Anda di halaman 1dari 5

HAK DAN KEWAJIBAN

Hak dan kewajiban itu timbul apabila terjadi hubungan antara dua orang yang berdasarkan pada
suatu kontrak atau perjanjian. Jadi selama hubungan hukum yang lahir dari perjanjian itu belum
berakhir, maka pada salah satu pihak ada beban konstraktual, ada keharusan atau kewajiban untuk
memenuhinya.

HAK

Adalah ijin dan wewenang yang diberikan oleh hukum terhadap setiap subyek hukum.
Hak dapat dibedakan menjadi:

1. Hak mutlak (absolut)


Hak yang memberikan wewenang kepada seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan,
hak mana dapat dipertahakan terhadap siapapun. Dan sebaliknya siapapun harus
menghormati hak tersebut.
Hak Mutlak dapat dibagi tiga golongan :
a. Hak asasi manusia
Hak setiap orang untuk dengan bebas bergerak dan tinggal dalam suatu negara.
b. Hak publik mutlak
Misalnya hak negara untuk memungut pajak dari rakyat
c. Hak keperdataan
Misalnya :
- Hak Marital; hak seorang suami untuk menguasai istrinya dan harta benda istrinya.
- Hak/ kekuasaan orang tua
- Hak perwalian dan hak pengampuan

2. Hak Nisbi (hak relatif)


Hak Nisbi ialah hak yang memberikan wewenang kepada seorang tertentu atau beberapa
orang tertentu untuk menuntut agar supaya seseorang / beberapa orang lain memberikan
sesuatu, melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.
Hak Nisbi sebagian besar terdapat dalam hukum perikatan yang timbul berdasarkan
persetujuan-persetujuan dari pihak-pihak yang bersangkutan
Contoh : persetujuan jual beli terdapat hak nisbi/relatif seperti :
a. Hak Penjual untuk menerima pembayaran dan hewajibannya untuk menyerahkan barang
yang dijual kepada pembeli.
b. Hal pembeli untuk menerima barang dan kewajibannya untuk melakukan pembayaran
kepada penjual.

KEWAJIBAN

Kewajiban adalah suatu beban yang ditanggung oleh seseorang yang bersifat konstektual (asas
pacta sunt servanda).
Kewajiban tidak selalu muncul sebagai akibat adanya kontrak, melainkan dapat pula muncul dari
peraturan hukum yang ditentukan oleh lembaga yang berwenang. Kewajiban yang muncul dari
peraturan bersifat keharusan untuk mentaati hukum yang disebut wajib hukum.
Misalnya ; mempunyai sepeda motor wajib membayar pajak sepeda motor.

1
PERISTIWA HUKUM

Peristiwa hukum
Peristiwa hukum yaitu peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang timbul dari hubungan-hubungan
anggota masyarakat yang oleh hukum diberikan akibat-akibat hukum.
Peristiwa hukum dibedakan menjadi :
1. Peristiwa hukum karena perbuatan subyek hukum (manusia dan badan hukum)
Perbuatan subyek hukum dapat dibedakan antara lain:
a. Perbuatan hukum yaitu segala perbuatan manusia yang secara sengaja dilakukan
oleh seseorang untuk menimbulkan hak dan kewajiban-kewajiban. Suatu perbuatan
merupakan perbuatan hukum kalau perbuatan itu oleh hukum diberi akibat dan
akibat itu dikehendaki oleh yang bertindak.
Perbuatan hukum terdiri dari :
1) Perbuatan hukum sepihak yaitu perbuatan hukum yang dilakukan satu pihak
saja dan menimbulkan hak dan kewajiban pada satu pihak pula.
Mis : pembuatan surat wasiat, Pembuatan surat hibah.
2) Perbuatan hukum dua pihak ialah perbuatan hukum yang dilakukan oleh
kedua pihak dan menimbulkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban bagi kedua
pihak (timbal balik).
Misalnya :persetujuan jual beli, sewa menyewa dll.
3) Perbuatan hukum banyak pihak ialah perbuatan hukum yang dilakukan oleh
banyak pihak, dan menimbulkan hak dan kewajiban bagi banyak pihak.

b. Perbuatan lain yang bukan perbuatan hukum dibedakan :


1) Zaakwaarneming yaitu perbuatan memperhatikan kepentingan orang lain,
tanpa orang lain meminta agar memperhatikan kepentingannya.
Perbuatan yang akibatnya diatur oleh hukum, walaupun bagi hukum tidak
perlu akibat tersebut dikehendaki oleh pihak yang melakukan perbuatan itu.
Jadi akibat yang tidak dikehendaki oleh yang melakukan perbuatan itu diatur
oleh hukum tetapi perbuatan tersebut bukanlah pebuatan hukum.
Menurut pasal 1354 KUHPerdata, pengertian zaakwaarneming adalah
mengambil alih tanggung jawab dari seseorang sampai yang bersangkutan
sanggup lagi untuk mengurus dirinya sendiri.
2) Onrechtmatige daad (perbuatan melawan hukum/ perbuatan bertentangan
dengan hukum). Akibat suatu perbuatan yang bertentangan dengan hukum
diatur juga oleh hukum, meskipun akibat itu memang tidak dikehendaki oleh
yang melakukan perbuatan, dalam hal ini harus mengganti kerugian yang
dialami oleh pihak yang merasa dirugikan (pasal 1365 KUHPerdata)

2. Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subyek hukum


Adalah peristiwa hukum lainnya yaitu peristiwa hukum yang terjadi dalam masyarakat yang
tidak merupakan akibat dari perbuatan subyek hukum.
Misalnya ; kelahiran bayi, kematian seseorang, kadaluwarsa.

Kadaluwarsa, dibagi menjadi 2 yaitu :


a. Aquisitif ; Dengan terlewati batasan waktu, maka timbullah hak
b. Extinctieve ; Dengan terlewatinya batasan waktu, hak menjadi hilang.

2
Skema peristiwa hukum

Perbuatan hukum
sepihak
Perbuatan hukum Perbuatan hukum
Dua pihak
Perbuatan subyek hukum Perbuatan hukum
Banyak pihak

Peristiwa hukum Perbuatan lain yg Zaakwaarneming


bukan perbuatan hukum (1354 KUHPdt)

Perbuatan
Melawan hk /1365
Bukan perbuatan subyek Kelahiran
hukum
Kematian
Aquisitief
Kadaluwarsa
extinctief

HUBUNGAN HUKUM
3
Hubungan hukum adalah hubungan antara dua subyek hukum atau lebih. Atau dimana hak dan
kewajiban disatu pihak berhadapan dengan hak dan kewajiban dipihak yang lain.
Hubungan hukum memiliki 3 unsur :
1. Orang-orang yang berhak/kewajibannya saling berhadapan.
Contoh : A menjual rumahnya ke B, maka :
a. A wajib menyerahkan rumahnya kepada B
B meminta pembayaran kepada B
b. B wajib membayar kepada A.
a. B berhak meminta rumah A setelah dibayar.

2. Obyek terhadap nama hak/kewajiban diatas tadi berlaku


Dalam contoh diatas adalah rumah.

3. Hubungan antara pemilik hak dan pengemban kewajiban atau hubungan terhadap obyek
yang bersangkutan.
Contoh ; A dan B sewa menyewa rumah. Setiap hubungan hukum mempunyai dua segi
yaitu : Kekuasaan hak dan kewajiban hak.

Hubungan hukum harus mememenuhi syarat :


1. Adanya dasar hukum, yaitu peraturan yang mengatur hubungan tersebut.
timbul peristiwa hukum.
Contoh:
A dan B mengadakan perjanjian jual beli rumah; dasar hukumnya pasal 1474 dan 1513
KUHPerdata, dan terjadi peristiwa hukum (perjanjian jual beli)

Hubungan hukum dibagi dua :


a. Hubungan hukum sepihak yaitu hubungan hukum yang menimbulkan hak dan
kewajiban bagi masing-masing pihak secara berlawanan. Contoh kasus penghibahan
dari orang tua angkat kepada anak angkat.
b. Hubungan hukum dua pihak atau timbal balik yaitu hubungan hukum yang dapat
menimbulkan hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak yang bersangkutan.
Contoh : perjanjian jual beli sebidang tanah, dalam hal ini menimbulkan hak dan
kewajiban bagi penjual dan pembeli tanah.

AKIBAT HUKUM

Akibat hukum yaitu akibat sesuatu tindakan hukum.


Tindakan Hukum adalah tindakan yang dilakukan guna memperoleh sesuatu akibat yang
dikehendaki dan yang diatur oleh hukum atau akibat yang ditimbulkan oleh peristiwa hukum.
Akibat hukum dapat berupa :
1. Lahirnya, berubahnya atau lenyapnya keadaan hukum
Contoh :
a. Berumur 21 tahun dianggap cakap melakukan tindakan hukum
b. Pengampuan mengakibatkan hilangnya kecakapan melakukan perbuatan
hukum.
2. Lahirnya-ubahnya atau lenyapnya suatu hubungan hukum
3. Sanksi apabila melakukan tindakan melawan hukum.

4
PERANAN HUKUM

Hukum mempunyai peranan sangat besar dalam pergaulan hidup ditengah-tengah masyarakat.
Peran hukum menghasilkan ketertiban, ketentraman dan tidak terjadinya ketegangan didalam
masyarakat karena hukum mengatur, menentukan hak dan kewajiban serta melindungi kepentingan
individu dan kepentingan sosial.
Dalam konteks pergaulan hidup para individu, hukum berperan sedemikian rupa sehingga sesuatu
yang berkaitan dengan hubungan antar individu yang satu dengan yang lainnya berjalan dengan
tertib dan teratur, karena hukum dengan tegas menentukah hak dan kewajiban mereka masing-
masing.
Dalam kaitan dengan pemerintah, hukum menentukan tugas, kewajiban dan kewenangan yang jelas,
sehingga hubungan antara individu dengan pemerintah berjalan dengan baik karena masing-masing
mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya,

JF Glastra Van Loon mengatakan bahwa dalam menjelaskan peranannya, hukum mempunyai fungsi
penting:
1. Menertibkan masyarakat dan mengatur pergaulan hidup.
2. Menyelesaikan pertikaian.
3. Memelihara dan mempertahankan tata tertib dan aturan-aturan jika perlu dengan kekerasan.
4. Memelihara dan mempertahankan hal tersebut.
5. Mengubah tata tertib dan aturan-aturan, dalam rangka penyesuaian dengan kebutuhan
masyarakat.
6. Memenuhi tuntutan keadilan dan kepastian hukum, dengan cara merealisir fungsi-fungsi
diatas.

@@@@@@@

Anda mungkin juga menyukai