Anda di halaman 1dari 13

“Pengantar Filsafat”

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Umum.

Pembimbing

Anang Wahid C. Lc.,M.H.I

Kelompok 1 :

1. Wildan Faizal Imami (126402203228)


2. M. Naufal Ghilmy (126402203229)

Jurusan Ekonomi Syariah I E

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

November 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan serta
kelancaran dalam penyusunan makalah Filsafat Umum tentang “Pengantar
Filsafat”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi
agung Muhammad SAW.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Umum,
dosen pembimbing Anang Wahid C. Lc., M.H.I

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu


menyelesaikan makalah ini. Ucapan terimakasih kepada tidak lupa kami
sampaikan kepada:

1. Dr. Maftukhin, M.Ag. Selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah memberikan
kesempatan kepada kita untuk menimba ilmu di IAIN Tulungagung.
2. Anang Wahid C. Lc., M.H.I selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
tugas dan pengarahan kepada kami.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat
kekurangan karena keterbatasan kami sebagai manusia biasa, untuk itu kritik dan
saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan kami dalam menyelesaikan
tugas-tugas dimasa yang akan datang.
Akhirnya dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas terselesainya
tugas makalah ini dan semoga bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Tulungagung, 03 November 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat............................................................................................ 3
B. Latar Belakang Munculnya Filsafat ................................................................. 4
C. Objek Kajian Filsafat ....................................................................................... 5
D. Ciri-Ciri pemikiran Filsafat .............................................................................. 6
E. Manfaat Belajar Filsafat ................................................................................... 7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 8
B. Saran................................................................................................................. 9
DAFTAR RUJUKAN .................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya manusia sebagai makhluk hidup berpikir dan selalu


berusaha untuk mengetahui segala sesuatu, tidak amu menerima begitu saja apa
adanya sesuatu itu, selalu ingin tahu apa yang terjadi di lingkungannya selalu
dipertanyakan dan dianalisis atau dikaji. Ada tuga hal yang mendorong amnusi
untuk berfilsafat yaitu keheranan, kesangsian, dan kesadaran atas keterbatasan.
Berfilsafat kerap kali diorong untuk mengetahui apa yang telah tahu dan apa
yang belum tahu, berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan
pernah dalam kemestaan yang seakan terbatas

Filsafat memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.


Setidaknya ada tiga peran utama yang dimiliki yaitu pendobrak, pembebas, dan
pemimbing. Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi
manusiawipeserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya,
agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.

Sedangkan pendidikan merupakan salah satu bidang ilmu, sama halnya


dengan ilmu-ilmu lain. Pendidikan lahir dari induknya yaitu filsafat, sejalan
dengan proses perkembangan ilmu, ilmu pendidikan juga lepas secara
perlahan-lahan induknya. Pada awalnya pendidikanberada bersama dengan
filsafat, sebab filsafat tidak pernah bisa membebaskan diri dengan
pembentukan manusia. Filsafat diciptakan oleh manusia untuk kepentingan
memahami kedudukan manusia, pengembangan manusia, dan peningkatan
hidup manusia. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal.
Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan,
organis, harmonis, dinamis, gunq mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat
pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-
masalah pendidikan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan filsafat?
2. Bagaimana filsafat bisa terjadi?
3. Apa saja objek-objek kajian filsafat?
4. Apa saja ciri-ciri dari pemikiran filsafat?
5. Apa saja manfaat yang dapat kita ambil dari belajar filsafat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian filsafat.
2. Untuk mengetahui proses munculnya filsafat.
3. Untuk mengetahui apa saja objek-objek filsafat.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri pemikiran filsafat.
5. Untuk mengetahui manfaat apa yang diberikan ilmu filsafat.

2
BAB II

ISI

A. Pengertian Filsafat

1.arti filsafat secara etimologi

kata filsafat dalam bahasa arab falsafah yang dalam bahasa inggris
philosophy dan dalam bahasa yunani philosophia. kata philosophia terdiri atas
kata philein artinya cinta (love) dan kata Sophia artinya kebijaksanaan
(wisdom),sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love
of wisdow) atau bisa juga ditejermahkan sebagai cinta kearifan dalam arti
yang sedalam-dalamnya.jadi seorang filsuf adalah pencinta atau pencari
kebijaksanaan.

Arti tersebut belum memperhatikan makna yang sebenarnya dari kata


filsafat,sebab pengertian “mencintai” belum memperlihatkan keaktifan
seorang filsuf untuk memperoleh kearifan atau kebijaksanaan itu.(achmadi
1994:1).

2.arti filsafat secara terminology

secara terminology pengertian filsafat yang dirangkum dari pendapat


beberapa ahli filsafat yaitu filsafat adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang
menyelediki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan
mempergunakan akal sampai pada hakikatnya. Filsafat tidak mempersoalkan
tentang gejala gejala atau fenomena, tetapi mencari hakikat dari suatu gejala
atau fenomena.

Muliadi, M. Hum. (2020). Filsafat Umum. Bandung: Fakultas Ushuludin Sunan Gunung Djati
Bandung,

3
B. Latar Belakang Munculnya Filsafat

Orang-orang yunani dulu kala mempunyai banyak mitos-mitos yang berupa


dongeng takhayul yang jauh dari kebenaran rasional, tetapi sudah merupakan
percobaan untuk mengerti tentang rahasia alam ini, sehingga dapat memberikan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam hati mereka.
Dengan demikian, melalui mitos-mitos itulah manusia mencari keterangan-
keterangan tentang assal-usul alam semesta (biasa disebut mitos kosmogonis) dan
keterangan-keterangan tersebut diperoleh tanpa bimbingan rasional.Pada abab ke-
6 SM mulai berkembang di Yunani suatu sikap baru, di mana orang mulai
mencari jawaban-jawaban tentang rahasia-rahasia alam semesta. Rasio mulai
menggantikan mitos logika menggantikan legenda. Dengan demikian lahirlah
filsafat Yunani, di mana mereka tidak mencari-cari lagi keterangan-keterangan
tentang alam semesta ini dalam cerita mitos, tetapi mereka mulai berfikir
sendiri, untuk memperoleh keterangan-keterangan yang memungkinkan mereka
mengerti kejadian-kejadian dalam alam ini. (Praja, 2014:72) fisafat (terutama
filsafat barat) muncul di Yunani sejak abad +_ 7 S.M. filsafat muncul ketika orang
mulai berfikir dan berdiskusi tentang keadaan alam, dunia, dan lingkungan di
sekitar mereka dan menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.
Filsafat muncul di Yunani karena tidak ada kasta pendeta sehingga secara
intelektual, orang lebih bebas dalam berfikir dan merumuskan konklusi-konklusi
hasil pemikirannya. Orang yang diberi gelar filosof pertama adalah Thales dari
Mileta, pesisir barat Turki. Akan tetapi, para filosof Yunani terbesar tentu saja
Socrates, Plato, dan Aristoteles. Socrates adalah guru plato, sedangkan Aristoteles
adalah murid Plato. (Sholihin, 2007: 21).
Filsafat dimulai oleh Thales sebagai pilsafat jagat raya yang selanjutnya
berkembang ke arah kosmologi. Filsafat ini kemudian menjurus pada filsafat
spekulatif pada plato dan metafisika pada Aristoteles. Memasuki zaman Romawi
Kuno, para pemikir mencari keselarasan antara manusia dengan alam semesta.
Keselarasan itu dapat tercapai bilamana manusia hidup sesuai dengan alam dalam
arti mengikuti petunjuk akal (sebagai asas tertinggi sifat manusiawi) dan
mengikuti hukum alam dari Logos (sebagai akal alam semesta). Filosuf Romawi

4
Marcus Tullius Cicero secara sangat singkat memberikan definisi filsafat sebagai
Ars Vitae atau “the art of life” (pengetahuan tentang hidup). Konsepsi filsafat ini
kemudian dianut luas oleh orang-orang terpelajar pada zaman Renaissance di
Eropa. (Gie, 2012: 9).dan ada beberapa tokoh terkenal pada masa awal berdirinya
Filsafat yunani,diantaranya adalah:Sokrates,Plato dan Aristoteles.

C. Objek Kajian Filsafat

Objek adalah adalah sesuatu yang menjadi bahan dari suatu penyelidikan atau
pembentukan pengetahuan. setiap ilmu pasti memiliki objek. dan objek pada ilmu
filsafat ini dibedkan menjadi 2, yaitu objek material dan objek formal.

1.objek material filsafat

objek material dari filsafat, yaitu:

1.bersifat sangat umum, persoalan kefilsafatan tidak terkait dengan objek-


objek khusus.

2.tidak menyangkut fakta, persoalan filsafat lebih bersifat spekulatif.

3.filsafat menyangkut nilai-nilai(value), artinya persoalan kefilsafatan


berkaitan dengan penilaian, baik nilai moral, estetis, agama, dan sosial.
nilai yang dimaksud adalah nilai abstrak yang terdapat pada suatu hal.

4.filsafat bersifat kritis, artinya filsafat merupakan analisis secara kritis


terhadap konsep-konsep dan arti-arti yang biasanya mudah diterima begitu
saja.

5.filsafat bersifat sinoptik, artinya persoalan filsafat mencakup stuktur


kenyataan secara keseluruhan.

6.filsafat bersifat implikatif, artinya jika sesuatu persoalan kefilsafatan


telah dijawab, maka dari jawaban tersebut memnculkan persoalan baru
yang saling berhubungan.

5
2.objek formal filsafat

objek formal filsafat yaitu sudut pandang yang menyeluruh,secara umum


sehingga dapat menemukan hakikat dari objek materialnya.inilah yang
memebedakan filsafat dan ilmu-ilmu lain,terletak dalam objek material dan
formalnya.karena filsafat ini membahas sesuatu sampai hakikatnya,sehingga
pada ilmu filsafdat tidak membatasi diri.

D. Ciri-ciri Pemikiran Filsafat

Ciri-ciri filasafat yaitu menyeluruh, mendasar, dan spekulatif. ciri berfilsafat


yaitu:

1) menyeluruh, artinya pemikiran yang luas karena tidak membatasi diri dan
tidak hanya ditinjau dari satu sudut pandang tertentu. pemikiran filsafat
ingin mengetahui hubungan satu ilmu dengan ilmu yang lain.
2) mendasar, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang
fundamental atau esensial objek yang dipelajarinya sehingga dapat
dijadikan dasar berpijak bagi segenap nilai dan keilmuan
3) spekulatif, artinya hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi
pemikiran selanjutnya. hasil pemikiran berfilsafat selalu dimaksudkan
sebagai dasar untuk menelusuri bidang-bidang selanjutnya.

Ciri-ciri berpikir secara kefilsafatan menurut Ali Mudhofir adalah sebagai


berikut:

1) berpikir secara kefilsafatan dicirikan secara radikal, radikal sendiri berasal


dari Bahasa Yunani, radis artinya akar. berpikir secara radikal adalah
berpikir sampai ke akar-akarnya,berpikir sampai hakikatnya.
2) berpikir secara kefilsafatan dicirikan secara universal(umum). berpikir
secara universal adalah berpikir tentang hal-hal serta proses-proses yang
bersiat umum,dalam arti tidak memikirkan hal-hal yang parsial.
3) berpikir secara kefilsafatan dicirikan secara konseptual. konsep disini
adalah hasil generalisasi dari penglaman tentang hal-hal serta proses

6
proses individual,dan berpikir secara kefilsafatan ini melampaui batas
kehidupan sehari-hari.
4) berpikir secara kefilsafatan dicirikan secara koheren dan konsisten.
koheren artinya sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir logis.konsisten
artinya tidak mengandung kontradiksi.
5) Berpikir secara kefilsafatan dicirikan secara sistematik. sistematik berasal
dari kata system.sistem disini adlah kebulatan dari sejumlah unsur yang
saling berhubungan menurut tata pengaturan untuk mencapai sesuatu
maksud atau menunaikan sesuatu peranan tertentu.
6) berpikir secara kefilsafatn dicirikan secara konperehensif. konperehensip
adalah mencakup secara menyeluruh.berpikir secara kefilsafatan berusaha
untuk menjelaskan alam semesta secara keseluruhan.
7) berpikir secara kefilsafatan dicirikan secara bebas sampai batas-batas yang
sangat luas, maka setiap filsafat boleh dikatakan hasil dari pemikiran yang
bebas.
8) berpikir secara kefilsafatan dicirikan dengan pemikiran yang
bertanggungjawab. seseotang yang berfilsafat adalah orang yang berpikir
sambal bertanggungjawab.

E. Manfaat Belajar Filsafat

Berpikir ialah berusaha menemukan tentang segala sesuatu dengan


menggunakan pemikiran secara serius. plato menghendaki seharusnya kepala
negara adalah seorang filosuf. Belajar filsafat merupakan salah satu bentuk latihan
untuk memperoleh kemampuan memecahkan masalah secara serius, menemukan
akar persoalan yang terdalam, menemukan sebab terakhir satu penampakan.

Dengan uraian diatas jelaslah bagi kita bahwa secara kongkrit manfaat
mempelajari filsafat adalah:

1) seseorang dapat memaknai makna hakikat hidup manusia, baik dalam


lingkup pribadi maupun social.

7
2) dengan berfilsafat manusia selalu dilatih, dididik untuk berpikir secara
universal, multidimensional, komperehensif dan mendalam. sehingga akan
menjadikan seseorang cerdas,kritis,sistematis dan objektif dalam melihat
dan memecahkan beragam problema kehidupan,sehingga mampu
meraih kualitas,keunggulan dan kebahagiaan hidup.
3) menggapai kebijakan dan nilai, nilai diperoleh dengan berpikir mendalam.
nilai itu penting untuk mengatur kehidupan.
4) menggapai kebenaran, filsafat adalah jalan menggapai kebenaran karena
proses berpikir mendalam itu pada dasarnya adalah menjelasjan apa yang
sebenarnya terjadi dan bagaimana hal itu bisa terjadi, terhadap suatu
kenyataan.
5) memahami diri sendiri dan masyarakatnya, menghilangkan egoism dan
meningkatkan kesadaran kolektif.
6) filsafat untuk mengubah kehidupan. Artinya dengan filsafat orang akan
terdorong untuk mengubah segala sesuatu yang ternyata telah jauh
menyimpang dari nilai-nilai kebenaran.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa
1. Filsafat adalah ilmu yang mengandalkan akal untuk menyelidiki segala
sesuatu sampai pada hakikatnya
2. Kemunculan ilmu filsafat dipicu karena keinginan para manusia untuk
mengetahui hakikat dari dirinya sendiri atau alam sekitarnya
3. Titik sasaran dari ilmu filsafat adalah segala sesuatu yang dapat dipikirkan
oleh akal.
4. Ilmu filsafat adalah ilmu yang mendorong akal kita untuk berpikiran lebih
jauh dari biasanya

8
Saran
1. Melalui penulisan makalah ini, diharapkan pembaca dapat mencari dari sumber-
sumber yang lebih relevan juga mencari contoh studi kasus untuk lebih
mendalami materi ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Muliadi, M. Hum. (2020). Filsafat Umum. Bandung: Fakultas Ushuludin Sunan


Gunung Djati Bandung,

Fauzan M.pd. (2009).Pengantar Filsafat Umum,Yogyakarta:insyira

Praja, Juhaya,S,Prof. Dr.(2014). Aliran-Aliran Filsafat & Etika. Jakarta:Kencana


Prenadameda Group

Hafidz, Ahmad.2013.”Manfaat Mempelajari Filsafat”,


http://tugas4kuliah.blogspot.com, diakses pada 01 November 2020 pukul 10:37

Reni.2017.”makalah filsafat”,
http://www.coursehero.com/file/21268145/makalah-filsafat/, diakses pada 01
November 2020 pukul 20:42

10

Anda mungkin juga menyukai