FILSAFAT PENDIDIKAN
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU :
ALBERT PAULI SIRAIT
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
NUR RODIYAH SIREGAR
KRISTIN HARTATI
DINDA ROSANTY
KELAS : EKSTENSI H
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT PENDIDIKAN “ tepat waktu.. Tujuan
dibuatnya makalah ini guna memberikan informasi tambahan kepada pembaca serta untuk memenuhi tugas
Filsafat Pendidikan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, diharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian dari filsafat
Untuk mengetahui pengertian dari filsafat pendidikan
Untuk mengetahui hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan
1.4 MANFAAT
Manfaat di buatnya makalah ini untuk mengetahui pengertian filsafat, filsafat pendidikan, dan
mengetahui hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan. Serta untuk memenuhi tugas kelompok filsafat
pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN FILSAFAT
Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu dari kata “philos” dan “Sophia”. Philos artinya
cinta yang sangat mendalam, dan Sophia artinya kearifan atau bijaksana. Jadi, arti filsafat adalah cinta yang
sangat mendalam terhadap kearifan atau kebijakan. Istilah filsafat sering dipergunakan secara popular dalam
kehidupan sehari-hari, baik secara sadar maupun tidak sadar.
Filsafat dapat dipelajari secara akademis, diartikan sebagai suatu pandangan kritis yang sangat
mendalam sampai ke akar-akarnya (radix) mengenai segala sesuatu yang ada (wujud). “philosophy means
the attempt to conceive and present inclusive and systematic view of universe and man’s in it”. ( Henderson,
1959:16) dalam Uyoh Sadulloh, 2008:16. Demikian Herderson mengatakan. Filsafat mencoba mengajukan
suatu konsep tentang alam semesta secara sistematis dan inklusif dimana manusia berada di dalamnya. Oleh
karena itu, filosof lebih sering menggunakan intelegensi yang tinngi dibandingkan dengan ahli sains dalam
memecahkan masalah-masalah hidupnya.
Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli
Menurut Aristoteles
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang berisi ilmu metafisika, retorika, logika,
etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat keindahan).
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan), yang merupakan dasar dari semua pengetahuan dalam meliput isu-isu
epistemologi (filsafat pengetahuan) yang menjawab pertanyaan tentang apa yang dapat kita ketahui.
Menurut Al Farabi
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang sifat bagaimana sifat sesungguhnya dari kebenaran.
Filsafat adalah kumpulan semua pengetahuan bahwa Allah, manusia dan alam menjadi pokok penyelidikan.
Filsafat adalah ilmu yang meneliti secara mendalam tentang ketuhanan, manusia dan alam semesta untuk
menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana alam dapat dicapai sejauh pikiran manusia dan bagaimana
perilaku manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
Menurut N. Driyarkara
Filsafat adalah refleksi yang mendalam tentang penyebab ‘di sana dan melakukan’, refleksi dari realitas
(reality) jauh ke dalam ‘mengapa’ penghabisan itu.
2
Menurut Ir. Proedjawijatna
Filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk menemukan penyebabnya deras untuk segala sesuatu dengan
pikiran belaka.
Menurut Notonogo
Filosofi yang meneliti hal-hal yang menjadi objek inti dari sudut mutlak (di), yang tetap dan tidak berubah,
yang juga disebut alami.
Menurut Cicero
Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat
sebagai ars vitae (seni kehidupan ).
Pengertian filsafat secara umum bisa diartikan sebagai suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk
memberikan suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup maupun
pengalaman ilmiah. Filsafat juga merupakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran
manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan
eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis,
mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu.
Filsafat pendidikan bisa didefenisikan sebagai kaidah filosofis dalam bidang pendidikan yang aspek-
aspek pelaksanaan falsafah umum dan menitikberatkan pada pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan
yang menjadi dasar dari filsafat umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara
praktis.
Filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental baik yang
menyangkut daya pikir intelektual maupun daya perasaan emosional menuju tabiat manusia.
Filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
dalam bidang pendidikan. Baginnya filsafat pendidikan merupakan aplikasi suatu analisis filosofis terhadap
bidang pendidikan.
Filsafat pendidikan adalah teori atau ideologi pendidikan yang muncul dari sifat filsafat seorang pendidik,
dari pengalaman-pengalamnnya dalam pendidikan dan kehidupan dari kajiannya tentang berbagai ilmu yang
berhubungan dengan pendidikan, dan berdasar itu pendidik dapat mengetahui sekolah berkembang.
3
Menurut Al–Syaibany (1979 : 36)
Filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat menjadi sebagai jalan
untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan. Artinya Filsafat pendidikan dapat
menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk mencapainya.
1. Menginspirasi, yang dapat diartikan mampu memberikan inspirasi bagi para pendidik untuk
menjalankan berbagai ide dalam pengembangan pendidikan.
2. Menganalisis, yang dapat diartikan mampu memeriksa secara detail setiap bagian dari pendidikan
hingga validitas dari pendidikan itu sendiri dapat diketahui secara jelas.
3. Memperspektifkan, yaitu mengenai upaya memberi pengarahan dan penjelasan kepada pendidik
mengenai pendidikan secara lebih luas dan mendalam.
4. Meninvestigasi, yaitu meneliti dan memerikasa tingkat kebenaran dari berbagai teori yang ada di dunia
pendidikan.
4
Dalam berbagai bidang ilmu sering kita dengar istilah vertikal dan horisontal. Istilah ini juga akan
terdengar pada cabang filsafat bahkan filsafat pendidikan. Antara filsafat dan pendidikan terdapat hubungan
horisontal, meluas kesamping yaitu hubungan antara cabang disiplin ilmu yang satu dengan yang lain yang
berbeda-beda, sehingga merupakan synthesa yang merupakan terapan ilmu pada bidang kehidupan yaitu
ilmu filsafat pada penyesuaian problema-problema pendidikan dan pengajaran. Filsafat pendidikan dengan
demikian merupakan pola-pola pemikiran atau pendekatan filosofis terhadap permasalahan bidang
pendidikan dan pengajaran. Adapun filsafat pendidikan menunjukkan hubungan vertikal, naik ke atas atau
turun ke bawah dengan cabang-cabang ilmu pendidikan yang lain, seperti pengantar pendidikan, sejarah
pendidikan, teori pendidikan, perbandingan pendidikan dan puncaknya filsafat pendidikan. Hubungan
vertikal antara disiplin ilmu tertentu adalah hubungan tingkat penguasaan atau keahlian dan pendalaman atas
rumpun ilmu pengetahuan yang sejenis.
Maka dari itu, filsafat pendidikan sebagai salah satu bukan satu-satunya ilmu terapan adalah cabang
ilmu pengetahuan yang memusatkan perhatiannya pada penerapan pendekatan filosofis pada bidang
pendidikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup dan penghidupan manusia pada umumnya dan
manusia yang berpredikat pendidik atau guru pada khususnya.
Dalam buku filsafat pendidikan karangan Prof. Jalaludin dan Drs. Abdullah Idi mengemukakan bahwa
Jhon S. Brubachen mengatakan hubungan antara filsafat dan pendidikan sangat erat sekali antara yang satu
dengan yang lainnya. Kuatnya hubungan tersebut disebabkan karena kedua disiplin tersebut menghadapi
problema-problema filsafat secara bersama-sama.
Brubacher (1950) mengemukakan tentang hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan, dalam
hal ini pendidikan : bahwa filsafat tidak hanya melahirkan sains atau pengetahuan baru, melainkan juga
melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat merupakan kegiatan berpikir manusia yang berusaha untuk
mencapai kebijakan dan kearifan. Sedangkan filsafat pendidikan merupakan ilmu ayng pada hakekatnya
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam lapangan pendidkan. Oleh karena aberisfat filosofis,
dengan sendirinya filsafat pendidikan ini hakekatnya adalah penerapan dari suatu analisa filosofis terhadap
lapangan pendidikan, filsafat merupakan jiwa dan pedoman dasar pendidikan.
Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan, yaitu sebagai berikut :
Filsafat, dalam arti filosofis merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam memecahkan
proplematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para ahli.
Filsafat, berfungsi member arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran filsafat tertentu
yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.
Filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah
dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan (paedagogik).
Untuk menjamin agar pelaksanaan pendidikan efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis
dan landasan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan.
5
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa antara filsafat dan filsafat pendidikan
terdapat hubungan yang erat sekali dan tak terpisahkan. Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan
menjadi sangat penting sekali, sebab ia menjadi dasar, arah, dan pedoman suatu sistem pendidikan. Filsafat
merupakan ide-ide dan idealisme, dan pendidikan merupakan usaha dalam merealisasikan ide-ide tersebut
menjadi kenyataan, tindakan, tingkah laku, bahkan membina kepribadian manusia. Filsafat pendidikan
mempunyai peranan yang amat penting dalam suatu sistem pendidikan karena filsafat merupakan pemberi
arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi
tegaknya sistem pendidikan.
1.2 SARAN
Menurut kami filsafat pendidikan yang ada di indonesia harus di kembangkan lebih baik agar
pendidikan Indonesia bisa lebih memahami arti atau makna dari pendidikan itu sendiri. Arti filsafat dalam
kehidupan seharusnya dapat dipahami masyarakat Indonesia agar masyarakat Indonesia memahami maksud
dari filsafat, sehingga filsafat tidak dilupakan bahwa filsafatlah yang menjadi dasar dan pedoman bagi
pendidikan maupun bagi aspek lain.
6
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/10-pengertian-filsafat-menurut-para-ahli-beserta-macamnya/
http://hasanxch.blogspot.com/2015/09/hubungan-filsafat-dengan-filsafat.html
http://muthiahh02.blogspot.com/2015/11/hubungan-filsafat-dengan-filsafat.html
https://ayusyifasfr.wordpress.com/2017/10/20/pengertian-filsafat-pendidikan-menurut-para-ahli/
https://www.zonareferensi.com/pengertian-filsafat/