Anda di halaman 1dari 30

KOMPARISI

AKTA
PENGERTIAN KOMPARISI
Komparisi atau comparisi adalah bagian yang sangat penting dr
suatu akta notaris krn padanya tergantung apakah akta itu sah atau
batal.

Komparisi (comparitie - Belanda, comparation – Perancis)


Berarti tindakan menghadap dalam hukum atau di depan
seorang Notaris atau pejabat umum lain.

Komparisi dalam dunia kenotariatan


Tidak hanya mengenai persoalan apakah orang yg menghadap
itu mempunyai kecakapan bertindak (rechtsbekwaam) tetapi juga
apakah dia mempunyai hak untuk melakukan tindankan
(rechtsbevoegd) mengenai soal yang dinyatakan dalam surat akta.
Dalam suatu perjanjian obligatoir selalu akan terlibat
dua pihak atau lebih.

Para Pihak yang terlibat dalam suatu perjanjian tidak


lepas dari identitasnya.

Identitas pihak dalam perjanjian dapat diketahui


dengan berbagai cara, antara lain: memeriksa surat-
surat, paspor, KTP, atau pemberitahuan dari orang2,
dsb.

Mengenai Para Pihak dalam suatu perjanjian perlu


diteliti lebih lanjut 2 (dua) hal pokok dari pihak-pihak
tersebut, yaitu:
1.Kecakapan
2.Kewenangan
KECAKAPAN DAN KEWENANGAN

Subjek Hukum
(pengemban Hak dan Kewajiban)

Kecakapan Kewenangan
setiap orang cakap melakukan mereka yg berhak melakukan
tindakan hukum sepanjang tdk tindakan hukum tertentu.
ditentukan lain oleh UU
(Ps 1329 KUHPdt)

Doktrin:
Orang yg cakap, adalah mereka yang boleh melakukan tindakan hukum.

Orang yg berwenang, adalah mereka yg boleh melakukan tindakan hukum


tertentu. Kewenangan seseorang harus didukung dgn bukti2 formil yg
berlandaskan kebenaran materiil.
KEDUDUKAN BERTINDAK
ORANG YANG MEMBUAT PERJANJIAN

1.Untuk diri sendiri


2.Untuk orang lain
3.Mewakili badan hukum (perdata)
4.Mewakili badan hukum publik

Hasil identifikasi mengenai para pihak akan dituangkan dalam


komparisi perjanjian.

Kesalahan menyusun komparisi dapat mengakibatkan tidak


terikatnya para pihak dalam perjanjian yang ditandatangani oleh
pihak-pihak.
KEDUDUKAN BERTINDAK
ORANG YANG MEMBUAT PERJANJIAN

Kedudukan bertindak seseorang dalam suatu perjanjian perlu didukung


dengan dokumen-dokumen untuk membuktikan kecakapan dan kewenangan
bertindaknya.

Bukti diri dari orang yg menandatangani menyangkut kecakapan dan


kewenangan:

a.Jika untuk diri sendiri ditambah bukti kewenangan bertindak lainnya;

b.Jika mewakili orang lain dilampirkan surat kuasa (tergantung apakah


cukup dgn akta kuasa di bawah tangan atau kuasa otentik);

c.Jika mewakili badan hukum (perdata) ditambah Anggaran Dasar atau


dasar kewenangan lainnya;

d.Jika mewakili badan hukum publik perhatikan peraturan mengenai


kewenangan membuat perjanjian serta perjabat yg berwenang mewakili
badan hukum publik tsb.
MENYUSUN KOMPARISI

Komparisi harus disusun dgn tepat dan cermat sehingga tidak


diragukan lagi dalam kedudukan apa penghadap bertindak dan siapa
adalah pihak dalam suatu akta.

Yang dimuat dalam komparisi, yaitu:

1.Identitas penghadap

2.Keterangan kedudukan bertindak

3.Dasar kewenangan bertindak

4.Pernyataan sah mewakili

5.Identitas pihak yang diwakili


IDENTITAS PENGHADAP

Identitas pihak dalam perjanjian dapat diketahui dengan


berbagai cara, antara lain: memeriksa surat-surat,
paspor, KTP, atau pemberitahuan dari orang2, dsb.

Contoh:
Tuan GEORGE ALEXANDER, dilahirkan di Jayapura,
pada tanggal 14-05-1982 (empat belas Mei tahun seribu
sembilan ratus delapan puluh dua), Swasta, Warga
Negara Indonesia, pemegang Kartu Tanda Penduduk
Nomor 3277011405820001, bertempat tinggal di Kota
Bandung, Jalan Surya Sumantri Nomor 150, Rukun
Tetangga 09/Rukun Warga 19, Kelurahan Pasirkaliki,
Kecamatan Pasteur. ----------------------------------------
UNTUK DIRI SENDIRI
a.Tanpa persetujuan
-Tidak menikah
 tidak ada tambahan keterangan.
-Menikah dengan Perjanjian Pisah Harta
diberi tambahan keterangan.
- Duda/Janda telah menyelesaikan pemisahan dan
pembagian harta gono gini
 diberi tambahan keterangan.

b.Dengan persetujuan dari pihak lain


 Perhatikan teori tentang kepemilikan bersama..!!
KEPEMILIKAN BERSAMA
TERIKAT TIDAK TERIKAT/BEBAS
(gebonden mede eigendom) (vrije mede eigendom)
Pemilikan bersama merupakan akibat dari Pemilikan bersama merupakan tujuan
suatu peristiwa hukum yang lain. Seperti, dari para pemiliknya.
bubarnya perkawinan, bubarnya persekutuan
perdata (maatschap), meninggalnya pewaris. Pemiliknya masing-masing memiliki
Pemiliknya memiliki bagian tak terbagi atas “ bagian yang tak terbagi” atas suatu
keseluruhan benda yang dimiliki bersama, benda.
misal atas seluruh harta bendaperkawinan,
harta peninggalan, harta milik persekutuan Pemisahan dan pembagian bersifat
perdata. TRANSLATIF, yaitu berlaku sejak
Pemisahan dan Pembagian bersifat terjadinya pemisahan dan
DEKLARATIF, berlaku surut sejak pembagiannya (Ps 573 KUHPdt).
terjadinya pemilikan bersama.
Para pemilik bersama tidak dapat bebas Para pemilik bersama dapat
memindahkan haknya kepada orang lain memindahkan haknya kepada
tanpa persetujuan pemilik bersama orang lain tanpa persetujuan
lainnya.
pemilik bersama lainnya
UNTUK ORANG LAIN
1.PERWAKILAN

2.ANAK DI BAWAH KEKUASAAN ORANG TUA

3.PERWALIAN

4.PENGAMPUAN (CURATELE)
UNTUK ORANG LAIN

1.PERWAKILAN

a.Kuasa lisan serta menguatkan diri

b.Kuasa di bawah tangan

c.Kuasa notariil

d.Kuasa notariil in originali

e.Kuasa di bawah tangan yang tanda tangannya


dilegalisasi
UNTUK ORANG LAIN

2.ANAK DI BAWAH KEKUASAAN ORANG TUA


-Anak yang masih di bawah umur tidak dapat bertindak sendiri dalam
hukum. Oleh karena itu untuk melakukan tindakan hukum perlu diwakili.

-Tindakan hukum, yang bersifat:


a.Pengurusan
Bapak yg menjalankan tindakan kepengurusan untuk anaknya yang
masih di bawah umur dan tidak memerlukan kuasa atau ijin dari siapa pun
karena ia demi UU adalah wakil anaknya.

b.Pengalihan
Bapak harus mendapat ijin atau kuasa dari Pengadilan Negeri yg
sudah tentu akan menyelidiki lebih dahulu apakah pemindahan hak atau
pembebanan harta itu benar diperlukan untuk kebaikan anak.
UNTUK ORANG LAIN

3.PERWALIAN
a.Anak Sah
b.Teman Wali (Medevoogd)
c.Anak Luar Nikah
d.Anak Luar Nikah yang Ditegaskan oleh Hakim
e.Kurator atas Anak Sah dari Kurandus
f.Wali Datif
g.Wali Testamenter
h.Perwalian Badan Hukum
Anak Sah
Jika salah satu dari orang tua meninggal dunia,
kekuasaan orang tua berhenti dan orang tua yang lain,
yang hidup terlama, demi UU menjadi wali atas anak-
anaknya yang masih di bawah umur.
Teman Wali (Medevoogd)

Jika seorang ibu wali menikah dengan seorang pria bukan


ayah anaknya, maka pria itu sepanjang ia tidak dipecat
atau dibebaskan dr kekuasaan orang tua atau perwalian,
pun antara suami istri tidak ada pisah harta, selama
pernikahannya dengan ibu wali, demi UU menjadi teman
wali.

Ps 351 KUHPdt, seorang teman wali bertanggung jawab


secara tanggung menanggung dgn ibu wali mengenai
semua tindak hukum yg dlkkn stl mereka menikah.
Karena itu utk suatu tindak hukum yg dilakukan oleh iu
wali sebaiknya teman wali diminta menghadap juga.
Anak Luar Nikah

Anak luar nikah yg tdk diakui oleh ayahnya atau pun ibunya menurut
KUHPdt tdk mempunyai hubungan hukum dgn kedua orang tuanya.

Dalam hal demikian terjadi kekosongan hukum mengenai “siapakah yang sah
mewakili anak itu?”

Jalan terbaik utk memberi anak itu seorang wali yang sah adalah pergi ke
Pengadilan dengan permohonan agar pengadilan itu mengangkat seorang
wali.

Wali tersebut di atas disebut “wali datif”.


Wali tersebut tdk dpt memberikan anak itu kpd pihak lain utk di adopsi
karena jika dibolehkan seseorang dpt meloloskan diri dari suatu perwalian.

Menurut Tan Thong Kie, anak itu hanya dpt diberikan kepada pasangan
suami istri dgn cara adopsi dgn keputusan pengadilan. Setelah salah satu
atau kedua orang tua anak luar nikah itu mengakuinya baru lahirlah
hubungan perdata antara anak dan orang tua yg mengakuinya.
Kurator atas Anak Sah dari Kurandus

Jika seorang pria mempunyai anak-anak sah di bawah


umur dan kemudian ia ditaruh di bawah pengampuan,
maka sesuai dgn Ps 451 KUHPdt, hakim mengangkat
istrinya sebagai kurator dan istrinya menjalankan
kekuasaan orang tua atas anak-anaknya.

Tetapi jika istri telah meninggal dunia lebih dahulu (atau


telah dipecat atau dibebaskan dari kekuasaan orang tua),
maka hakim mengangkat orang lain sebagai kurator dr
bapak, dan kurator tersebut demi UU adalah wali atas
anak-anak sah kurandus.
Wali Datif

Jika terjadi seorang anak di bawah umur


tidak berada di bawah kekuasaan orang tua
sedang perwaliannya tidak diatur secara sah
oleh yang berwenang atau oleh UU,
hakim Pengadilan mengangkat seorang wali
yang dalam ilmu hukum dikenal
dengan nama “Wali Datif”.
Wali Testamenter
Ps 355 KUHPdt
Setiap orang yang menjalankan kekuasaan orang tua atau perwalian
atas anak-anak di bawah umur dapat mengangkat seorang atau lebih
wali untuk anak-anak itu apabila meninggal dunia, yaitu dengan suatu
surat wasiat atau akta notaris khusus.

Note:
Ketentuan tsb tdk melarang orang yg tdk menjalankan kekuasaan
orang tua atau tidak menjadi wali, mengangkat seorang wali lain.
Orang itu boleh saja mengangkat wali, tetapi pengangkatan itu tidak
ada kekuatan jika pada saat meninggalnya pembuat wasiat (atau
akta notaris lain) ia tidak menjalankan kekuasaan oran tua atau pun
perwalian.
Perwalian Badan Hukum
Jika pengadilan memutuskan
mengangkat sebuah badan hukum sebagai wali,
badan hukum itu harus memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan oleh UU.

Namun, untuk tindakan-tindakan


yang termuat dalam Ps 393 KUHPdt
maka wali, tidak terkecuali badan hukum sebagai wali,
harus meminta dan memperoleh kuasa atau ijin
dari pengadilan untuk melakukan tindakan-tindakan dimaksud
terhadap harta si anak.
UNTUK ORANG LAIN

4.PENGAMPUAN (CURATELE)
a.Curatele Ventris
b.Pengurus - Khusus Sementara (Provisionele
Bewindvoerder)
c.Pengampu (Kurator)
d.Pengampu - Pengawas
Curatele Ventris
Jika salah satu dr ortu meninggal dan mempunyau seorang atau lebih anak
yang masih di bawah umur maka ortu yg hidup terlama dalam 3 bln stl ortu
yg lain meninggal dunia hrs membuat pencatatan harta di hadapan wali
pengawas (BHP, Ps 127 KUHPdt).

Jika ortu yg hidup terlama adl ibu, Balai Harta Peninggalan (BHP) pd saat
pembuatan pencatatan itu (atau lbh dhl) antara lain menanyakan apakah
janda itu sdg mengandung. Apbl hal itu dibenarkan, BHP demi UU menjadi
curator vebtris dr anak yg sedang dlm kandungan. BHP dlm jabatan iu
berkewajiban menjaga dan membela kepentingan anak yg blm lahir itu.

Stl anak itu lahir hidup, curatele ventris berhenti, si ibu menjadi wali dr
anak itu, sedang BHP menjadi wali pengawas, semuanya tanpa surat-surat,
tetapi krn UU. Semua aturan mengenai perwalian dan perwalian pengawas
berlaku terhadap mereka.
Pengurus - Khusus Sementara
(Provisionele Bewindvoerder)

Seorang dewasa yg selalu berada di bawah keadaan dungu, sakit ingatan,


atau mata gelap harus ditaruh di bawah pengampuan.

Stl pengampuannya diminta oleh yg berhak memintanya, hakim memeriksa


soalnya. Stl hakim yakin bahwa orang yg bersangkutan hrs ditaruh di bawah
pengampuan, sebelum mulai dgn prosedur pengampuan, hakim
mempertimbangkan apakah dlm soal yg ditanganinya perlu diangkat seorang
Provisionele Bewindvoerder, yaitu pengurus khusus sementara, baik utk
orang yg dimintakan pengampuannya ataupun utk hartanya.

Kekuasaan pengurus khusus sementara sangat terbatas. Mengingat


waktunya bekerja sangat singkat (sampai ada seorang pengampu) ia hanya
menangani hal-hal yg sangat perlu.
Jika ada hal-hal yg mendesak sdg pengurus khusus sementara ragu-ragu
apakah ia berhak melakukan suatu tind hukum, sebaiknya ia bertanya kpd
hakim atau mengambil jalan pintas dgn segera scr tertulis memohon ijin dr
pengadilan
Pengampu (Kurator) dan Pengampu Pengawas
Sgr stl pengampuannya diputuskan oleh hakim, masih juga diperlukan waktu sampai
keputusan itu mempunyai kekuatan hukum tetap, krn org yg pengampuannya baru
diputuskan mempunyai hak naik banding.

Stl kepts hakim mepunyai kekuatan hukum tetap, barulah pengadilan mengangkat
sorang pengampu, memberitakan pengampuan itu kpd BHP, serta memerintahkannya
menjadi “Pengampu Pengawas”.

Berbeda dgn Perwalian Pengawas yg demi UU diberikan kpd BHP, jabatan Pengampu
Pengawas diperintahkan oleh hakim kpd BHP.

Dgn pengangkatan seorang pengampu maka pekerjaan Pengurus Khusus Sementara


berhenti dan ia harus memberi pertanggungjawaban pekerjaannya kepada pengampu.
Bila Pengurus Khusus Sementara diangkat sebagai Pengampu maka
pertanggungjawaban hrs diberikan kepada Pengampu Pengawas (BHP, 449 KUHPdt).

Pada umumnya semua orang yg berada di bawah pengampuan disamakan oleh UU dgn
anak di abwah umur, dgn demikian tidak cakap.
Terhadap seorang Kurator berlaku ketentuan-ketentuan tentang wali khususnya
mengenai pembatasan mlkkn bbrp tind hukum dlm Ps 393 KUHPdt (Ps 452 KUHPdt).
MEWAKILI BADAN HUKUM (PERDATA)
BADAN USAHA

Perusahaan Bukan Badan Hukum


Perorangan Badan Hukum

Perusahaan Dagang Maatschap Perseroan Terbatas (PT)


(PD) Firma (Fa) Yayasan
CV Koperasi
Dana Pensiun

Note:
Komparisi bagi penghadap yang mewakili badan usaha ditambah
Anggaran Dasar atau dasar kewenangan lainnya.
MEWAKILI BADAN HUKUM PUBLIK
Jika mewakili badan hukum publik perhatikan peraturan mengenai
kewenangan membuat perjanjian serta pejabat yg berwenang mewakili
badan hukum publik tsb.

PERSERO
Adalah sebuah perusahaan yg seluruh sahamnya dimiliki pemerintah dan
termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pendiriannya dilakukan dgn akta Notaris, yang di dalamnya memuat
Anggaran Dasar dan diatasnya dimintakan persetujuan/pengesahan dari
Menteri Hukum dan HAM RI.

BADAN PEMERINTAH YG DIDIRIKAN DGN UU


Bank Indonesia, bank-bank negara, Pertamina, dan badan-badan lain, telah
mempunyai Anggaran Dasarnya dlm UU yg mendirikan masing-masing badan.
Dengan demikian tidak diperlukan lagi persetujuan/pengesahan dr Menteri
Hukum dan HAM RI.
MEWAKILI BADAN HUKUM PUBLIK
GEREJA DAN PERKUMPULAN GEREJA
Menurut Koninklijk Besluit (KB) tanggal 29 Juni 1925 No.80 yg dimuat dlm
Stbl. 1927-156, utk diakui sbg gereja (kerk), perkumpulan gerja
(kergenootschap) ataupun suatu bagian tersendiri darinya (een zelfstanding
onderdeel daarvan), diperlukan suatu keterangan dari Presiden RI (Ps 2).
Dgn memperoleh keterangan dr Presiden maka Gereja dan bagian-bagiannya
tersendiri menurut Ps 1 KB, demi UU mempunyai status Badan Hukum.
Semoga Bermanfaat ;)
Terima Kasih

Anna Yulianti,S.H.M.Kn

Anda mungkin juga menyukai