Anda di halaman 1dari 11

INSTRUMEN PEMERINTAH

MAKALAH HUKUM ASDMINISTRASI NEGARA

DISUSUN OLEH :
RISDA JULIANA
D1016278

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari matakuliah Hukum Administrasi Negara dengan judul
“Instrumen pemerintah”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Mataram, 17 oktober 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Instrumen pemerintahan secara umum adalah alat / sarana yang digunakan oleh pemerintah /
administrasi negara dalam melaksanakan tugasnya. Instrumen pemerintahan merupakan bagian dari
instrumen penyelenggaraan negara secara umum. Dalam ilmu negara, dikenal adanya teori
pembagian kekuasaan negara yang dikemukakan oleh John Locke dan Montesquieu, yang dikenal
dengan teori Trias Politica, yang oleh John Locke dibagi menjadi 7 bagian :
1. Eksekutif (menjalankan pemerintahan & UU)
2. Federatif (menjalani hubungan dengan negara lain)
3. Legislatif (membuat UU)
4. Yang kemudian diperbarui oleh Montesquieu menjadi :
5. Eksekutif (menjalankan pemerintahan, UU serta termasuk didalamnya fungsi federatif.
6. Yudikatif (fungsi mengadili)
7. Legislatif (membuat UU).
Teori Trias Politica di atas dapat ditemui dalam Negara-negara Kesatuan (Presidensii). Salah
satu negara Kesatuan yang menerapkan teori Trias Politica ini adalah negara kita, Indonesia.
Secara khusus, di Indonesia teori Trias Politica inilah yang kemudian dikenal dengan lembaga-
lembaga pemerintahan yang berikutnya dibagi lagi ke dalam instrumen-instrumen pemerintahan yang
mengurusi bidang-bidangnya masing-masing; baik menjalankan, membuat, maupun mengawasi
dilaksanakannya peraturan perundang-undangan maupun pemerintahan. Bagaimana, apa saja, tugas,
hak dan kewajiban dari instrumen-instrumen pemerintahan di Indonesia akan dikaji dengan tegas.

B. Perumusan Masalah
Dalam pembahasan makalah ini penulis akan membahas pokok-pokok masalah sebagai berikut
:
1. Apakah pengertian dari Instrumen Pemerintahan di Indonesia?
2. Bagaimana pembagian Instrumen Pemerintahan di Indonesia?
3. Pengertian, fungsi, tugas dan kewenangan instrumen pemerintahan berdasarkan konstitusi di
Indonesia.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan terhadap masalah pembangunan Hukum di Indonesia :
1. Untuk menelaah makna Instrumen Pemerintahan yang diterapkan di Indonesia.
2. Untuk mengetahui seperti apa pembagian Instrumen Pemerintahan di Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengertian, fungsi, kewajiban dan kewenangan instrumen pemerintahan di
Indonesia berdasarkan konstitusi di Indonesia.

D. Manfaat Penulisan
Dengan melihat tujuan penulisan di atas maka manfaat yang diharapkan adalah :
1. Mengamalkan ilmu Hukum Administrasi negara bagi kepentingan masyarakat Indonesia, terutama
bagi mahasiswa Hukum UNIVERSITAS MATARAM
2. Memperkaya pengetahuan tentang Pemerintahan & Birokrasinya di Indonesia.
3. Mengkaji perkembangan birokrasi dikaitkan dengan konstitusi di dalam realitas hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Instrumen Pemerintahan


Pengertian Instrumen Pemerintahan adalah alat / sarana yang digunakan oleh pemerintah /
administrasi negara dalam melaksanakan tugasnya. Instrumen Pemerintahan merupakan bagian dari
instrumen penyelenggaraan negara secara umum (pemerintahan dalam arti luas). Pada dasarnya
pelaksanaan tugas penyelenggaraan negara Indonesia paling tidak dilakukan oleh tiga lembaga
(organ) yaitu eksekutif (pemerintah), legislatif , dan yudikatif.
Dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan negara, masing-masing organ negara tersebut
diberikan kewenangan untuk mengeluarkan instrumen hukumnya. Salah satunya adalah :
1. Pemerintah
Mengurus berbagai segi kehidupan masyarakat
Kewenangan : untuk melakukan perbuatan administrasi negara. Secara garis besar, perbuatan
administrasi negara dikelompokkan ke dalam 3 macam perbuatan :
a. Mengeluarkan peraturan perundang-undangan
b. Mengeluarkan keputusan
c. Melakukan perbuatan materiil.

2. Macam-macam Instrumen Pemerintah :


a. Intrumen Yuridis Pemerintah :
b. Peraturan perundang-undangan
c. KTUN
d. Peraturan kebijaksanaan
e. Rencana
f. Perizinan
g. Instrumen hukum keperdataan.
Sifat Hukum Administrasi : norma hukum – abstrak.
Kewenangan pemerintah dalam bidang legislasi merupakan langkah mundur pembuat UU,
dalam rangka aplikasi norma hukum administrasi umum-abstrak terhadap peristiwa konkret dan
individual sifatnya adalah mandiri berupa keputusan yang merupakan peraturan perundang-undangan
dan tidak mandiri.
Pemerintah menggunakan instrumen hukum keperdataan tanpa menempatkan diri dalam
kedudukan yang sejajar dengan orang / badan hukum perdata. Bentuk instrumen hukum perdata
adalah perjanjian perdata biasa : kedudukan hukum pemerintah sejajar dengan orang / badan hukum
perdata.

B. Pembagian Instrumen Pemerintahan di Indonesia


Berdasarkan teori Tria Politica yang kita anut di negara kita, walaupun secara tidak murni
karena adanya rangkap kewenangan seperti
yang termaktub dalam konstitusi negara kita, Undang-Undang Dasar 1945 :
1. Konstitutif
- Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2. Eksekutif
- Presiden
- Wakil Presiden
- Kementerian
- Lembaga Pemerintah Non-Departemen.
3. Legislatif
- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
- Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
4. Yudikatif
- Mahkamah Agung (MA)
- Mahkamah Konstitusi (MK)
5. Inspektif
- Badan Pemeriksa Keuangan
6. Lembaga – Lembaga Pemerintahan
7. LembagaEkstrastruktural
8. Lembaga Independen.

C. Pengertian, Fungsi, Tugas dan Kewenangan Instrumen Pemerintahan di Indonesia


Berdasarkan Konstitusi di Indonesia.
Pengertian, Fungsi, Tugas dan Kewenangan Instrumen Pemerintahan di Indonesia diantaranya
:
1. Lembaga Konstitutif Lembaga yang membuat Undang-Undang Dasar 1945.
Majelis Permusyawaratan Rakyat Adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan
Indonesia, yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan
Daerah.
Tugas, wewenang dan hak antara lain :
a. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar RI 1945
b. Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil Pemilu.
c. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan Wakil
Presiden dalam masa jabatannya.
d. Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan atau
tidak dapat melaksanakan kewajibannya.
e. Memilih Wakil Presiden dari 2 calon yang diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan
Wakil Presiden dalam masa jabatannya.
f. Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa
jabatannya.
Hak MPR :
a. Mengajukan usul perubahan pasal UUD
b. Menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan putusan.
Hak Imunitas
Hak Protokoler
Lembaga Eksekutif Lembaga yang menjalankan pemerintahan berdasarkan ketentuan
konstitusi yang berlaku di Indonesia.
1. Presiden
Kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan; dimana sebagai kepala negara, Presiden sebagai
simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan dibantu wakil presiden dan
menteri-menteri dalam kabinet, melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari. Menjabat selama 5
tahun.
Wewenang, kewajiban dan hak :
a. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
b. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
c. Mengajukan RUU kepada DPR
d. Menetapkan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang
e. Menetapkan Peraturan Pemerintah.
f. Mengangkat dan memberhentikan menteri
g. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan
DPR.
h. Membuat perjanjian Internasional dengan persetujuan DPR
i. Menyatakan keadaan bahaya
j. Mengangkat Duta dan Konsul.
k. Memberi Grasi, Rehabilitasi dengan pertimbangan Mahkamah Agung.
l. Memberi gelar, tanda jasa, tanda kehormatan.
2. Wakil Presiden
Pembantu Presiden dalam menjalankan tugas-tugas pemerintah sehari-hari. Dipilih bersamaan
dengan Presiden sebagai satu pasangan.
3. Kementerian
Lembaga dalam pemerintah Indonesia yang merupakan Pembantu Presiden. Diatur dalam UU
No. 39 tahun 2008, terdiri atas :
a. Departemen; dipimpin seorang Menteri Departemen
b. Kementerian Negara; dipimpin oleh Menteri Negara
c. Kementeriaan Koordinasi; dipimpin oleh Menteri Koordinator.
d. Lembaga pemerintah Non Departemen (LPND)
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Pada dasarnya, pelaksanaan tugas penyelenggaraan negara Indonesia paling tidak dilakukan oleh
3 lembaga (organ) yaitu Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif. Namun pada kenyataannya, administrasi
negara di Indonesia memiliki lebih dari 3 instrumen : yakni eksekutif, legislatif, yudikatif, yuridis,
inspektif dan lembaga-lembaga independen lainnya. Dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan
masing-masing instrumen tersebut diberi kewenangan dan didasarkan atas konstitusi (instrumen
hukum/yuridis). Selain itu teori Trias Politica yang diterapkan di negara kita pada kenyataannya
menganut Trias Politica tidak murni seperti yang termaktub dalam konstitusi yuridis negara kita,
yakni Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945.

B. Saran
Sebagai bangsa Indonesia, kita semua harus dapat mendukung dan turut memberikan masukan
melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat untuk suksesnya jalan pemerintahan dan mencapai good
& clean governance di negara kita. Kita harus bisa turut serta menjadi pengendali sosial dari kinerja
aparat penegak hukum di Indonesia, sangat dibutuhkan untuk membangun Indonesia yang kokoh dan
sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA

Chotib, Drs. 2006. ”Kewarganegaraan, Menuju Masyarakat Madani”. Jakarta : Yudhistira.


Sinar Grafika. 2000. ”UUD 1945 setelah Amandemen Kedua”. Jakarta.
Kansil, C.S, T.H, SH. 1989. “Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia”. Jakarta : Balai Pustaka.
Pandji Setijo, S.H. 2006. ”Pendidikan Pancasila”. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sulistyowati Tri, SH, MH. 2000. “Ilmu Negara, Diktat”. Jakarta : Fakultas Hukum Universitas Trisakti.
DAFTAR ISI

Judul

Kata pengantar

Daftarisi

BAB I PENDAHULUAN

A. Tujuan penulisan
B. Rumusan masalah
C. Manfaat penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian instrument pemerintah


B. Pembagian instrument pemerintah

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
C. Daftarpustaka

Anda mungkin juga menyukai