Perbuatan Hukum adalah setiap perbuatan manusia yang dilakukan dengan sengaja
untuk menimbulkan hak dan kewajiban.
Perbuatan hukum berarti setiap perbuatan subjek hukum (manusia atau badan hukum) yang akibatnya diatur oleh hukum, karena akibat itu bisa dianggap sebagai kehendak dari yang melakukan hukum.
Adapun ciri hukum
1. Bersifat mengatur kehidupan masyarakat 2. Terdapat larangan maupun perintah 3. Mengandung konsekuensi atau sanksi bagi orang yang melanggar nya
Perbuatan hukum, terdiri dari:
1. Perbuatan hukum sepihak Pembuatan surat wasiat (Pasal 875 KUHPer) Pemberian hibah sesuatu benda (Pasal 1666 KUHPer). 2. Perbuatan hukum dua pihak, Persetujuan jual-beli (Pasal 1457 KUH Perdata), perjanjian sewa- menyewa dan lain-lain.
Bukan perbuatan hukum ini ada dua macam:
Perbuatan hukum yang tidak dilarang oleh hokum 1. Zaakwaarneming Pasal 1354 KUH Perdata “Jika seseorang dengan sukarela tanpa ditugaskan, mewakili urusan orang lain, dengan atau tanpa setahu orang itu, maka ia secara diam-diam mengikatkan dirinya untuk meneruskan serta menyelesaikan urusan itu, hingga orang yang ia wakili kepentingannya dapat mengerjakan sendiri urusan itu.” 2. Onverschuldigde betaling Pasal 1359 KUH Perdata. “menyebutkan bahwa : Tiap-tiap pembayaran memperkirakan adanya suatu utang, apa yang telah dibayarkan dengan tidak diwajibkan, dapat dituntut kembali.”
Perbuatan yang dilarang oleh hukum (onrechtmatige daad)
Adalah sesuatu perbuatan yang menimbulkan kerugian kepada orang lain dan mewajibkan si pelaku/pembuat yang bersalah untuk mengganti kerugian yang ditimbulkannya (Pasal 1365 KUH Perdata). Perbuatan melawan hukum tersebut diatur dalam Pasal 1365-1380 KUH Perdata. Akibat hokum Segala akibat yang terjadi dari segala perbuatan hukum yang dilakukan oleh subjek hukum terhadap objek hukum ataupun akibat-akibat lain yang disebabkan karena kejadian-kejadian tertentu yang oleh hukum yang bersangkutan sendiri telah ditentukan atau dianggap sebagai akibat hukum.
Akibat hukum ini dapat berwujud:
1. Lahirnya, berubahnya atau lenyapnya suatu keadaan hukum. 2. Lahirnya, berubahnya atau lenyapnya suatu hubungan hukum, antara dua atau lebih subjek hukum, dimana hak dan kewajiban pihak yang satu berhadapan dengan hak dan kewajiban pihak yang lain. 3. Lahirnya sanksi apabila dilakukan tindakan yang melawan hukum.