Anda di halaman 1dari 10

12/23/2017

MAKALAH

PERISTIWA HUKUM

Oleh:
EDI APRILIANTO
20170212004

Dosen:
SUGENG RIYADI S.H., M.H.

PROGRAM
Asus STUDI HUKUM SYARIAH
FAKULTAS SOSIAL HUMANIORA
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA PURWOKERTO
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan di bidang hukum dalam negara hukum indonesia didasarkan atas landasan

sumber tertib hukum, seperti terkandung dalam pancasila dan undang undang dasar 1945.

Rumusan ini dilandasi karena kehidupan setiap individu manusia takkan pernah lepas dari

keterikatan hukum, untuk mentertibkan kehidupan yang bernorma harmonis dan sejahtera, maka

dari itu dirasa sangat perlu sekali kita mempelajari lebih jauh mengenai ilmu hukum yang kita

jadikan landasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Hukum dan masyarakat. Kedua hal tersebut bagaikan berada dalam satu keping uang logam,

berbeda akan tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Keberadaan hukum tanpa adanya masyarakat

tidaklah berguna, begitu pula sebaliknya, keberadaan masyarakat tanpa adanya hukum dapat

menghancurkan masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang beragam tentu menimbulkan munculnya

kepentingan-kepentingan yang beragam pula. Karena itulah,dalam masyarakat diperlukan adanya

pengaturan berbagai kepentingan yang ada, agar kepentingan-kepentingan itu tidak saling

berbenturan satu dengan yang lain. Disinilah hukum berperan, hukum dibuat dalam rangka

menciptakan ketertiban dan mengatur relasiantar masyarakat. Dalam melaksanakan fungsinya

untuk menciptakan ketertiban, hukum berlaku sebagai sistem peraturan, yang kemudian

melahirkan peraturan hukum dengan berdasar pada asas hukum yang harus dipatuhi oleh setiap

subjek hukum (dalam hal ini,masyarakat).

Dan pada kesempatan kali ini, pemakalah mencoba untuk sedikit mempresentasikan

sekelumit pembahasan mengenai ilmu hukum terkait masalah peristiwa hukum. Dengan harapan

makalah ini dapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat dalam mewujudkan cita-cita bangsa

tercinta ini.

Pengantar Ilmu Hukum


Peristiwa Hukum
Edi Aprilianto
1
 Sugeng Riyadi S.H., M.H. 20170212004
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas ada beberapa permasalahan yang dapat ditarik sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan peristiwa pidana?

2. Apa saja macam-macam delik itu dan pengertianya?

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui apa itu Delik(Peristiwa Pidana) dan apa saja

macam-macam Delik itu sendiri dan unsur-unsur delik itu sendiri.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang hukum yang

berkembang di indonesia dan mengetahui penjelasan dari pidana maupun pemidanaan dan

diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

Pengantar Ilmu Hukum


Peristiwa Hukum
Edi Aprilianto
2
 Sugeng Riyadi S.H., M.H. 20170212004
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Peristiwa Hukum

Peristiwa hukum adalah suatu kejadian dalam masyarakat yang dapat menimbulkan

akibat hukum atau yang dapat menggerakkan peraturan tertentu sehingga peraturan yang

tercantum di dalamnya dapat berlaku konkrit. Misalnya suatu peraturan hukum yang mengatur

tentang kewarisan tentang kematian, akan tetap merupakan perumusan yang kata-kata abstrak

sampai ada seseorang yang meninggal dunia dan menimbulkan masalah kewarisan.

Jadi, peristiwa hukum adalah peristiwa-peristiwa kemasyarakatn yang oleh hukum

diberikan akibat-akibat dan akibat itu dikehendaki oleh yang bertindak. Apabila akibat sesuatu

perbuatan tidak dikehendaki oleh orang yang melakukannya, maka perbuatannya tersebut bukan

merupakan peristiwa hukum.

Menurut van Apeldorn bahwa peristiwa hukum adalah peristiwa yang berdasarkan hukum

menimbulkan atau menghapuskan hak. Begitu pula pendapat Bellefroid yang menjelaskan bahwa

peristiwa hukum adalah peristiwa sosial yang tidak secara otomatis dapat

merupakan/menimbulkan hukum. Suatu peristiwa dapat menimbulkan hukum apabila peristiwa itu

oleh peraturan hukum dijadikan peristiwa hukum. Seperti misalnya perkawinan antara pria dan

wanita Demikian pula misalnya kematian seseorang, akan pula membawa berbagai akibat hukum,

seperti penetapan pewaris, ahli waris dan harta waris. Dan apabila dibidang hukum pidana,

seandainya kematian tersebut akibat perbuatan seseorang, maka orang bersangkutan terkena akibat

hukum berupa pertanggung jawab pidana.

Pengantar Ilmu Hukum


Peristiwa Hukum
Edi Aprilianto
3
 Sugeng Riyadi S.H., M.H. 20170212004
Agar lebih jelas akan disampaikan beberapa contoh yang relevan dengan istilah

peristiwa hukum, sebab tidak setiap peristiwa kemasyarakatan akibatnya diatur oleh hukum.

Contoh pertama :

Peristiwa transaksi jual beli barang. Pada peristiwa ini terdapat akibat yang diatur oleh

hukum, yaitu timbulnya hak dan kewajiban, sebagaimana pasal 1457 Kitab Undang-Undang

Hukum Perdata bahwa ”Jual beli adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak yang satu

mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar

harga yang telah dijanjikan”.

Contoh kedua :

Peristiwa kematian seseorang. Pada peristiwa kematian seseorang secara wajar, dalam

hukum perdata akan menimbulkan berbagai akibat yang diatur oleh hukum, misalnya penetapan

pewaris dan ahli waris. Pada pasal 830 Kitab Undang-undang Hukum Perdata berbunyi

“Pewarisan hanya berlangsung karena kematian”. Sedangkan apabila kematian seseorang tersebut

akibat pembunuhan, maka dalam hukum pidana akan timbul akibat hukum bagi si pembunuh yaitu

ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sebagaimana disebutkan pada pasal 338 Kitab

Undang-Undang Hukum Pidana bahwa ”Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa orang

lain, dihukum, karena pembunuhan atau doodslag, dengan hukuman penjara selama-lamanya lima

belas tahun”.

Contoh ketiga :

Seorang pria menikahi wanita secara resmi. Peristiwa pernikahan atau perkawinan ini akan

menimbulkan akibat yang diatur oleh hukum yakni hukum perkawinan dimana dalam peristiwa ini

timbul hak dan kewajiban bagi suami istri. Pada pasal 31 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun

1974 tentang perkawinan berbunyi “Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan

hukum”. Sedangkan pasal 34 ayat (2) menetapkan ”Istri wajib mengatur urusan rumah tangga

sebaik-baiknya”.

Pengantar Ilmu Hukum


Peristiwa Hukum
Edi Aprilianto
4
 Sugeng Riyadi S.H., M.H. 20170212004
B. Macam-Macam Peristiwa Hukum

Dalam hukum dikenal dua macam peristiwa hukum yaitu:

1. Perbuatan subyek hukum (persoon) yaitu berupa perbuatan manusia atau badan hukum (recht

persoon) sebagai pendukung hak dan kewajiban.

Peristiwa hukum karena perbuatan subyek hukum adalah semua perbuatan yang dilakukan

manusia atau badan hukum yang dapat menimbulkan akibat hukum. Contoh peristiwa pembuatan

surat wasiat dan peristiwa tentang penghibahan barang.

2. Peristiwa lain yang bukan perbuatan subyek hukum.

Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subyek hukum adalah semua peristiwa hukum

yang tidak timbul karena perbuatan subyek hukum, akan tetapi apabila terjadi dapat menimbulkan

akibat-akibat hukum tertentu. Misal kelahiran seorang bayi, kematian seseorang, dan kadaluarsa

(aquisitief yaitu kadaluarsa yang menimbulkan hak dan extinctief yaitu kadaluarsa yang

melenyapkan kewajiban).

Dalam pembahasan mengenai peristiwa hukum dikenal dua macam Perbuatan hukum,

yakni :

 perbuatan hukum yang bersegi satu (eenzijdig). adalah setiap perbuatan yang berakibat hukum

(rechtsgevolg) dan akibat hukum ditimbulkan oleh kehendak satu subyek hukum, yaitu satu pihak

saja (yang telah melakukan perbuatan itu). Misalnya, perbuatan hukum yang disebut dalam pasal

132 KUHPerdata (hak seorang istri untuk melepaskan haknya atas barang yang merupakan

kepunyaan suami istri berdua setelah mereka kawin, benda perkawinan), contoh lain adalah yang

disebutkan dalam pasal 875 KUHPerdata yaitu perbuatan mengadakan surat wasiat.

 perbuatan hukum yang bersegi dua (tweezijdig). adalah setiap perbuatan yang akibat hukumnya

ditimbulkan oleh kehendak dua subyek hukum, yaitu dua pihak atau lebih. Setiap perbuatan

hukum yang bersegi dua merupakan perjanjian (overeenkomst) seperti yang tercantum dalam

pasal 1313 KUHPerdata : “Perjanjian itu suatu perbuatan yang menyebabkan satu orang (subyek

hukum) atau lebih mengikat dirinya pada seorang (subyek hukum) lain atau lebih”.

Pengantar Ilmu Hukum


Peristiwa Hukum
Edi Aprilianto
5
 Sugeng Riyadi S.H., M.H. 20170212004
Setelah timbul suatu peristiwa hukum akan diikuti oleh timbulnya kelanjutan-

kelanjutan. Kelanjutan-kelanjutan seperti ini biasa disebut akibat hukum , namunyang perlu diingat

di sini adalah pemakaian istilah akibat hukum sendiri haruslah hati-hati,agar jangan sampai

menimbulkan kesan adanya hubungan sebab-akibat dalam norma hukum.

Agar dapat timbul akibat hukum, dibutuhkan berbagai syarat tertentu. Syarat ini

kemudiandisebut sebagai dasar hukum.Istilah dasar hukum berbeda dengan dasar peraturan,

yangdimengerti sebagai peraturan hukum yang dipakai sebagai kerangka acuan.Hukum sendiri

diciptakan dengan tujuan untuk mengatur kehidupan sosial , yangmerupakan jalinan dari berbagai

hubungan yang dilakukan antara para anggota masyarakatsatu sama lain. Hubungan-hubungan ini

bersifatkepentingan-kepentingan, yang ditujukankepada semua sasaran, mulai dari sasaran yang

paling kasar sampai pada sasaran ayng palinghalus. Kepentingan-kepentingan ini kemudian diatur

oleh peraturan hukum, yang memuatnorma hukum yang mengandung penilaian serta rumusan

yang bersifat hipotesis.

Adapun perbuatan lain yang bukan perbuatan hukum dapat dibedakan dalam :

1. Perbuatan yang akibatnya diatur oleh hukum, walaupun bagi hukum tidak perlu akibat tersebut

dikehendaki oleh pihak yang melakukan perbuatan itu. Jadi akibat yang tidak dikehendaki oleh

yang melakukan perbuatan itu diatur oleh hukum, tetapi perbuatan tersebut bukanlah perbuatan

hukum.

Contoh perbuatan ini ialah : perbuatan memerhatikan (mengurus) kepentingan orang lain

dengan tidak diminta oleh oaring itu untuk memperhatikan kepentingannya (zaakwaarneming)

yang di atur dalam pasal 1354 KUHS.

2. Perbuatan yang bertentangan dengan hukum (oonrechtmatige daad)

Akibat suatu perbuatan yang bertentangan dengan hukum diatur juga oleh hukum,

meskipun akibat itu memang tidak dikehendaki oleh yang melakukan perbuatan tertentu.

Pengantar Ilmu Hukum


Peristiwa Hukum
Edi Aprilianto
6
 Sugeng Riyadi S.H., M.H. 20170212004
Dalam sejarah hukum “perbuatan yang bertentangan dengan hukum” yang disebutkan dalam

pasal 1365 KUHS telah diperluas pengertiannya menjadi : membuat sesuatu atau tidak membuat

sesuatu (melalaikan sesusatu) yang :

a. Melanggar hak orang lain

b. Bertentangan dengan kewajiban hukum dari yang melakukan perbuatan itu

c. Bertentangan dengan baik kesusilaan maupun asas-asas pergaulan kemasyarakatan mengenai

kehormatan orang lain atau barang orang lain

3. Mengenai contoh suatu peristiwa lain yang bukan perbuatan hukum, ialah : kelahiran, kematian,

lewat waktu atau kardaluasa.

C. Peristiwa Hukum Menurut Isi

Berdasarkan isinya maka peristiwa hukum dapat terjadi dengan berbagai macam cara:

1. Karena keadaan tertentu misalnya seorang yang karena keadaannya sakit jiwa (gila) sehingga oleh

pengadilan ditempatkan di bawah pengampuan.

2. Karena keadaan alam misalnya seorang pengantar surat mengendarai motor melakukan

pekerjaannya dalam rangka mengantar surat, namun di tengah perjalanan kemudian pengantar

surat itu ditimpa pohon yang tumbang sehingga pengantar surat itu meninggal menyebabkan

perusahaan tempatnya bekerja membayarkan asuransi dan tunjangan terhadap keluarga yang

ditinggalkannya.

3. Karena keadaan fisik misalnya kerena kelahiran sehingga orang yang lahir tersebut harus

dicatatkan namanya melalui akta kelahiran, demikian halnya dengan kematian. Termasuk juga

batas “dewasa” (meerderjarig) merupakan peristiwa yang terjadi karena keadaan fisik sehingga

setelah dewasa ia sudah dapat melakukan perbuatan hukum.

Orang yang gila, pohon yang tumbang, kelahiran dan kematian sebenarnya peristiwa biasa.

Namun karena peristiwa itu berkaitan dengan hak dan kewajiban subjek hukum, peristiwa itu

menjadi peristiwa hukum. Dengan demikian kalau subjek hukum adalah bentukan hukum begitu

halnya dengan peristiwa hukum juga adalah bentukan hukum.


Pengantar Ilmu Hukum
Peristiwa Hukum
Edi Aprilianto
7
 Sugeng Riyadi S.H., M.H. 20170212004
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peristiwa hukum adalah suatu kejadian dalam masyarakat yang dapat menimbulkan akibat hukum

atau yang dapat menggerakkan peraturan tertentu sehingga peraturan yang tercantum di dalamnya

dapat berlaku konkrit. Misalnya suatu peraturan hukum yang mengatur tentang kewarisan tentang

kematian, akan tetap merupakan perumusan yang kata-kata abstrak sampai ada seseorang yang

meninggal dunia dan menimbulkan masalah kewarisan.

Peristiwa hukum itu dapat di bedakan menjadi 2, yaitu :

a. Peristiwa hukum karena perbuatan subyek hukum.

b. Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subyek hukum.

B. Saran

Setiap hukum tidaklah sempurna maka ada baiknya peraturan hukum yang berlaku di indonesia

maupun proses pidana dan pemidanaan harus terus di perbarui menurut perkembangan zaman dan

tingkah laku manusia untuk menciptakan negara yang makmur maupun masyarakat yang serasi, maju,

makmur dan tentram.

Pengantar Ilmu Hukum


Peristiwa Hukum
Edi Aprilianto
8
 Sugeng Riyadi S.H., M.H. 20170212004
DAFTAR PUSTAKA

Pengantar Ilmu Hukum


Peristiwa Hukum
Edi Aprilianto
9
 Sugeng Riyadi S.H., M.H. 20170212004

Anda mungkin juga menyukai