MAKALAH
Disusun oleh :
1444 H/2023 M
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
A. Pengertian Nasakh dan Mansukh..............................................................5
1. Dalil Nasikh Mansukh........................................................................6
2. Pandangan Ulama’ Tentang Ayat Nasikh dan Mansukh...................7
3. Macam-macam nasikh mansukh dari segi yang boleh menasikh.....8
4. Bentuk-bentuk naskh dalam al-Qur’an.............................................9
B. Klasifikasi Nasikh dan Mansukh............................................................11
1. Klasifikasi Nasikh..................................................................................11
2. Ciri-ciri nas yang tidak dapat di-naskh...............................................12
3. Cara Mengetahui Nasakh dan Macam-Macamnya..............................13
C. Perbedaan antara Nasikh dan Takhshis...................................................13
D. Pebedaan pendapat tentang ayat-ayat mansukh.....................................14
E. Syarat nas yang dapat di-naskh.................................................................19
F. Hikmah adanya nasikh Mansukh...............................................................19
BAB III..................................................................................................................20
PENUTUP.............................................................................................................20
A. Kesimpulan..................................................................................................20
B. Saran............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
KATA PENGANTAR
Akhir kata, penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna
memperbaiki karya-karya kami di waktu-waktu mendatang.
Sukabumi, 16 Februari
2023
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah menurunkan syari’at di dalam Alquran kepada Nabi
Muhammad untuk memperbaiki umat di bidang akidah, ibadah, dan
muamalah. Tentang bidang ibadah dan mu’āmalah memilki prinsip
yang sama yaitu bertujuan membersihkan jiwa dan memelihara
keselamatan manusia. Maka dalam pembentukan kemaslahatan
manusia tidak dapat dielakkan, adanya Nasikh Mansukh terhadap
beberapa hukum terdahulu dan diganti dengan hukum yang sesiuai
dengan tuntutan realitas zaman, waktu, dan kemaslahatan manusia.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa nasakh mansukh
terjadi karena Al-qur’an diturunkan secara berangsur-angsur sesuai
dengan peristiwa yang mengiringinya. Oleh karena itu untuk
mengetahui Al-Qur’an dengan baik harus mengetahui ilmu nasikh
mansukh dalam Al-qur’an.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Nasakh dan Mansukh?
2. Apa saja klasifikasi Nasakh dan Mansukh?
3. Apa perbedaan antara Nasakh dan Takhshish?
4. Bagaimana perbedaan Pendapat antara Ayat-ayat Mansukh?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu Nasikh dan Mansukh
2. Mengetahui Klasifikasi Nasikh dan Mansukh
3. Mengetahui Perbedaan Nasikh dan Takhshish
4. Mengetahui Perbedaan pendapat Ayat-ayat Mansukh
BAB II
PEMBAHASAN
ت بِ َخي ٍْر ِّم ْنهَٓا اَوْ ِم ْثلِهَا ۗ اَلَ ْم تَ ْعلَ ْم اَ َّن هّٰللا َ ع َٰلى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌ@ر
ِ َما نَ ْن َس ْخ ِم ْن ٰايَ ٍة اَوْ نُ ْن ِسهَا نَْأ
ٍ س َم ْعلُو َما
ت ٍ ت ي َُحرِّ ْمنَ ثُ َّم نُ ِس ْخنَ بِخَ ْم
ٍ ت َم ْعلُو َما ِ ْ َكانَ فِي َما ُأ ْن ِز َل ِمنَ ْالقُر.
َ آن َع ْش ُر َر
ٍ ض َعا
هّٰللا
ص@ابِ َرةٌ يَّ ْغلِبُ@@وْ ا ِم@@اَئتَي ۚ ِْن َواِ ْنَ ٌض@ ْعفً ۗا فَ@اِ ْن يَّ ُك ْن ِّم ْن ُك ْم ِّماَئة َ اَ ْلٰٔـنَ َخفَّفَ ُ َع ْن ُك ْم َو َعلِ َم اَ َّن فِ ْي ُك ْم
ّ ٰ ف يَّ ْغلِب ُْٓوا اَ ْلفَي ِْن بِاِ ْذ ِن هّٰللا ِ َۗوهّٰللا ُ َم َع ال
َصبِ ِر ْين ٌ يَّ ُك ْن ِّم ْن ُك ْم اَ ْل
ِ ال َّش ْي ُخ َوال َّش ْي َخةُ ِإ َذا َزنَيَا فَارْ ُج ُموهُ َما ْالبَتَّةَ نَ َكاالً ِمنَ هللاِ َو هللاُ ع
َز ْي ٌز َح ِك ْي ٌم
Artinya: “Laki-laki tua dan perempuan tua apabila berzina, maka
rajamlah keduanya. Dan Allah itu maha tinggi lagi Maha
Bijaksana”
Ayat ini dahulu pada masa awal islam sempat tertera dalam al-
Quran, namun ayat tersebut di naskh dengan Al-quran surah An-
Nur ayat 2.
Karena yang di naskh dalam ayat ini adalah tilawahnya
makanya, teks ayat ini pun juga di hapus di dalam al-Quran.
Sedangkan yang menaskh ayat ini adalah ayat berikut:
Bertitik tolak dari ayat 106 Al Baqarah dan ayat 101 An Nahl
sebagai subyek timbulnya faham tentang naskhul Qur’an, sekaligus
menjadi sebab timbulnya perbedaan pendapat dikalangan
Musfasirin, yang kemudian menjadi dua kelompok antara yang
mengakui dan yang menolak.
Ayat kedua :
ََواِ َذا بَ َّد ْلنَٓا ٰايَةً َّم َكانَ ٰايَ ٍة ۙ َّوهّٰللا ُ اَ ْعلَ ُم بِ َما يُنَ ِّز ُل قَالُ ْٓوا اِنَّ َمٓا اَ ْنتَ ُم ْفت ۗ ٍَر بَلْ اَ ْكثَ ُرهُ ْم اَل يَ ْعلَ ُموْ ن
“Dan apabila Kami mengganti suatu ayat dengan ayat yang lain,
dan Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka
berkata, “Sesungguhnya engkau (Muhammad) hanya mengada-
ada saja.” Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui”.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara bahasa nasakh adalah menghapus, sedangkan mansukh
adalah yang dihapus. Dengan demikian ada dua hal yang terkait
yakni Nasikh dan Mansukh. Sedangkan menurut istilah yang
dimksud dengan Nasaikh adalah meñghapuskan suatu ketentuan
hukum syara’ dengan dalil syara’ yang datangnya kemudian. Atau
Iebih jelasnya Nasikh adalah menghapus/ membatalkan berlakunya
sesuatu hukum syara’ yang telah ada oleh hukum syara’ yang datang
kemudian. Sedangkan Mansukh adalah sesuatu ketentuan hukum
syara yang dihapuskan oleh hukum yang datang kemudian itu. Jadi
Nasikh berarti menghapus sedangkan Mansukh berarti dihapus.
B. Saran
Demikianlah makalah tentang Nasikh dan Mansukh yang telah
kelompok kami buat, saya meminta maaf jika ada kesalahan atau
kekurangan pada makalah ini, semoga bisa bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
http://afifulikhwan.blogspot.com/2010/01/nasakh-mansukh.html?m=1
https://iqipedia.com/2022/04/03/nasikh-mansukh-pengertian-macam-
macam-dan-contohnya/4/
http://makalahkampus15.blogspot.com/2017/10/makalah-studi-quran-
nasikh-dan-mansukh.html?m=1
ILMU TAFSIR