Anda di halaman 1dari 16

**

Oleh :
IKA ELMA AGUSTINA
J1B 015 040
TEKNIK PERTANIAN
1.1. LATAR BELAKANG
 Budidaya tanaman dalam
greenhouse
 Iklim mikro Greenhouse 1.2. Tujuan
 Teknik pengendalian kelembaban Adapun tujuan dari
(dehumidification) dalam makalah ini adalah sebagai
greenhouse berikut:
 Mengetahui rekayasa dalam
pegendalian iklim mikro pada
rumah kaca.
 Mengetahui desain dan teknik
dalam melakukan
pengendalian kelembaban
pada rumah kaca.
*Desain 1 (Jurnal 1)

Gambar 1. Model Computational Fluid Dynamic Untuk Pipa


Bersirip Dengan Gutter Sebagai Penghilang Kondensat
 Sistem dehumidifying
Kondensasi terjadi ketika suhu pipa bersirip berada
di bawah titik embun suhu udara yang melewati pipa.
Suhu air pendingin dipompa ke dalam Sistem
dikendalikan tergantung pada defisit embun Δx. Defisit
kelembaban adalah jumlah uapyang dapat ditambahkan
ke udara sebelum jenuh. Instalasi diaktifkan saat defisit
air kurang dari setpoint Δx setpoint. Kemudian suhu air
pendingin T pipa ditentukan dengan menggunakan
Gambar 2. Foto dari rumah kaca di mana tabung bersirip
ditempatkan di bawah selokan dan pembesaran tabung
bersirip dengan kondensasi pada permukaan
• Desain 2

Gambar 3. Dehumidifier model 2 D, jarak antara pelat; Wwarm,lebar


bagian panas; Wcold, lebar bagian dingin.
*Hasil Computational Fluids Dinamics

Gambar 4. (a) perpindahan panas secara konveksi sebagai fungsi dari


perbedaan suhu antara udara T udara dan pipa T pipa untuk 1 m dari pipa
bersirip; (b) fluks massa kondensat sebagai fungsi dari perbedaan
antara fraksi massa uap di udara dan pada permukaan pipa bersirip
untuk 1 m pipa bersirip
*Hasil eksperimen

Gambar 5. (a) Kelembaban dan suhu relatif di rumah kaca; (b) radiasi
matahari dan suhu di luar rumah kaca; (c) panas total dan
panas laten dikeluarkan dari rumah kaca
*Hasil eksperimen

Gambar 6. (a) Suhu di dua lokasi pada rumah kaca; (b) kelembaban relatif
di dua lokasi pada rumah kaca: posisi T1 di tengah rumah kaca
40 cm di bawah selokan; posisi T2 di bawah punggung salah satu
dari dua bentang di tinggi yang sama
*Hasil eksperimen

Gambar 7. (a) Pengukuran spontan transfer panas oleh konveksi sebagai


fungsi perbedaan suhu antara udara dan pipa bersirip untuk 1 m
pipa bersirip; (b) fluks massa kondensat sebagai fungsi dari
perbedaan antara fraksi massa uap di udara dan di permukaan
pipa bersirip untuk pipa bersirip 1m
*Hasil eksperimen

Gambar 8. Penghilangan panas laten terhadap pemindahan panas total


(konveksi, radiasi dan kondensasi) sebagai fungsi dari
perbedaan suhu antara udara dan pipa untuk kelembaban
relatif 70 ( -- -- --), 80 (------) dan 90 ( )%
*Desain 1 (Jurnal 2)
Parameter utama yang mempengaruhi cerobong udara
adalah jarak antara daerah panas dan dingin dan daerah
pertukaran panas menjadi parameter yang bervariasi. Hasil
dari perbedaan ketinggian pada dehumudifier tercantum pada
tabel 1. Aliran massa φm, panas yang ditahan Pcold, panas
yang ditambahkan Pwarm, panas yang bertukar Phe, temperatur
dari penukar panas The dan temperatur udara keluar Tout
tercantum .
Aliran massa yang melalui sistem mengalami
pengurangan sebagai akibat peningkatan gesekan.
Bertentangan dengan aturan desain yang memprediksi tidak
ada ketergantungan dari panjang saluran.
* Tabel 1. Kondisi untuk sistem berdasarkan disain sebagai fungsi dari
tinggi; pelat panas dan dingin memiliki dimensi 5 cm x 5 cm x 0.1 cm,
jarak antara pelat adalah 1 cm dan suhu lingkungan Tg yaitu 20OC
* Tabel 2. Kondisi untuk sistem berdasarkan disain sebagai fungsi dari
tinggi; pelat panas dan dingin memiliki dimensi 5 cm x 5 cm x 0.1 cm,
panjang dari heat recovery unit Lhe adalah 10 cm dan suhu lingkungan Tg
yaitu 20OC
Sistem dehumidifying berbasis kondensasi uap air dari
udara rumah kaca diuji. Misalnya panas dan koefisien
perpindahan massa tidak diketahui secara prioritas. Sistem pertama
kali diteliti dengan cara computational fluidizdynamic. Sistem ini
kemudian diuji dalam rumah kaca. Konsep untuk dehumidifier ini
dikembangkan berdasarkan hukum-hukum fisika. Menggunakan
Computational Fluids Dinamics (CFD) dimana desain dapat
dianalisis dan diperbaiki. Tata letak diperbaiki dengan mengubah
berbagai dimensi.

Dari kedua jurnal tersebut dapat dikombinasikan


bagaimana cara merekayasa pengendalian kelembaban sehingga
iklim mikro dalam greenhouse sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh tanaman yang dibudidaya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai