Anda di halaman 1dari 2

ILMU HUKUM SEBAGAI ILMU PENGERTIAN

A. Subjek Hukum
1. Pengertian

Sebuah Subjek Hukum adalah segala sesuatu yang secara hukum dapat mendukung hak dan
kewajiban seseorang. Sebuah Subjek Hukum dalam studi hukum juga disebut sebagai “orang”
sebagai pendukung hak dan kewajiban. Oleh karena itu, seseorang sebagai subjek hukum memiliki
kewenangan untuk bertindak sesuai dengan hukum.

Dari perspektif hukum, menurut Curzon, seseorang memiliki 2 (dua) bentuk yaitu Personal Character
dan Kepribadian.

Karakteristik subjek hukum adalah sebagai berikut:

 Independen
 Dilindungi
 Perantara

Pengertian subjek hukum (rechts subjek) menurut Algra adalah setiap orang mempunyai hak dan
kewajiban, yang menimbulkan wewenang hukum (rechtsbevoegheid), sedangkan pengertian
wewenang hukum itu sendiri adalah kewenangan untuk menjadi subjek dari hak-hak.

2. Pembagian Subjek Hukum

Dalam dunia hukum, subjek hukum dapat diartikan sebagai pembawa hak, yakni manusia dan
badan hukum.

a. Manusia (naturlijke persoon)


Menurut hukum, tiap-tiap seorang manusia sudah menjadi subjek hukum
secara kodrati atau secara alami.
b. Badan Hukum (recht persoon)
Badan hukum adalah suatu badan yang terdiri dari kumpulan orang yang
diberi status “person” oleh hukum sehingga mempunyai hak dan
kewajiban.

B. Objek Hukum
Objek hukum ialah segala sesuatu yang dapat menjadi hak dari subjek hukum. Atau segala
sesuatu yang dapat menjadi objek suatu perhubungan hukum. Objek hukum dapat pula
disebut sebagai benda. Merujuk pada KUHPerdata, benda adalah tiap-tiap barang atau tiap-
tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik.
Benda itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Berwujud/ Konkret/Materiil
 Benda bergerak sendiri atau digerakkan untuk berpindah, seperti: meja, kursi,
hewan, dan lain sebagainya;
 Benda tak bergerak, contoh tanah, pohon-pohon, rumah, kapal laut, pesawat
udara, dan sebagainya.
2. Tidak Berwujud/ Abstrak/ Immateriel
Contoh dari benda ini adalah aliran listrik, gas, pulsa, hak cipta, hak paten, kehormatan,
dan sebagainya.

C. Peristiwa Hukum
1. Pengertian
Peristiwa hukum adalah segala perbuatan yang secara sengaja dilakukan orang yang
mengakibatkan timbulnya hak dan kewajiban.
Menurut hukum, peristiwa hukum dibagi menjadi dua, yaitu:
 Peristiwa hukum bersegi satu, ialah peristiwa hukum yang hanya ditimbulkan oleh
satu pihak saja. Contoh: pembuatan surat wasiat, pemberian hibah.
 Peristiwa hukum bersegi dua, ialah peristiwa hukum yang ditimbulkan oleh dua
pihak atau lebih. Contoh: perjanjian, perikatan.
D. Hubungan Hukum
Hubungan Hukum diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Hubungan nebeneinander/sama dan hubungan nacheinander tidak setara;
hubungan sama tidak hanya ditemukan di Hukum Perdata (yaitu antara suami dan
istri), tetapi juga di Negara Hukum – antara satu provinsi ke provinsi lain, sedangkan
hubungan yang tidak setara ditemukan tidak hanya di Negara Hukum (antara
otoritas dan warga) tapi juga di Hukum Perdata, misalnya antara orang tua dan
anak-anak.
2. Hubungan timbal balik dan hubungan non-timbal balik yang tidak sama! Hubungan
timbal balik adalah hubungan di mana kedua belah pihak memiliki hak dan
kewajiban Sebuah hubungan yang tidak setara adalah ketika satu pihak memiliki hak
sementara rekan hanya memiliki kewajiban.
E. Konsekuensi Hukum
Konsekuensi hukum merupakan konsekuensi dari peristiwa hukum atau akibat dari suatu
tindakan oleh subjek hukum. Dalam literatur hukum, kita mengakui konsekuensi hukum
berikut:
1. Konsekuensi hukum dalam bentuk penampilan, perubahan, atau hilangnya “situasi
hukum tertentu”.
2. Contoh konsekuensi hukum dalam bentuk penampilan, suatu perubahan atau
hilangnya “situasi hukum tertentu.

Anda mungkin juga menyukai