YONG XING Abadi Jaya
sebesar Rp.6.035.200,- (enam juta tiga puluh lima ribu dua ratus rupiah). Padahal berdasarkan
nota jalan seharusnya terdakwa menyetorkan uang sebesar Rp.8.126.200,-(Delapan juta seratus
dua puluh enam ribu dua ratus rupiah). Sehingga terjadi selisih atas setoran tersebut kepada kasir
perusahaan PT.YONG XING Abadi Jaya. Selanjutnya pada tanggal 09 september 2019 terdakwa
melakukan penyetoran kepada kasir perusahaan PT.YONG XING Abadi Jaya terhadap DO kredit
barang yang terdakwa amabil berupa 5 (lima) Dos es krim chocolate yang totalnya seharga
Rp.16.070.000,-(enam juta tujuh puluh tiga ribu rupiah). Namum yang tedakwa setorkan hanya
sebesar Rp.15.641.000,-(lima belas juta enam ratus empat puluh satu ribu rupiah) sehingga terjadi
selisih atas setoran terdakwa tersebut sebesar Rp.432.000,- (empat ratus tiga puluh dua ribu
rupiah). Dan uang tersebut terdakwa ambil , sehingga jmlah total uang milik perusahaan PT.YONG
XING Abadi Jaya yang telah terdakwa ambil adalah sebesar Rp.3.925.800.- (Tiga juta Sembilan
ratus dua puluh lima ribu delapan ratus rupiah) dan uang tersebut telah habis terdakwa gunakan
untuk kepentingan pribadinya sendiri tanpa sepengetahuan atau Izin dari pihak perusahaan
PT.YONG XING Abadi Jaya selaku pemiliknya, sehingga akibat perbuatan terdakwa tersebut
mengakibatkan pihak perusahaan PT.YONG XING Abadi Jaya. Mengalami kerugian sebesar
Rp.3.925.800,-(tiga juta Sembilan ratus dua puluh lima ribu delapan ratus rupiah). Dan uang
tersebut telah habis terdakwa pergunakan untuk kepentingan Pribadinya sendiri tanpa
sepengetahuan atau seizing dari pihak perusahaan PT.Yong Xing Abadi Jaya, selaku pemiliknya
Dengan demikian Unsur “dengan sengaja dan melawan Hukum mengaku sebagai milik
sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah milik orang lain” telah terbukti
Bahwa yang di maksud dengan ada dalam kekuasaannya bukan karna kejahatan yaitu
benda yang ada kepadanya adalah benda yang di kuasai oleh pelaku, tanpa menghiraukan
apakah ia secara pribadi menguasai benda tersebut ataukah menyuruh orang lain untuk
Berada dalam kekuasaannya bukan karna kejahatan berarti juga sih pelaku melakukan
penguasaan yang nyata atas benda tersebut, yaitu bahwa benda tersebut berada dalam
saksi, bersesuain antara satu dengan yang lainnya, barang bukti dan petunjuk di temukan fakta
hukum bahwa terdakwa yang bekerja sebagai sales Marketing mempunyai tugas dan tanggung
jawab untuk melakukan penjualan produk miik perusahaan, serta melakukan penagihan terhadap
faktur hasil penjulan barang yang telah di jual kemudian berdasarkan Nota penjualan tertanggal
25 mei 2019 terdakwa telah melakukan penagihan terhadap toko Tang cell yang telah melakukan
pembelian barang milik perusahaan PT.YONG XING Abadi Jaya dan oleh Pihak Toko Tang cell
telah melakukan pembayaran kepada terdakwa sebesar Rp.1.493.800,-(satu juta empat ratus
Sembilan puluh tiga ribu delapan ratus rupiah) namum setelah terdakwa menerima uang hasil
penagihan tersebut teryata oleh terdakwa tidak menyetorkan nya kepada pihak perusahaan
PT.YONG XING Abadi Jaya selanjutnya pada tanggal 03 Agustus 2019 terdakwa melakukan
penyetoran uang hasil penjualan barang kepada kasir perusahaan PT.YONG XING Abadi Jaya
sebesar Rp.6.035.200,- (enam juta tiga puluh lima ribu dua ratus rupiah). Padahal berdasarkan
nota jalan seharusnya terdakwa menyetorkan uang sebesar Rp.8.126.200,-(Delapan juta seratus
dua puluh enam ribu dua ratus rupiah). Sehingga terjadi selisih atas setoran tersebut kepada kasir
perusahaan PT.YONG XING Abadi Jaya. Selanjutnya pada tanggal 09 september 2019 terdakwa
melakukan penyetoran kepada kasir perusahaan PT.YONG XING Abadi Jaya terhadap DO kredit
barang yang terdakwa amabil berupa 5 (lima) Dos es krim chocolate yang totalnya seharga
Rp.16.070.000,-(enam juta tujuh puluh tiga ribu rupiah). Namum yang tedakwa setorkan hanya
sebesar Rp.15.641.000,-(lima belas juta enam ratus empat puluh satu ribu rupiah) sehingga terjadi
selisih atas setoran terdakwa tersebut sebesar Rp.432.000,- (empat ratus tiga puluh dua ribu
rupiah). Dan uang tersebut terdakwa ambil , sehingga jmlah total uang milik perusahaan PT.YONG
XING Abadi Jaya yang telah terdakwa ambil adalah sebesar Rp.3.925.800.- (Tiga juta Sembilan
ratus dua puluh lima ribu delapan ratus rupiah) dan uang tersebut telah habis terdakwa gunakan
untuk kepentingan pribadinya sendiri tanpa sepengetahuan atau Izin dari pihak perusahaan
PT.YONG XING Abadi Jaya selaku pemiliknya, sehingga akibat perbuatan terdakwa tersebut
mengakibatkan pihak perusahaan PT.YONG XING Abadi Jaya. Mengalami kerugian sebesar
Rp.3.925.800,-(tiga juta Sembilan ratus dua puluh lima ribu delapan ratus rupiah).
Dengan demikian Unsur ”Tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan”
d. Unsur yang di lakukan oleh yang penguasaannya terhadap barang di sebapkan karena adanya
hubungan kerja atau karna pencahariannya atau karena mendapat upah untuk itu;
Bahwa berhubungan dengan pekerjaannya di dalam pasal ini adalah terjemahan dari kata
mata pencarian, di mana barang yang di kuasai seseorang dalam hubungan kerjanya tersebut
misalnya uang belanja yang di kuasai oleh seorang pembantu rumah tangga yang di perinthkan
leh majikannnya untuk belanja ke pasar. Benda yang di kuasai seseorang “karena mata
Pencahariannya” itu adalah uang perusahaan yang di kuasai oleh seorang kasir yang bekerja pada
perusahaan tersebut.
saksi yang bersesuaian antara satu dengan yang lainnya, barang bukti dan petunjuk di temukan
fakta hukum bahwa terdakwa bekerja sebagai sales marketing di perusaaan PT.Yong Xing Abadi
Jaya, sejak tahun 2019 di mana terdakwa mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu melakukan
penjualan produk-produk milik perusahaan PT.Yong Xing abadi Jaya, berdasarkan faktur yng di
keluarkan dari perusahaan, melakukan penagihan terhadap faktur hasil penjualan barang yang
telah di jual di wilayah, kec.manggala dan kec Makassar dan mendapatkan gaji sebesar
Rp.2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah). Kemudian berdasarkan Nota penjualan Tertanggal
25 mei 2019 terdakwa telah melakukan penagihan terhadap toko Tang cell yang telah melakukan
pembelian barang milik perusahaan PT.YONG XING Abadi Jaya dan oleh Pihak Toko Tang cell
telah melakukan pembayaran kepada terdakwa sebesar Rp.1.493.800,-(satu juta empat ratus
Sembilan puluh tiga ribu delapan ratus rupiah) namum setelah terdakwa menerima uang hasil
penagihan tersebut teryata oleh terdakwa tidak menyetorkan nya kepada pihak perusahaan
PT.YONG XING Abadi Jaya selanjutnya pada tanggal 03 Agustus 2019 terdakwa melakukan
penyetoran uang hasil penjualan barang kepada kasir perusahaan PT.YONG XING Abadi Jaya
sebesar Rp.6.035.200,- (enam juta tiga puluh lima ribu dua ratus rupiah). Padahal berdasarkan
nota jalan seharusnya terdakwa menyetorkan uang sebesar Rp.8.126.200,-(Delapan juta seratus
dua puluh enam ribu dua ratus rupiah). Sehingga terjadi selisih atas setoran tersebut kepada kasir
perusahaan PT.YONG XING Abadi Jaya. Selanjutnya pada tanggal 09 september 2019 terdakwa
melakukan penyetoran kepada kasir perusahaan PT.YONG XING Abadi Jaya terhadap DO kredit
barang yang terdakwa amabil berupa 5 (lima) Dos es krim chocolate yang totalnya seharga
Rp.16.070.000,-(enam juta tujuh puluh tiga ribu rupiah). Namum yang tedakwa setorkan hanya
sebesar Rp.15.641.000,-(lima belas juta enam ratus empat puluh satu ribu rupiah) sehingga terjadi
selisih atas setoran terdakwa tersebut sebesar Rp.432.000,- (empat ratus tiga puluh dua ribu
rupiah). Dan uang tersebut terdakwa ambil , sehingga jmlah total uang milik perusahaan PT.YONG
XING Abadi Jaya yang telah terdakwa ambil adalah sebesar Rp.3.925.800.- (Tiga juta Sembilan
ratus dua puluh lima ribu delapan ratus rupiah) dan uang tersebut telah habis terdakwa gunakan
untuk kepentingan pribadinya sendiri tanpa sepengetahuan atau Izin dari pihak perusahaan
PT.YONG XING Abadi Jaya selaku pemiliknya, sehingga akibat perbuatan terdakwa tersebut
mengakibatkan pihak perusahaan PT.YONG XING Abadi Jaya. Mengalami kerugian sebesar
Rp.3.925.800,-(tiga juta Sembilan ratus dua puluh lima ribu delapan ratus rupiah).
Dengan demikian unsur yang di lakukan oleh yang penguasaannya terhadap barang di
sebapkan karena adanya hubungan kerja atau karena pencahariannya atau karena mendapat
upah untuk itu “telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut Hukum.
Berdasarkan uraian tersebut maka kami berpendapat bahwa Ika Hariati telah terbukti
secara sah dan meyakinkan melakukan “pidana penggelapan dalam jabatan “ sebagimana di atur
dan di ancam pidana dalam Pasal 374 KUHP yang unsur unsurnya telh terpenuhi dan oleh karena
alasan pemaaf dan maupun alasan pembenar yang dapat menghapus kesalahannya dari
pertanggung jawaban pidana, sehingga sepatutnya terdakwa di jatuhi hukuman yang setimpal
kerugian;
Berdasarkan dari uraian di maksud kami jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini memperhatikan
MENUNTUT
Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar yang memeriksa dan mengadili
ancam pidana dalam pasal 374 KUHP yang di dakwakan kepada terdakwa dalam
dakwaan kesatu;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Ika Hariati oleh karena itu dengan pidana
penjara selama satu tahun dengan di kurangi dari masa penangkapan dan masa
penahanan yang telah di jalani oleh terdakwa denan perintah terdakwa tetap di tahan
- Surat jalan warna merah tertanggal 25-05-2019 atas nama sales Ika Hariati yang tercantum
harga sebesar Rp.12.945.000,-(Dua belas juta Sembilan ratus empat puluh lima ribu rupiah);
- Nota Penjualan PT.Yong Xing Abadi Jaya atas nama Toko Tang Cell jalan Toa Daeng
tertanggal 25 mei 2019 atas nama sales Ika Hariati yang bertuliskan Rp.1.493.800,-(satu juta
- 1 (satu) lembar rincian uang nama sales Ika Hariati penjual tertanggal 25 mei 2019;
- 1 (satu) buku bertuliskan Ika Hariati yang tertulis tanggal 25 mei 2019 toko tang Cell jumlah
Rp.1.493.800,-(satu juta empat ratus Sembilan puluh tiga ribu delapan ratus rupiah),
- 1 (satu) lembar surat jalan warna merah tertanggal 03 agustus 2019 yang tertuliskan Ika –
Enal jumlah Rp.8.126.200,-(Delapan juta seratus dua puluh enam ribu dua ratus rupiah);
- 1 (satu) lembar rincian uang atas nama Ika hariatitanggal 03 agustus 2019 yang bertuliskan
kredit Toko Ika Jumlah Rp.2.000.000,-(dua juta rupiah) yang di tanda tangani oleh Admin atas
- 1 (satu) lembar surat putih atas nama sales Ika/sharil tertanggal 09/09/2019 yang bertuliskan
- 1 (satu) lembar Nota PT.Yong Xing Abadi Jaya warna putih tertanggal 09/09/2019 atas nama
sales Ika hariati bertuliskan Rp.15.641.000,-(lima belas juta enam ratus empat puluh satu ribu
rupiah);
- 1 (satu) lembar kredit transfer atas nama sales Ika hariati tertanggal 09/09/2019 bertuliskan
DO ika lima dos cup dengan jumlah Rp.432.000,-(empat ratus tiga puluh dua ribu rupiah);
- 1 (satu) lembar hasil Audit internal PT.Yong Xing Jaya yang di tanda tangani oleh kasir dan
HRD tertanggal 01 November 2019 dengan jumlah Rp.3.925.800,-(tiga juta Sembilan ratus
dua puluh lima ribu delapan ratus rupiah); tetap terlampir dalam berkas perkara .
4.menetapkan agar terdakwa di bebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,-
Demikian tuntutan pidana yang di bacakan dan di serahkan dalam siding hari ini.