(POS)
SAWO SUKATALI ST.I
KABUPATEN SUMEDANG
_________________________________________________
PENDAHULUAN
Kabupaten Sumedang merupakan salah satu sentra
produksi Sawo di Indonesia. Secara geografis wilayah
Kabupaten Sumedang berada pada ketinggian tempat antara
25 hingga 1001 meter dari permukaan laut (dpl), dengan tipe
iklim menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk
pada iklim agak basah dan sedang yaitu tipe C dan D, ratarata curah hujan selama 15 tahun terakhir berkisar antara 899
4.503 mm/tahun, jenis tanah sebagian besar tanah lempung
berpasir ( Latosol ).
Sebagian besar produksi dan mutu buah sawo varietas
Sukatali ST. I yang dihasilkan di Kabupaten Sumedang masih
rendah. Hal ini disebabkan belum diterapkannya teknologi
budidaya yang baik dan benar di sentra produksi. Sebagian
besar produksi masih bersumber dari kebun produksi
tradisional yang sama sekali belum menerapkan teknologi
budidaya yang baik dan benar.
TARGET
Target yang akan dicapai dengan penerapan POS ini
adalah tercapainya produksi optimal, mutu produksi sesuai
dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
a. Target produksi yang akan dicapai untuk sawo Sukatali
ST.I adalah 125 kg/pohon (tanaman berumur 10 tahun).
b. Target mutu buah yang akan dicapai dengan penerapan
POS ini antara lain :
Ukuran buah yang dihasilkan seragam.
Varietas seragam.
Berat buah yang dihasilkan 30 % Grade A,
60 % grade B dan 10 % grade C.
Grade A
: > 80 gram/buah
Grade B
: 50 80 gram/buah
Grade C
: < 50 gram/buah
Buah bebas dari tanda memar.
Buah bebas dari bercak atau bekas hitam pada
permukaan kulit.
Persentase tingkat kerusakan yang diakibatkan
serangan OPT adalah sebagai berikut :
Tingkat serangan lalat buah <10%
Tingkat serangan penyakit busuk buah < 5%
Buah aman dikonsumsi (residu di bawah batas residu
maksimum).
Nomor
SSKT I
Halaman
1/4
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
Nomor
SSKT I
Halaman
2/4
Standar
Persiapan Lahan
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
e. Cangkul/garpu/sekop/parang
f. Pupuk kandang
g. Kapur pertanian
I. Persiapan Lahan
A. Definisi
Kegiatan mempersiapkan lahan untuk digunakan sebagai
media pertumbuhan optimal bagi tanaman.
B. Tujuan
Mempersiapkan lahan yang baik agar pertanaman
mendapatkan zone/ruang perakaran yang baik.
C. Validasi
1. Panduan Praktis Sawo : Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Jawa Barat dan Dinas Pertanian Kabupaten
Sumedang , tahun 2005.
2. Pengalaman kelompok tani yang berhasil : Kelompok
Tani Sugih, Desa Sukatali Kecamatan Situraja dan
Kelompok Tani Manonjaya, Desa Sukaluyu
Kecamatan Ganeas Kab. Sumedang.
D. Bahan dan Alat
a.
b.
c.
d.
Kertas/alat tulis/penggaris
Bambu/golok/ pisau/ palu besar/gergaji
Rol meter
Altimeter
I-1
E. Fungsi
a. Kertas/alat tulis/penggaris, digunakan sebagai alat
untuk menulis dalam pembuatan desain kebun.
b. Bambu / golok/ pisau / gergaji, digunakan untuk
membuat ajir
c. Alat ukur jarak digunakan untuk mengukur jarak
tanam dan ukuran kebun.
d. Altimeter, digunakan untuk mengukur kemiringan dan
ketinggian lahan.
e. Cangkul / garpu / sekop / parang, digunakan untuk
mengolah tanah
f. Pupuk kandang, untuk memperbaiki struktur tanah.
g. Kapur pertanian, untuk memperbaiki keasaman tanah.
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Lakukan pemetaan dan pengukuran luas kebun.
b. Lakukan pengkaplingan setiap blok lokasi kebun
c. Lakukan perencanaan denah lokasi kebun, antara lain
menentukan lokasi pengairan / irigasi, bak
penampungan air, jalan masuk dan keluar kebun,
tempat pengumpulan buah/hasil panen.
I-2
Prosedur Operasional
Nomor
SSKT I
Halaman
3/4
Standar
Persiapan Lahan
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
Prosedur Operasional
Standar
Persiapan Lahan
Nomor
SSKT I
Halaman
4/4
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
I-4
Prosedur Operasional
Standar
Persiapan Benih
Nomor
SSKT II
Halaman
1/2
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
Prosedur Operasional
Standar
Persiapan Benih
d.
A. Definisi.
Mempersiapkan benih sawo bermutu dan berlabel biru
dalam jumlah yang cukup dan pada waktu yang tepat.
B. Tujuan
a. Menjamin benih bebas dan tahan terhadap hama
penyakit
b. Agar dapat tumbuh baik dan berproduksi optimal.
C. Validasi
1. BPSB Propinsi Jawa Barat;
2. Pengalaman kelompok tani yang berhasil : Kelompok
Tani Sugih, Desa Sukatali Kecamatan Situraja dan
Kelompok Tani Manonjaya, Desa Sukaluyu
Kecamatan Ganeas Kab. Sumedang.
D. Bahan dan Alat
a. Benih Sawo Sukatali ST.I
b. Bambu dan tali
c. Pisau/ gunting.
d. Alat pengangkut (gerobak dorong/pikulan)
E. Fungsi
a. Benih Sawo, digunakan sebagai bahan tanaman
b.
Bambu dan tali, untuk penopang tanaman
c. Pisau/ gunting, untuk memotong polybag.
II - 1
Nomor
SSKT II
Halaman
2/2
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Siapkan benih sesuai dengan luas lahan (100
pohon/ha untuk lahan yang datar dan > 100 pohon/ha
untuk yang miring) ditambah 2% 5% cadangan
untuk penyulaman.
b. Gunakan varietas benih bermutu, berlabel (biru) dan
klonal yang dilepas Sawo Sukatali ST.I dengan
spesifikasi sebagai berikut :
- Tinggi benih antara 75100 cm dan diameter
batang 1,5 2 cm
- Warna batang hijau tua kecoklatan, bentuk batang
lurus dan bercabang primer 2 3 buah.
- Warna daun hijau mengkilap
- Bibit yang dipilih sebaiknya telah berumur 6 bulan
atau lebih, berakar banyak dan tua.
- Bibit bebas dan tahan terhadap serangan hama dan
penyakit
- Bibit berasal dari perbanyakan vegetatif
(cangkokan atau kultur jaringan/stek/grafting)
c. Sumber bibit harus jelas berasal dari penangkar bibit
yang terdaftar dan bersertifikat.
d. Jaminan mutu dan produk (label.sertifikat) harus
dicatat dan disimpan.
Prosedur Operasional
Standar
Penanaman
Nomor
II
- 2 III
SSKT
Halaman
1/3
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
III. Penanaman
A. Definisi
Menanam benih sawo unggul bermutu secara benar
dan baik. agar dapat tumbuh dan berproduksi
dengan optimal.
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
E. Fungsi
a. Bibit sawo bermutu, untuk ditanam pada dilubang
tanam yang telah disediakan.
b. Cangkul/ sekop, untuk menggali dan menutup lubang
tanam.
c. Pisau/ gunting, untuk memotong polybag.
d. Ajir dan tali, untuk menopang tanaman.
B. Tujuan
F. Prosedur Pelaksanaan
Agar benih ditanam tumbuh baik dan berproduksi
optimal.
C. Validasi
1. Panduan Praktis Sawo : Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Jawa Barat dan Dinas
Pertanian Kabupaten Sumedang, tahun 2005.
2. Pengalaman kelompok tani yang berhasil :
Kelompok Tani Sugih, Desa Sukatali Kecamatan
Situraja dan Kelompok Tani Manonjaya, Desa
Sukaluyu Kecamatan Ganeas Kab. Sumedang.
D.
Prosedur Operasional
Standar
Penanaman
Nomor
III
- 2 III
SSKT
Halaman
3/3
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
Prosedur Operasional
Standar
Pemangkasan
Nomor
SSKT IV
III Halaman
-3
1/6
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
IV. Pemangkasan
Pemangkasan tanaman sawo ada dua jenis, yaitu :
1. Pemangkasan Bentuk
2. Pemangkasan Pemeliharaan
Pemangkasan Bentuk
A. Definisi
Memotong cabang / ranting taaman dalam rangka
pembentukan kanopi. Kanopi tanaman terbentuk dengan
pola : 1-3-9-27, yakni 1 batang utama, 3 cabang primer,
9 cabang sekunder dan 27 cabang tersier.
B. Tujuan
Untuk membentuk tajuk tanaman yang ideal sehingga
dapat mendukung produktivitas buah yang optimal.
C. Validasi
Pengelolaan terpadu kebun buah ( Balai Penelitian
Tanaman Buah Tahun 2005 )
D. Bahan dan Alat
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g. Karung.
Prosedur Operasional
Standar
Pemangkasan
c.
Nomor
IV - 1
SSKT IV
Halaman
2/6
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
E. Fungsi
a. Gunting pangkas/gergaji pangkas, untuk memangkas/
b. memotong tunas-tunas, ranting dan cabang yang
tidak diharapkan.
c. Klorox / alkohol 70% /lisol, untuk mensterilkan alat
yang digunakan.
d. Kapas/kain lap bersih, untuk membersihkan peralatan
setelah terlebih dahulu dibasahi dengan klorox/
alcohol 70%/ lisol.
e. Cat penutup luka, untuk menutup luka bekas tindakan
pemangkasan, khususnya pada ranting besar.
f. Kuas, untuk mengoleskan cat penutup luka pada
bekas bagian tanaman yang dipangkas
g. Tangga, untuk mencapai bagian tanaman yang tidak
bisa dijangkau oleh tangan.
h. Karung, untuk tempat mengumpulkan ranting/cabang
hasil pemangkasan.
F. Prosedur Pelaksanaan
a.
Prosedur Operasional
Standar
Pemangkasan
Nomor
IVSSKT
- 3 IV
Halaman
4/6
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
C. Validasi
1. Pengelolaan terpadu kebun buah ( Balai Penelitian
Tanaman Buah, tahun 2005 ).
2. Pengalaman kelompok tani yang berhasil :
Kelompok Tani Sugih, Desa Sukatali Kecamatan
Situraja dan Kelompok Tani Manonjaya, Desa
Sukaluyu Kecamatan Ganeas Kab. Sumedang.
D. Bahan dan Alat
a.
b.
c.
d.
e.
f.
E. Fungsi
a. Gunting pangkas atau Gergaji pangkas, untuk
memangkas atau memotong tunas-tunas yang tidak
diharapkan.
b. Tangga, untuk mencapai bagian tanaman yang
akan dipangkas tetapi tidak dapat dijangkau oleh
tangan.
Prosedur Operasional
Standar
Pemupukan
Nomor
SSKT V
IV -Halaman
6
1/3
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
V. Pemupukan
A. Definisi
Merupakan rangkaian kegiatan pemberian nutrisi pada
tanaman agar kondisi unsur hara dalam tanah yang
dibutuhkan tanaman dapat terpenuhi.
B. Tujuan
a. Mempertahankan status hara dalam tanah.
b. Menyediakan unsur hara secara seimbang bagi
pertumbuhan tanaman.
c. Meningkatkan mutu buah, khususnya ukuran dan rasa
buah.
d. Meningkatkan produktivitas tanaman.
C. Validasi
Pedoman Pengelolaan Kebun
Direktorat Tanaman Buah. 2007.
Buah
Percontohan
e. Ember
Prosedur Operasional
Standar
Pemupukan
Nomor
V
-1 V
SSKT
Halaman
2/3
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
E. Fungsi
a. Pupuk Kandang / Organik / An Organik, untuk
meningkatkan status hara dalam tanah dan untuk
meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman
b. Cangkul, untuk membuat lubang tempat meletakan
atau membenamkan pupuk ke dalam tanah.
c. Hand Sprayer, untuk menyemprotkan pupuk daun
atau mikro ke bagian daun.
d. Beko dan Sorong, untuk mengangkut bahan dan alat
pemupukan ke lokasi tanaman yang akan dipupuk.
e. Ember, untuk wadah pupuk
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Periksa lokasi dan luas lahan yang perlu dipupuk.
b. Hitung jumlah pupuk berdasarkan jumlah tanaman.
c. Sediakan bahan/pupuk yang akan digunakan, sesuai
kebutuhan.
d. Dosis pemupukan sebaiknya dilakukan berdasarkan
hasil analisis tanah dan daun
e. Aplikasi pemupukan dilakukan 2 kali setahun ( awal
dan akhir musim penghujan)
f. Cara pemberian pupuk :
Pupuk
Organik
(blek)
0,5
1
2
2
2,5
3,5
>4,5
Urea
(gram)
SP-36
(gram)
KCl
(gram)
250
300
350
400
450
500
>600
100
150
200
250
300
350
400
250
300
350
400
450
500
600
E. Fungsi
a. Kored/cangkul/parang/gacok untuk menyiangi gulma
yang tumbuh disekitar tanaman.
b. Herbisida, sebagai bahan untuk memberantas gulma
c. Sprayer, sebagai alat untuk menyemprotkan herbisida.
Prosedur Operasional
Standar
Penyiangan
Nomor
SSKT VI
V-3
Halaman
1/2
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
VI. Penyiangan
A. Definisi
Membersihkan gulma yang tumbuh disekitar tanaman
dengan cara mengored, mencangkul dan atau
penyemprotan herbisida.
B. Tujuan
Untuk meningkatkan daya saing tanaman dalam
memperoleh unsur hara, air dan matahari, sehingga
diperoleh pertumbuhan yang optimal.
C. Validasi
Pengalaman kelompok tani yang berhasil :
Kelompok Tani Sugih, Desa Sukatali Kecamatan Situraja
dan
Kelompok Tani Manonjaya,
Desa Sukaluyu
Kecamatan Ganeas Kab. Sumedang
D. Bahan dan Alat
a. Kored/cangkul/parang/gacok
b. Herbisida
c. Sprayer
Prosedur Operasional
Standar
Penyiangan
Nomor
VI -SSKT
1
VI
Halaman
2/2
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Amati besarnya populasi rumput/gulma disekitar
tanaman.
b. Penyiangan dilakukan dengan mencabut atau
memotong rumput serta mencangkul dan membalikan
tanah dimana gulma tumbuh
c. Diluar proyeksi tajuk/kanopi, gulma tidak perlu
dibuang habis, cukup dipotong pendek untuk
menahan erosi.
d. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan harus dicatat.
Prosedur Operasional
Standar
Pengairan
Nomor
VISSKT
- 2 VII
Halaman
1/3
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
VII. Pengairan
A. Definisi
Kegiatan pemberian air sesuai kebutuhan tanaman atau
sesuai dengan fase pertumbuhan pada waktu, cara dan
jumlah yang tepat.
B. Tujuan
Untuk menyediakan air yang cukup bagi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman.
C. Validasi
Pengalaman kelompok tani yang berhasil :
Kelompok Tani Sugih, Desa Sukatali Kecamatan Situraja
dan
Kelompok Tani Manonjaya,
Desa Sukaluyu
Kecamatan Ganeas Kab. Sumedang
D. Bahan dan Alat
Pompa Air, Pipa (paralon)/selang, Bak Penampungan Air
dan Kran Air.
E. Fungsi
a. Pompa Air untuk menyalurkan air ke tempat yang
ditentukan
b. Pipa (paralon)/selang, sebagai alat penyalur/distribusi
air.
c. Kran air, untuk megatur aliran air dari bak
penampung air
Prosedur Operasional
Nomor
Tanggal
VII - SSKT
1
VII
28
Juni 2007
Standar
Halaman
Revisi
Pengairan
2/3
.........
d. Bak penampungan air, untuk menampung air sebelum
didistribusikan.
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Periksa lokasi dan luas areal tanaman yang perlu
diairi
b. Lakukan pemeriksaaan, gejala kekurangan air dengan
cara :
a. Lihat gejala kelayuan pada tanaman yang
dicirikan helaian daun terkulai layu
b. Periksa kelembaban tanah,
dengan
cara
mengambil tanah dari sekitar bawah tajuk,
kepalkan tanah tersebut dengan tangan lalu
dijatuhkan pada ketinggian + 1,5 m. Apabila
tanah hancur berserakan maka perlu dilakukan
pengairan.
c. Lakukan pengairan sesuai kebutuhan air, sesuai fase
pertumbuhannya setiap tanaman sawo diperkirakan
memerlukan air sebanyak 50 liter/pohon/bulan atau
1,6 liter/pohon/hari.
d. Pola kebutuhan air pada tanaman sawo berdasarkan
fase pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut :
Nomor
VII SSKT
-2
VII
Halaman
3/3
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Prosedur Operasional
Nomor
VII -SSKT
3
VIII
Standar
Halaman
Penjarangan Buah
1/2
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
E. Fungsi
a. Gunting pangkas, untuk memetik/memotong buah
yang akan dijarangkan
b. Tangga, untuk mencapai bagian yang tinggi.
c. Karung, untuk mengumpulkan buah-buah kecil hasil
penjarangan.
Prosedur Operasional
Standar
Penjarangan Buah
Nomor
SSKT
VIII
- 1 VIII
Halaman
2/2
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Periksa dan amati tanaman yang buahnya perlu
dijarangkan, yaitu dalam 1 tangkai lebih dari 2 buah.
b. Beri
penjelasan tenaga pelaksana ( pekerja )
mengenai lokasi yang perlu dijarangkan.
c. Lakukan penjarangan buah saat pentil/buah sebesar
kelereng
d. Hitung jumlah buah yang ada dalam satu ranting
e. Petik buah yang tumbuh pada ujung ranting yang
menghadap ke atas dan yang pertumbuhannya tidak
normal.
f. Petik buah dengan tangan atau menggunakan gunting
panen.
g. Buah hasil penjarangan kumpulkan dan masukan ke
dalam karung.
h. Angkut dan buang disuatu tempat yang telah
ditentukan lalu ditimbun dengan tanah.
i. Lakukan pencatatan kegiatan.
Prosedur Operasional
VIII - 2 Nomor
SSKT IX
Standar
Halaman
Pengendalian OPT
1/12
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
E. Fungsi
a. Pestisida (Pestisida kimiawi, Biopestisida,Pestisida
Nabati) untuk mengendalikan OPT (menurunkan
populasi dan intensitas serangan OPT).
b. Air, untuk bahan pencampur pestisida dan bahan
pembersih.
c. Diterjen,
untuk
mencuci
alat
aplikator
mengendalikan
hama
dan penyakit tertentu,
pencampur bahan pestisida nabati.
d. Minyak Tanah, untuk membakar sisa-sisa atau bagian
tanaman yang terserang OPT.
F. Prosedur Pelaksanaan
I. Pengendalian Hama
1. Lalat Buah
Penyebab : Bactrocera sp
Gejala :
o Terdapat titik bekas tusukan ovipositor pada kulit
buah
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
Pengendalian :
a. Cara Kultur Teknis
o Pencacahan tanah untuk membunuh pupa yang
berada di dalam tanah
b. Cara Mekanis / Fisik
o Pemungutan buah-buah busuk / terserang yang
jatuh ke tanah untuk dimusnahkan dengan cara
dibakar, dibenam dalam tanah atau direndam
dalam air.
o Cara Pengasapan
c. Cara Biologi
o Penggunaan perangkap dan umpan antractant
(methyleugenol atau minyak selasih)
o Pemanfaatan musuh alami (Biosteres sp., Opius
sp., semut, laba-laba, kumbang, cocopet)
d. Cara Kimia
o Penggunaan protein hydrolisa dicampur
insektisida (bahan aktif klorfirifos atau
malation) yang
pertanaman
disemprotkan
Prosedur Operasional
Nomor
IX - 4 SSKT IX
Standar
Halaman
Pengendalian OPT
5/12
di
lahan
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
2. Kutu Putih
Penyebab : Planococcus sp.
Gejala :
o Populasi kutu putih sering ditemukan pada ranting
dengan warna putih seperti kapas.
o Kutu putih dapat menyerang tangkai buah,
sehingga dapat menyebabkan buah musa rontok /
gugur.
o Kerusakan secara langsung, kutu putih mengisap
cairan tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman
terhambat.
o Kerusakan
tidak
langsung,
kutu
putih
mengeluarkan embun madu sebagai tempat hidup
cendawan jelaga.
Pengendalian :
a. Cara Mekanis / Fisik
o Mencegah datangnya semut yang sering
memindahkan kutu
b. Cara Kultur Teknis
Nomor
IX
IX -SSKT
5
Halaman
6/12
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
Prosedur Operasional
Standar
Pengendalian OPT
IX - 6
Nomor
SSKT IX
Halaman
7/12
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
b. Pestalotiopsis versicolor
o Pada permukaan daun terdapat banyak bintik
kecil, coklat kemerahan
o Bercak yang sudah berlubang mempunyai pusat
berwarna kelabu dengan tepi coklat tua atau
kemerah-merahan
o Kadang-kadang pada tepi daun terdapat bercak
besar berwarna kelabu yang sering terlihat
badan buah patogen seperti bintik-bintik hitam.
Pengendalian :
a. Cara Kultur Teknis
o Pemeliharaan tanaman terutama mengatur
kerapatan tajuk tanaman agar tidak terlalu
rimbun dan saling menaungi dengan cara
melakukan pemangkasan.
o Sanitasi terhadap sisa-sisa tanaman yang dapat
menjadi sumber inokulum.
b. Cara Kimia
o Penggunaan fungisida yang efektif bila dijumpai
serangan.
2. Hawar Benang Putih
Penyebab : Marasmius scandens. Mass atau
Marasmiellus scandens. Mass
Gejala :
o Terdapat benang-benang putih pada cabang,
ranting, tangkai daun dan sisi daun
Prosedur Operasional
Standar
Pengendalian OPT
IX Nomor
-7
SSKT IX
Halaman
8/12
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
Nomor
SSKT
IX
IX - 8
Standar
Halaman
Pengendalian OPT
9/12
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
Pengendalian :
a. Cara Kultur Teknis
o Diusahakan agar kebun tidak terlalu gelap dan
lembab.
o Pengaturan jarak tanam
b. Cara Mekanis
o Pemotongan cabang 30 cm dibawah bagian
yang terinfeksi
c. Cara Kimia
o Pengolesan fungisida (bubur bordeaux) pada
cabang-cabang terserang atau dengan bubur
california.
Cara Pembuatan Bubur Bordeaux :
Nomor
IX -SSKT
9
IX
Halaman
10/12
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
4. Kapang Jelaga
Penyebab : Althaloderma setosum
Neotrocymbe depressa Batista
Trichomerium sp
Gejala :
o Pada daun terdapat lapisan tipis berwarna hitam.
o Pada musim kering lapisan ini dapat dikelupas
dengan tangan atau terkelupas sendiri dan mudah
tersebar oleh angin.
Buah yang terserang
biasanya ukurannya lebih kecil dan mengalami
kelambatan dalam pematangan.
o Sering dijumpai pada tanaman yang terdapat kutukutu tanaman yang dapat mengeluarkan embun
madu.
Prosedur Operasional
Nomor
SSKT IX
IX - 10
Standar
Halaman
Pengendalian OPT
11/12
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
Pengendalian :
o Mengendalikan kutu-kutu tanaman.
o Sanitasi kebun dengan cara memusnahkan /
membakar sisa tanaman terserang.
o Pengendalian dengan fungisida efektif.
5. Karat Merah
Penyebab : Cephaleuros virescens Kunze
Gejala :
o Pada daun terdapat bercak bulat berwarna coklat.
Pengendalian :
Prosedur Operasional
Nomor
IX - SSKT
11
IX
Standar
Halaman
Pengendalian OPT
12/12
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
Pengendalian :
o Sanitasi kebun.
o Untuk mencegah serangan pada buah, gejala
serangan pada batang / ranting terserang
dilakukan pengerokan pada bagian yang terinfeksi
dan diolesi bubur bordeaux atau bubur california.
Prosedur Operasional
Standar
Panen
Nomor
X
IX - SSKT
12
Halaman
1/2
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
X. Panen
A. Definisi
Memetik buah yang telah siap panen atau kematangan
optimal sesuai persyaratan yang telah ditentukan.
B. Tujuan
Untuk memperoleh buah pada standar mutu yang telah
ditentukan.
C. Validasi
Prosedur Operasional
Nomor
X - 2 SSKT XI
Standar
Halaman
Pasca Panen
1/2
Tanggal
28 Juni 2007
Revisi
.........
f.
g.
h.
i.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
XI.
2007
DAFTAR ISI
i
1
2
I-1
II-1
III-1
IV-1
V-1
VI-1
VII-1
VIII-1
IX-1
X-1
XI-1