Anda di halaman 1dari 4

RESUME MATERI PIH

Nama: Irfan Permana Putra


Npm : 2021020085
Prodi : hukum Tata Negara (HTNI)

B. KONSEP DASAR DAN FUNGSI HUKUM


Konsep Hukum
Konsep yuridis (legal concept) yakni :

 konsep konstruktif dan sistematis yang digunakan untuk memahami suatu aturan hukum
atau sitem aturan hukum,
 misalnya konsep-konsep hak, kewajiban, perjanjian, perikatan, sah batal, subyek hukum ,
obyek hukum dan sebagainya.
 Pemahaman mengenai konsep hukum ini sangat penting, terutama di dalam melakukan
suatu argumentasi hukum.
 Pemahaman legal concept sangat dibutuhkan dalam upaya menerapkan dan
mengembangkan hukum.
 Apabila ada ketentuan hukum, tetapi ketentuan hukum itu masih kabur atau belum jelas
maka dibutuhkan suatu interpretasi hukum guna penemuan hukumnya.
 Apabila dalam suatu masalah atau kasus yang sedang dihadapi hakim belum ada
peraturan hukumnya maka dapat dilakukan usaha pembentukan hukum.
 Kesemua usaha tersebut merupakan suatu ars yang dimiliki oleh seorang ahli hukum.
Atau dapat dikatakan kemahiran hukum dapat dicapai apabila seseorang memahami betul
tentang legal concept

Subjek hukum
adalah pemegang, pengemban atau pendukung hak dan kewajiban.

Subyek hukum dibedakan menjadi dua macam yaitu orang ( naturlijke persoon) dan badan
hukum (rechtspersoon atau legal person).

 Orang meliputi janin yang ada dalam kandungan ibu, anak bayi tabung.
 Pada saat ini timbul suatu masalah hukum apakah manusia cloning dapat dianggap
sebagai naturlijke persoon ?

Badan Hukum
Adalah subyek hukum bentukan hukum, ia bukan orang atau manusia tetapi dapat menuntut atau
dituntut oleh subyek hukum lainnya di muka pengadilan.
Ciri-ciri Badan Hukum adalah :

 Memiliki kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaan orang-orang yang menjalankan
kegiatan dari badan-badan hukum tersebut
 Memiliki hak dan kewajiban yang terpisah dari hak dan kewajiban orang- orang yang
menjalankan badan hukum tersebut
 Memiliki tujuan tertentu
 Berkesinambungan ( memiliki kontinuitas) dalam arti keberadaannya tidak terikat pada
orang-orang tertentu, karena hak dan kewajibannya tetap ada meskipun orang yang
menjalankannya telah berganti.

Objek hukum

 ( rechtsobject) adalah segala sesuatu yang bermanfaat dan dapat dikuasai oleh subyek
hukum serta dapat dijadikan obyek dalam suatu hubungan hukum.
 Pengertian obyek hukum dapat dibedakan dalam urusan-urusan (zaken) dan benda.
 Benda dapat terdiri dari  benda berwujud  ( misalnya rumah, tanah, mobil, buku ) dan
benda tak berwujud ( misalnya hak atas tagihan, hak cipta,).
 Selain itu benda juga dapat dibedakan dalam benda bergerak ( misalnya buku, pensil) dan
benda tak bergerak ( misalnya tanah, rumah, kapal laut dalam tonanse tertentu 20 m3).

Peristiwa hukum
Peristiwa hukum ( rechtsfeit) adalah peristiwa yang oleh kaidah hukum diberi akibat hukum,
yakni berupa timbulnya atau hapusnya hak dan / atau kewajiban tertentu bagi subyek hukum
tertentu yang terkait pada peristiwa tersebut.

Peristiwa hukum dibedakan:

1. peristiwa hukum yang berupa perbuatan subyek hukum


2. peristiwa hukum yang berupa bukan perbuatan subyek hukum.

Yang tergolong ke dalam peristiwa hukum yang merupakan perbuatan subyek hukum ada
dua yaitu yangmerupakan perbuatan hukum, contohnya wasiat  ( merupakan perbuatan subyek
hukum tunggal) dan perjanjian ( yang merupakan perbuatan subyek hukum berganda).
Sedangkan peristiwa hukum yang berupa perbuatan subyek hukum tetapi bukan perbuatan
hukum contohnya adalah zaakwarneming dan onrechtmatigedaad. Peristiwa hukum yang
merupakan perbuatan subyek hukum
 Yang tergolong ke dalam peristiwa hukum yang merupakan perbuatan subyek hukum ada dua
yaitu :

1. perbuatan subyek hukum tunggal contohnya wasiat, yang merupakan perbuatan subyek
hukum berganda , contohnya perjanjian
2. Peristiwa hukum yang berupa perbuatan subyek hukum tetapi bukan perbuatan hukum
contohnya: zaakwarneming, onrechtmatigedaad.
Peristiwa hukum yang berupa bukan perbuatan subyek hukum
Dibedakan dalam :

 peristiwa kelahiran dan


 peristiwa kematian.

Peristiwa kelahiran menimbulkan suatu hak dan kewajiban memelihara , mengasuh, dan
mendidik anak sedangkan Peristiwa kematian menimbulkan adanya hak pewarisan.

Hak, kewajiban dan kewenangan

 Peristiwa hukum menimbulkan hubungan hukum yang berintikan hubungan antar subyek
hukum yang wujudnya tampil dalam bentuk hak dan kewajiban antara subyek hukum
yang satu dengan yang lainnya.
 Pengertian antara hak dan kewajiban adalah korelatif. Antara hak dan kewajiban adalah
berbanding terbalik diantara dua subyek hukum yang saling berrhubungan dalam
hubungan hukum.
 Hak adalah kebebasan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu berkenaan dengan
sesuatu atau terhadap subyek hukum tertentu atau semua subyek hukum tanpa halangan
atau gangguan dari pihak manapun dan kebebasan itu memiliki landasan hukum dan
karena itu dilindungi.
 Orang yang berhak adalah orang yang memiliki kewenangan untuk melakukan perbuatan
hukum tertentu (termasuk menuntut sesuatu ).
 Hak dapat dibedakan dalam hak mutlak atau absolut , misalnya hak milik, hak asasi
manusia, dengan hak relatif atau nisbih, misalnya penjual hany dapat menuntut
pembayaran akan barang yang telah dibeli oleh pembeli.
 Kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum (handelings bekwaam heid) adalah
 kemungkinan untuk melakukan perbuatan hukum yang sah dan mengikat yang tidak
dapat dipersoalkan atau tidak dapat diganggu gugat.
 Perbuatan hukum yang dilakukan oleh orang yang cakap hukum mempunyai akibat
hukum.. Terhadap subyek hukum yang tidak cakap untuk melakukan perbuatan hukum,
dapat ditempatkan di bawah pengampuan ( curatele).
 Pada dasarnya subyek hukum yang ditempatkan dibawah pengampuan atau perwalian
adalah mereka yang belum cukup umur, mereka yang mempunya pembawaan sejak lahir
dengan kekurangan kelemahan mental, mereka yang pemabuk, dan mereka yang
pemboros. Apabila dilihat golongan itu maka dapat dioketahui bahwa mereka yang
ditempatkan dibawah pengampuan adalah mereka yang tidak dapat mengurus dirinya
sendiri.
 Di dalam tata hukum Indonesia, kriteria cukup umur yang menjadi patokan seseorang
untuk dapat dikatakan cakap untuk berbuat hukum adalah beragam, tergantung dalam
lingkup hukum apa.
 Di bidang perkawinan maka seseorang dapat dikatakan cakap untuk melakukan
perkawinan adalah mereka yang berusia minimal 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun
untuk laki-laki.
 Dalam bidang ketata negaraan maka yang cakap untuk menjadi pemilih dalam pemilihan
umum untuk memilih prsiden, wakil presiden, DPRD, kepala Daerah adalah mereka yang
telah berusia minimal 17 tahun.
 Di bidang ketenagakerjaan, mereka yang dapat membuat perjanjiankerja secara mandiri
adalah mereka yang berusia minimal 18 tahun.

Fungsi hukum

 Tercapainya keteraturan dalam kehidupan manusia di dalam masyarakat,


 Tercapainya ketertiban di dalam masyaraka,
 Tercapainya kepastian hukum didalam menjalankan ketentuan hukum yang ada di
masyarakat..
 Fungsi hukum adalah terpelihara dan terjaminnya keteraturan ( kepastian) dan ketertiban.

Anda mungkin juga menyukai