Anda di halaman 1dari 4

Nama : Erika Putri Kirana

Kelas : E
NIT : 22314143
Dosen : Dr. Suhendro, S.H.
Tugas Individu : Resume Hukum Perdata Halaman 1-18
Hukum Perdata di Indonesia dikenal dengan istilah Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUH Perdata). Hukum Perdata yang bersumber dari KUH Perdata disebut Hukum
Perdata tertulis, sedangkan Hukum Perdata yang bersumber diluar KUH Perdata berupa
peraturan perundang-undangan yang dibuat setelah adanya pengmodifikasian. Terdapat
beberapa ahli yang berpendapat berkaitan dengan pengertian Hukum Perdata yaitu Prof.
Abdulkadir Muhammad yang berpendapat bahwa Hukum Perdata adalah segala peraturan
hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dan orang lain.
Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat beberapa unsur dalam pengertian Hukum
Perdata yaitu adanya peraturan hukum, hubungan hukum dan orang. Peraturan hukum adalah
ketentuan berkaitan dengan ketertiban baik tertulis ataupun tidak dan memiliki sanksi yang
tegas. Hubungan hukum adalah hubungan yang diatur oleh hukum dapat membentuk suatu
hak dan kewajiban antara orang yang mengadakan hubungan tersebut. Orang adalah subjek
hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban berupa manusia pribadi ataupun badan hukum.
Hukum perdata yang mengatur berkaitan dengan hak dan kewajiban disebut hukum
perdata materiil, sedangkan hukum perdata yang mengatur bagaimana cara melaksanakan dan
mempertahankan hak dan kewajiban disebut hukum perdata formal atau hukum acara perdata.
Hukum perdata materiil itu mengatur persoalan-persoalan keperdataan berdasarkan
siklus hidup manusia, yaitu :
a. Hukum tentang orang (personenrecht)
b. Hukum keluarga (familierecht)
c. Hukum harta kekayaan (vermogensrecht)
d. Hukum waris (erfrecht)

1) Hukum tentang orang


Subjek hukum adalah pendukung hak dan kewajiban berupa orang yang
dibedakan menjadi manusia pribadi dan badan hukum. Pengakuan manusia pribadi
sebagai subjek hukum yang dimulai sejak dilahirkan dan berakhirnya pada saat
meninggal dunia, pengeculiannya terdapat pada pasal 2 KUH Perdata. Badan hukum
adalah perkumpulan/organisasi sebagai pengemban hukum yang memiliki tujuan
tertentu. Terdapat 3 macam klasifikasi badan hukum berdasarkan eksistensinya, yaitu :
a. Badan hukum yang dobentuk oleh pemerintah (badan pemerintahan dan
Perusahaan negara),
b. Badan hukum yang diakui oleh pemerintah (perseroan terbatas, koperasi) dan
c. Badan hukum yang diperbolehkan atau badan hukum untuk tujuan tertentu yang
bersifat idiil (yayasan).
Selain itu, badan hukum juga dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam
berdasarkan wewenang yang diberikan, yaitu :
a. Badan hukum publik (departemen, provinsi, Lembaga-lembaga negara) dan
b. Badan hukum privat (dibentuk oleh pemerintah atau swasta dengan wewenang
menurut hukum perdata).
Syarat materiil yang dipenuhi dalam pembentukan badan hukum, yaitu :
a. Ada harta kekayaan terpisah
b. Mempunyai tujuan tertentu
c. Mempunyai kepentingan sendiri
d. Ada organisasi teratur
Dalam hal prosedur pembentukan badan hukum dapat dilakukan dengan
perjanjian atau Undang-Undang. Sehingga badan hukum tersebut akan diakui oleh
pemerintah dan termuat dalam akta pendirian. Teori yang menjadi dasar suatu
Lembaga menjadi sebuah badan hukum, yaitu :
a. Teori fiksi (Von Savigny)
Badan hukum dianggap seolah-olah manusia.
b. Teori Harta Kekayaan Bertujuan (Brinz)
Sebagai pengganti hak-hak yang tidak ada adalah suatu kekayaan yang terikat oleh
suatu tujuan.
c. Teori organ (Otto Von Gierke)
Badan hukum sebagai oerganisme dengan perantaraan alat perlengkapan.
d. Teori propieto collective (planiol)
Badan hukum adalah suatu kontruksi yuridis
Berakhirnya status badan hukum sebagai subjek hukum adalah sejak badan
hukum tersebut dibubarkan secara yuridis.
Dalam perwalian berlaku asas tidak dapat dibagi-bagi yang artinya pada tiap-
tiap perwalian hanya ada satu wali (pasal 33 KUH perdata). Terdapat 3 macam
perwalian, yaitu :
a. Perwalian oleh suami isteri yang hidup terlama
b. Perwalian dengan surat wasiat atau akta
c. Perwalian oleh hakim
Kewajiban seorang wali setelah adanya pengangkatan yaitu :
a. Memberitahukan kepada Balai Harta Peninggalan
b. Mengadakan inventarisasi atas harta kekayaan dan anak yang berada di bawah
perwaliannya
c. Mengadakan jaminan
d. Menentukan pengeluaran
e. Membuat catatan dan laporan
Berdasarkan pasal 433 KUH Perdata terdapat alasan pengampuan yaitu apabila
terjadi keborosan, lemah pikiran, dan kekurangan daya pikir. Cara menetapkan
pengampuan dengan mengajukan pemohonan kepada Pengadilan Negeri. Pengampuan
mulai berjalan terhitung semenjak putusan pengadilan diucapkan dengan syarat segala
tindakan perdata yang setelah itu dilakukan oleh orang yang ditaruh dibawah
pengampuan (kurandus) adalah demi hukum batal.
Pendewasaan adalah suatu upaya hukum yang digunakan untuk meniadakan
keadaan belum dewasa, baik untuk keseluruhan maupun hal-hal tertentu sesuai pasal
419 – 432 KUH Perdata. Terdapat 2 macam pendewasaan yaitu pendewasaan
sempurna dan pendewasaan terbatas. Pendewasaan sempurna ini adalah orang yang
belum cukup umur dianggap orang yang dewasa dan cakap untuk melaksanakan
semua perbuatan hukum sama dengan orang yang sudah cukup umur. Sedangkan
pendewasaan terbatas adalah memberikan hak-hak tertentu seperti orang yang sudah
dewasa dan dapat dicabut oleh pengadilan apabila ternyata disalahgunakan atau ada
alasan yang kuat untuk disalahgunakan.
Catatan sipil adalah suatu catatan dalam daftar tertentu mengenai kenyataan-
kenyataan yang memiliki arti penting bagi status keperdataan seseorang. Terdapat 5
peristiwa hukum dalam kehidupan manusia yang perlu dilakukan pencatataan yaitu :
a. Kelahiran
b. Perkawinan
c. Penceraian
d. Kematian
e. Penggantian nama
Dengan demikian tujuan pencatatan adalah :
a. Agar warga masyrakat memiliki bukti-bukti otentik
b. Memperlancar aktifitas pemerintah di bidang kependudukan
c. Memberikan kepastian hukum bagi kedudukan hukum setiap warga negara
Fungsi pencatatan adalah sebagai pembuktian bahwa suatu peristiwa hukum
yang dialami seseorang benar-benar telah terjadi dengan diperlukan adanya surat
keterangan yang diberikan oleh pejabar/petugas berwenang.
Syarat adanya pencatatan adalah :
a. Adanya surat keterangan tentang peristiwa hukum
b. Dibawa kepada pejabat Kantor Catatan Sipil
c. Dicatat/didaftar dalam register
d. Terbit kutipan akta otentik
Domisili adalah tempat seseorang tinggal/berkedudukan serta punya hak dan
kewajiban hukum yang digunakan sebagai penentuan status hukum seseorang dalam
lalu lintas hukum dan berurusan dengan pengadilan. Domisi dibedakan menjadi 2,
yaitu domisili sesungguhnya (tempat kediaman seseorang sehari-hari) dan domisili
yang dipilih (tempat kediaman yang ditunjuk).
Keadaan tak hadir adalah keadaan tidak adanya seseorang ditempat
kediamannya karena berpergian atau meninggalkan tempat kediaman, sehingga hal
tersebut mengakibatkan penyelenggaraan kepentingan dan status hukum yang
bersangkutan ditinggalkan.

2) Hukum keluarga
Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha esa. Syarat perkawinan dibedakan menjadi dua,
yaitu syarat materiil dan syarat formal. Syarat materiil adalah syarat yang harus
dipenuhi oleh kedua calon mempelai sebelum dilangsungkannya perkawinan,
sedangkan syarat formal adalah syarat yang berkaitan dengan tata cara pelaksanaan
perkawinan. Syarat materiil dibedakan menjadi syarat materiil mutlak yaitu syarat
yang harus dipenuhi oleh setiap orang yang akan melangsungkan perkawinan, dan
syarat materiil relatif yaitu syarat yang harus dipenuhi untuk kawin dengan orang-
orang tertentu yang berupa larangan kawin dengan orang tertentu.
Dalam hal pencegahan dan pembatalan perkawinan, orang yang dapat
mengajukan hal tersebut adalah para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dan
ke bawah, saudara, wali nikah, wali, pengampu dan salah seorang calon mempelai dan
pihak-pihak yang berkepentingan termasuk orang yang masih terikat perkawinan
dengan salah satu calon mempelai.

3) Hukum Benda
Benda adalah barang/hak yang dapat dimiliki. Benda dibedakan menjadi,
benda berwujud/tidak berwujud, benda bergerak/tidak bergerak, benda dipakai
habis/tidak habis, benda yang sudah ada/yang akan ada, dan jenis-jenis benda lainnya.
Suatu benda tentunya memiliki hak kebendaan yaitu suatu hak mutlak atas suatu
benda yang memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda, dengan ciri ciri
berupa : dapat dipertahankan terhadap siapapun dan hak kebendaan mengikuti
bendanya.
Hak milik adalah hak untuk menikmati kegunaan suatu kebendaan dengan
leluasa dan untuk berbuat bebas terhadap kebendaan itu dengan kedaulatan
sepenuhnya. Hal-hal yang membatasi hak milik dapat berupa :
a. Tidak bertentangan dengan Undang-Undang
b. Tidak mengganggu hak orang lain
c. Pencabutan hak
Berakhirnya hak milik :
a. Karena hak milik beralih kepada orang lain
b. Karena musnahnya benda
c. Karena dilepaskan oleh pemiliknya
d. Karena jatuh pada negara
Hak menguasai adalah keududkan seseorang yang menguasai suatu kebendaan dengan
mempertahankan kebendaan itu. Berakhirnya hak menguasai adalah :
a. Diserahkan kepada orang lain
b. Ditinggalkan
c. Dicuri orang
Hak-hak yang memberikan jaminan hutang :
a. Gadai
b. Hipotik atas kapal
c. Hak tanggungan
d. Fidusia

Anda mungkin juga menyukai