Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pergaulan hidup manusia, tiap hari manusia selalu melakukan

aktifitas baik untuk memenuhi kepentingannya maupun hanya untuk berinteraksi

dengan sesamanya. Aktifitas tersebut mungkin perbuatan yang disengaja atau

perbuatan yang tidak sengaja. Segala perbuatan yang dilakukan manusia secara

sengaja dilakukan oleh seseorang untuk menimbulkan hak kewajiban-kewajiban

dinamakan perbuatan hukum. Misalnya membuat surat wasiat, membuat

persetujuan-persetuan dan semacamnya. Dengan kata lain bahwa Perbuatan

Hukum adalah setiap perbuatan subyek hukum (manusia atau badan hukum) yang

akibatnya diatur oleh hukum, karena akibat itu bisa dianggap sebagai kehendak

dari yang melakukan hukum.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perbuatan hukum,?

2. Apa yang dimaksud dengan pernyataan kehendak?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang pengertian perbuatan hukum,?

2. Untuk mengetahui tentang pengertian pernyataan kehendak?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perbuatan Hukum

Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah

laku manusia agar tingkah laku manusia dapat terkontrol , hukum adalah aspek

terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan, Hukum

mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat.

Oleh karena itu setiap masyarat berhak untuk mendapat pembelaan didepan

hukum sehingga dapat di artikan bahwa hukum adalah peraturan atau ketentuan-

ketentuan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur kehidupan masyarakat dan

menyediakan sangsi bagi pelanggarnya.

Menurut Sudarsono, Pengertian Perbuatan Hukum adalah setiap perbuatan

yang akibatnya diatur oleh hukum karena akibat itu boleh dianggap menjadi

kehendak dari yang melakukan perbuatan itu.

Pengertian Perbutan Hukum menurut R. Soeroso, Perbuatan Hukum

adalah setiap perbuatan subjek hukum (manusia atau badan hukum) yang

akibatnya diatur oleh hukum dan karena akibat tersebut dapat dianggap sebagai

kehendak dari yang melakukan hukum.

Chainur Arrasjid mengemukakan pengertian perbuatan hukum, Perbuatan

Hukum ialah setiap perbuatan yang akibatnya diatur oleh hukum dan akibat itu

dikehendaki oleh yang melakukan perbuatan.

2
Menurut Marwan Mas, Pengertian Perbuatan Hukum adalah setiap

perbuatan atau tindakan subjek hukum yang mempunyai akibat hukum dan akibat

hukum itu memang dikehendaki oleh subjek hukum.

Dari pengertian perbuatan hukum yang diungkapkan para pakar di atas,

dapat dapat disimpulkan bahwa Pengertian Perbuatan Hukum adalah suatu

perbuatan yang dilakukan oleh subjek hukum (manusia atau badan hukum),

perbuatan mana dapat menimbulkan suatu akibat yang dikehendaki oleh yang

melakukannya. Jika perbuatan itu akibatnya tidak dikehendaki oleh yang

melakukan atau salah satu di antara yang melakukannya, maka perbuatan itu

bukan perbuatan hukum.

Oleh karena itu, kehendak dari subjek hukum (manusia atau badan hukum)

yang melakukan perbuatan itu menjadi unsur pokok dari perbuatan tersebut.

Dengan demikian, jika ditelaah pengertian perbuatan hukum di atas, terdapat

unsur-unsur perbuatan hukum sebagai berikut :

1. Perbuatan itu harus dilakukan oleh subjek hukum.

2. Perbuatan itu akibatnya diatur oleh hukum.

3. Perbuatan itu akibatnya dikehendaki oleh yang melakukan perbuatan

itu. 1

B. Tujuan Hukum

Tujuan hukum mempunyai sifat universal seperti ketertiban,

ketenteraman, kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan dalam tata kehidupan

bermasyarakat. Dengan adanya hukum maka tiap perkara dapat di selesaikan


1
ST. Marbun, Moh. Mahfud MD, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara, (Liberti:
Yogyakarta,1987), hal. 198

3
melaui proses pengadilan dengan prantara hakim berdasarkan ketentuan hukum

yang berlaku,selain itu Hukum bertujuan untuk menjaga dan mencegah agar setiap

orang tidak dapat menjadi hakim atas dirinya sendiri.

Dalam perkembangan fungsi hukum terdiri dari :

1. Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat

Hukum sebagai norma merupakan petunjuk untuk kehidupan. Manusia

dalam masyarakat, hukum menunjukkan mana yang baik dan mana yang buruk,

hukum juga memberi petunjuk, sehingga segala sesuatunya berjalan tertib dan

teratur. Begitu pula hukum dapat memaksa agar hukum itu ditaati anggota

masyarakat.

2. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan bati

a. Hukum mempunyai ciri memerintah dan melarang

b. Hukum mempunyai sifat memaksa

c. Hukum mempunyai daya yang mengikat fisik dan Psikologis

Karena hukum mempunyai ciri, sifat dan daya mengikat, maka hukum

dapat memberi keadilan ialah dapat menentukan siapa yang bersalah dan siapa

yang benar.

3. Sebagai sarana penggerak pembangunan

Daya mengikat dan memaksa dari hukum dapat digunakan atau di daya

gunakan untuk menggeraakkan pembangunan. Disini hukum dijadikanalat untuk

membawa masyarakat kea rah yang lebih maju.2

C. Pernyataan Kehendak

2
Ridwan HR. Hukum Administrasi Negara, (Yogyakarta: UII Press, 2003 ), hal. 274

4
Untuk adanya suatu perbuatan hukum harus disertai dengan pernyataan

kehendak dari yang melakukan perbuatan hukum tersebut dan akibat dari

perbuatan itu diatur oleh hukum. Dan pernyataan kehendak pada asasnya tidak

terikat dengan bentuk-bentuk tertentu dan tidak ada pengecualiannya. Oleh karena

itu bentuk pernyataan kehendak dapat terjadi:

1. Pernyataan kehendak secara tegas, dapat dilakukan dengan:

a. Tertulis, yang dapat terjadi antara lain; ditulis sendiri, ditulis oleh

pejabat tertentu ditanda-tangani oleh pejabat itu, disebut juga akte

otentik atau akte resmi seperti mendirikan PT dan semacamnya.

b. Mengucapkan kata, pernyataan kehendak ini cukup dengan

mengucapka kata setuju, misalnya dengan mengucapkan ya, dan

semacamnya.

2. Pernyataan kehendak secara diam-diam dapat diketahui dari sikap atau

perbuatan, misalnya; sikap diam yang ditunjukkan dalam rapat berarti

setuju, seseorang gadis yang ditanya oleh orang tuanya untuk dinikahkan

dengan seorang pemuda gadis itu diam berarti setuju.

Adapun perbuatan hukum itu terdiri dari:

a. Perbuatan hukum sepihak

Ialah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu pihak saja dan

menimbulkan hak dan kewajiban pada satu pihak pulka. Contoh:

1) Perbuatan membuat surat wasiat (pasal 875 KUH Perdata)

2) Pemberian hibah sesuatu benda (pasal 1666 KUH Perdata

b. Perbuatan hukum dua pihak

5
Ialah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua pihak dan menimbulkan

hak-hak dan kewajiban-kewajiban bagi kedua pihak (timbal balik) misal:

persetujuan jual beli (pasal 1457), perjanjian sewa menyewa (pasal 1548 KUH

Perdata), dan lain-lain. Adapun perbuatan yang akibatnya tidak dikehendari oleh

yang tersangkut adalah bukan perbuatan hukum, meskipun perbuatan tersebut

diatur oleh peraturan hukum. Jadi dapat dikatakan bahwa kehendak dari yang

melakukan perbuatan itu menjadi unsur pokok dari perbuatan tersebut.3

D. Perbuatan Hukum Pemerintah

1. Macam-macam perbuatan pemerintah

Dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan kepentingan kepentingan

umum, pemerintah banyak melakukan kegiatan atau perbuatan-perbuatan. Kativita

atau pembuatan itu pada garis besarnya dibedakan ke dalam dua gologan, yaitu:

a. Rechtshandelingen (golongan perbuatan hukum)

b. Feitelijke handelingen (golongan yang bukan perbuatan hukum)

Dari kedua golongan perbuatan tersebut yang penting bagi hukum

administrasi negara adalah golongan perbuatan hukum (hechts handelingen),

sebab perbuatan tersebut langsung menimbulkan akibat hukum tertentu bagi

hukum administrasi Negara, oleh karena perbuatan hukum ini membawa akibat

pada hubungan hukum atau atau keadaan hukum yang ada, maka maka perbuatan

tersebut tidak boleh mengandung cacat, seperti kehilafan (dwaling), penipuan

(bedrog), paksaan (dwang).

3
Ibid., hal. 277

6
Disamping itu tindakan hukum tersebut harus didasarkan pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku, maka dengan sendirinya tindakan tersebut

tidak boleh menyimpang atau bertentangan dengan peraturan peraturan yang

bersangkutan. sedangkan golongan perbuatan yang bukan perbuatan hukum tidak

relevan (tidak penting)

Perbuatan pemerintah yang termasuk golongan perbuatan hukum dapat

berupa :

a. Perbuatan hukum menurut hukum privat (sipil)

Administrasi negara sering juga mengadakan hubungan hukum dengan

subyek hukum-subyek hukum lain atas dasar kebebasan kehendak atau diperlukan

persetujuan dari pihak yang yang dikenai tindakan hukum, hal ini karena

bubungan hukum perdata itu bersifat sejajar. seperti sewa-menyewa, jual beli dan

sebaginya.

b. Perbuatan hukum menurut hukum publik

Pebuatan hukum menurut hukum publik ada dua macam:

1) Hukum publik bersegi Satu

Artinya hukum publik itu lebih merupakan kehendak satu pihak saja yaitu

pemerintah. Jadi didalamnya tidak ada perjanjian, jadi hubungan hukum yang

diatur oleh hukum publik hanya berasal dari satu pihak saja yakni pemerintah

dengan cara menentukan kehendaknya sendiri.

2) Perbuatan hukum publik yang bersegi dua

7
Menurut Van Der Ppr, Kranenberg-Vegting, Wiarda dan Donner mengakui

adanya hukum publik yang bersegi dua atau adanya perjanjian menurut hukum

publik. Mereka memberi contoh tentang adanya Kortverband Contract

(perjanjian kerja jangka pendek) yang diadakan seorang swasta sebagai pekerja

dengan pihak pemerintah sebagai pihak pemberi pekerjaan.

Pada kortverband contract ada persesuaian kehendak antara pekerja

dengan pemberi pekerjaan, dan perbuatan hukum itu diatur oleh hukum istimewa

yaitu peraturan hukum publik sehingga tidak ditemui pengaturannya di dalam

hukum privat (bisaa). Dalam kaitan ini bisa dicontohkan misalnya tenaga-tenaga

kerja asing yang bekerja di Indonesia untuk masa waktu tertentu adalah

merupakan Kontverband Contract yang kemudian dituangkan dalam satu

beschikking.

Unsur-unsur tindakan pemerintahan

Berdasarkan pengertian diatas tampak beberapa unsur yang terdapat

didalamnya Muchsan menyebutkan unsur-unsur tindakan pemrintahan sebagai

berikut :

1. Perbuatan itu dilakukan oleh aparat pemerintah dalam kedudukannya

sebagai penguasa maupun sebagai alat pemerintahan dengan prakarsa dan

tanggung jawab sendiri

2. Perbuatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi

pemerintahan

3. Perbuatan tersebut dimaksudkan sebagai sarana untuk menimbulkan

akibat hukum di bidang hukum administrasi.

8
4. Perbuatan tersebut menyangkut pemeliharaan kepentingan Negara dan

rakyat.

5. Perbuatan itu harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang

berlaku.4

BAB III

PENUTUP

4
Yunasril Ali, 2009. Dasar-Dasar ILmu Hukum. Yang Menerbitkan Sinar Grafika :
Jakarta. Hal. 294

9
A. Kesimpulan

1. Perbuatan hukum adalah Suatu perbuatan yang dilakukan oleh subjek

hukum (manusia atau badan hukum), perbuatan mana dapat menimbulkan

suatu akibat yang dikehendaki oleh yang melakukannya. Jika perbuatan itu

akibatnya tidak dikehendaki oleh yang melakukan atau salah satu di antara

yang melakukannya, maka perbuatan itu bukan perbuatan hukum.

2. Untuk adanya suatu perbuatan hukum harus disertai dengan pernyataan

kehendak dari yang melakukan perbuatan hukum tersebut dan akibat dari

perbuatan itu diatur oleh hukum. Dan pernyataan kehendak pada asasnya

tidak terikat dengan bentuk-bentuk tertentu dan tidak ada pengecualiannya

B. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat, apabila ada kesalahan baik dalam

penulisan ataupun pembahasan serta penjelasan kurang jelas, kami mohon maaf.

Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.

Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Semoga makalah ini bermanfaat bagi

kita semua. Kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan pastisipasinya

DAFTAR PUSTAKA

10
ST. Marbun, Moh. Mahfud MD, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara,

(Liberti: Yogyakarta,1987)

Ridwan HR. Hukum Administrasi Negara, (Yogyakarta: UII Press, 2003 )

Yunasril Ali, 2009. Dasar-Dasar ILmu Hukum. Yang Menerbitkan Sinar Grafika :

Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai