Oleh
Prof. Dr. Johannes Gunawan, SH., LL.M
Tujuan Sosialisasi:
1. Meningkatkan awareness PUJK mengenai aspek hukum dan
ketentuan yang berlaku tentang penyelesaian pengaduan
Konsumen yang berkaitan dengan perilaku pegawai PUJK yang
melakukan pelanggaran (fraud);
2. Mendiskusikan upaya bagi PUJK tentang bagaimana caranya
untuk meminimalkan potensi fraud yang diakibatkan oleh
perilaku pegawainya.
Penyamaan Persepsi Fraud
Fraud adalah:
• Wrongful or criminal deception intended to result in
financial or personal gain (New Oxford American
Dictionary);
Penipuan yang salah atau kriminal yang dimaksudkan untuk
menghasilkan keuntungan finansial atau pribadi.
• A tort arising from a knowing misrepresentation, conceal-
ment of material fact, or reckless misrepresentation made
to induce another to act to his or her detriment (Balck’s Law
Dictionary, Eighth Edition).
• Suatu perbuatan melawan hukum yang timbul dari kekeliruan
yang disadari, penyembunyian fakta substansial, atau kekeliruan
yang sembrono untuk membujuk orang lain agar bertindak yang
merugikannya.
Posisi Perbuatan Melawan Hukum dalam Perikatan
• Struktur Hukum Perikatan Menurut Pasal 1233 KUH Perdata
Tiap-tiap perikatan dilahirkan baik karena perjanjian, baik karena undang-
undang (baca: hukum setelah Arrest Cohen vs Lindenbaum 31 Januari 1919).
• Perikatan adalah hubungan hukum antara 2 (dua ) pihak (subyek hukum)
atau lebih yang melahirkan hak dan kewajiban (memberikan sesuatu,
berbuat/tidak berbuat sesuatu), yang jika dilanggar akan menimbulkan
akibat hukum berupa sanksi ganti rugi.
• Perjanjian menurut Pasal 1313 KUH Perdata
Suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang lain atau lebih.
(Prof. Subekti: Perjanjian adalah suatu persetujuan atau kesepakatan dengan
mana dua orang atau lebih saling mengikatkan diri untuk melaksanakan
suatu hal dalam lapangan harta kekayaan).
• Undang-Undang (baca: hukum setelah Arrest Cohen vs Lindenbaum 31
Januari 1919)
Posisi Perbuatan Melawan Hukum dalam Perikatan
Hasil Sumber
Perjanjian
Pasal 1313 KUH Perdata
Hukum Perbuatan
Pasal 1352 KUH
Hukum sesuai hukum
Perdata Pasal 1354 KUH Perdata
disertai
perbuatan
manusia Perbuatan
melawan hukum
Pasal 1365 KUH Perdata
Perbedaan Perjanjian dan Hukum sebagai Sumber
Perikatan
Perjanjian Hukum
q Terjadi karena kesepakatan q Terjadi karena keharusan
q Akibat yang timbul memang q Akibat yang timbul sebenar-
dikehendaki oleh para pihak nya tidak dikehendaki oleh
yang terikat para pihak yang terikat
q Terdapat sifat kesukarelaan q Terdapat sifat keterpaksaan
q Mengandung unsur privity of q Mengandung unsur public
contract interests
Penyamaan Persepsi Perbuatan Melawan Hukum
4 4
Prestasi Tidak
Prestasi Terukur
Terukur
5 5
Gugat
Wan-
Gugat
prestasi PMH
Menggugat Ganti Rugi Berdasarkan PMH
q Perbuatan Melawan Hukum (Tortious Liability)
4 (empat) unsur yang harus dibuktikan keberadaannya oleh
penggugat jika menggugat ganti rugi berdasarkan perbuatan
melawan hukum:
1.1 Perbuatan pelaku melawan hukum
2.2 Pelaku melakukan kesalahan
3.3 Korban mengalami kerugian
4.4 Kerugian yang dialami oleh korban adalah akibat pelaku
melakukan perbuatan melawan hukum
Berdasarkan prinsip ‘setiap orang yang mendalilkan harus
membuktikan’ (Pasal 1865 KUH Perdata), maka keempat hal di atas
merupakan beban penggugat untuk membuktikan keberadaannya.
1
Perbuatan pelaku melawan hukum
Pelaku telah dapat dibuktikan melakukan perbuatan melawan hukum,
yaitu melawan:
a. peraturan perundang-undangan;
b. hak orang lain;
c. kewajiban hukumnya; dan/atau
d. kesusilaan atau kepatutan dalam masyarakat (orang atau benda).
2
Pelaku melakukan kesalahan (HFA. Vollmar)
Pelaku telah dapat dibuktikan melakukan kesalahan, yaitu:
a. kesalahan subyektif
pelaku mengakui bahwa perbuatan tersebut dapat dipertanggung-
jawabkan kepadanya (merupakan kesalahannya);
b. kesalahan obyektif
secara umum (orang pada umumnya) akan menyatakan bahwa
perbuatan tersebut dapat dipertanggungjawabkan kepadanya
(merupakan kesalahan)
3 Korban mengalami kerugian
Telah dapat dibuktikan timbul kerugian, yaitu:
a. kerugian material; dan/atau
kerugian yang dapat dinilai dengan uang;
b. kerugian immaterial;
kerugian yang tidak dapat dinilai dengan uang.
§ Vicarious Liability
§ Pengertian
Liability that a supervisory party (such as an employer) bears for
the actionable conduct of a subordinate or associate (such as an
employee) based on the relationship between the two parties.
(Black’s Law Dictionary, 8th Edition, 2004, page 934).
(Tanggungjawab dari pihak pengawas (sebagai pemberi kerja) untuk
menanggung tindakan dari bawahan atau rekan (sebagai pekerja)
berdasarkan hubungan antara kedua pihak)
§ Prinsip
“Qui facit per alium facit per se" (the one who acts through
another, acts in his or her own interests – orang yang bertindak
melalui orang lain, bertindak untuk kepentingannya sendiri).
Macam Pelaku Perbuatan Melawan Hukum (2)
§ Vicarious Liability di dalam KUH Perdata
§ Majikan dan mereka yang mengangkat orang lain untuk mewakili
urusan mereka
Pasal 1367 ayat (3) KUH Perdata
Majikan-majikan dan mereka yang mengangkat orang-orang lain
untuk mewakili urusan-urusan mereka, adalah bertanggung-
jawab tentang kerugian yang diterbitkan oleh (ada hirarkhi):
• pelayan-pelayan; atau
• bawahan-bawahan;
mereka di dalam melakukan pekerjaan untuk mana orang-orang
ini dipakainya.
Macam Pelaku Perbuatan Melawan Hukum (3)
§ Vicarious Liability di dalam POJK No. 1/POJK.07/2013
Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa
Keuangan
Pasal 29
Pelaku Usaha Jasa Keuangan wajib bertanggung jawab atas kerugian
Konsumen yang timbul akibat kesalahan dan/atau kelalaian:
• Pengurus;
• pegawai Pelaku Usaha Jasa Keuangan; dan/atau
• pihak ketiga yang bekerja untuk kepentingan Pelaku Usaha Jasa
Keuangan.
Macam Pelaku Perbuatan Melawan Hukum (4)
Vicarious Liability di dalam The New Civil Code of the Netherlands
§ Book 6 General Part of the Law of Obligations
Article 170 (1)
The person in whose service a subordinate fulfils his duties shall be
liable for damage caused to third person by the fault of such
subordinate if the risk of the fault is increased by the order to
perform such duties and the person by whom he was employed had
control through such juridical relationship over the conduct
constituting the fault.
(Terjemahan bebas: Atasan dan orang yang mempekerjakan bawahan
bertanggungjawab memenuhi kewajibannya atas kerugian yang dialami
pihak ketiga akibat kesalahan bawahan tersebut, jika kerugian dari
kesalahan tersebut muncul karena perintah atasan dan orang yang
mempekerjakan bawahan tersebut yang memiliki kendali atas bawahan
melalui hubungan hukum tentang perilaku yang menimbulkan kesalahan).
Macam Pelaku Perbuatan Melawan Hukum (4)
Tgjwb Tgjwb
Di luar (ultra vires) Persh Persh Tgjwb
tugas dan wewenang Asr/ Asr/ Pegawai
Pegawai pegawai dalam Pembia Pembia
perjanjian kerja yaan yaan
Contoh perbuatan pegawai/pihak ketiga yang
merupakan tanggungjawab PUJK
§ Pasal 28 UUPK
Pembuktian terhadap ada tidaknya unsur kesalahan dalam gugatan ganti
rugi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Pasal 22, dan Pasal 23
merupakan beban dan tanggung jawab pelaku usaha.
Strict Liability menurut UU Perlindungan Konsumen (2)
Kesalahan
Kerugian
Hubungan Kausal PMH -
Kerugian
: Pihak yang harus membuktikan P : Penggugat T : Tergugat
Sanksi Perdata Dalam Perbuatan Melawan Hukum