MAKALAH
DISUSUN OLEH
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT. Sholawat dan
salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW.
dengan segala karunia dan nikmat yang telah Allah SWT. berikan kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dengan kerja keras dan penuh rasa
syukur kami telah menyelesaikan tugas untuk memenuhi mata kuliah Filsafat
Pendidikan dalam tema/judul Hubungan Filsafat Manusia dan Pendidikan.
Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ahmad
Dini M. Pd sebagai Dosen dari mata kuliah Filsafat Pendidikan yang telah
membimbing kami sehingga makalah ini telah selesai, juga tidak kami lupakan
kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat
menyelesaikannya dengan baik.
Kami sadari bahwa dalam pembuatan tugas makalah ini masih banyak
kekurangan dan sangat jauh dari kata sempurna, segala kesalahan yang kami buat
akan kami jadikan pembelajaran untuk lebih baik dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat berguna dan dapat diterima dengan baik, khususnya
bagi kami umumnya bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
1.3. Tujuan....................................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Filsafat.................................................................................................... 3
2.2. Pandangan Filsafat Tentang Hakikat Manusia......................................................... 6
2.3. Hubungan Filsafat Manusia dan Pendidikan.............................................................8
2.4. Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pendidikan………………………………….......
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................. 14
3.2 Saran............................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia pada dasarnya dilahirkan ke dunia sebagai bayi yang tidak dapat
berbuat apa-apa tanpa pertolongan orang lain. Mereka memerlukan bantuan orang
lain untuk dapat memepertahankan hidupnya. Dalam hidupnya manusia akan
dihadapkan kepada beberapa kemungkinan. Apa yan dibawanya sejak lahir
merupakan potensi dasar yang masih harus dikembangkan dalam lingkungan
melalui bantuan pihak lain, berupa pendidikan. Untuk dapat memilih dan
melaksanakan cara-cara hidup yang baik dalam berbagai masalah
kehidupan,manusia harus mendapatkan pendidikan.
Oleh karena itu, pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia.
Dengan pendidikan manusia akan berkembang menjadi manusia yang lebih
dewasa. Karena pendidikan merupakan suatu upaya mendewasakan manusia yaitu
membimbing agar menjadi manusia yang bertanggungjawab. Dengan
tanggungjawab manusia akan menunjukkan adanya kesadaran normatif pada
dirinya, dimana dia menyadari dan membedakan mana perbuatan yang baik dan
buruk.dengan itu mereka telah membuktikan akan adanya kata hati dan hati nurani
mereka.
B. Rumusan Masalah
4
C. TUJUAN PEMBAHASAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian filsafat
Filsafat adalah hasil usaha manusia dengan kekuatan akal budinya untuk
memahami secara radikal, integral, dan universal tentang hakikat sarwa yang ada
(Tuhan, alam, dan manusia), serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari
pemahaman tersebut.
Berbicara ilmu, maka kita tidak bisa lepas dengan eksistensi pendidikan,
eksistensi pendidikan dari yang sifatnya umum sampai yang ke khusus. Hubungan
filsafat dan ilmu pendidikan ini tidak hanya isidental, tetapi juga suatu keharusan.
John Dewey, filsuf Amerika, mengatakan bahwa filsafat itu merupakan teori
umum dari pendidikan atau landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan.
lapangan pendidikan.
Dalam hal ini, ada empat aliran yang akan di bahas. Pertama, aliran serba zat.
Aliran ini mengatakan alam ini adalah zat atau materi dan manusia adalah unsur
dari alam. Maka dari itu, manusia adalah zat atau materi.
Kedua, aliran serba roh. Aliran ini berpendapat bahwa hakikat sesuatu yang
ada di dunia ini adalah roh. Hakikat manusia juga adalah roh. Dasar dari aliran ini
6
ialah bahwa roh itu lebih berharga, lebih tinggi nilainya dari pada materi. Aliran
ini menganggap roh itu ialah hakikat, sedangkan badan ialah penjelmaan atau
bayangan.
Ketiga, aliran dualisme. Aliran ini menganggap bahwa manusia itu pada
hakikatnya terdiri dari dua substansi, yaitu jasmani dan rohani. Kedua substansi
ini masing-masing merupakan unsur asal, yang adanya tidak tergantung satu sama
lain. Jadi, badan tidak berasal dari roh dan roh tidak berasal dari badan.
Perwujudannya manusia tidak serba dua, jasad dan roh. Antara badan dan roh
hakikat manusia merupakan eksistensi dari manusia. Hakikat manusia adalah apa
dari sudut serba zat atau serba roh atau dualisme, tetapi dari segi eksistesi manusia
di dunia ini.
Manusia memiliki banyak sifat yang serupa dengan makhluk lain. Meski
demikian, ada seperangkat perbedaan antara manusia dengan makhluk lain, yang
7
manusia. Bagi Aristoteles (384-322 SM), manusia adalah hewan berakal
pikirannya .
Manusia merupakan salah satu makhluk hidup yang sudah ribuan abad
berakal ciptaan Tuhan, seperti homo sapiens, homo rasionali, animal social,
keragaman sifat dan sikap manusia. Hal itu dapat terjadi karena di dalam diri
manusia itu sendiri terdapat enam rasa yang menjadi satu, yaitu intelek,
dan berfikir, dan kerena situasi dan kondisi alam dimana dia hidup selalu
8
terjadi disekitar dirinya. Dipandangnya tanah tempat dia berpijak, diliatnya
melimpah ruah.
masyarakat, alam semesta, dan jagad raya. Maka lahirlah untuk pertama
dua, lalu sophisme, kemudian filsafat klasik yang bermula kurang lebih
klasik yang dipelopori oleh sokrates (470 SM – 399 SM), dan murid-
bidang pendidikan.
9
Jadi untuk menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang begitu pesat sudah jelas sistem pendidikan, teori pendidikan, dan
pendidikan kita masih mengimport dari negara lain. Meskipun para ahli kita
dalam bidang ini barangkali sudah ada, akan tetapi belum berani tampil ke
depan. Kita gunakan sistem, teori, peralatan dan filsafat pendidikan orang
lain dulu, sebelum kita dapat menciptakan sendiri semuanya itu, asal kita
yang baik dan kita buang mana yang mudharat, lalu kita jadikan hak milik
kita sendiri. Jadi dalam hal ini harus ada proses indonesialisme.
1) Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara
lainnya.
10
2) Fisafat, juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang
konsep tentang sifat hakikat manusia, serta konsepsi hakikat dan segi-
pendidikan dan sistem atau teori pendidikan dan hubungan antara keduanya
11
adalah bahwa yang satu suplemen terhadap yang lain dan keduanya
diperlakukan oleh setiap guru sebagai pendidik dan bukan hanya sebagai
atau pokok. Karena filsafat lah yang mula-mula merupakan satu-satunya usaha
puas dengan meninjau suatu hal dari sudut yang umum, melainkan juga ingin
berfikir filosofis dan berfikir ilmiah akan dilengkapi uraian ini dengan piaget
dengan mengambil contoh perkembangan akan mulai dari tahun pertama usia
dalam hal tinggah laku yang terdiri atas empat fase, yaitu:
12
2) Fase Pra-operasional, pada usia kira-kira antara 5 – 8 tahun, yang
kongkrit pula.
4) Fase Operasi Formal, pada anak dimulai usia 11 tahun. Anak telah mulai
BAB III
PENUTUP
13
A. Kesimpulan
ilmu pengetahuan yang membahas sesuai dengan apa yang telah dikaji dan
sentral, asal, atau pokok. Karena filsafat satu-satunya yan telah mencapai
pengetahuan dan dengan dasar yang umum itu dirumuskan keadaan dari
4) Dasar yang diberikan oleh filsafat yaitu mengenai sifat-sifat ilmu dari
14
B. Saran
penulis menyadari makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Mohon kritik
15
DAFTAR PUSTAKA
16