Dosen Pengampu:
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
SEFFIN GRANADY
A.Subjek Hukum
Subyek hukum adalah pemegang hak dan kewajiban menurut hukum. Dalam kehidupan
sehari-hari, yang menjadi subyek hukum dalam sistem hukum Indonesia, yang sudah
barang tentu berdasar dari sistem hukum Belanda, ialah individu (orang) dan badan hukum
(perusahaan, organisasi, institusi).
Dalam dunia hukum, subyek hukum dapat diartikan sebagai pembawa hak,
yakni manusia dan badan hukum
B.Objek Hukum
Objek hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum, dan dapat
menjadi objek dalam suatu hubungan hukum. Menurut terminologi (istilah) ilmu hukum,
objek hukum disebut pula ”benda atau barang,” sedangkan ”benda atau barang” menurut
hukum adalah segala barang dan hak yang dapat dimiliki dan bernilai ekonomis, dan
dibedakan atas sebagai berikut.
1 H. Zaeni Asyhadie dan Arief Rahman, 2013, Pengantar Ilmu Hukum, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal 61
2 Advendi Simangunsong dan Elsi Kartika Sari, 2004, Hukum dalam Ekonomi, Penerbit Grasindo, Jakarta, hal 8
2. Benda Bergerak dan Benda Tidak Bergerak
1. Sifatnya yang tidak bergerak, seperti hutan, kebun dan apa yang didirikan di atas
tanah, termasuk apa yang terkandung di dalamnya;
2. Menurut tujuannya, setiap benda yang dihubungkan dengan benda yang karena
sifatnya tidak bergerak, seperti wastafel di kamar mandi, ubin, alat percetakan yang
besar di pabrik;
3. Penetapan undang-undang, yaitu hak atas benda tidak bergerak dan kapal yang
tonasenya/beratnya 20 m3.
Pentingnya pembedaan benda bergerak dan benda tidak bergerak yang diberikan hukum
dalam kaitannya dengan pengalihan hak, yaitu terhadap benda bergerak, cukup dilakukan
dengan penyerahan langsung, sedangkan benda tidak bergerak dilakukan dengan
penyerahan dengan surat atau akta balik nama
C.Masyarakat Hukum
Pada mulanya, istilah masyarakat hukum adat diperkenalkan oleh van Vollenhoven untuk
menunjukkan warga pribumi (native) atau suku asli Indonesia. Hal ini berkaitan dengan
keluarnya kebijakan politik Pemerintah Belanda didasarkan pada Pasal 131 IS (Indische
Staatregeling) 1939, maka warga negara Indonesia ketika itu dibedakan ke dalam warga
pribumi (Irlander), Eropa dan Timur Asing. Pengakuan atas perbedaan warga negara
tersebut membawa konsekuensi timbulnya keanekaragaman hukum (Pluralstic legal
systems). Hukum Adat adalah “ hukum yang tidak bersumber pada peraturan-peraturan
yang dibuat oleh Pemerintah Hindia Belanda dahulu atau alat-alat kekuasaan lainnya yang
menjadi sendinya dan diadakan sendiri oleh kekuasaan Belanda dahulu”.
hubungan hukum ialah hubungan antara dua atau lebih subjek hukum. Dalam hubungan
hukum ini hak dan kewajiban pihak yang satu berhadapan dengan hak dan kewajiban pihak
yang lain.18 Hukum sebagai himpunan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan
sosial memberikan suatu hak kepada subjek hukum untuk berbuat sesuatu atau menuntut
sesuatu yang diwajibkan oleh hak itu, dan terlaksananya kewenangan/hak dan kewajiban
tersebut diijamin oleh hukum. Setiap hubungan hukum mempunyai dua segi: Segi
bevoegdheid (kekuasaan/kewenangan atau hak) dengan lawannya plicht atau kewajiban.
Kewenangan yang diberikan oleh hukum kepada subjek hukum (orang atau badan hukum)
dinamakan hak
1. haruslah ada dasar hukumnya, yakni peraturan yang mengatur hubungan itu; dan
2. harus menimbulkan hubungan hukum
Secara garis besar, berdasarkan sudut pandangnya, hubungan hukum dapat dibedakan
atas sudut pandang kedudukan subjek dan sudut pandang sifat hubungannya.
hubungan hukum sederajat: tidak hanya terdapat dalam hukum perdata saja, namun
juga terdapat dalam hukum kenegaraan dan hukum internasional; dan
hubungan hukum tidak sederajat: tidak hanya terdapat dalam hukum negara (antara
penguasa dengan warga), tetapi juga dalam hukum keluarga (orang tua dan anak).
Persitiwa Hukum adalah peristiwa yang membawa akibat yang diatur oleh hukum. Ataupun
dapat dikatakan sebagai keadaan, kejadian atau sikap yang menimbulkan tindakan hukum.
Peristiwa Hukum sendiri menjadi pemicu dalam timbulnya hukum, ketika peristiwa hukum
dilakukan, dengan sendirinya ada hukum yang berlaku. Contoh sederhana yaitu sidang
pengadilan yang mana dalam sebuah sidang menimbulkan tindakan hukum.
Daluwarsa acquisitief, yaitu daluwarsa atau lewat waktu yang menimbulkan hak, misalnya
sewa menyewa rumah yang telah selesai masanya maka si penyewa berhak mengembalikan
rumah yang disewa kepada pemiliknya.
Daluwarsa extinctief, yaitu daluwarsa atau lewat waktu yang melenyapkan kewajiban,
misalnya A, seorang satpam menjaga gudang, yang pada masa tertentu digantikan oleh
satpam B maka selesailah kewajiban A menjaga gudang.
Contoh:
Seorang pria secara sah menikahi seorang wanita. Akibat yang diatur secara hukum timbul dari
perkawinan atau perkawinan ini yaitu hukum perkawinan, di mana timbul hak dan kewajiban
bagi pasangan suami istri dalam hal ini.
Sebaliknya, Pasal 34(2) mengatur bahwa “istri wajib mengurus rumah tangga dengan sebaik-
baiknya”.
F.Hubungan hukum
Perbuatan hukum adalah perbuatan subyek hukum (orang atau badan hukum) yang secara
sengaja dilakukan sehingga menimbulkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban. Perbuatan
yang dimaksud, misalnya membuat surat wasiat, membuat perjanjian, dan lain-lain.
Perbuatan hukum sepihak, yaitu perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu pihak saja dan
menimbulkan hak dan kewajiban pada satu pihak pula. Misalnya : pembuatan surat wasiat
dan pemberian hadiah sesuatu benda (hibah).
Perbuatan hukum dua pihak, yaitu perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua pihak dan
menimbulkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban bagi kedua belah pihak (timbal balik).
Misalnya : membuat perjanjian jual beli, perjanjian sewa menyewa, dan lain-lain.
Perbuatan yang dilarang oleh hukum (onrechtmatige daad)
Adalah suatu perbuatan yang menimbulkan kerugian kepada orang lain dan mewajibkan si
pelaku untuk mengganti kerugian yang ditimbulkannya
Jadi perbuatan hukum adalah segala perbuatan subjek hukum yang menimbulkan hak dan
kewajiban dengan ditandai adanya pernyataan kehendak. Sedangkan yang bukan
perbuatan hukum adalah suatu perbuatan yang akibatnya tidak dikehendaki oleh yang
bersangkutan.
Dari kedua golongan perbuatan tersebut yang penting bagi hukum administrasi negara
adalah golongan perbuatan hukum , sebab perbuatan tersebut langsung menimbulkan
akibat hukum tertentu bagi hukum administrasi negara