Anda di halaman 1dari 12

NASIKH DAN MANSUKH

Disusun oleh:
ERY RAHMAWATI

Dosen Pengampu : Supangat, M.Pd.l


Mata kuliah : Ulumul Quran

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP NURUL HUDA
OGAN KOMERING ULU TIMUR
SUMATERA SELATAN
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillahirabbil ‘alamin Segala puji hanya bagi Allah yang selalu
memberikan banyak nikmat kepada kita semua, baik berupa nikmat iman, nikmat
sehat dan nikmat-nikmat yang lain diantaranya dalam pembuatan makalah yang
membahas tentang Nasikh dan Mansukh . Dengan adanya nikmat dari Allah
SWT ini saya dapat membuat makalah ini sampai selesai.
Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga,
sahabat dan para pengikutnya. Atas perjuangan beliau kita dapat terlepas dari
zaman kegelapan (zaman jahiliyah) sampai kezaman yang terang benderang ini
yakni agama islam.
Namun demikian, saya juga minta maaf karena masih banyak kekurangan
didalam makalah yang saya buat ini. Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan
saran yang membangun kepada para pembaca agar saya dapat lebih baik membuat
makalah dimasa yang akan datang.
Akhirnya, kita berdo’a kepada Allah SWT, agar upaya yang kita lakukan
selalu mendapat bimbingan dan ridho dari Allah SWT, Aamiin yarabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Sukaraja, Desember 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR ......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Makalah.......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
A. Pengertian dan Ruangan Lingkup Nasikh dan Mansuk..........................2
B. Macam-Macam Naskh dalam Al-Quran Beserta Contohnya..................3
C. Urgensi dan Hikmah Nasikh Mansukh ...................................................5

BAB III PENUTUP...........................................................................................7


A. Kesimpulan .............................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUN

A. Latar belakang
Allah menurunkan kitab Al-Quran kepada nabi Muhammad untuk
memperbaiki umatnya diakhlak, ibadah, dan muamalahnya. Muamalah
memiliki perinsip sama dengan tugas untuk membersihkan jiwa dan memelihara
keselametan manusia. Manusia tidak dapat di letakkan dalam bentuk
kemaslahatan, adanya nasikh mansukh terhadap beberapa hukum yang
terdahulu dan diganti dengan hukum sesuai zaman, waktu, dan kemaslahatan
manusia.

B. Rumus Masalah
Rumusan makalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dan ruang lingkup Nasikh dan Mansukh
2. Apa macam-macam nasikh dan masukh beserta contohnya
3. Apa urgensi dan hikmah nasikh dan masuk

C. Tujuan Makalah
Tujuan makalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui pengertian dan ruang lingkup nasikh dan masukh
2. Dapat mengetahui macam-macam nasikh dan mansukh beserta contohnya
3. Dapat mengetahui urgensi dan hikmah nasikh dan masuk

1
BAB Il
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ruangan Lingkup Nasikh dan Mansuk


Nasikh adalah bentuk isim fa'il dari isim maf'ulnya adalah nasikh dan
Mansukh. Dalam ini berarti al-izalah (‫ة‬:::::‫)االءزال‬pengertianya yaitu
menghilangkan sesuatu dengan sesuatu yang mengikutinya contoh matahari
menghilangkan bayang-bayang(‫)انزالة الشمس الظل‬. )1
Pengertian Nasikh dalam surat Al-Hajj 52:"Dan kami tidak mengutus
sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan
apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitan pun memasukkan godaan-
godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan
oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat nya. Dan Allah Maha
Mengetahui lagi maha bijaksana. "(Q.S.Al-Hjj 22:52)
Pengertian kata nasikh dipakai untuk memindahkan sesuatu dari satu
tempat ke tempat yang lain (‫ع‬:‫ع الى موض‬:‫ع الشءمن موض‬:‫ وض‬2(. Atau sesuatu yang
3
dipindahkan dari tempat aslinya. Seperti sesuatu yang ada dibuku
dipindahkan ketempat lain atau sama dengan menyalin. Dalam surah Jatsiya:29
dijelaskan sesuatu yang dipindahkan ketempat lain. ‫َٰه َذ ا ِكَٰت ُبَنا َينِط ُق َع َلْيُك م ِبٱْلَح ِّقۚ ِإَّنا ُكَّنا‬
‫ َنْسَتنِس ُخ َم ا ُك نُتْم َتْع َم ُلْو َن‬artinya "Allah berfirman: inilah kitab (catatan) kami yang
menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya kami telah menyuruh
menyalin apa yang telah kamu kerjakan." (Q.S. Al-Jatsiyah).
Dalil aqli didukung oleh hadis nabi dari tiga orang yaitu dari tidur
sampai bangun, dari kecil sampai dia bermimpi dan dari orang gila sampai dia
waras. Statusnya total dalil aqli bukan dalil syar'i. 4.menurut surat al-Baqarah
ayat 106 yaitu (dapat ditukar, dapat dihapus dan dapat juga di ganti) yang
ditinggal menurut syahrur. Apabila suatu ayat kami letakkan ka ayat lain
sebagai pengantinya padahal Allah lebih mengetahui yang diturunkanya,

1
Ar-Raghib Al-Ashfahani, mu'jam Mufradat Alfazh Al-Qur'an, (Beirut:Dar al-fikr, t.t.), hlm. 511
2
Manna' al-Qaththan, Mabahits fi 'ulum Al-Qur'an (Riyadh: Muassasah ar-Risalah, 1976), hlm. 232.
3
Muhammad Abd al-Azim az-Zarqani, Manahil al-Irfan di 'ulum Al-Qur'an (Beirut:Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, t.t.), jld
II, hlm. 71.
4
Az-Zarqani, Manahil al-irfan 'ulum Al-Quran......, II:72-73.

2
mereka berkata: sesungguhnya kami adalah orang yang mengada-adakan
saja.bahkan kebanyakan mereka tidak mengetahui. (Q.S. an-Nahl:101).
Ditunjukan hukum-hukumnya dan ayat-ayat Al-Quran didalam yang
telah datang atau diturunkan Allah SWT atas datangnya orang-orang sebelum
Al-Quran diturunkan.

B. Macam-Macam Naskh dalam Al-Quran Beserta Contohnya


1. Naskh tilawah dan Hukum ‫) )نسخ التال وة والحكم معا‬
Seperti riwayatnya oleh muslim dari aisyah:
‫َك اَن ِفيَم ا ُأْنِز َل ِم َن اْلُقْر آِن َع ْش ُر َر َضَع اٍت َم ْع ُلوَم اٍت ُيَح ِّر ْم َن ُثَّم ُنِس ْخ َن ِبَخ ْم ٍس َم ْع ُلوَم اٍت َفُتُو ِّفَي‬
‫َر ُسوُل الَّلِهَص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو ُهَّن ِفيَم ا ُيْقَر ُأ ِم َن اْلُقْر آ ِن‬
Dahulu di dalam apa yang telah diturunkan di antara Al-Qur’an adalah:
“Sepuluh kali penyusuan yang diketahui, mengharamkan”, kemudian itu
dinaskh (dihapuskan) dengan: “Lima kali penyusuan yang diketahui”.
Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam wafat dan itu termasuk
yang dibaca di antara Al-Qur’an. [HR. Muslim, no: 1452]

Qadhi Abu Bakar menceritakan dalam al-intishar, sebagai mana


diikuti Manna al-Qaththan, bahwa Ada yang mengingkari nasikh seperti ini
karena hanya berdasarkan khabar ahad, padahal menetapkan ayat Al-Quran
atau menasakhkanya. Mentapkan turunnya ayat Al-Quran haruslah dengan
khabar ahad. 5

2. Naskh Hukum tetap Tilawahnya Tetap ‫)( نسخ الحكم وبقاءالتالو‬


Contoh naskh dalam surat Al-Mujadilah 12 sama ayat 13.kedua
tilawahnya tetap ada dalam Mushf' Utsmani.
‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا َناَج ْيُتُم الَّرُسْو َل َفَقِّد ُم ْو ا َبْيَن َيَد ْي َنْج ٰو ىُك ْم َص َد َقًةۗ ٰذ ِلَك َخْيٌر َّلُك ْم َو َاْطَهُۗر َفِاْن َّلْم‬
‫َتِج ُد ْو ا َفِاَّن َهّٰللا َغ ُفْو ٌر َّر ِح ْيٌم‬
Yang artinya:"Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan
pembicaraan khusus dengan rasul hendaklah kamu mengeluarkan
sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu. Yang
demikian itu lebih baik bagimu dan lebih besar;jika kamu tidak

5
Manna al-Qaththan, Mabahits fi Ulum Al-Quran...., hlm. 238.

3
memperoleh (yang akan disederhanakan) maka sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. "(Q.s.Al-Mujadilah:58 12)

‫َء َأْش َفْقُتْم َأن ُتَقِّد ُم و۟ا َبْيَن َيَد ْى َنْج َو ٰى ُك ْم َص َد َٰق ٍتۚ َفِإْذ َلْم َتْفَع ُلو۟ا َو َتاَب ٱُهَّلل َع َلْيُك ْم َفَأِقيُم و۟ا ٱلَّص َلٰو َة َو َء اُتو۟ا ٱلَّز َكٰو َة‬
‫َو َأِط يُعو۟ا ٱَهَّلل َو َر ُسوَلُهۥۚ َو ٱُهَّلل َخ ِبيٌۢر ِبَم ا َتْع َم ُلوَن‬
Yang artinya:"apakah kamu takut akan (menjadi miskim) karena kamu
memberikan sedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul?
Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat
kepadamu maka dirikanlah solat, tunaikan zakat, taatlah kepada Allah
dan Rasul-Nya;dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
"(Q.S.Al-Mujadilah 58:13).

Dalam ayat 12 diatas, menjelaskan hukum memberi sedekah kepada


orang miskin sebagai syarat untuk dapat berbicara secara khusus dengan
Rasulullah SAW, di ayat 13 sebagai keringanan bagi umat. 6

3. Naskh Tilawah tetap Hukumnya tetap ‫) )نسخ التلت وةمع بقاءالحكم‬


Diriwayatkan oleh Umar ibn Khatab dan ubayya ibn Ka'ab berkata:
‫الّش يخ والشيخة فارجموهماالبتة نكا ال مناا هللا واللهعزيزحكيم‬
Artinya"orang tua laki-laki dan perempuan apabila keduanya berzina maka
rajamlah keduanya dengan pasti sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah
Maha perkasa lagi Maha bijaksana "(H.R. Ibnu Hibban dan Ibn Majah)

Contohnya:
‫َو َم ٓا َأْر َس ْلَنا ِم ن َقْبِلَك ِم ن َّرُسوٍل َو اَل َنِبٍّى ِإٓاَّل ِإَذ ا َتَم َّنٰٓى َأْلَقى ٱلَّشْيَٰط ُن ِفٓى ُأْم ِنَّيِتِهۦ َفَينَس ُخ ٱُهَّلل َم ا ُيْلِقى ٱلَّشْيَٰط ُن‬
‫ُثَّم ُيْح ِكُم ٱُهَّلل َء اَٰي ِتِهۦۗ َو ٱُهَّلل َع ِليٌم َحِكيٌم‬
Artinya:Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan
tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu
keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu,
Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah
menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
bijaksana.(Q.S.Al-Hajj :52)

Menganti (tabdil) firman Allah:


‫َو ِإَذ ا َبَّد ْلَنا آَيًة َم َك اَن آَيٍةۙ َو ُهَّللا َأْعَلُم ِبَم ا ُيَنِّز ُل َقاُلوا ِإَّنَم ا َأْنَت ُم ْفَتٍرۚ َبْل َأْكَثُر ُهْم اَل َيْع َلُم وَن‬
Artinya:Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain
sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang
6
Az-Zarqani, Manahil al-Irfan fi 'ulum Al-Quran....., II:110-111..

4
diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang
mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.
(Q.S.Al-Nahl:101).

Mengubah (tahwil), seperti mengalihkan warisan seseoang kepada orang


lain. Memindahkan satu tempat ke tempat lain.

C. Urgensi dan Hikmah Nasikh Mansukh


Nasikh mansukh sangat penting dalam Islam, terutama dibidang fikih
Karen menyangkut tentang hukum. Menyelasaikan kasus ayat yang
bertentangan satu sama lain, dan tidak ada cara untuk menyelesaikan kecuali
dengan cara meneliti kronologi turunya, yang mana dalulu yang diturunkan
dibanding dengan yang lain, jadi tidak ditemuakan mana yang nasikh, mana
yang mansukh.sangat pentingnya ilmu dilihat dari penafsiran ibn 'Abbas
tentang hikmah pada ayat al-Baqarah:269sebagai berikut:
‫ َو َم ْن ُّيْؤ َت اْلِح ْك َم َة َفَقْد ُاْو ِتَي َخْيًرا َك ِثْيًر‬.........٢٦٩
artinya: .......... Dan barang siapa yang dianugerahi hikmah, is benar-benar
telah dianugerahi karuniah yang banyak....... "(Q.S.Al-Baqarah 269).

Hikmah dalam ayat ini adalah pengetahuan tentang nasikh mansukh,


muhkam mutasyabih, kronologi turunya dalam Al-Quran dan pengetahuan
tentang halal dan haram dalam Al-Quran. 7
Diceritakan pada suatu hari Ali ibn Thalib masuk ke Masjid dan
menemukan seseorang sedang memberikan taushiyah kepada orang banyak,
lalu tentang nasikh mansukh?" Tatkala Orang itu menjawab tidak tau, maka
'Ali langsung menyuruhnya pergi dan melarangnya memberikan taushiyah.
Diriwayatkan juga 'Ali pernah menanyakan kepada seorang qadhi, apa
kabare dia tau tantang nasikh mansukh. Tatkala dijawab tidak tau, Ali
langsung mengatakan kepadanya:"Engkau telah binasa dan membinasakan
orang lain. 8Nasikh dan mansukh ini memberikan gambaran bagaimana

7
Az-Zarqani, Manahil al-Irfan fi 'ulum Al-Quran......, II:him.70.

8
Az-Zarqani, Manahil al-Irfan fi 'ulum Al-Quran......, II:him.70-71.

5
Perkembanga tasyri' menuju kesempurnaan sesuai dengan Perkembanga
dakwah dan Perkembanga kondisi umat manusia.
Adanya nasikh mansukh ini juga memberikan keuntungan kepada
umat islam. Jika penganti hukum yang dihapus ternyata lebih berat dari
pada yang di ganti akan memberikan. Jika penganti lebih ringan akan
memberikan kemudahan dan keringanan kepada umat. 9

9
Manna al-Qaththan, Mabahits fi 'Ulum Al-Quran....., him. 240.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Naskh adalah menghapus hukum syara’ dengan dalil/khitab syara’
yang lain. Naskh terdiri dari; adanya pernyataan yang menunjukkan terjadi
pembatalan hukum yang telah ada, harus ada nāsikh, harus ada mansūkh dan
harus ada yang dibebani hukum atasnya. Dalam menghapus hukum shara’
tersebut ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yakni : Hukum yang
mansūkh (dihapus) adalah hukum shara’, Dalil naskh harus datang lebih dulu
daripada mansūkh, khitab yang mansūkh hukumnya tidak terikat dengan
waktu.
Dalam cakupannya naskh dibagi menjadi tiga, antara lain : Naskh
quran dengan quran, naskh sunnah dengan sunnah, naskh sunnah dengan
quran. Terdapat beberapa pendapat mengenai ayat yang mansūkh. Di
antaranya, pendapat mengenai jumlah ayat dan ayat tersebut. al Nahas
berpendapat jumlah ayat yang dimansūkh berjumlah 100 ayat. Suyuṭiy
berpendapat terdapat 20 ayat, sedangkan Al Shaukaniy berpendapat 8 ayat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdul adzim, az-Zarqani, manahil al-irfan fi Ulum Al-Quran, (Beirut, Lebanon,


Dar al-fikr, t.th)

Adz-Dzahabi, Muhammad husain, at-Tafsir wa al-Mufassirun, kairo:Dar al-Kutub


al-haditsah,

Al-Qaththan, Manna', Mabahits fi Ulum Al-Quran, Riyadh:Muassasah ar-Risalah,


1976.

As-Sarqasthi, abu takrir Ismail ibn Khalaf ibn said al-muqri' al-Anshari, al-Iwan fi
al-Qaraat as-sab'i, ditahqiq oleh Zuhari Ahmad dan Khalil al-Athiya,
Kuliyah al-Adab jamiah al-Basharah, Maktabah syamilah.

Ash-Salih, shubhi, Mabahits fi Ulum Al-Quran, kairo:Dar al-IImi li al-Malayani,

Ash-Salih, shubhi, membahas ilmu-ilmu Al-Quran, Jakarta:pustaka firdaus, 1993

Manna Al-Qattan, Mabahits fi Ulum Al-Quran, (singapura, Haramain, t.th)

Muhammad abu Zahrat, ushul fiqih, (Jakarta, pustaka firdaus, 2005)

Az-Zarqani, Muhammad Abdul Azhim, Manahil al-irfan fi Ulum Al-Quran,


Beirut: Dar Ihya at-Turats Al-Arabi,
2

Anda mungkin juga menyukai