Anda di halaman 1dari 12

HUKUM PERDATA

Ade Uli Kurniati Siregar, S.H., M.H


Universitas Adiwangsa Jambi
DASAR-DASAR HUKUM PERDATA
 Hukum Perdata Hukum yang mengatur kepentingan
perseorangan.
 Sejarah Hukum Perdata di Indonesia: Pendudukan Perancis
atas Belanda Maka diberlakukan Hukum Perdata Perancis
(Code Civil). Setelah pendudukan, Belanda menyusun hukum
sipil belanda: Burgerlijk Wetboek (BW) dan Weatboek van
Koophandel (WvK).
 Berdasarkan Asas Konkordansi, maka kodifikasi hukum sipil
Belanda (diumumkan pada tanggal 30/4/87) ini berlaku di
Indonesia (Hindia Belanda), pada tanggal 1 Mei1848.
SISTEMATIKA HUKUM PERDATA
 KUH Perdata (BW) terdiri atas 4 (empat) buku:
 Buku I tentang Orang (Van Personen)
memuat hukum perseorangan dan hukum keluarga.
 Buku II tentang Benda (Van Zaken)
memuat hukum benda dan hukum waris.
 Buku III tentang Perikatan (Van Verbintennissen)
memuat hukum harta kekayaan yang mengenai hak dan kewajiban yang
berlaku terhadap orang-orang.
 Buku IV tetang Pembuktian dan Kadaluarsa atau Lewat Waktu (Van Bewijs
en Verjaring)
memuat kententuan alat bukti dan akibat lewat waktu terhadap hubungan-
hubungan hukum.
HUKUM PERORANGAN
 Mengatur tentang Orang (nama orang,
tempat tinggal, kecakapan hukum) dan
Badan Hukum sebagai subyek hukum.
 Seorang manusia sebagai subyek hukum

sejak dia dilahirkan hingga saat dia


meninggal dunia.
HUKUM KELUARGA
 Memuat segala peraturan-peraturan hukum yang timbul
dari pergaulan hidup suatu keluarga.
 Keluarga dalam arti sempit adalah kesatuan masyarakat
kecil yang terdiri dari suami-istri dan anak yang berdiam
dalam suatu tempat tinggal.
 Keluarga dalam arti luas apabila dalam satu tempat tinggal
berdiam pula pihak lain akibat dari suatu perkawinan.
 Pembahasan hukum keluarga lebih mengacu kepada
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.
HAL-HAL YANG DIATUR DALAM
HUKUM KELUARGA
 Kekuasaan Orang Tua
 Wajib memelihara dan mendidik anak-anak.
 Kewajiban tetap berjalan meskipun perkawinan kedua orang tua
putus.
 Anak wajib hormat dan patuh pada orang tua, wajib memelihara
orang tua dan keluarga dalam garis lurus ke atas, bila orang tu
memerlukan bantuan.
 Perwalian pengawasan atau pengurusan terhadap pribadi anak di
bawah umur atau belum dewasa yang tidak di bawah kekuasaan
orang tua serta pengurusan harta benda anak sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang.
 Perwalian dapat terjadi karena:
 Perkawinan orang tua putus (meninggal dunia atau bercerai)
 Kekuasaan orang tua dicabut, Maka Hakim/Pengadilan dapat
mengangkat wali.
 Dasar-dasar Perkawinan:
 Tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan
kekal.
 Perkawinan sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing
agamanya dan kepercayaannya, dan harus dicatat menurut aturan
perundangan yang berlaku:
 Asas Monogami
 Usia Perkawinan
 Mempersukar Perceraian
 Hak dan Kedudukan Istri
HUKUM BENDA
 Benda segala sesuatu yang berguna bagi subyek
hukum dan dapat menjadi obyek dalam suatu
hubungan hukum.
 Benda dapat dibedakan atas Benda Bergerak dan Benda
Tetap/Tidak Bergerak.
 Beberapa contoh hak atas tanah:
1. Hak Milik
2. Hak Guna Usaha
3. Hak Guna Bangunan
HUKUM PERIKATAN
 PERIKATAN adalah hubungan hukum antara dua pihak atau
lebih yaitu antara kreditur dan debitur di bidang harta
kekayaan, dimana pihak satu (kreditur) berhak atas suatu
prestasi dan pihak yang lain (debitur) berkewajiban
memenuhi prestasi.
 Obyek perikatan adalah “prestasi”
 Macam Prestasi:
a) Menyerahkan Sesuatu
b) Berbuat Sesuatu
c) Tidak Berbuat Sesuatu
 Debitur dikatakan wanprestasi:
a. Tidak memenuhi prestasi sama sekali
b. Memenuhi prestasi tetapi terlambat
c. Memenuhi prestasi tapi salah/keliru.
 Apabila debitur wanprestasi, Kreditur dapat memilih
beberapa kemungkinan tuntutan (gugatan):
a. Pemenuhan prestasi
b. Pemenuhan prestasi + ganti keerugian
c. Ganti Kerugian
d. Pembatalan Perjanjian timbal balik
e. Pembatalan + Ganti Kerugian.
HUKUM PEMBUKTIAN DAN
DALUWARSA
 Pasal 1865 KUH Perdata: “barang siapa menyatakan bahwa ia mempunyai hak
atas sesuatu atau meneguhkan haknya sendiri maupun membantah suatu hak
orang lain, diwajibkan membuktikan hak-hak tersebut”.
 Macam-macam alat bukti:
a. Bukti tertulis dan tidak tertulis
b. Bukti kesaksian
c. Bukti kesangkaan
d. Bukti pengakuan
e. Bukti sumpah: sumpah menentukan , dan sumpah tambahan
 Daluwarsa: suatu alat untuk memperoleh sesuatu atau untuk dibebaskan
dari suatu perikatan dengan lewatnya atau lampaunya waktu tertentu dan
atas syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang.
TERIMA KASIH

LEX SEMPER DABIT REMEDIUM


“ Hukum akan selalu memberi obat. Hukum
bukanlah penghambat, tapi harus jadi solusi”

Anda mungkin juga menyukai