Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

STANDAR BAIK & BURUK BERDASARKAN AJARAN


AKHLAK, MORAL, DAN ETIKA
Tugas ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf
Dosen Pengampu: Mursal Harahap. M. Kom. I

Disusun Oleh:
DINDA JULIATI (07.22.125)

PRODI HUKUM KELUARGA SEMESTER DUA


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH ABDUL HALIM HASAN
AL-ISHLAHIYAH BINJAI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita Rahmat, nikmat sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tidak lupa kita hadirkan
kepada sang junjungan alam yakni Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa penyusun
mengucapkan terima kasih kepada bapak Mursal Harahap. M.kom.I selaku dosen
pembimbing mata kuliah Akhlak Tasawuf.
Penyusun berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan tentang
hal-hal yang berkaitan dengan makalah ini yang berjudul “Standar baik & buruk berdasarkan
ajaran akhlak, moral, dan etika”. Penyusun menyadari walaupun makalah ini telah di susun
semaksimal mungkin, tentu masih ada kekurangan. Maka dari itu penulis harapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.

Binjai, Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A. PENGERTIAN BAIK DAN BURUK................................................................................................5
1. Pengertian Baik.....................................................................................................................5
2. Pengertian Buruk...................................................................................................................5
B. STANDAR BAIK BURUK MENURUT AJARAN AKHLAK, MORAL, DAN ETIKA..............................5
1. Akhlak....................................................................................................................................5
2. Moral.....................................................................................................................................6
3. Etika.......................................................................................................................................6
C. KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT ALIRAN.........................................................................6
BAB III...........................................................................................................................................8
PENUTUP......................................................................................................................................8
A. Kesimpulan....................................................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Standar baik dan buruk berdasarkan ajaran akhlak, moral, dan etika, ini untuk mengetahui
perbuatan manusia selalu terkaid dengan ajaran nilai dan norma. Perbuatan itu dapat di nilai
baik buruk. Namun demikian, baik buruknya perbuatan itu bukan tergantung dari perbuatan itu
sendiri, melainkan sesuatu penilaian yang disematkan oleh manusia kepada sebuah penentuan
itu sendiri. Karena itu, predikat baik buruknya perbuatan sifatnya relative, tidak mutlak. Hal itu,
disebabkan adanya perbedaan tolak ukur atau indicator yang digunakan untuk penilaian
tersebut.
Perbedaan tolak ukur disebabkan oleh adanya konteks pemikiran yang bersumber dari
perbedaan-perbedaan kepercayaan, agama, ideologis, tradisi, budaya, lingkungan, dan lainnya.
Dalam islam baik buruk tidak di tentukan oleh akal atau pertimbangan lainnya, tetapi
berdasarkan apa yang ditetapkan Allah sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an dan
sunnah Rasulullah SAW umat islam wajib terikat kepada kedua sumber tersebut dalam memberi
penilaian suatu perbuatan dikatakan baik atau buruk.

B. Rumusan Masalah
I. Pengertian baik dan buruk
II. Bagaimana standar baik buruk berdasarkan ajaran akhlak, moral, dan etika
III. Bagaimana konsep baik buruk menurut aliran
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BAIK DAN BURUK

1. Pengertian Baik
Dari segi Bahasa adalah terjemahan dari kata khoir dalam Bahasa arab atau good dalam
Bahasa inggris. Louis Ma’ruf dalam kitabnya Munjid mengatakan bahwa yang di sebut baik
adalah yang telah mencapai kesempurnaan atau bermartabat.
Baik atau kebaikan adalah segalla sesuatu yang berhubungan dengan yang luhur, bermanfaat,
menyenangkan, dan disukai manusia. Definisin kebaikan tersebut terkesan anthroposentris yakni
memusat dan bertolak dari sesuatu yang menguntungkan dan membahagiakan manusia, baik
berarti sesuatu yang pantas di kerjakan, di usahakan dan di kehendaki. Sesuatu yang baik adalah
yang memenuhi Hasrat dasar manusia.
Ada beberapa baik yang dijelaskan dari berbagai sumber antara lain:
a. Ali bin Abi Tholib (w. 40H). kebaikan adalah menjauhkan diri dari larangan, mencari
sesuatu yang halal, dan memberikan kelonggaran kepada keluarga
b. Baik adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai kebenaran atau nilai yang di
harapkan, yang memberikan kepuasan, (the advanced leamer”s dictionary of current
English)
c. Sesuatu hal yang mendatangkan baik, bila ia mendatangkan Rahmat, memberikan
perasaan senang, Bahagia atau di katakan positif.

2. Pengertian Buruk
Dalam terjemahan Bahasa arab kata syar disebut buruk, atau sesuatu yang dinilai hina, yang
tidak seperti seharusnya, dan tidak sempurna dalam kualitas. Lois Ma’luf menyatakan bahwa
buruk lawan kata baik, kata yang menunjukan sesuatu yang tercela dan dosa.
Ada beberapa buruk yang dijelaskan dari berbagai sumber, yaitu:
a. Ibnu Maswkawaih. Keburukan adalah sesuatu yang diperlambat demi mencapai
kebaikan.
b. Keji, jahat, tidak bermoral, tidak menyenangkan, tidak dapat disetujui, tidak dapat
diterima (the advanced leamer’s dictionary of current English).
c. Segala perbuatan yang tercela yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat
yang berlaku.

B. STANDAR BAIK BURUK MENURUT AJARAN AKHLAK, MORAL, DAN


ETIKA
1. Akhlak
Didalam diri manusia ada dua potensi; ada potensi baik dan buruk, ada akhlak baik ada
akhlak buruk. Defenisi akhlak yang termasuk dalam kitab ihya ulumuddin yaitu kitabnya imam
al-ghazali, imam al-ghazali mengatakan bahwa akhlak itu adalah suatu sifat yang tentram dalam
jiwa seseorang. Didalam Aqidah mutlak wajib seseorang untuk mengetahuinya sehingga dia
terlepas dari taqlik. Taqlik itu adalah mengetahui secara membabi butakan syar’I nya.
Standar baik akhlak dalam al-fath merupakan satu sifat untuk mencegah orang dari pada
haram, dan kehinaan syahwat, iffah itu adalah satu sifat untuk mencegah seseorang dari pada
perbuatan yang diharamkan oleh Allah SWT. Sedangkan standar buruk akhlak menurut al-lagibah
merupakan yang dibencikan oleh saudaramu yang dihibahkan walaupun di depannya walau apa
yang disebut dia benci itu juga dinamakan ghibah.

2. Moral
Moral adalah tingkah laku manusia yang sangat subjektif, karena moral setiap orang berbeda.
Moral merupakan baik buruk yang diterima mengenai perbuatan, sikap, dan kewajiban. Menurut
Helden dan Richards moral adalah suatu kepeaan dalam pikiran perasaan, dan Tindakan
dibandingkan dengan Tindakan lain yang tidak hanya berupa kepekaan terhadap prinsip dan
aturan.
Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan system nilai yang
berlaku dan telah terbangun sejak lama. Jadi, penilaian terhadap moral dapat diukur dari
kebudayaan masyarakat setempat, agama, keluarga, dan pengalaman hidup semuanya
mempengaruhi moral. Moral sendiri adalah konsep yang bisa berubah seiring dengan
perkembangan manusia.

3. Etika
Etika mengandung arti ilmu tentang kesusilaan, yang menentukan bagaimana patutunya
manusia hidup dalam masyarakat; ilmu tentang apa yang baik dan buruk tentang hak dan
kewajiban moral; kumpulan asas atau nilai yang berkaitan dengan akhlak; nilai mengenai benar
atau salah yang di anut suatu golongan atau masyarakat.
Setiap budaya memiliki standar etika yang berbeda-beda dengan system nilai yang berlaku
dan telah terbangun sejak lama. Jadi, penilaian terhadap etika dapat diukur dari nilai yang
berkaitan dengan akhlak.

C. KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT ALIRAN


1. Hedonisme
Hedonisme merupakan aliran filsafat tua yang berakar dari pemikiran filsafat Yunani.
Menurut aliran ini sesuatu yang di kategorikan baik itu adalah sesuatu yang bisa
mendatangkan kenikmatan nafsu biologis. Sedangkan sesuatu yang buruk itu adalah sesuatu
yang tidak memberikan kenikmatan bahwa itu terletak pada kepuasan biologis dan hal itu
merupakan tujuan hidup bagi mereka yang beraliran hedonisme.

2. Naturalism
aliran ini memandang bahwa untuk menilai sesuatu yang baik dan buruk itu dapat
dipengaruhi oleh pembawaan manusia sejak lahir kedunia. Dengan kata lain manusia sejak
anak-anak dapat menilai sesuatu itu baik ataupun buruk, akan tetapi dia belum bisa
menganalisis mengapa sesuatu itu baik ataupun buruk. Untuk bisa menganalisis sesuatu itu
baik ataupun buruk perlu pengalaman hidup yang lama, karena semakin lama pemahaman
hidupnya maka semakin matang pemahamannya terhadap sesuatu yang baik dan buruk.
Dengan ini dapat di tegaskan bahwa menilai sesuatu itu di tentukan oleh kebutuhan dan
kondisi wilayah yang ditempati oleh manusia.

3. Idealisme
Aliran ini menggambarkan bahwa kebenaran yang hakiki tidak dapat dilihat melalui
panca indra semata, karena semua sesuatu yang tampak melalui panca indra hanya merupakan
kepalsuan belaka dan bukan sesuatu yang sebenarnya. Jadi kesimpulan dari aliran ini, bahwa
untuk mengetahui sesuatu itu baik atau buruk maka dapat diukur dengan cita.
4. Ilmu Kalam
Pada dasarnya Mu’tazilah adalah merupakan aliran yang mengetengahkan pendapat-
pendapatnya yang rasionalistis tentang berbagai macam masalah, menurut mereka akallah
yang sangat berperan ketimbang wahyu, salah satu pendapatnya yang rasionalistis adalah
pandangannya tentang perbuatan baik dan buruk manusia, pada prinsipnya masalah ini
berkaitan erat dengan prinsip keadilan dimana Tuhan Maha Adil yang menunjukan
kesempurnaan pada segala hal pada manusia ajaran ini bertujuan ingin menunjukan Tuhan
bener-bener adil menurut sudut pandang manusia karna alam semesta ini di ciptakan untuk
kepentingan manusia.
Ajaran tentang keadilan ini terkait erat dengan perbuatan manusia, manusia menurut
Mu’tazilah melakukan dan menciptakan perbuatannya sendiri, terlepas dari kehendak dan
kekuasaan Tuhan baik secara langsung atau tidak. Perbuatan apa saja yang di lahirkan adalah
perbuatan manusia itu sendiri kecuali dalam mempersepsi warna, bau, dan sesuatu lainnya
yang di alaminya tidak diketahui manusia. Pemahaman dan pengetahuan yang timbul dengan
selain melalui informasi dan intruksi itu di ciptakan sendiri oleh Allah dan bukan perbuatan
manusia. Kalau dilihat pendapat ini Allah memang adil atas segala makhluknya karena ala
mini berisi isinya diciptakan untuk manusia tetapi dalam masalah perbuatan ada campur
tangan Tuhan karena apapun yang di kerjakan oleh manusia bukan karena kehendaknya
sendiri akan tetapi ada yang menggerakan sehingga ia melakukannya.

5. Tasawuf
Baik atau kebaikan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan yang luhur,
bermartabat, menyenangkan, dan disukai manusia. Sedangkan yang disebut buruk adalah syar
dalam Bahasa arab, atau sesuatu yang dinilai sebaliknya dari yang baik, sesuatu yang hina,
rendah, menyusahkan dan tidak disukai kehadirannya oleh manusia.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebaikan dan keburukan adalah dua hal yang melekat pada diri kita sejak kita
terlahirkan di dunia. Banyak ulama maupun tokoh-tokoh yang memaparkan definisi
kebaikan dan keburukan. Seperti louis Ma’luf berpendapat bahwa baik lawan buruk,
adalah menggapai kesempurnaan sesuatu. Buruk, lawan baik, adalah kata yang
menunjukan sesuatu yang tercela atau dosa.
Kebaikan dan keburukan juga dapat diukur atau ditentukan dengan berbagai aliran.
Seperti aliran Idealisme, Naturalisme, Hedonisme, dan Modern. Masing-masing aliran ini
pula mempunyai tokoh-tokoh yang memperkuat aliran tersebut.

B. Saran
Makalah ini jauh dari kata sempurna dan massih banyak kesalahan-kesalahan yang
perlu dibenahi dari makalah saya ini. Oleh karena itu, saya meminta kritik dan saran yang
membangun agar makalah saya menjadi lebih baik dan sempurna, semoga makalah ini
juga bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

DAFTAR PUSTAKA

Rohison Anwar, Akhlak Tasawuf, Bandung, Pustaka Setia, 2010


Mahjuddin, Akhlak Tasawuf, Jakarta, Kalam Mulia, 2010

Anda mungkin juga menyukai