Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI, JAKARTA

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2021/2022 ( SORE )

Oleh : Rikardus Moan Baga


NIM : 010002102013

Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Hukum


Hari/Tanggal : Selasa, 12 Oktober 2021
Dosen : Dr.Aji Wibowo,SH.MH

1.
a) Subjek hukum adalah sesuatu yang menurut hukum memiliki hak dan
kewajiban, maka ia memiliki kewenangan untuk bertindak. Dalam hak
kewenangan bertindak yaitu kewenangan menurut hukum. Sedangkan yang
dapat mejadi subjek hukum adalah; manusia atau orang dan badan hukum.
Orang sebagai subjek hukum pada dasarnya dimulai sejak ia lahir dan berakhir
setelah orang itu meninggal. Orang yang mempunyai subjek hukum
mempunyai kewenangan untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban dan
menerima hak-haknya.
Seseorang dinyatakan wewenang untuk melakukam tindakan hukum apabila;
orang itu telah dewasa dan orang itu sehat rohani atau jiwanya, tidak ditaruh
dibawah pengampuan. Orang bisa dikatakan dewasa secara hukum yaitu
seorang pria adalah setelah dia berumur 18 tahun dan seorang wanita adalah
setelah dia berumur 15 tahun (Pasal 15 BW), dan menurut undang-undang No.
1/1974 dewasa pria umur 19 tahun dan dewasa wanita umur 16 tahun.
Seorang dianggap cakap melakukan tindakan hukum apabila ia cakap untuk
mempertanggungjawabkan sendiri segala tindakan-tindakannya.
b) Peristiwa hukum adalah peristiwa kemasyarakatan yang membawa akibat
yang di atur oleh hukum, misalnya peristiwa perkawianan seseorang pria dan
wanita menurut agama dan kepercayaan berdasarkan hukum.
Ada dua peristiwa hukum yang dapat dibedakan;
❖ Peristiwa hukum karena perbuatan subjek hukum, yaitu peristiwa hukum
yang terjadi karena akibat perbuatan subjek hukum, misalnya; peristiwa
tentang pembuatan surat wasiat, dan peristiwa tentang penghibaan
barang.
❖ Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subjek hukum, peristiwa hukum
yang terjadi dalam masyarakat yang tidak merupakan akibat dari
perbuatan subjek hukum. Misalnya; kelahiran seorang bayi, kematian,
kedalaursa (kedauarsa dibedakan menjadi kedaluarsa equisitief/
kedaularsa lewat waktu dan kedaluarsa extinctief/ kedaulurasa yang
melenyapkan kewajiban)
Skema peristiwa hukum dapat dijelaskan dengan bagan seperti dibawah ini:
Penjelasan bagan :
Peristiwa hukum dibedakan menjadi dua;
• Peristiwa hukum berbuatan subjek hukum, dalam perbuatan subjek hukum
dapat dibedakan lagi menjadi;
o Perbuatan subjek hukum yang merupakan perbuatan hukum, terdiri
dari;
▪ Perbuatan hukum bersegi satu
▪ Perbuatan hukum bersegi dua
▪ Perbuatan hukum berbanyak segi
o Perbuatan yang bukan perbuatan hukum, dibedakan menjadi dua;
▪ Perbuatan subjek hukum yang akibat hukumnya tidak
dikehendaki oleh pelaku, misalnya zaakwaarneming )Pasal 1354
KUHPerdata).
▪ Perbuatan melawan hukum (Pasal 1356 KUHPerdata)

• Perbuatan hukum yang bukan perbuatan subjek hukum


o Kelahiran
o Kematian
o Kadaluarsa, kadaluarsa dibedakan menajadi dua;
▪ Kadaluarsa aquisitief, dan
▪ Kadaluarsa extinctief.
2.
a. Perbuatan melawan hukum menurut Pasal 1365 KUHPerdata, adalah “tiap
perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti
kerugian tersebut.” Maka yang dimaksud dengan perbuatan melanggar hukum
adalah perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan oleh seseorang, yang
karena kesalahannya itu telah menimbulkan kerugian bagi orang lain.
Perbuatan melawan hukum harus mempunyai unsur;
❖ Adanya perbuatan,
❖ Perbuatan tersebut melawan hukum,
❖ Adanya kesalahan dari pihak pelaku,
❖ Adanya kerugian bagi korban,
❖ Adanya hubungan kasual antara perbuatan dan kerugian.
b. Zaakwarneming adalah perbuatan subjek hukum yang akibat hukumnya tidak
dikehendaki oleh pelaku.
c. Perbuatan hukum adalah perbuatan atau tindakan subjek hukum yang dapat
menimbulkan suatu akibat hukum yang dikehendaki oleh pelaku. Misalnya
perjanjian sewa menyewa rumah maka jelas yang timbul dari perbuatan para
pihak yang mengadakan perjanjian akan menimbulkan hak dan kewajiban.
Sedangkan;
Bukan perbuatan hukum adalah: Zaakwaarneming, perbuatan subjek hukum
yang akibat hukumnya tidak dikehendaki oleh pelaku.
3.
a. Yang dimaksud dengan penemuan hukum ialah hakim melakukan
pembentukan hukum adalah menurut ketentuan pasal 14 Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 1970 meyatakan bahwa hakim sebagai pejabat pengadilan
dan pelaksana hukum juga wajib melaksanakan tugas yang diberikan oleh
pengadilan untuk memeriksa dan mengadili suatu perkara yang dilimpahkan
ke pengadilan tersebut. Artinya seorang hakim harus memiliki kemampuan dan
keaktivan dlam menemukan hukum, recht vinding yang dimaksud dengan recht
vinding adalah proses pembetukan oleh hakim atau aparat pehnegak hukum
lainnya dalam penerapan peraturan umum terhadap peristiwa hukum yang
konkrit dan hasil penemuan hukum menjadi pertimbangan untuk pengambilan
keputusan hukum. Van Apeldorn menyatakan hakim dalam tugasnya
menemukan hukum harus memperhatikan;
❖ Menyesuaikan undang-undang dengan fakta kongkrit
❖ Dapat juga menambah undang-undang apabila perlu.
b. Metode konstruksi analogis adalah penafsiran dengan memberi ibarat (kias)
pada kata-kata tersebut sesuai dengan asas hukumnya, sehingga suatu
peristiwa yang tidak cocok dengan peraturannya, dianggap sesuai dengan
bunyi peraturannya Contoh; menyambung listrik dianghgap sama dengan
mengambil aliran listrik.
4.
a.
❖ Apa yang di maksud dengan mazhab-mazhab ilmu hukum adalah
hukum dapat didekati dari berbagai sudut pandang seperti sudut
pandang sejarah, sosiologi, filsafat dan bahkan dari sudut pandang ilmu
hukum itu sendiri misalanya sari sudut pandang sejarah, yaitu
memandang bahwa hukum yang berlaku berlaku sekarang ini berlainan
dengan hukum pada waktu yang lampau dan mungkin berbeda dengan
hukum pada waktu yang akan datang, sedangkan pendekatan dari
sudut sosiologi memandang hukum hanyalah sebagai gejala
masyarakat, dan dari sudut filsafat, hukum itu merupakan hasil
pemikiran manusia yang selalu berkembang sesuai dengan logika akal
manusia. Dari segi hukum itu sendiri memcoba mempelajari hukum
terlepas dari unsur-unsur kebudayaan, politik, sosial, dan ekonomi.
❖ Apa yang dimaksud dengan hukum alam, hukum alam adalah mazhab
hukum kodrat dalam pandangan Thomas Aquino adalah Lex Naturalis
yaitu hukum abadi Tuhan yang ada dalam kitap suci yang bisa di
tangkap oleh manusia contohnya jangan mencuri, jangan membunuh,
jangan berzinah atau dikenal dengan itilah adalah lex humena. Hukum
alam yang bisa di tangkap oleh manusia dan din jadikan aturan hukum
di dalam hukum positif. Rudolf Stammler berpandangan hukum alam
berlaku tergantung pada waktu dan tempat, misalnya ada makanan-
makanan tertentu yang tidak boleh dimakan tapi pada saat itu tidak ada
makanan maka harus memakannya. Rudolf Stammler Penganut hukum
alam rasional, hukum alam yang berdasarkan akal manusia, bahwa
manusialah yang menetukan.
b. Law as a toll of sosisal engginering adalah hukum adalah alat untuk
merekayasa masyarakat, jadi kemana masyarakat ini mau dibawah maka
dipergunakanlah hukum substasniya yaitu dari mazab-mazab hukum.
5.
a. Filsafat hukum adalah, ilmu yang mencari jawaban hal-hal yang mendasar
mengenai hukum, hal-hal mendasar berupa apa itu hukum, tujuan hukum dan
mercari jawaban apa itu keadilan dan mecari jawaban apa itu hukum itu sendiri
yaitu apa (definisi) dan hakekat terdiri dari teori Imperatif/mazab hukum alam
dan positifis, teori indikatif/mazab historis dan sosiologis, teori oktatrif/tujuan
hukum dengan melihat ontologis, epistomologis dan aksiologis yaitu mencari
jawaban apa itu hukum, dengan ilmu (mazab-mazab ilmu hukum) dan nilai.
b. Sosiologi hukum, mempelajari hukum dengan melihat hukum dengan
mempelajari kebutuhan-kebutuhan hukum pada masyarakat atau dengan
melihat hukum sesuai kenyataannya, maka kita akan melihat dari sudut
pandang das sollen (hukum yang diharuskan) dan das sein (hukum dalam
kenyataannya), misalanya bagemana hukum yang dijalankan dan bagemana
kepatuhan masyarakat terhadap hukum.

Anda mungkin juga menyukai