BURUK BERDASARKAN
AJARAN AKHLAK,
MORAL, DAN ETIKA
(Disu sun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Akhlak Tasawuf)
Dosen Pengampu:
Agun g Setia, M. Pd.
Disusun Oleh :
Hanani (220261008)
Syaiful Huda Aqla (220261031)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat, nikmat sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tidak lupa kita hadiahkan
kepada sang junjungan alam yakni Nabi Muhammad SAW Tidak lupa pula ucapakan
terimakasih kepada bapak Agung Setia, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah akhlak
tasawuf. Penyusun berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan
tentang hal-hal yang berkaitan dengan makalah ini dengan judul “Standar Baik Dan Buruk
Berdasarkan Akhlak, Moral, Dan Etika”. Penyusun menyadari walaupun makalah ini telah
disusun semaksimal mungkin, tentu masih ada kekurangan maupun kekeliruan yang tidak
disengaja. Maka dari itu penulis harapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………...5
C. Tujuan……….. …………………………………………………………………………...5
BAB II PEMBAHASAN
A. Standar Baik Dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral, dan Etika……………….6
B. Pengertian Baik Dan Buruk ……………………………………………………………...6
C.Pengertian Aklaq, Moral, Dan Etika……………………………………………………...7
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum kata baik dalam makna lugas berarti sesuatu yang patut dan
berguna. Beberapa pengertian baik yang dijelaskan dari berbagai sumber antara lain:
Baik adalah sesuatu yang telah mencapai kesempurnaan. Sumber lain mengatakan
bahwa Baik adalah sesuatu yang menimbulkan rasa keharusan dalam kepuasan,
kesenangan, sesuai dengan keinginan.
Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain : akhlaq,
etika, moral dan lain-lain. Semua tercantum dalam qur’an dan hadist. Timbulnya
kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang
menetukan corak hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam
pergaulan, kita mampu menilai perilaku seseorang, apakah itu baik atau buruk. Hal
tersebut dapat terlihat dari cara bertutur kata dan bertingkah laku. Akhlak, moral, dan
etika masingmasing individu berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan
internal dan eksternal tiap-tiap individu. Di era kemajuan IPTEK seperti saat ini,
sangat berpengaruh terhadap perkembangan akhlak, moral, dan etika seseorang. Kita
amati perkembangan perilaku seseorang pada saat ini sudah jauh dari ajaran Islam,
sehingga banyak kejadian masyarakat saat ini yang cenderung mengarah pada
perilaku yang kurang baik.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami bermaksud menyusun makalah ini
dengan alasan ingin mengetahui lebih jauh lagi mengenai standar perbuatan baik dan
buruk itu serta perbedaan antara akhlak, etika dan moral.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Standar Baik Dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral Dan Etika
Di dalam diri manusia ada dua potensi:ada potensi baik dan buruk. Ada
Akhlak baik ada Akhlak buruk. Definisi Akhlak yang termaktub dalam kitab Ihya
Ulumuddin yaitu kitabnya imam Al-Ghazali,imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa
akhlak itu adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang. Standar yang baik
dan buruk adalah adalah Al Qur’an hadits, dimana ad konsep agama maka disitulah
ada standar baik dan buruknya,dalam belajar itu ada fardhu’ain,fardhu kifayah, sunah,
hal” yang berhubungan dengan aqidah, fiqh, Tasawuf, itu adalah wajib.
Di dalam aqidah mutlak wajib Seseorang untuk mengetahuinya sehingga dia terlepas
daripada taqlik.Taqlik itu adalah mengikuti secara membabi buta kan syar’i nya.
Ada ada beberapa aliran untuk menentukan standar baik dan buruknya.
1. Aliran Idealisme Aliran ini memandang bahwa kebenaran yang hakiki tidak dapat
dilihat melalui panca indera semata, karena baik dan buruk itu dapat dipengaruhi
oleh pembawaan manusia sejak lahir kedunia.Kemudian banyak beberapa aliran
dalam menentukan keinginannya, kecuali bila Allah yang menghendakinya.
2. Aliran Ahlus Sunnah Wal-Jama’ah merupakan reaksi dari aliran Mu’tazilah yang
menganggap bahwa dalam memecahkan persoalan hanya dengan filosofisnya saja
dan tidak dibandingkan dengan teologi sebelumnya. Maka lain halnya dengan
aliran Mu’tazilah, aliran Ahlus Sunnah Wal-Jama’ah banyak menggunakan
sunnah Nabi dalam menentukan sesuatu itu baik atupun salah dan lebih
mendahulukan nash baru kemudian akal yang menjelaskannya.
3. Aliran Tasawuf Menurut aliran Tasawuf nilai baik dan buruk sesuatu itu bisa
dilihat dari perasaan bahagia.
Dari segi bahasa (etimologi) baik adalah terjemahan dari kata khair dalam
bahasa Arab, atau good dalam bahasa Inggris. Baik atau kebaikan adalah segala
sesuatu yang berhubungan denga yang luhur, bermartabat, menyenangkan dan disukai
manusia.
Sedangkan yang disebut buruk adalah syar dalam bahasa Arab, atau sesuatu
yang dinilai sebaliknya dari yang baik, sesuatu yang hina, rendah, menyusahkan dan
tidak disukai kehadirannya oleh manusia. Secara istilah (terminologi) kebaikan
didefinisikan secara berbeda-beda. Hal ini dikarenakan ukuran penentu baik dan
buruknya sesuatu itu bias bersumber dari Tuhan (wahyu,agama) dan Manusia (akal,
filsafat).
Sifat dan corak baik buruk yang didasarkan pada pandangan filsafat yaitu
sesuai dengan sifat filsafat itu yakni berubah, realatif nisbi, dan tidak universal.
Sedangkan baik buruk yang didasarkan pada agama akan tetap, berlaku umum/
universal dan sepanjang masa. Sifat dari baik dan buruk yang demikian itu tetap
berguna sesuai dengan zamannya, dan ini dapat digunakan untuk menjabarkan
ketentuan baik dan buruk yang terdapat dalam ajaran akhlak yang bersumber dari
ajaran Islam.
Menurut ajaran Islam penentuan baik dan buruk harus didasarkan pada
petunjuk Al-Qur’an dab Al-Hadits. Jika kita perhatikan Al-Qur’an maupun hadits
banyak istilah yang mengacu kepada baik, dan ada pula istilah yang mengacu
kepada buruk. Di antara istilah yang mengacu pada baik misalnya hasanah,
thoyyibah, khairoh, karimah, mahmudah, azizah dan birr. Adanya istilah kebaikan
yang demikian variatif yang diberikan Al-Qur’an dan Hadits itu menunjukan
bahwa penjelasan terhadap sesuatu yang baik menurut ajaran Islam itu jauh lebih
lengkap dibandingkan dengan arti kebaikan yang dikemukakan sebelumnya.
1. Pengertian Akhlaq
Akhlak berasal dari bahasa arab “khuluqun” yang menurut lughat berarti budi
pekerti atau perangai, tingkah laku atau tabi’at. Selanjutnya definisi akhlak yang
menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai atau tingkah laku dan tabiaat atau
watak dilahirkan karena hasil perbuatan yang diulang-ulang sehingga menjadi
biasa. Adapun menurut Imam Al-Ghazali mengatakan akhlak adalah “sifat yang
tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang
dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”. Sedangkan menurut
para ahli dasar akhlak itu adalah adat kebiasaan, yang harus dinilai dengan norma-
norma yang ada dalam Al-Qur an dan Sunah.
Dari pengertian diatas menunjukan bahwa akhlak adalah kebiasaan atau sikap
yang mendalam dalam jiwa manusia dimana timbul perbuatan dengan mudah dan
gampang tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu yang dilakukan berulangulang
hingga menjadi kebiasaan dan perbuatan itu bisa mengarah pada perbuatan yang
baik atau buruk.1 Rasulullah SAW bersaba : “Orang mukmin yang sempurna
imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi).
Oleh karena itu akhlak sangat diperlukan dalam pergaulan sehari-hari, karena
itu pelajaran akidah akhlak sejak dini sangatlah dibutuhkan terutama kita sebagai
subyek dalam lingkungan bermasyarakat bahkan pelajar dilingkungan sekolah.
1
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 81.
7) Al-hilmu lemah lembut merupakan sifat yang membuat seseorang
meninggal kan penyiksaan terhadap orang yang marah kepada dirinya
padahal dia mampu membalasnya.
8) Az-zahaq dermawan merupakan memberikan harta dengan tiada satu
masalah dan tidak menuntut untuk diberikan kembali kepada dirinya.
9) At-tawazuq merendahkan diri merupakan rendah hati, rendah diri yang
tidak membuat diri seseorang menjadi hina.
b. Macam Macam Aklaq Buruq
1) Al-khiziq atau dusta merupakan mengabarkan sesuatu yang tidak sesuai
dengan realita.
2) Al-hibbu atau licik merupakan menyembunyikan keburukan dan
merencanakan untuk menyakiti.
3) Al-hasad atau dengki merupakan berencana, bercita-cita untuk
menghilangkan nikmat yang dimiliki oleh orang lain.
4) Al-lagibah merupakan yang dibencikan oleh saudaramu yang dihibahkan
walaupun di depannya.ghibah itu tidak mesti di belakang di
depanpun.walau apa yang kita sebut dia benci itu juga dinamakan ghibah.
2. Moral
Moral berasal dari bahasa latin “Mores” yang berarti adat
kebiasaan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata moral berarti
mempunyai dua makna. Pertama, ajaran tentang baik buruk yang diterima umum
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; dan kedua, kondisi
mental seseorang yang membuat seseorang melakukan suatu perbuatan atau isi
hati/keadaan perasaan yang terungkap melalui perbuatan. Kata “Mores”
bersinonim dengan mos, moris, manner, mores, atau manners, morals.” Apabila
moral diartikan sebagai tindakan baik atau buruk dengan ukuran adat, konsep
moral berhubungan pula dengan konsep adat yang dibagi pada dua macam adat,
yaitu:
3. Etika
Kata etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang artinya adat
kebiasaan. Etika merupakan istilah lain dari akhlak, tetapi memiliki
perbedaan yang substansial, yaitu konsep akhlak berasal dari pandangan
agama terhadap tingkah laku manusia, sedangkan konsep etika berasal dari
pandangan tentang tingkah laku manusia dalam perspektif filsafat.
Etika adalah tingkah laku manusia yang ditransmisikan dari hasil
pola pikir manusia berkenaan dengan persoalan baik dan buruk. Etika dapat
diuraikan sebagai berikut:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kita baca makalalah di atas maka dapat kita ketahui bahwasanya Akhlak,
Etika dan Moral adalah suatu yang harus kita perhatikan dalam kehidupan kita di dunia
ini, dan bahwasanya baik dan buruk itu tidak akan pernah lepas dari kehidupan kita
sehari-hari, kapanpun, dimanapun, dan waktu apapun itu beraitan dengan standar baik dan
buruk berdasarkan ajaran akhlak, moral, dan etika. Dalam persfektif Islam akhlak dan
tasawuf sangant berkaitan erat karena sama-sama bertujuan untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT. Antara akhlak, etika dan moral, memiliki persamaan adalah sama-
sama mengkaji masalah baik dan buruk, sedangkan perbedaanya adalah terletak pada
landasan yang dipakai, Dalam konteks.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca mengetahui Baik dan Buruk dalam
Pembelajaran Akhlak Tasawuf dan juga mengetahui standar baik dan buruk berdasarkan
ajaran akhlak moral dan etika .Saya menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih
terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik, saran, dan masukan yang sifatnya
membangun sangatlah kami harapkan u/baiknya makalah ini kedepannya.