NIM : 10400121154
IH-E
( PERBUATAN HUKUM)
5. Perbuatan hukum
a. Pengertian perbuatan hukum
R. Soeroso mengartikan perbuatan hukum adalah setiap perbuatan subjek hukum
yang akibatnya diatur oleh hukum, karena akibat tersebut dapat dianggap menjadi
kehendak dari yang melakukan perbuatan itu. Perbuatan hukum merupakan awal
dari bergulirnya proses pengaturan hukum. Ia merupakan momentum yang
memisahkan antara “dunia sosial” dengan “dunia hukum”. oleh karena sejak itu,
kejadian dalam masyarakatpun mulai ditundukan pada tataran hukum. tunduk
pada tataran hukum maka tunduk pada penilaian hukum, ukuran hukum, akibat-
akibat hukum.
b. Macam-macam perbuatan hukum
dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur perbuatan hukum yang pertama ialah
perbuatan itu disengaja dan unsur yang kedua ialah menimbulkan hak dan
kewajiban.Perbuatan hukum dapat dibagi dalam 2 bagian :
1) Perbuatan hukum yang sifatnya sederhana Perbuatan hukum yang sifatnya
sederhana merupakan perbuatan hukum yang bersegi satu, ialah apabila hanya
merupakan satu kejadian saja atau apabila akibat hukumnya (rechtsgevolgen)
ditimbulkan oleh kehendak seseorang saja, ialah orang yang melakukan
perbuatan itu. Contoh:
a) Pembuatan surat wasiat atau testamen pasal 875 KUHPerdata.
b) Hak istri untuk melapaskan haknya atas barang-barang yang merupakan
kepunyaan suami-istri (berdua) setelah perkawinan (benda perkawinan pasal 132
KUHPerdata).
2) Perbuatan hukum yang bersifat tidak sederhana Perbuatan hukum ini dapat
bersegi dua atau lebih, ialah perbuatan hukum yang akibat hukumnya
ditimbulkan oleh kehendak dari dua atau lebih subjek hukum.
Contoh: - Sewa menyewa, jual beli, perjanjian kredit, perjanjian deposito, semua
perjanjian dan perikatan (overeenkomsten), seperti yang disebutkan dalam pasal
1313 KUHPerdata, yang berbunyi “perjanjian adalah suatu perbuatan yang
menyebabkan satu orang (satu subjek hukum) atau lebih mengikat dirinya pada
satu subjek hukum lainnya atau lebih.
Jadi dapat dikatakan bahwa kehendak dari yang melakukan perbuatan itu menjadi
unsur pokok dari perbuatan tersebut.
8. H A K
a. pengertian H A K
Secara umum, pengertian hak adalah segala sesuatu yang mutlak menjadi milik seseorang dimana
penggunaannya tergantung kepada orang tersebut dengan rasa tanggung jawab. Pendapat lain mengatakan
bahwa arti hak adalah segala sesuatu yang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia, bahkan sejak manusia
tersebut masih di dalam kandungan.
b.Teori hak
a. Teori Hukum Kodrati Pemikiran yang kemudian melahirkan teori hukum kodrati
tidak lepas dari pengaruh tulisan-tulian santo Thomas Aquinas. Menurut Aquinas,
hukum kodrati merupakan bagian dari hukum Tuhan yang dapat diketahui melalui
penalaran manusia
b. . Teori Positivisme atau Utilitarian Gagasan hak asasi manusia yang mendasarkan
pada pandangan hukum kodrati mendapat tantangan serius pada Abad ke-19. Ialah
Edmund Burke, seorang kebangsaan Irlandia yang resah akan Revolusi Perancis,
yang mempropagandakan rekaan yang menakutkan mengenai persamaan manusia‖
c. Teori keadilan lahir dari kritik terhadap teori positivism. Tokoh yang
mengembangkan teori ini ialah Ronald Drowkin dan John Rawls. Teori Drowkin
sangat mendasarkan pada kewajiban untuk memperlakukan warganya secara sama
yang di emban Negara. Tentunya, nilai-nilai moral, kekuasaan, atau menggunakan
pendasaran lainnya sebagai alasan untuk mengesampingkan hak asasi manusia—
kecuali prinsip perlakuan sama itu sendiri
c. Macam-macam H A K
a) Hak Absolut Pengertian hak absolut adalah hak yang sifatnya mutlak tanpa
pengecualian, berlaku di mana saja dan tidak dipengaruhi oleh suatu keadaan atau
situasi tertentu. ...
b) Hak Individual dan Hak Sosial Hak individual adalah semua hak yang didapatkan
oleh setiap orang terhadap negara, dimana negar tidak boleh mengganggu setiap
orang untuk mendapatkan hak-hak individunya. ...
c) Hak Legal dan Hak Moral Hak legal adalah suatu hak yang diterima setiap warga
negara berdasarkan atas hukum dalam salah satu bentuk. ...
d) Hak Positif dan Hak Negatif Hak positif adalah hak yang sifatnya positif, jika
seseorang berhak bahwa orang lain berbuat sesuatu untuk dirinya. Misalnya hak
untuk mendapatkan pendidikan. ...
e) Hak Khusus dan Hak Umum