Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGANTAR FILSAFAT
FILSAFAT MANUSIA
DOSEN PENGAMPU : DR. Sigit Sardjono,M.E.C

DISUSUN OLEH :

- Melvino Yuwanansyah (1212200335)


- M. Andhika Nur Badri (1212200298)
- Alfina Nadya A. (1212200334)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


MANAJEMEN
UNIVERSITAS TUJUH BELAS AGUSTUS 1945

1
Daftar Isi

BAB I Pendahuluan...................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
1.3 Maksud dan Tujuan........................................................................................................................5
BAB II Pembahasan..................................................................................................................................5
2.1 Pengertian filsafat manusia.............................................................................................................6
2.2 Hubungan antara filsafat dan manusia..........................................................................................6
2.3 Kontribusi filsafat manusia dalam memahami eksistensi manusia di dunia..............................7
2.4 Teori atau pandangan dalam filsafat manusia..............................................................................8
2.5 Bagaimana filsafat manusia memandang tentang etika dan moralitas manusia........................9
2.6 Perkembangan sejarah filsafat manusia......................................................................................10
BAB III Kesimpulan................................................................................................................................12
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................13

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami
sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat
Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang
paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan
tugas Pengantar Filsafat ini dengan baik dan tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Pengantar Filsafat. Dalam proses penyusunan tugas
ini kami menjumpai hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah
membantu terselesaikannya tugas ini.

Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar datangnya
hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat
kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat
khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Surabaya, 16 Mei 2023

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Filsafat manusia adalah salah satu bidang dalam filsafat yang mencoba untuk memahami dan
mempelajari berbagai aspek tentang manusia, seperti kehendak, sifat, kemampuan, dan keberadaannya
di dunia. Dalam bidang ini, para filosof mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang siapa
manusia sebenarnya, apa tujuan hidup manusia, dan apa makna eksistensi manusia di dunia.

Sejarah filsafat manusia sudah berlangsung sejak zaman kuno, dan berkembang dengan pesat
hingga saat ini. Banyak filosof terkenal seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles membahas topik-topik
seperti etika, kebijaksanaan, dan kebenaran. Di abad modern, filsafat manusia berkembang dalam
konteks pemikiran rasionalis dan empiris, dan banyak filosof terkenal seperti Rene Descartes,
Immanuel Kant, dan Friedrich Nietzsche, mengeluarkan pemikiran-pemikiran yang memengaruhi
filsafat manusia hingga saat ini.

Filsafat manusia juga terkait dengan berbagai bidang studi lainnya, seperti psikologi, sosiologi, dan
antropologi. Dalam bidang ini, banyak teori dan pendekatan yang digunakan untuk memahami
manusia, seperti determinisme, eksistensialisme, humanisme, dan posmodernisme.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan filsafat manusia ?

2. Bagaimana hubungan antara filsafat dan manusia ?

3. Bagaimana kontribusi filsaftat manusia dalam memahami eksistensi manusia di dunia ?

4. Apa saja teori atau pandangan dalam filsafat manusia ?

5. Bagaimana filsafat manusia memandang tentang etika dan moralitas manusia ?

6. Bagaimana filsafat manusia berkembang dalam konteks sejarah?

4
1.3 Maksud dan Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari filsafat manusia

2. Untuk mengetahui hubungan antara filsafat dan manusia

3. Untuk mengetahui kontribusi filsaftat manusia dalam memahami eksistensi manusia di dunia

4. Untuk mengetahui teori atau pandangan dalam filsafat manusia

5. Untuk mengetahui bagaimana filsafat manusia memandang tentang etika dan moralitas manusia

6. Untuk mengetahui Bagaimana filsafat manusia berkembang dalam konteks sejarah

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian filsafat manusia


Filsafat manusia adalah cabang filsafat yang membahas tentang hakikat dan eksistensi manusia,
serta hubungan manusia dengan dunia sekitarnya. Filsafat manusia berusaha untuk memahami esensi
manusia, baik dari segi fisik, psikis, maupun spiritual, serta hubungannya dengan lingkungan sosial,
budaya, dan politik. Filsafat manusia juga berupaya untuk memahami makna dan tujuan hidup
manusia, serta bagaimana manusia dapat hidup dengan penuh makna dan bermakna.

Dalam pengembangan pemikirannya, filsafat manusia melibatkan berbagai disiplin ilmu lainnya,
seperti psikologi, sosiologi, antropologi, dan sejarah, serta mengintegrasikan berbagai perspektif
filosofis, seperti etika, metafisika, dan epistemologi. Dengan demikian, filsafat manusia menjadi salah
satu bidang studi penting dalam pemahaman tentang manusia dan kehidupannya di dunia ini.

2.2 Hubungan antara filsafat dan manusia


Filsafat dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat dan saling terkait. Sejak zaman kuno,
manusia telah mempertanyakan asal-usul dan hakikat keberadaannya di dunia ini, serta berbagai
fenomena yang terjadi di sekitarnya. Dalam upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut,
manusia mulai mengembangkan berbagai teori dan pemikiran filosofis yang kemudian melahirkan
disiplin ilmu yang dikenal sebagai filsafat.

Dalam filsafat, manusia menjadi objek utama dari pembahasan, karena manusia merupakan
makhluk yang memiliki kesadaran dan kemampuan untuk berpikir serta merenungkan tentang
eksistensinya dan dunia di sekitarnya. Dalam konteks ini, filsafat membantu manusia dalam memahami
esensi dan makna keberadaannya di dunia, serta memberikan landasan teoritis bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dan berbagai aspek kehidupan manusia.

Dalam sejarah perkembangannya, filsafat telah memberikan kontribusi yang besar bagi kehidupan
manusia, seperti dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pemikiran politik, seni, dan agama. Filsafat
juga berperan dalam membentuk nilai-nilai dan moralitas manusia, serta memberikan panduan bagi
manusia dalam mengambil keputusan dan bertindak.

6
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan antara filsafat dan manusia sangat penting dan
saling tergantung satu sama lain. Filsafat membantu manusia dalam memahami eksistensinya, dan
manusia memanfaatkan pemikiran filosofis untuk mengembangkan kehidupannya di dunia ini.

2.3 Kontribusi filsafat manusia dalam memahami eksistensi manusia di dunia


Filsafat manusia memberikan kontribusi yang besar dalam memahami eksistensi manusia di dunia.
Sebagai disiplin ilmu, filsafat manusia berusaha untuk memahami esensi dan makna keberadaan
manusia, serta menjawab berbagai pertanyaan filosofis tentang manusia, seperti "siapa manusia?", "apa
tujuan hidup manusia?", "apa hakikat kebebasan manusia?", dan sebagainya.

Pertama, filsafat manusia membantu manusia untuk memahami hakikat dan sifat manusia sebagai
makhluk yang memiliki kesadaran dan kemampuan berpikir. Dalam hal ini, filsafat manusia
memberikan gambaran tentang bagaimana manusia memandang dirinya dan dunia sekitarnya, serta
menjelaskan tentang bagaimana kesadaran dan kebebasan manusia berperan dalam menentukan
tindakan dan pilihan hidupnya.

Kedua, filsafat manusia memberikan pemahaman tentang eksistensi manusia sebagai makhluk
sosial yang hidup dalam masyarakat. Filsafat manusia membahas tentang nilai-nilai, norma, dan
moralitas yang dianut oleh masyarakat, serta membantu manusia dalam memahami hubungan antara
individu dengan masyarakatnya.

Ketiga, filsafat manusia juga memberikan kontribusi dalam memahami hubungan manusia dengan
alam dan lingkungannya. Filsafat manusia membahas tentang bagaimana manusia memperlakukan
lingkungan sekitarnya, dan bagaimana manusia harus bertanggung jawab dalam menjaga
keberlangsungan alam.

Terakhir, filsafat manusia memberikan kontribusi dalam memahami makna dan tujuan hidup
manusia. Dalam hal ini, filsafat manusia membahas tentang kehidupan, kebahagiaan, dan tujuan hidup
manusia, serta membantu manusia dalam menentukan pilihan dan tindakan yang benar dalam
hidupnya.

Dengan demikian, kontribusi filsafat manusia dalam memahami eksistensi manusia sangat besar,
karena memungkinkan manusia untuk memahami dirinya dan dunia sekitarnya dengan lebih baik, serta
memberikan panduan bagi manusia dalam mengambil keputusan dan bertindak yang lebih bijaksana
dan bermakna dalam hidupnya.

7
2.4 Teori atau pandangan dalam filsafat manusia
Dalam filsafat manusia, terdapat banyak teori dan pandangan yang dikemukakan oleh para tokoh
filsafat. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Humanisme: Pandangan ini menganggap bahwa manusia adalah pusat dari segala sesuatu dan
manusia memiliki nilai yang paling penting dalam kehidupan. Humanisme juga menekankan
pentingnya pengembangan potensi manusia.

2. Eksistensialisme: Eksistensialisme menganggap bahwa manusia harus hidup dalam kebebasan


dan bertanggung jawab atas pilihan dan tindakannya sendiri. Eksistensialisme menekankan
bahwa manusia harus mencari makna hidupnya sendiri.

3. Positivisme: Pandangan ini menganggap bahwa pengetahuan hanya bisa diperoleh melalui
metode ilmiah dan objektif. Positivisme menolak ide-ide abstrak dan spekulatif.

4. Feminisme: Feminisme merupakan pandangan yang menekankan pentingnya kesetaraan gender


dan hak-hak perempuan. Feminisme menolak stereotip gender dan menuntut perubahan sosial
untuk mewujudkan kesetaraan.

5. Konstruktivisme sosial: Pandangan ini menganggap bahwa realitas sosial dibangun oleh
persepsi manusia, dan bukan tergantung pada objektivitas. Konstruktivisme sosial menekankan
pentingnya perspektif sosial dalam membentuk pemahaman dan tindakan manusia.

6. Pragmatisme: Pandangan ini menganggap bahwa nilai kebenaran sebuah konsep atau ide harus
ditentukan oleh efektivitasnya dalam memecahkan masalah praktis. Pragmatisme menekankan
pentingnya pengalaman dan aplikasi praktis dalam menentukan nilai sebuah konsep atau ide.

7. Transhumanisme: Pandangan ini menganggap bahwa manusia dapat dikembangkan melalui


teknologi dan pengembangan ilmu pengetahuan untuk menciptakan manusia yang lebih hebat
dan lebih kuat.

Itulah beberapa pandangan dalam filsafat manusia yang memberikan pemahaman tentang manusia
dan eksistensinya di dunia.

2.5 Bagaimana filsafat manusia memandang tentang etika dan moralitas manusia
Filsafat manusia memandang etika dan moralitas sebagai hal yang sangat penting dan menjadi
bagian dari eksistensi manusia. Etika dan moralitas merupakan pertimbangan mengenai tindakan

8
manusia yang baik dan buruk. Berikut adalah beberapa pandangan dalam filsafat manusia mengenai
etika dan moralitas manusia:

1. Etika Deontologi: Pandangan ini menganggap bahwa tindakan manusia harus dilakukan
berdasarkan pada kewajiban moral yang telah ditetapkan sebelumnya. Etika deontologi
menganggap bahwa tindakan manusia harus sesuai dengan aturan moral yang telah diterima
oleh masyarakat.

2. Etika Utilitarian: Pandangan ini menganggap bahwa tindakan manusia harus diukur berdasarkan
pada keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan. Etika utilitarian menganggap bahwa tindakan
manusia harus memberikan manfaat sebesar mungkin bagi sebanyak mungkin orang.

3. Etika Virtue: Pandangan ini menganggap bahwa tindakan manusia harus dilakukan berdasarkan
pada karakter dan keutamaan moral yang dimiliki. Etika virtue menganggap bahwa tindakan
manusia harus mencerminkan sifat-sifat kebaikan seperti keberanian, keadilan, dan kerendahan
hati.

4. Etika Care: Pandangan ini menganggap bahwa tindakan manusia harus berdasarkan pada kasih
sayang dan perhatian pada orang lain. Etika care menganggap bahwa tindakan manusia harus
mempertimbangkan kepentingan dan kebutuhan orang lain, terutama yang lebih lemah atau
rentan.

Dalam filsafat manusia, etika dan moralitas manusia dianggap sebagai bagian penting dari
eksistensi manusia yang harus dijaga dan dikembangkan. Pandangan-pandangan dalam filsafat manusia
mengenai etika dan moralitas dapat membantu manusia untuk memahami nilai-nilai moral yang
penting dan membuat keputusan-keputusan moral yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.

2.6 Perkembangan sejarah filsafat manusia


Filsafat manusia berkembang dalam konteks sejarah yang panjang dan beragam, dengan berbagai
kontribusi dari para pemikir dari zaman kuno hingga masa kini. Berikut adalah beberapa periode
penting dalam perkembangan filsafat manusia:

1. Filsafat Kuno: Periode ini dimulai dari masa Yunani kuno dengan para filosof seperti Socrates,
Plato, dan Aristotle. Mereka memfokuskan pemikirannya pada hakikat manusia dan tujuan
hidup, serta mengembangkan pandangan-pandangan tentang etika, politik, dan ontologi.

9
2. Filsafat Abad Pertengahan: Periode ini ditandai dengan perkembangan pemikiran dalam lingkup
agama Kristen dan Islam. Tokoh-tokoh seperti St. Augustine dan St. Thomas Aquinas
mengembangkan filsafat Kristen, sementara Al-Farabi dan Ibnu Sina mempengaruhi
perkembangan filsafat Islam.

3. Filsafat Modern: Periode ini dimulai pada abad ke-17 dengan René Descartes, yang dikenal
sebagai "bapak filsafat modern". Pemikirannya menekankan pada pemikiran rasional,
penggunaan metode ilmiah dalam pemikiran, dan mengembangkan pandangan tentang hakikat
manusia, termasuk pemikiran tentang pikiran dan materi.

4. Filsafat Kontemporer: Periode ini dimulai pada akhir abad ke-19 dan terus berkembang hingga
sekarang. Pemikirannya mencakup berbagai pendekatan, seperti fenomenologi,
eksistensialisme, feminisme, postmodernisme, dan analitik. Pemikiran dalam periode ini sering
kali berfokus pada isu-isu sosial, politik, dan kebudayaan.

Dalam sejarah perkembangan filsafat manusia, terdapat pula berbagai kontribusi dari pemikir dari
berbagai negara dan budaya. Hal ini membuktikan bahwa filsafat manusia berkembang dalam
lingkungan yang sangat beragam, dan berkembang melalui dialog dan interaksi antara budaya-budaya
yang berbeda. Perkembangan filsafat manusia terus berlanjut hingga saat ini, dan terus membuka ruang
bagi pengembangan pemikiran dan kontribusi baru.

10
BAB III
KESIMPULAN

Dalam kesimpulannya, Filsafat manusia adalah cabang filsafat yang membahas tentang hakikat
dan eksistensi manusia, serta hubungan manusia dengan dunia sekitarnya. Filsafat manusia berusaha
untuk memahami esensi manusia, baik dari segi fisik, psikis, maupun spiritual, serta hubungannya
dengan lingkungan sosial, budaya, dan politik. Filsafat manusia juga berupaya untuk memahami makna
dan tujuan hidup manusia, serta bagaimana manusia dapat hidup dengan penuh makna dan bermakna.

Filsafat dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat dan saling terkait. Sejak zaman kuno,
manusia telah mempertanyakan asal-usul dan hakikat keberadaannya di dunia ini, serta berbagai
fenomena yang terjadi di sekitarnya. Dalam upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut,
manusia mulai mengembangkan berbagai teori dan pemikiran filosofis yang kemudian melahirkan
disiplin ilmu yang dikenal sebagai filsafat.

kontribusi filsafat manusia dalam memahami eksistensi manusia sangat besar, karena
memungkinkan manusia untuk memahami dirinya dan dunia sekitarnya dengan lebih baik, serta
memberikan panduan bagi manusia dalam mengambil keputusan dan bertindak yang lebih bijaksana
dan bermakna dalam hidupnya.

11
Daftar Pustaka

Hidayatullah, M. (2019). Filosofi Manusia dalam Pandangan Al-Ghazali dan Martin Heidegger. Jurnal Filsafat,
29(1), 1-12.

Nugroho, I. (2017). Filsafat Manusia dan Teknologi: Studi tentang Fenomena Pemanfaatan Teknologi dalam
Kehidupan Manusia. Jurnal Filsafat & Teologi, 24(1), 47-59.

Handayani, A., & Muharram, A. (2018). Pengaruh Filsafat Manusia Terhadap Konsep Pendidikan Ideal. Jurnal
Filsafat Pendidikan, 2(2), 77-84.

Sari, Y. P., & Rustaman, N. Y. (2017). Filsafat Manusia dalam Perspektif Al-Quran: Kajian Terhadap Konsep
Kebebasan. Jurnal Filsafat Ilmu, 17(1), 1-16.

Nafisah, N., & Syukri, M. (2019). Filsafat Hukum Manusia dan Masalah Sosial. Jurnal Filsafat Hukum, 8(1), 19-33.

Siregar, I. (2017). Filsafat Manusia dalam Pemikiran Empat Besar. Jurnal Filsafat, 27(1), 15-25.

Imaniar, I., & Hadi, S. (2020). Filsafat Manusia dan Relevansinya dalam Pendidikan Tinggi. Jurnal Filsafat
Pendidikan, 4(2), 147-162.

Wahyuni, A. (2018). Filsafat Hukum Manusia dalam Perspektif Hukum Islam. Jurnal Filsafat Hukum, 7(2), 157-
170.

12

Anda mungkin juga menyukai