Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN

Filsafat Dan Perkembangan Manusia

Dosen Pengampu :

Yusri Wahyuni, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Dea Nabila 2010013411232


2. Riska Herlin Fitri 2010013411208
3. Muhamad Ikbal 2010013411019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS BUNG HATTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah mengenai Filsafat dan Perkembangan Manusia.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan. Semoga
makalah ini dapat memberikan nilai tambah bagi penulis khususnya dalam mata kuliah Filsafat
Pendidikan.

Masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam menyelesaikan tugas makalah
ini semoga pembimbing memaklumi karena masih tahap belajar. Akhirnya kami ucapkan banyak
terima kasih kepada dosen pembimbing yang selama ini telah memberi banyak arahan dan ilmu,
semoga menjadi bekal bagi penulis untuk melanjutkan dan menuntut ilmu ke tingkat yang lebih
tinggi.

Padang, 14 November 2023

Tim Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. 1

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… 2

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang …………………………………………………………………….. 3


2. Rumusan Masalah ………………………………………………………………… 3
3. Tujuan Makalah …………………………………………………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat, Manusia dan Pendidikan ……………………………………... 5


B. Hubungan Filsafat dan Manusia …………………………………………………... 5
C. Hubungan Antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan ……………………………... 7
D. Kedudukan Filsafat Dalam Pendidikan …………………………………………… 8
E. Kedudukan Filsafat dalam kehidupan manusia …………………………………… 8

BAB III PENUTUP

a) Kesimpulan ………………………………………………………………………. 10
b) Saran ……………………………………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak zaman prasejarah hingga
saat ini, manusia selalu
merenungkan dan
mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan besar
tentang arti hidup, keberadaan,
dan kebenaran. Upaya ini
melahirkan berbagai sistem
pemikiran yang berkembang

iii
menjadi cabang ilmu yang
dikenal sebagai filsafat. Filsafat
menjadi landasan bagi
berbagai bidang ilmu lainnya
seperti ilmu pengetahuan,
agama, dan seni.
Perkembangan manusia juga
tidak bisa dipisahkan dari
perkembangan
filsafat. Sejak zaman Yunani
Kuno, filsafat telah memainkan
peran penting dalam
membentuk pola pikir
manusia dan mengarahkan
perkembangan kebudayaan
iv
manusia. Filsafat memberikan
pandangan tentang alam
semesta, manusia, dan
Tuhan yang mempengaruhi
nilai-nilai, moral, dan etika
yang menjadi dasar
kehidupan manusia.
Di era modern, perkembangan
teknologi dan ilmu
pengetahuan semakin
pesat dan menimbulkan
berbagai perubahan dalam
kehidupan manusia. Namun,

v
tantangan dan pertanyaan-
pertanyaan besar tentang arti
hidup dan kebenaran tetap
relevan dan dibahas dalam
bidang filsafat. Oleh karena itu,
hubungan antara filsafat
dan perkembangan manusia
masih menjadi topik yang
menarik untuk dikaji dan
dijelajahi lebih lanjut.
Dalam makalah ini, kami akan
membahas tentang hubungan
antara filsafat
dengan perkembangan
manusia. kami akan
vi
menjelaskan bagaimana
hubungan
filsafat dan manusia. kami juga
akan membahas hubungan
antara filsafat, manusia
dan pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan
filsafat, pendidikan dan
manusia?
2) Bagaimana hubungan
filsafat dan manusia?
3) Bagaimana hubungan
filsafat dan pendidikan?

vii
4) Bagaimana hubungan antara
filsafat, manusia dan endidikan?
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sejak zaman prasejarah hingga saat ini, manusia selalu merenungkan dan mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan besar tentang arti hidup, keberadaan, dan kebenaran. Upaya
ini melahirkan berbagai sistem pemikiran yang berkembang menjadi cabang ilmu yang dikenal
sebagai filsafat. Filsafat menjadi landasan bagi berbagai bidang ilmu lainnya seperti ilmu
pengetahuan, agama, dan seni. Perkembangan manusia juga tidak bisa dipisahkan dari
perkembangan filsafat. Sejak zaman Yunani Kuno, filsafat telah memainkan peran penting dalam
membentuk pola pikir manusia dan mengarahkan perkembangan kebudayaan manusia.
Filsafat memberikan pandangan tentang alam semesta, manusia, dan Tuhan yang
mempengaruhi nilai-nilai, moral, dan etika yang menjadi dasar kehidupan manusia.

Di era modern, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan semakin pesat dan
menimbulkan berbagai perubahan dalam kehidupan manusia. Namun, tantangan dan
pertanyaan-pertanyaan besar tentang arti hidup dan kebenaran tetap relevan dan dibahas dalam
bidang filsafat. Oleh karena itu, hubungan antara filsafat dan perkembangan manusia masih
menjadi topik yang menarik untuk dikaji dan dijelajahi lebih lanjut. Dalam makalah ini, kami
akan membahas tentang hubungan antara filsafat dengan perkembangan manusia. kami akan
menjelaskan bagaimana hubungan filsafat dan manusia. kami juga akan membahas hubungan
antara filsafat, manusia dan pendidikan.

2. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan filsafat, pendidikan dan manusia?
2) Bagaimana hubungan filsafat dan manusia?
3) Bagaimana hubungan filsafat dan pendidikan?
viii
4) Bagaimana hubungan antara filsafat, manusia dan endidikan?

1.3 Tujuan Makalah


1) Untuk mengetahui
pengertian filsafat, manusia dan
pendidikan
2) Untuk mengetahui
hubungan filsafat dan manusia
3) Untuk mengetahui
hubungan filsafat dan ilmu
pendidikan
4) Untuk mengetahui
hubungan antara filsafat,
manusia dan pendidikan
1.3 Tujuan Makalah
ix
1) Untuk mengetahui
pengertian filsafat, manusia dan
pendidikan
2) Untuk mengetahui
hubungan filsafat dan manusia
3) Untuk mengetahui
hubungan filsafat dan ilmu
pendidikan
4) Untuk mengetahui
hubungan antara filsafat,
manusia dan pendidikan
3. Tujuan Makalah
1) Untuk mengetahui pengertian filsafat, manusia dan pendidikan
2) Untuk mengetahui hubungan filsafat dan manusia
3) Untuk mengetahui hubungan filsafat dan ilmu pendidikan
4) Untuk mengetahui hubungan antara filsafat, manusia dan pendidikan

x
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Filsafat,
Manusia dan Pendidikan
xi
Filsafat adalah ilmu yang
berusaha mencari sebab yang
sedalam-dalamnya
bagi segala sesuatu berdasarkan
pikiran atau rasio. Filsafat
adalah pandangan hidup
seseorang atau sekelompok
orang yang merupakan konsep
dasar mengenai
kehidupan yang dicita-citakan.
Filsafat juga diartikan sebagai
suatu sikap seseorang
yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu
secara mendalam dan
xii
ingin melihat dari segi yang
luas dan menyeluruh dengan
segala hubungan.
Manusia berasal dari kata
“manu” (sansekerta), “mens”
(latin), yang berarti
berpikir, berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain).
Secara istilah manusia
dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah
gagasan atau realitas,
sebuah kelompok atau seorang
individu.

xiii
Manusia merupakan makhluk
hidup ciptaan Tuhan dengan
segala fungsi
dan potensinya yang tunduk
kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan,
mati dan seterusnya, serta
terkait dan berinteraksi
dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah
hubungan timbal balik positif
maupun negatif.
Menurut UU No.20 tahun 2003
pengertian pendidikan adalah
xiv
sebuah usaha
yang dilakukan secara sadar dan
terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan
proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan,
membangun kepribadian,
pengendalian diri, kecerdasan,
akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
xv
2.2 Hubungan Filsafat dan
Manusia
Manusia adalah makhluk
ciptaan Allah yang telah
mencapai derajat
sempurna dibandingkan
dengan makhluk ciptaan Allah
lainnya, termasuk
diantaranya malaikat, jin,
binatang dan lain-lain. Diantara
kesempurnaan itu terlihat
dari ciri-ciri manusia yang
memiliki jasmani (fisik), ruh
yang berfungsi untuk

xvi
menggerakkan jasmani dan jiwa
yang didalamnya ada rasa dan
perasaan. Filsafa
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat

Manusia dan Pendidikan Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang
sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan
hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan
yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan
dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang
luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta),
“mens” (latin), yang berarti berpikir, berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara
istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok atau seorang individu.

Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan, mati dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif. Menurut UU
No.20 tahun 2003 pengertian pendidikan adalah sebuah usaha yang dilakukan secara sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
membangun kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

B. Hubungan Filsafat dan Manusia

xvii
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang telah mencapai derajat sempurna
dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah lainnya, termasuk diantaranya malaikat, jin,
binatang dan lain-lain. Diantara kesempurnaan itu terlihat dari ciri-ciri manusia yang memiliki
jasmani (fisik), ruh yang berfungsi untuk menggerakkan jasmani dan jiwa yang didalamnya
ada rasa dan perasaan. Filsafah adalah induk semua ilmu yang ada dalam semesta ini,
manusia berfilsafat guna mencari kebenaran dari sebuah ilmu. Hubungan antara filsafat dan
manusia sangat erat karena filsafat telah menjadi alat untuk manusia memahami dirinya, alam
semesta, dan segala hal yang ada di dalamnya. Manusia secara alami merenungkan dan
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan besar tentang arti hidup, kebenaran, dan
keberadaan, dan inilah yang mendorong lahirnya filsafat sebagai salah satu bentuk refleksi
manusia atas kehidupannya.

Melalui filsafat, manusia mempertanyakan segala sesuatu dan mencari jawaban yang
logis dan rasional. Filsafat menjadi sarana bagi manusia untuk memahami dunia dan realitas
yang ada di sekitarnya, sehingga dapat membentuk pemikiran dan pola pikir yang lebih baik dan
terbuka. Filsafat juga membantu manusia dalam membentuk nilai-nilai dan moral yang
menjadi dasar kehidupan manusia. Melalui filsafat, manusia mempelajari tentang etika dan
moralitas yang diperlukan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Selain itu, filsafat juga
membantu manusia dalam mengembangkan konsep tentang keadilan, Kebebasan, dan demokrasi
yang menjadi landasan bagi masyarakat yang adil dan sejahtera. Dalam menghadapi tantangan
dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia, filsafat juga berperan sebagai alat
untuk memecahkan masalah dan mencari solusi yang terbaik. Filsafat membantu manusia
dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis sehingga dapat mengambil
keputusan yang lebih bijaksana dan rasional.

Dalam kesimpulannya, filsafat dan manusia saling terkait erat karena filsafat membantu
manusia dalam memahami dunia dan realitas yang ada di sekitarnya, membentuk nilai-nilai
dan moral yang menjadi dasar kehidupan manusia, dan membantu manusia dalam
menghadapi tantangan dan perubahan dalam kehidupannya. Berbicara tentang
pendidikan,berarti membicarakan tentang hidup dan kehidupan manusia. Sebaliknya,
berbicara tentang kehidupan manusia berarti harus mempersoalkan masalah kependidikan.
Jadi, antara manusia dan pendidikan terjalin hubungan kausalitas. Karena manusia, pendidikan

xviii
mutlak ada dan karena pendidikan, manusia semakin menjadi diri sendiri sebagai manusia
yang manusiawi. Kemudian hubungan antara filsafat dan pendidikan saling terkait erat karena
filsafat memberikan pandangan dan pemikiran tentang tujuan, isi, dan metode pendidikan
yang dijalankan. Filsafat membantu dalam pengembangan dan implementasi sistem
pendidikan yang ada di masyarakat, mengembangkan etika dan moral dalam pendidikan,
serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis pada siswa. Selain itu,
hubungan antara filsafat dan pendidikan terkait dengan persoalan logika, yaitu logika formal
yang dibangun atas prinsip koherensi, dan logika diakletis dibangun atas prinsip menerima dan
membolehkan kontradiksi. Hubungan interaktif antara filsafat dan pendidikan berlangsung
dalam lingkaran kultural dan pada akhirnya menghasilkan yang disebut dengan filsafat
pendidikan.

C. Hubungan Antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar, terencana, sistematis dan berkelanjutan untuk


mengembangkan potensi-potensi bawaan manusia, dan merupakan bagian dari suatu proses
yang diharapkan untuk mencapai suatu tujuan. Melihat pengertian di atas dapat disimpulkan,
bahwa hubungan pendidikan dan manusia itu sangat erat. Adanya pendidikan untuk
mengembangkan potensi manusia, menuju manusia yang lebih baik. Manusia merupakan subjek
pendidikan, tetapi juga sekaligus menjadi objek pendidikan itu sendiri. Pedagogic tanpa ilmu
jiwa, sama dengan praktek tanpa teori.

Pendidikan tanpa mengerti manusia, berarti membina sesuatu tanpa mengerti untuk apa,
bagaimana dan mengapa manusia dididik. Tanpa mengerti sifat manusia, baik sifat individual-
individualitasnya yang unik, maupun potensi-potensi yang justru akan dibina. Pendidikan
akan salah arah bahkan tanpa pengertian yang baik, pendidikan akan merusak moral, kodrat
manusia, apabila digunakan secara negatif. Jadi, hubungan antara filsafat, manusia dan
pendidikansecara singkat adalah filsafat digunakan untuk mencari hakekat manusia, sehingga
diketahui apa saja yang ada dalam diri manusia. Hasil kajian dalam filsafat tersebut oleh
pendidikan dikembangkan dan dijadikannya (potensi) nyata berdasarkan esensi keberadaan
manusia Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara manusia, filsafat dan
pendidikan adalah induk dari ilmu pengetahuan yang melahirkan banyak ilmu pengetahuan
yang menbahas sesuai dengan apa yang telah dikaji dan diteliti di dalamnya. Dalam ilmu

xix
pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan sentral asal, atau pokok. Karena filsafat satu-
satunya yang telah mencapai kebenaran atau pengetahuan. Disamping itu filsafat juga
memberikan dasar-dasar yang khusus yang digunakan dalam tiap-tiap ilmu pengetahuan.
Dasar yang diberikan oleh filsafat yaitu mengenai sifat-sifat ilmu dari semua ilmu penegtahuan.
Dengan akal, filsafat memberikan pedoman hidup untuk berpikir guna memperoleh
pengetahuan. Antara ketiga komponen yaitu, manusia, filsafat, dan pendidikan sangat erat
hubungannya. Manusia dilahirkan sebagai bayi yang tidak bisa melakukan tanpa bantuan orang
lain. Dalam proses kehidupan, manusia akan dihadapkan dengan berbagai masalah kehidupan.
Untuk dapat memilih dan melaksanakan car hidup yang baik. Manusia yang memerlukan
pendidikan. Dengan pendidikan manusia akan menjadi lebih dewasa dan bertanggung
jawab, peran filsafat dalam kehidupan manusia disini yaitu sebagai pola pikir manusia
yang bijaksana, arif dalam menjalani suatu kehidupan.

D. Kedudukan Filsafat Dalam Pendidikan

Dalam ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan sentral, asal, dan pokok.
Karena filsafatlah yang mula-mula merupakan satu-satunya usaha manusia dibidang kerohanian
untuk mencapai kebenaran atau pengetahuan. Lambat laun sesuai dengan sifatnya, manusia
tidak pernah merasa puas dengan meninjau suatu hal dari sudut yang umum, melainkan juga
ingin memperhatikan hal khusus.

Bisa disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan itu menerima dasarnya dari filsafat,
antara lain:

a) Setiap ilmu pengetahuan itu mempunyai objek dan problem


b) Filsafat juga memberikan dasar-dasar yang umum bagi semua ilmu
c) Disamping itu filsafat juga memberikan dasar-dasar yang khusus yang digunakan
dalam tiap-tiap ilmu pengetahuan
d) Dasar yang diberikan oleh filsafat yaitu mengenai sifat-sifat ilmu dari semua ilmu
pengetahuan. Tidak mungkin tiap ilmu itu meninggalkan dirinya sebagai ilmu
pengetahuan dengan meninggalkan syarat yang telah ditentukan oleh filsafat
e) Filsafat juga memberikan metode atau cara kepada setiap ilmu pengetahuan.

E. Kedudukan Filsafat dalam kehidupan manusia


xx
Filsafat dalam coraknya yang religius bukanlah yang berarti disamakan dengan
agama atau pengganti kedudukan agama, walaupun filsafat dapat menjawab segala pertanyaan
atau soal-soal yang diajukan. Kedudukan agama sebagai pengetahuan adalah lebih tinggi dari
pada filsafat karena di dalam agama masih ada pengetahuan yang tak tercapai oleh budi biasa
dan hanya dapat diketahui karena diwahyukan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kedudukan filsafat dalam kehidupan
manusia adalah:

a) Memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti pengetahuan


tentang kenyataan yang diberikan oleh filsafat.
b) Berdasarkan dasar-dasar hasil kenyataan itu, maka filsafat memberikan pedoman

hidup kepada manusia. Pedoman ini mengenai segala sesuatu yang terdapat di sekitar

manusia sendiri, seperti kedudukan dalam hubungannya dengan yang lainnya. Kita

juga mengetahui bahwa alat-alat kewajiban manusia meliputi akal, rasa, kehendak.

Dengan akal, filsafat memberikan pedoman hidup untuk berfikir guna memperoleh

pengetahuan hidup untuk berfikir guna memperoleh pengetahuan.

Uraian mengenai filsafat sebagaimana yang telah dibahas sebelum kiranya akan banyak
memberikan gambaran dan kemudian dalam memahami lapangan pendidikan dan filsafat
pendidikan. Dan muncullah filsafat pendidikan sebagai suatu ilmu baru setelah tahun 1900
an tiada lain adalah sebagai akibat adanya hubungan timbale balik antara filsafat dan
pendidikan, untuk memecahkan dan menjawab persoalan-persoalan pendidikan secara
filosofis. Dengan demikian hubungan antara filsafat dalam proses pendidikan. Problematika
yang ada dan harus diselesaiakan dengan pengetahauan yang logis dan kritis. Serta mampu
mengarahkan pendidikan serta ilmu pengetahuan yang lebih maju dan mencapai tujuan yang
dicita-citakan.

xxi
BAB III

PENUTUP

a) Kesimpulan
Hubungan antara manusia, filsafat dan pendidikan adalah induk dari ilmu pengetahuan
yang melahirkan banyak ilmu pengetahuan yang menbahas sesuai dengan apa yang telah
dikaji dan diteliti di dalamnya. Dalam ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan
sentral,asal, atau pokok. Karena filsafat satu-satunya yang telah mencapai kebenaran atau
pengetahuan. Disamping itu filsafat juga memberikan dasar-dasar yang khusus yang
digunakan dalam tiap-tiap ilmu pengetahuan. Dasar yang diberikan oleh filsafat yaitu
mengenai sifat-sifat ilmu dari semua ilmu penegtahuan. Dengan akal, filsafat memberikan
pedoman hidup untuk berpikir guna memperoleh pengetahuan.
Antara ketiga komponen yaitu, manusia, filsafat, dan pendidikan sangat erat
hubungannya. Manusia dilahirkan sebagai bayi yang tidak bisa melakukan tanpa bantuan orang
lain. Dalam proses kehidupan, manusia akan dihadapkan dengan berbagai masalah kehidupan.
Untuk dapat memilih dan melaksanakan car hidup yang baik. Manusia yang memerlukan
pendidikan. Dengan pendidikan manusia akan menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab
peran filsafat dalam kehidupan manusia disini yaitu sebagai pola pikir manusia yang
bijaksana, arif dalam menjalani suatu kehidupan.
b) Saran

xxii
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh
karena itu kami menerima semua kritik serta saran dari para pembaca untuk membuat
makalah ini menjadi lebih baik lagi.

xxiii
DAFTAR PUSTAKA

Budiman, M. A. (2014). Filsafat Manusia: Sebuah Pengantar. Raja Grafindo Persada.


Hasanah, M. (2022). Filsafat Pendidikan. Banjarmasin: CV.KANHAYA KARYA.
Haye, M. (2018). What is the Purpose of Education? A Philosophical Examination.
Educational Philosophy and Theory, 50(3), 259-268.
Peters, M. A. (2019). The Future of Education and the Future of Philosophy of Education.
Journal of Philosophy of Education, 53(3), 537-550.
Prasetya. (1997). Filsafat Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Setiadi, D. (2004). Filsafat Manusia dan Kebudayaan. Kanisius.

xxiv

Anda mungkin juga menyukai