Anda di halaman 1dari 11

Syarat sujud

Mata Kuliah : Fiqh

Dosen Pengampu : Lewis Pramana Lubis, S.H.I,

OLEH: NAZRUL AZMAN

PRODI/SEMESTER:HUKUM KELUARGA-PAGI (Dua)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH ABDUL HALIM HASAN
AL_ISHLAHIYAH
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas limpah rahmat dan hidayahnya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini berjudul ‘Syarat-syarat Takbiratul
Ihram’ Makalah ini disusun agar dapat bermanfaat sebagai media sumber informasi dan
pengetahuan.

Ucapan terimakasih kepada dosen mata kuliah FIQH , teman teman dan semua pihak yang
telah terlibat dan memberikan bantuan dalam bentuk moril maupun materil dalam proses
penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai tepat waktu.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurnah, untuk itu kritik dan
saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna serta bisa digunakan sebagaimana semestinya.

BINJAI, MEI 2023


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................................................1
BAB I..............................................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN..........................................................................................................................................................2
A. Latar Belakang..................................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................................3
C. Tujuan Masalah.................................................................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................................................................5
A. Doa i’tidal..........................................................................................................................................................5
B. Duduk di antara 2 sujud.....................................................................................................................................5
C. Doa tasyahud.....................................................................................................................................................6
D.Tasdit tahyat.....................................................................................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................................................................9
Kesimpulan.........................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................................11
Bab I

pendahuluan

A. Latar belakang

Sujud merupakan rukun fi'liyah dalam shalat yang wajib kita


laksanakan dan tidak sah shalatnya jika kita meninggalkannya. Di
dalam sujud terdapat syarat yang harus dipenuhi, dan jika tidak
terpenuhi maka shalat dianggap tidak sah.

Diantara bagian tubuh yang menjadi anggota sujud adalah dahi,


kedua tangan, kedua kaki, dan ujung-ujung telapak kaki.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk
terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan makalahnya sebagai berikut:

1.doa I’tidal
2.duduk di antara 2 sujud
3.doa tasyahud
4.tasdit tahyat

C. Tujuan Masalah

D. Untuk mengetahui apa itu doa doa I’tidal


E. Untuk mengatahui apa saja syarat duduk di antara 2 sujud
F. Untuk mengetahui apa itu doa tasyahud
G. Untuk mengetahui apa itu tasydit tahiyat
BAB II

PEMBAHASAN

A. doa I’tidal

I’tidal adalah bagian dari rukun fi’li dalam sholat yang harus dilakukan
dengan baik dan benar. Setiap muslim yang menjalankan ibadah sholat, baik
wajib maupun sunah, tentu tidak boleh meninggalkan rukun sholat. Salah satu
rukun sholat yang harus dijalani adalah i’tidal yang dibarengi dengan membaca
doa i’tidal. Tahapan I’tidal adalah saat seorang muslim bangun dari posisi ruku dan
berdiri sejenak sebelum mulai sujud.

i’tidal adalah berdiri dengan memisahkan antara ruku’ dan sujud. Sedangkan
Syekh Nawawi Banten melalui sebuah kitab bernama Kasyifatus
Saja menjelaskan i’tidal adalah kembalinya orang yang sholat pada posisi sebelum
ia melakukan ruku’, baik kembali di posisi berdiri atau posisi duduk.

Seperti diketahui sebelumnya bahwa i’tidal adalah bagian dari rukun sholat yang
harus dikerjakan secara baik dan benar. I’tidal sendiri adalah rukun fi’li atau rukun
yang berupa perbuatan dalam menjalankan sholat. Rukun fi’li lainnya selain i’tidal
adalah berdiri secara benar, ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk
tahiyat akhir.

Berikut adalah bacaan doa yang pertama atau disebut juga dengan bacaan tasmi’:

‫َسِمَع ُهللا ِلَم ْن َح ِم َد ُه‬

Sami'allahu liman hamidah.


Artinya: “ Aku mendengar orang yang memuji-Nya.”

Lalu ada juga bacaan yang keduanya atau disebut juga dengan bacaan tahmid yang bunyinya
sebagai berikut:

‫َر َّبَنا َلَك اْلَح ْم ُد ِم ْل َء الَّس َم َو اِت َو ِم ْل َء اَأْلْر ِض َو ِم ْل َء َم ا ِش ْئَت ِم ْن َش ْي ٍء َبْعُد‬

Rabbanaaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im
ba’du. (HR. Muslim dan Abu Awanah).

Artinya: “ Ya Allah Tuhan Kami, Bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan
sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu.”

https://rumahfiqih.com/

B. Syarat duduk di antara 2 sujud

Duduk di antara dua sujud adalah salah satu perkara wajib dalam sholat fardhu
menurut kesepakatan ulama Syafi'iyyah. Untuk itu perlu diperhatikan posisi dan
bacaan duduk di antara dua sujud sesuai sunnah.
Posisi duduk di antara dua sujud dilakukan dengan duduk iftirasy. Duduk iftirasy
adalah duduk dengan melipat kaki kanan ke belakang dengan tapak kaki
ditegakkan dan jari ditekuk ke lantai, kemudian duduk di kaki kiri tanpa menekuk
jari, posisi telapak tangan dibuka dan diletakkan di atas paha dengan menyamakan
ujungnya dengan lutut.

berikut adalah bacaan duduk di antara dua sujud sesuai sunnah:

‫رب اْغ ِفرلي َو اْر َح ْمِنى واجبرني َو اْر َف ْع ِني َو اْر ُزْق ِنى َو اْه ِدِنى َو َع اِفِنى َو اْع ُف َع ِّن ى‬

Arab-latin: Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii


wa'aafinii wa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku,


tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku"

C. doa tasyahud

Doa tahyiat awal dan akhir menjadi rangkaian sholat yang wajib dilakukan.
Melansir buku Sifat dan Mukjizat Shalat-shalat Sunnah Rasulullah oleh Almas
Abyan al-Fatih, tahiyat adalah gerakan sholat yang dilakukan setelah sujud
kedua pada rakaat kedua, lalu duduk dan membaca doa tasyahud atau tahiyat.
Tahiyat terdiri dari dua macam yaitu tahiyat awal dan tahiyat akhir. Tahiyat
awal dilakukan setelah rakaat kedua yaitu telapak kaki kanan tegak dan kaki
kiri dijadikan tumpuan tubuh. Sedangkan tahiyat akhir dilaksanakan sebelum
mengucapkan salam.

Bacaan Doa Tahiyat Awal


‫ َالَّس َالُم َع َلْيَنا َو َع َلى‬.‫ َالَّس َالُم َع َلْيَك َأُّيَها الَّنِبُّي َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُتُه‬.‫َالَّتِح َّياُت اْلُمَباَر َك اُت الَّص َلَو اُت الَّطِّيَباُت ِ ِهلل‬
‫ َأْش هُد َاْن َالِإَلَه ِإَّال ُهللا َو َاْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َر ُسْو ُل ِهللا‬. ‫ِعَباِد ِهللا الَّصاِلِح ْيَن‬
Arab-latin: "At-tahiyyaatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi.
Assalaamu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu.
Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha
illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi."

Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan, serta


kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat, dan berkah dari
Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan,
rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas
seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah
dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Bacaan Doa Tahiyat Akhir


Dalam sebuah hadits dari Muhammad bin Amr bin Atha', Abu Hamid berkata,
"Ketika duduk di rakaat terakhir Rasulullah SAW mengeluarkan kaki beliau
yang kiri dan mengangkat kaki yang lain (kanan), lalu beliau duduk di atas
pantatnya." (HR. Bukhari).

Untuk bacaan doa tahiyat akhir dilanjutkan dengan membaca:

، ‫ ِإَّنَك َحِم يٌد َمِج يٌد‬، ‫ َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى ِإْبَر اِهيَم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهيَم‬، ‫ َو َع َلى آِل ُم َحَّمٍد‬، ‫الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُم َحَّمٍد‬
‫ ِإَّنَك َحِم يٌد َمِج يٌد‬، ‫ َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهيَم‬، ‫ َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى ِإْبَر اِهيَم‬، ‫ َو َع َلى آِل ُم َحَّمٍد‬، ‫الَّلُهَّم َباِر ْك َع َلى ُم َحَّمٍد‬

Arab-latin: "Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad kamaa


shollaita 'ala Ibroohim wa 'ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma
baarik 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad kamaa baarokta 'ala Ibrohim wa
'ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid

Artinya: "Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga
Muhammad. Seperti rahmat yang tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.
Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Seperti
berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam."

D.Tasydit tahiyat

Dalam kalimat tasyahud terdapat dua puluh satu harakah (baris)


tasydid, enam belas di antaranya terletak di kalimat tasyahud yang
wajib di baca, dan lima yang tersisa dalam kalimat yang
menyempurnakan tasyahud (yang sunah dibaca), yaitu:

1. “Attahiyyat”: harakah tasydid terletak di huruf “Ta’”.


2. “Attahiyyat”: harakah tasydid terletak di huruf “Ya’”.
3. “Almubarakatusshalawat”: harakah tasydid di huruf “Shad”.
4. “Atthayyibaat”: harakah tasydid di huruf “Tha’”.
5. “Atthayyibaat”: harakah tasydid di huruf “ya’”.
6. “Lillaah”: harakah tasydid di “Lam” jalalah.
7. “Assalaam”: di huruf “Sin”.
8. “A’laika ayyuhannabiyyu”: di huruf “Ya’”.
9. “A’laika ayyuhannabiyyu”: di huruf “Nun”.
10. “A’laika ayyuhannabiyyu”: di huruf “Ya’”.
11. “Warohmatullaah”: di “Lam” jalalah.
12. “Wabarakatuh, assalaam”: di huruf “Sin”.
13. “Alainaa wa’alaa I’baadillah”: di “Lam” jalalah.
14. “Asshalihiin”: di huruf shad.
15. “Asyhaduallaa”: di “Lam alif”.
16. “Ilaha Illallaah”: di “Lam alif”.
17. “Illallaah”: di “Lam” jalalah.
18. “Waasyhaduanna”: di huruf “Nun”.
19. “Muhammadarrasulullaah”: di huruf “Mim”.
20. “Muhammadarrasulullaah”: di huruf “Ra’”.
21. “Muhammadarrasulullaah”: di huruf “Lam” jalalah.

https://an-nur.ac.id/tasydid-dalam-tasyahud/#:

BAB III

Kesimpulan
Sebagai seorang Muslim atau yang beragama islam, sebaiknya kita mengetahui
macam-macam sujud itu sendiri dan setelah mengetahui dan mempelajarinya,
kita harusmempraktekkannya dalam kehidupan kita sehari-hari dan dimanapun
kita berada.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Kahar Masyhur, 1995. Salat Wajib Menurut Mazhab Yang Empat. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
https://an-nur.ac.id/tasydid-dalam-tasyahud/#:~:text=Dalam%20kalimat%20tasyahud
%20terdapat%20dua,di%20huruf%20%E2%80%9CTa%27%E2%80%9D

https://www.dream.co.id/stories/doa-itidal-syarat-syarat-dan-posisi-tangan-
yang-disunahkan-saat-melakukan-itidal-211222r.html

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6510847/bacaan-duduk-di-antara-
dua-sujud-sesuai-sunnah

Anda mungkin juga menyukai