Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERINTAH MENYAMPAIKAN AMANAT, MENEGAKKAN


KEADILAN, DAN PERSAKSIAN YANG BENAR

Dosen Pengampu : DR. Edi Susilo, M. H. I.

Disusun oleh :

Isnu Azharyuda : 2021020087

HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan
karunianya, sehingga penulisan makalah ini dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah
Tafsir Ayat Dan Hadis Ahkam Siyasah dengan lancar.
Sholawat teriring salam, senantiasa tercurahkan kepada baginda Rosulullah
Muhammad Saw. Berkat beliau agama islam menjadi Rohmatalill’alamin dan ilmu
pengetahuan dapat kita peroleh.
Makalah ini saya selesaikan dan guna memenuhi tugas Mata Kuliah Tafsir
Ayat Dan Hadis Ahkam Siyasah. Saya mengucapkan terimakasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu. Khususnya kepada Bapak DR. Edi Susilo, M. H. I.
Dosen pembimbing Mata Kuliah Tafsir Ayat Dan Hadis Ahkam Siyasah.

Saya sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.

Bandar Lampung, 20 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................

KATA PENGANTAR ......................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................1
C. Tujuan ....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................2

A. Ayat Al-Qur’an tentang perintah menyampaikan amanat, menegakkan


keadilan, dan persaksian yang benar .................................................2
B. Hadis tentang perintah menyampaikan amanat, menegakkan keadilan,
dan persaksian yang benar ......................................................................4
C. Kandunga hukum dalam ayat dan hadis ............................................6
D. Kasus................................................................................................6
E. Analisis kasus ...................................................................................7

BAB III KESIMPULAN ..................................................................................12

A. Kesimpulan ............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULIAN

A. Latar belakang
Amanah merupakan sesuatu yang diberikan dan di percayakan kepada
kita untuk disampaikan kepada yang berhak menerimanya. Dan keadilan
merupakan suatu penegakan hukum yang memberikan hak kepada yang
memang memilikinya, Sesuai dengan Q.S An Nisa’ ayat 58 tentang amanat
dan keadilan.
Keadilan merupakan suatu hak yang harus diberikan kepada orang
yang memang memilkinya. Sesuai dengan Q.S An Nisa’ ayat 135 bahwa
jadilah orang yang benar-benar dalam menegakkan keadilan dan janganlah
kamu memutar balikkan kata ketika menjadi saksi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana isi dari Q.S An Nisa Ayat 58 dan 135 tentang perintah
menyampaikan Amanat, menegakkan keadilan, dan persaksian yang
benar?
2. Jelaskan Hadis mengenai perintah menyampaikan amanat, menegakkan
keadilan, dan persaksian yang benar?
3. Jelasakan isi kandungan ayat dan hadis tersebut?
4. Berikan satu kasus dan analisis mengenai kasus tersebut sesuai dengan
ayat dan hadis beserta pendapat para ulama?

C. Tujuan
Untuk mengetahui apa itu perintah amanat, menegakkan keadilan, dan
persaksian yang benar menurut ayat Al-Qur’an dan hadis, serta mengetahui isi
kandungan dari ayat dan hadis tersebut.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Q.S An Nisa’ ayat 58 tentang amanat dan berbuat keadilan

۟ ‫اس أَن تَ ْح ُك ُم‬


ۚ ‫وا ِب ْٱل َع ْد ِل‬ ِ َّ‫ت ِإلَ ٰ ٰٓى أَ ْه ِل َها َوإِذَا َح َك ْمتُم َبيْنَ ٱلن‬ ۟ ‫ٱَّلل َيأْ ُم ُر ُك ْم أَن ت ُ َؤد‬
ِ ‫ُّوا ْٱْل َ َم ٰـنَ ٰـ‬ َ َّ ‫ِإ َّن‬

‫ص ًۭيرا‬ ًۢ ‫س ِم‬
ِ َ‫يعا ب‬ َ َ‫ٱَّلل َكان‬ ُ ‫ٱَّلل نِ ِع َّما يَ ِع‬
َ َّ ‫ظ ُكم بِ ِٰٓۦه ۗ إِ َّن‬ َ َّ ‫إِ َّن‬

1. Terjemah ayat
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan
adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha
melihat.”

2. Kata Kunci
Amanah : sifat dan perbuatan menyampaikan sesuatu kepada pemiliknya.
Berbuat adil : memberikan hak kepada yang memang memilikinya.

3. Asbabun Nuzul

Ayat 58 ini turun pada waktu penaklukkan kota mekah tahun 8 H.


saat itu nabi saw memanggil Usman Bin Talhah dan meminta kunci
Ka’bah. Ketika akan diberikan tiba-tiba Abbas, paman Nabi, meminta
agar dia yang memegang kunci tersebut. Usman enggan. Nabi tetap
memintanya lalu membuka pintu Ka’bah dan masuk ke dalamnya, lalu
keluar lagi untuk tawaf berkeliling Ka’bah. Setelah itu datanglah Jibril

2
membawa wahyu ayat 58 tersebut yang isinya memerintahkan agar kunci
itu dikembalikan kepada penjaganya. Maka Nabi pun memanggil Usman
dan nengembalikan kunci Ka’bah kepadanya. 1

Q.S an Nisa’ ayat 135

‫اميْنَ بِ ْال ِق ْس ِط شُ َهدَ ۤا َء ِ َّٰللِ َولَ ْو َع ٰلٰٓى اَ ْنفُ ِس ُك ْم اَ ِو‬


ِ ‫يَآ َيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا ُك ْونُ ْوا قَ َّو‬

‫اَّللُ اَ ْو ٰلى ِب ِه َم ۗا فَ َل تَتَّ ِبعُوا ْال َه ٰ ٰٓوى‬


ٰ َ‫ْال َوا ِلدَي ِْن َو ْاْلَ ْق َر ِبيْنَ ۚ ا ِْن يَّ ُك ْن َغنِيًّا اَ ْو فَ ِقيْرا ف‬

‫ّللاَ َكانَ ِب َما تَ ْع َملُ ْونَ َخ ِبيْرا‬ ُ ‫اَ ْن تَ ْع ِدلُ ْوا ۚ َوا ِْن ت َْل ٰٓوا اَ ْو ت ُ ْع ِر‬
ٰ ‫ض ْوا فَا َِّن‬

1. Terjemah Ayat
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang
benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun
terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia Kaya
ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran.
dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi,
Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang
kamu kerjakan.”

2. Asbabun Nuzul
An Nisa’ ayat 135 ini turun berkaitan dengan peristiwa ada dua orang
bersengketa dan mengadu kepad nabi, yang satu fakir dan yang lain kaya.
Nabi ingin berpihak kepada si fakir dengan alasan bawa orang fakir itu
tidak mungkin berbuat zalim kepada yang kaya. Allah SWT lalu

1
Zuhayli, … at Tafsir al Munir, juz 5 hal. 127.

3
mengingatkan Nabi agar tetap berbuat dan memutus dengan adil kepada
kedua belah pihak, baik yang fakir maupun yang miskin. 2

B. Hadis tentang menjaga amanat dan keadilan


1. Hadis tentang menjaga amanat

َ‫ َو ْلَ دِينَ ِل َم ْن ْل‬، ُ‫ ْلَ أِي َمانَ ِل َم ْن ْلَ أ َمانَ َة لَه‬: ‫ي هللاِ صلى هللا عليه وسلم وقال‬ َ ‫َخ‬
ٌّ ‫طبَنَا نَب‬
.ُ‫َع ْهدَلَه‬

Nabi SAW berkhutbah “tidak ada keimanan (yang sempurna) bagi


orang yang tidak amanah, dan tidak ada agama bagi seseorang yang tidak
memenuhi janji.”3

2. Hadis tentang keadilan

ٌ‫س ْب َعة‬
َ << : ‫وعن أبي هريرة رضي هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬

َ ‫َاب نَشَأ َ في ِع َبادَ ِة هللا‬


‫ع َّز‬ ٌ ‫ َوش‬، ‫ ِإ َما ٌم عا ِد ٌل‬: ُ‫ْل ِظلُّه‬
َّ ‫يُ ِظلُّ ُهم هللا في ِظ ِل ِه َي ْو َم ْل ِظ َّل ِإ‬

, ‫ َوتَفَ َّرقَا َعلَ ْي ِه‬، ‫اجتَ َم َعا َعلَ ْي ِه‬ ِ ‫اج ِد َو َر ُجلن ت َ َحابَّا في‬
ْ ‫هللا‬ ِ ‫س‬َ ‫ َو َر ُج ٌل قَ ْلبُهُ َم َعلَّ ٌق ِبال َم‬، ‫َو َج َّل‬

، ‫صدَّقَة‬ ُ ‫ إِنِي أَخ‬: ‫ فقال‬، ‫ب َو َج َما ٍل‬


َ َ‫ َو َر َج ٌل ت‬، ‫َاف هللا‬ ِ ‫َو َر ُج ُل دَ َعتْهُ ْام َرأَة ٌ ذَاتُ َم ْن‬
ٍ ‫ص‬

َ ‫ َو َر ُج ٌل ذَ َك َر هللا خَا ِليا فَفَا‬، ُ‫فَأ َ ْخفَاهَا َحتَّى ْل تَ ْعلَ َم ِش َمالُهُ ما ت ُ ْن ِف ُق يَ ِمينُه‬
ْ ‫ض‬
>> ُ‫ت َع ْينَاه‬

4 ٌ
.‫متفق عليه‬

2
Ibid, juz 5 h. 322.
3
HR Imam Ahmad dan Ibn Hibban
4
HR Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab Riyadhlus Sholihin nomor hadis 376

4
”Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi SAW bersabda :
“Ada tujuh golongan yang dilindungi oleh Allah pada hari tiada perlindungan
kecuali dari-Nya, (yang pertama) adalah pemimpin yang adil, seorang pemuda
yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, seorang yang hatinya
bergantung ke masjid, dua orang yang saling mencintai di jalan Allah,
keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, seorang laki-laki
yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi
cantik, lalu ia berkata, ‘sesungguhnya aku takut kepada Allah, ‘Dan seorang
yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya
sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang di infaqkan tangan kanannya,
serta seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia
meneteskan air matanya.”

Hadis riwayah Abdullah bin ‘Amar :

ِ ‫ إِ َّن ْال ُم ْقس‬: ‫سلَّ َم‬


َ‫ِطينَ ِع ْند‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫سو ُل هللا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫َع ْن َع ْب ِد هللا ب ِْن َع ْم ٍرو قَا َل‬
‫ين الَّذِينَ يَ ْع ِدلُونَ فِي‬
ٌ ‫ع َّز َو َج َّل َو ِك ْلتَا يَدَ ْي ِه يَ ِم‬
َ ‫الر ْح َم ِن‬
َّ ‫ين‬ ٍ ُ‫هللاِ َعلَى َمنَابِ َر ِم ْن ن‬
ِ ‫ور َع ْن يَ ِم‬
.‫ُح ْك ِم ِه ْم َوأَ ْه ِلي ِه ْم َو َما َولُوا‬

“Dari Abdullah ibn ‘Amru berkata : Rasulallah SAW bersabda :


Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar (panggung)
yang terbuat dari cahaya, disebelah kanan Ar Rahman ‘azza wajalla –
sedangkan kedua tangan Allah adalah kanan semua-, yaitu orang-orang yang
berlaku adil dalm hukum, adil dalam keluarga dan adil dalam melaksanakan
tugas yang dibebankan kepada mereka.”5

5
HR Muslim nomor 3406, dan Nasai, Lihat : Zuhayli, at Tafsir … op cit, juz 5 h. 134

5
C. Kandungan Hukum Dalam Ayat Dan Hadis
1. Allah memerintahkan agar menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya. Jika amanah berupa barang titipan maka tidak boleh
dikembalikan sebelum waktunya kecuali jika diminta oleh pemiliknya.
2. Ayat-ayat dan hadis di atas menetapkan keadilan sebagai prinsip hukum
dan dipengadilan yang harus ditegakkan dengan tegas tanpa takut dan
ragu-ragu. Dengan keadilan maka dunia bisa sejahtera.
3. Keadilan harus ditegakkan kepada siapapun yang bersengketa, baik kawan
atau lawan, muslim atau non muslim, kerabat atau orang lain.
4. Persaksian (menjadi saksi) dalam kasus hukum harus dilaksanakan dengan
benar dan jujur (haq) bukan dusta atau palsu, walaupun persaksian itu
ditujukan kepada diri sendiri, kedua orang tua, atau kerabat sendiri, karena
kebenaran adalah nilai mulia yang harus dijunjung tinggi, menjadi acuan
dalam membuat keputusan. Perintah yang memuat pelanggaran atau
menyeleweng dari kebenaran tidak boleh ditaati dan dilaksanakan.
5. Persaksian anak terhadap orang tua adalah boleh menurut para ulama,
sedangkan persaksian orang tua terhadap anaknya masih diperselisihkan,
ada yang membolehkan dan ada yang melarang.
6. Orang-orang yang berbuat adil, baik pemimpin, hakim, atau orang biasa,
akan mendapat tempat mulia di hari kiamat nanti di sisi Allah SWT.

D. Kasus
Keadilan merupakan suatu hubungan amtar manusia yang mana
berisikan suatu tuntunan agar sesamanya mendapatkan perlakuan yang sesuai
dengan hak dan kewajibannya. Manusia akan merasakan hidup yang tenang
dan tentram apabila adanya keadilan. Orang-orang yang berbuat adil, baik

6
pemimpin, hakim, ataupun orang biasa akan mendapatkan tempat yang paling
mulia di akhirat kelak.
Untuk kasus kali ini, saya akan membahas mengenai hakim yang adil
dalam memutuskan hukuman bagi yang melanggar aturan Negara. Hakim ini
bernama Artidjo Alkostar seorang hakim yang benar-benar adil menegakkan
keadilan dalam memutuskan suatu hukuman bagi pelaku pelanggarnya
terutama pada tindak pidana korupsi.

E. Analisis Kasus

Seorang mantan Hakim Agung Indonesia dan juga Dewan Pengawas


(Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi yang bernama Artidjo Alkostar lahir,
22 Mei 1978 di Situbondo, Jawa Timur. Dan Meninggal dunia pada Minggu,
28 Februari 2021 di Jakarta. Ayah dan ibunya berasl dari Sumenep, Madura.
Ia menamatkan pendidikan SMA di Asem Bagus, Situbondo. Artidjo meraih
gelar sarjana hukum (S.H.) di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia
pada tahun 1976 dan magister (LL.M.) di Universitas Northwestern, Chicago,
Amerika Serikat pada tahun 2002.

Karier Artidjo Alkostar di bidang hukum dimulai pada 1976.


Awalnya, ia menjadi tenaga pengajar di FH UII Yogyakarta. Pada tahun 1981,
ia menjadi bagian dari Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta. Sepulang dari
Amerika, ia mendirikan kantor hukum Artidjo Alkostar and Associates hingga
tahun 2000.6

Artidjo Alkostar mengawali kariernya pada tahun 2000, dan pensiun


pada 22 Mei 2018. Saat menjabat sebagai hakim agung, 19.708 berkas perkara
sudah ia tangani. Atau rata-rata setiap tahunnya ia menangani 1.095 perkara.
Selama menjabat beliau tidak pernah mengambil cuti dan selalu menolak

6
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Artidjo_Alkostar, diakses pada 25 Februari 2022, pukul 09.28 WIB.

7
ketika diajak keluar negeri. Alasannya, hal tersebut bisa berkaitan besar
dengan tugas-tugasnya.7

Artidjo Alkostar dikenal sebagai hakim yang sangat jujur dan sangat
adil dalam melakukan pengambilan keputusan suatu perkara. Sesuai dengan
kode etik dan perilaku hakim bahwasannya ada 10 aturan yaitu :

1. Berprilaku adil
Merupakan suatu prinsip bahwa semua orang sama kedudukannya
di depan hukum.
2. Berperilaku jujur
Berani menyatakan bahwa yang benar adalah benar dan salah
adalah salah
3. Berprilaku arif dan bijaksana
Mampu bertindak sesuai dengan norma-norma yang hidup dalam
masyarakat, bersikap hati-hati, sabar dan santun
4. Bersikap mandiri
Yaitu berpegang teguh pada prinsip dan keyakinan atas kebenaran
sesuai tuntutan moral dan ketentuan hukum
5. Berintegritas tinggi
Yang mana mempunyai kepribadian utuh tidak tergoyahkan
6. Bertanggung jawab
Bermakna kesediaan dan keberanian untuk melaksanakan semua
tugas dan wewenang sebaik mungkin
7. Menjunjung tinggi harga diri
Bahwasannya melekat martabat dan kehormatan yang harus
dipertahankan dan dijunjung tinggi
8. Berdisiplin tinggi

7
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/12/10315061/artidjo-alkostar-eks-hakim-agung-dan-
algojo-koruptor-yang-dianugerahi, diakses pada 25 Februari 2022, pukul 09.50 WIB.

8
Yaitu ketaatan yang diyakini untuk mengemban amanah serta
kepercayaan masyarakat pencari keadilan
9. Berprilaku rendah hati
Merupakan suatu kesadaran akan keterbatasan kemampuan diri
dan jauh dari kesempurnaan
10. Bersikap professional
Merupakan suatu sikap yang dilandasi oleh tekad agar
pekerjaannya dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Sesuai dengan karakter pak Artidjo Alkostar bahwasannya beliau


melaksanakan tugasnya sebagai seorang hakim dengan bijaksana dan
memenuhi kode etik seperti yang sudah dijelaskan diatas. Beliau sangat
ditakuti oleh para koruptor karna bisa memperberat hukuman.

Seperti pada kasus korupsi Bank Bali dengan terdakwa Joko Tjandra.
Yang mana pada waktu itu kedua koleganya setuju membebaskan terdakwa,
tapi justru Pak Artidjo Alkostar menolak kesepakatan itu. Ia sangat bersikeras
agar opini penolakannya masuk dalam putusan. Itu ia lakukan sebagai bentuk
dari pada pertanggungjawabannya terhadap publik dan DPR. Seperti halnya
juga pada kasus Angelina Sondakh untuk kasus korupsi, ia memperberat vonis
4 tahun penjara menjadi 12 tahun penjara. 8

Dari kasus diatas, kita bisa melihat bahwasannya Pak Artidjo Alkostar
ini merupakan hakim yang adil, bersih dan jujur. Dalam melaksanakan
tugasnya, beliau tidak pernah memandang apapun dalam memutuskan suatu
hukuman untuk si pelaku.

Seperti yang terkandung dalam Q.S. an Nisa’ ayat 135 bahwasannya


jadilah orang yang benar-benar penegak keadilan, baik yang diadili itu kaya

8
https://tirto.id/m/artidjo-alkostar-ok, diakses pada 25 Februari 2022, pukul 11.40 WIB.

9
maupun miskin, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu dan menyimpang
dari keadilan. Bisa kita ambil hikmahnya dari ayat tersebut, keadilan
merupakan sesuatu yang benar-benar harus ditegakkan, karena keadilan
merupakan pemersatu umat manusia baik yang kaya maupun miskin.

Seperti yang terdapat dalam hadis, yang harus dimiliki hakim dalam
menjalankan tugasnya, Rasulallah SAW. Pernah bersabda dalam hadisnya
yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Arba’ah dan disahkan oleh Ibnu
Khusaimah dan Ibnu Hibban sebagi berikut : “Hakim itu ada tiga golongan,
yang satu golongan akan masuk syurga dan dua golongan lainnya akan masuk
neraka. Golongan hakim yang akan masuk syurga adalah hakim yang
memenuhi persyaratan intelektualitas, profesionalisme dan memiliki moral
yang baik serta memutus perkara dengan baik dan benar sesuai dengan
tuntunan Allah dan rasulnya. Sedangkan satu golongan hakim yang masuk
neraka adalah hakim yang memiliki ilmu pengetahuan/intelektual dan
profesionalisme yang tinggi, tetapi dia tidak memutus perkara dengan
tuntunan Allah dan Rasulnya tetapi dia memutus perkara dengan hawa
nafsunya. Dan satu golongan lagi hakim yang masuk neraka adalah hakim
yang bodoh, tidak memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dan tidak memiliki
profesionalisme dalam bidang tugasnya serta memutus perkara dengan
kebodohannya”.9

Dari hadis diatas bisa kita ambil hikmahnya, bahwa kita sebagai
manusia wajib hukumnya menegakkan keadilan di bumi ini, seorang hakim
yang menegakkan keadilan di bumi ini, pasti akan diadili kelak di hari akhir.
Maka dari itu, bersikap adillah ketika menjadi hakim karna apapun keputusan
yang dia buat itu, maka akan dia pertanggungjawabkan siksanya kelak di
akhirat didepan pengadilan Allah Swt.

9
Awaluddin, HAKIM YANG IDEAL MENURUT KACAMATA ISLAM.

10
Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman disebutkan bahwa kekuasaan kehakiman
adalah kekuasaan Negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan pancasila dan undang-
undang dasar Negara republik Indonesia tahun 1945, demi terselenggaranya
Negara hukum Republik Indonesia. 10

Berdasarkan undang-undang diatas, bawasannya hakim mempunyai


kekuasaan, yang mana guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan
pancasila dan undang-undang 1945. Jadi, hakim merupakan penegak keadilan
yang ada di dalam negeri. Maka dari itu, jadilah hakim yang menjadi penegak
keadilan, jujur dan yang bisa memberi manfaat bagi masyarakat dan Negara.

10
https://rendratopan.com/2019/09/22/kekuasaan-kehakiman-di-indonesia/. Diakses pada 28
februari 2022, pukul 12.16 WIB.

11
BAB III

KESIMPULAN

Amanat merupakan suatu perintah yang mana harus disampaikan kepada yang
berhak menerimanya. Keadilan merupakan sesuatu yang harus ditegakkan karna
menyangkut kehidupan manusia, tegakkanlah keadilan dengan setegak-tegaknya
tanpa memandang apapun.

Pemimpin, hakim atau orang biasa, akan mendapatkan tempat mulia di hari
kiamat nanti. Jadilah saksi yang benar dan jujur dalam kasus hukum bukan dusta atau
palsu. Dan Jangan bernafsu di kehidupan dunia, karna dunia hanya sementara,
sedangkan akhirat selama-lamanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Zuhayli, … at Tafsir al Munir, juz 5 hal. 127.

HR Imam Ahmad dan Ibn Hibban.

HR Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab Riyadhlus Sholihin nomor hadis
376.

HR Muslim nomor 3406, dan Nasai, Lihat : Zuhayli, at Tafsir … op cit, juz 5
h. 134.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Artidjo_Alkostar.

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/12/10315061/artidjo-alkostar-eks-
hakim-agung-dan-algojo-koruptor-yang-dianugerahi.

https://tirto.id/m/artidjo-alkostar-ok.

https://rendratopan.com/2019/09/22/kekuasaan-kehakiman-di-indonesia/.

13

Anda mungkin juga menyukai