Hak dan kewajiban itu timbul apabila terjadi hubungan antara dua orang yang berdasarkan pada
suatu kontrak atau perjanjian. Jadi selama hubungan hukum yang lahir dari perjanjian itu belum
berakhir, maka pada salah satu pihak ada beban konstraktual, ada keharusan atau kewajiban untuk
memenuhinya.
HAK
Adalah ijin dan wewenang yang diberikan oleh hukum terhadap setiap subyek hukum.
Hak dapat dibedakan menjadi:
KEWAJIBAN
Kewajiban adalah suatu beban yang ditanggung oleh seseorang yang bersifat konstektual (asas
pacta sunt servanda).
Kewajiban tidak selalu muncul sebagai akibat adanya kontrak, melainkan dapat pula muncul dari
peraturan hukum yang ditentukan oleh lembaga yang berwenang. Kewajiban yang muncul dari
peraturan bersifat keharusan untuk mentaati hukum yang disebut wajib hukum.
Misalnya ; mempunyai sepeda motor wajib membayar pajak sepeda motor.
1
PERISTIWA HUKUM
Peristiwa hukum
Peristiwa hukum yaitu peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang timbul dari hubungan-hubungan
anggota masyarakat yang oleh hukum diberikan akibat-akibat hukum.
Peristiwa hukum dibedakan menjadi :
1. Peristiwa hukum karena perbuatan subyek hukum (manusia dan badan hukum)
Perbuatan subyek hukum dapat dibedakan antara lain:
a. Perbuatan hukum yaitu segala perbuatan manusia yang secara sengaja dilakukan
oleh seseorang untuk menimbulkan hak dan kewajiban-kewajiban. Suatu perbuatan
merupakan perbuatan hukum kalau perbuatan itu oleh hukum diberi akibat dan
akibat itu dikehendaki oleh yang bertindak.
Perbuatan hukum terdiri dari :
1) Perbuatan hukum sepihak yaitu perbuatan hukum yang dilakukan satu pihak
saja dan menimbulkan hak dan kewajiban pada satu pihak pula.
Mis : pembuatan surat wasiat, Pembuatan surat hibah.
2) Perbuatan hukum dua pihak ialah perbuatan hukum yang dilakukan oleh
kedua pihak dan menimbulkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban bagi kedua
pihak (timbal balik).
Misalnya :persetujuan jual beli, sewa menyewa dll.
3) Perbuatan hukum banyak pihak ialah perbuatan hukum yang dilakukan oleh
banyak pihak, dan menimbulkan hak dan kewajiban bagi banyak pihak.
2
Skema peristiwa hukum
Perbuatan hukum
sepihak
Perbuatan hukum Perbuatan hukum
Dua pihak
Perbuatan subyek hukum Perbuatan hukum
Banyak pihak
Perbuatan
Melawan hk /1365
Bukan perbuatan subyek Kelahiran
hukum
Kematian
Aquisitief
Kadaluwarsa
extinctief
HUBUNGAN HUKUM
3
Hubungan hukum adalah hubungan antara dua subyek hukum atau lebih. Atau dimana hak dan
kewajiban disatu pihak berhadapan dengan hak dan kewajiban dipihak yang lain.
Hubungan hukum memiliki 3 unsur :
1. Orang-orang yang berhak/kewajibannya saling berhadapan.
Contoh : A menjual rumahnya ke B, maka :
a. A wajib menyerahkan rumahnya kepada B
B meminta pembayaran kepada B
b. B wajib membayar kepada A.
a. B berhak meminta rumah A setelah dibayar.
3. Hubungan antara pemilik hak dan pengemban kewajiban atau hubungan terhadap obyek
yang bersangkutan.
Contoh ; A dan B sewa menyewa rumah. Setiap hubungan hukum mempunyai dua segi
yaitu : Kekuasaan hak dan kewajiban hak.
AKIBAT HUKUM
4
PERANAN HUKUM
Hukum mempunyai peranan sangat besar dalam pergaulan hidup ditengah-tengah masyarakat.
Peran hukum menghasilkan ketertiban, ketentraman dan tidak terjadinya ketegangan didalam
masyarakat karena hukum mengatur, menentukan hak dan kewajiban serta melindungi kepentingan
individu dan kepentingan sosial.
Dalam konteks pergaulan hidup para individu, hukum berperan sedemikian rupa sehingga sesuatu
yang berkaitan dengan hubungan antar individu yang satu dengan yang lainnya berjalan dengan
tertib dan teratur, karena hukum dengan tegas menentukah hak dan kewajiban mereka masing-
masing.
Dalam kaitan dengan pemerintah, hukum menentukan tugas, kewajiban dan kewenangan yang jelas,
sehingga hubungan antara individu dengan pemerintah berjalan dengan baik karena masing-masing
mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya,
JF Glastra Van Loon mengatakan bahwa dalam menjelaskan peranannya, hukum mempunyai fungsi
penting:
1. Menertibkan masyarakat dan mengatur pergaulan hidup.
2. Menyelesaikan pertikaian.
3. Memelihara dan mempertahankan tata tertib dan aturan-aturan jika perlu dengan kekerasan.
4. Memelihara dan mempertahankan hal tersebut.
5. Mengubah tata tertib dan aturan-aturan, dalam rangka penyesuaian dengan kebutuhan
masyarakat.
6. Memenuhi tuntutan keadilan dan kepastian hukum, dengan cara merealisir fungsi-fungsi
diatas.
@@@@@@@