Anda di halaman 1dari 4

Nama : Desi yani

Nim. :042848039

Kelas : 2A semester 2

MK. :Ilmu hukum /pthi

Jawaban

1). Unsur-unsur Hukum

Secara umum, unsur-unsur hukum dapat di artikan sebagai semual hal


yang membuat hukum terbentuk. Dimana, ada 4 unsur hukum yang harus
ada dalam suatu pengertian dan perumusan suatu hukum yaitu :
1. Hukum sebagai pengatur tingkah laku manusia
Pada hakikatnya hukum diciptakan untuk mengatur tingkah laku atau
tindakan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang di dalamnya
berisikan bermacam perintah maupun larangan.
2. Hukum dibuat oleh badan berwajib
Peraturan hukum ditetapkan oleh lembaga atau badan yang berwenang.
Jadi tidak setiap orang atau lembaga memiliki hak dan kewenangan untuk
membuat produk hukum, dimana hanya badan resmi yang berwenang dan
ditentukan berdasarkan kesepakatan yang boleh membuatnya. Contohnya
adalah KUHP dibuat oleh lembaga resmi negara bukan oleh pihak swasta.
3. Hukum bersifat memaksa
Dalam hal ini setiap orang wajib hukumnya untuk mematuhi setiap aturan
yang ada tanpa terkecuali. Hal tersebut yang membedakan hukum dengan
norma lain yang berlaku di dalam masyarakat. Hukum tidak melihat
golongan, suku maupun ras.
4. Hukum terdapat sanksi tegas
Unsur terakhir dalam produk hukum adalah adanya sanksi yang tegas.
Sanksi ini diatur di dalam perundang-undangan yang telah disepakati
bersama. Ketika orang melanggar peraturan yang telah ditetapkan maka
akan mendapatkan sanksi yang membuat jera seperti penjara, denda,
bahkan hukuman mati. Contohnya, sanksi bagi para pelanggar lalu lintas
akan mendapatkan sanksi tilang maupun denda.

2). Unsur-Unsur Yayasan

Yayasan adalah perkumpulan orang.

Yayasan dapat melakukan perbuatan hukum dalam hubungan hukum.

Yayasan mempunyai harta kekayaan sendiri.

Yayasan mempunyai pengurus.

Yayasan mempunyai maksud dan tujuan.

Yayasan mempunyai kedudukan hukum (domisili) tempat.

3).Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 pasal 5 dijelaskan


bahwa fungsi wakaf adalah mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis
harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan
kesejahteraan umum. Fungsi wakaf itu terbagi menjadi empat fungsi,
yaitu: Fungsi ekonomi

4). Peristiwa Hukum Karena Perbuatan Subyek Hukum.


Perbuatan subyek hukum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Perbuatan Hukum.
Suatu perbuatan merupakan perbuatan hukum apabila perbuatan tersebut
oleh hukum diberi akibat atau mempunyai akibat hukum, dan akibat hukum
tersebut dikehendaki oleh yang bertindak. Dalam pergaulan hidup
manusia, tiap-tiap hari manusia selalu melakukan perbuatan-perbuatan
untuk memenuhi keinginannya. Segala perbuatan manusia yang secara
sengaja dilakukan oleh seseorang untuk menimbulkan hak dan kewajiban
itulah yang dinamakan perbuatan hukum.
Sedangkan apabila sesuatu perbuatan tidak dikehendaki oleh yang
melakukannya atau salah satu dari yang melakukannya, maka perbuatan
itu bukanlah suatu perbuatan hukum. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa kehendak dari yang melakukan perbuatan itu menjadi unsur pokok
dari perbuatan tersebut. Jadi suatu perbuatan yang akibatnya tidak
dikehendaki oleh yang melakukannya bukanlah suatu perbuatan hukum.
Perbuatan hukum terdiri dari :
Perbuatan hukum sepihak/bersegi satu (eenzijdig), yaitu perbuatan hukum
yang dilakukan oleh satu pihak saja dan menimbulkan hak dan kewajiban
pada satu pihak pula. Misalnya, pembuatan surat wasiat dan hibah.
Perbuatan hukum dua pihak/bersegi dua (tweezzijdig), yaitu perbuatan
hukum yang dilakukan oleh dua pihak dan menimbulkan hak dan
kewajiban bagi kedua pihak atau timbal balik. Misalnya, pembuatan
perjanjian jual beli, sewa menyewa, dan lain sebagainya.
b. Perbuatan Lain Yang Bukan Perbuatan Hukum.
Adapun perbuatan lain yang bukan perbuatan hukum dapat dibedakan
dalam :
Perbuatan yang akibatnya diatur oleh hukum. Jadi akibat yang tidak
dikehendaki oleh yang melakukan perbuatan itu diatur oleh hukum, tetapi
perbuatan tersebut bukanlah perbuatan hukum. Misalnya : perbuatan
memperhatikan (mengurus) kepentingan orang lain dengan tidak diminta
oleh orang itu untuk memperhatikan (mengurus) kepentingannya
(zaakwaarneming). Hal ini diatur dalam pasal 1354 ayat (1) KUH Perdata,
yang berbunyi : "Jika seorang dengan sukarela, dengan tidak mendapat
perintah untuk itu, mewakili urusan orang lain dengan atau tanpa
pengetahuan orang ini, maka ia secara diam-diam mengikatkan dirinya
untuk meneruskan serta menyelesaikan urusan tersebut, hingga orang
yang diwakili kepentingannya dapat mengerjakan sendiri urusannya".
Perbuatan yang bertentangan dengan hukum (onrechtmatige daad). Akibat
suatu perbuatan yang bertentangan dengan hukum diatur juga oleh hukum,
meskipun akibat itu memang tidak dikehendaki oleh yang melakukan
perbuatan tersebut, sebagaimana disebut dalam pasal 1365 KUH Perdata,
yang berbunyi : "Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa
kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya
menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut".
2. Peristiwa Hukum Yang Bukan Karena Perbuatan Hukum/Perbuatan
Lainnya.
Peristiwa hukum yang bukan karena perbuatan subyek hukum (manusia)
atau karena perbuatan lainnya, dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
Keadaan Nyata, yang mencakup kepailitan (pasal 1 Undang-Undang
Kepailitan) dan kedaluwarsa (pasal 1946 KUH Perdata), baik kedaluwarsa
berdasarkan waktu akuisitif maupun berdasarkan waktu ekstinktif.
Perkembangan fisik kehidupan manusia, yang mencakup kelahiran (pasal
298 ayat 2 KUH Perdata), kedewasaan (pasal 321, 322, dan 1329 KUH
Perdata), dan kematian (pasal 833 KUH Perdata).
Kejadian lainnya sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 1553 KUH
Perdata tentang sewa menyewa.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
perbuatan hukum adalah tindakan apapun yang dikehendaki oleh subyek
hukum, untuk diperbuat secara sadar dan pada akhirnya menimbulkan
akibat hukum. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa suatu perbuatan
dikatakan sebagai perbuatan hukum apabila mengandung unsur-unsur
sebagai berikut :
terdapat subyek hukum.
terdapat perbuatan yang diatur dalam hukum.
perbuatan tersebut dilakukan secara sadar dan dikehendaki.
terdapat akibat dari perbuatan

5). Perbuatan hukum adalah segala perbuatan subyek hukum (orang atau
badan hukum) yang secara sengaja dilakukan sehingga menimbulkan hak-
hak dan kewajiban-kewajiban. Perbuatan yang dimaksud, misalnya
membuat surat wasiat, membuat perjanjian, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai