PENDAHULUAN
Masalah yang sering dihadapi baik guru pemula maupun yang sudah
berpengalaman adalah pengelolaan kelas atau manajemen kelas. Bahkan aspek ini sering
dibicarakan oleh penulis-penulis profesional dan oleh para pengajar, sehingga hal ini
menjadi syarat yang efektif bagi pengajaran kelas.
Perlu kita sadari pula bahwa bekerja dalam dunia pendidikan, khususnya dalam
kaitannya dengan kegiatan pengelolaan kelas, tidak bisa bertindak seperti seorang juru
masak dengan buku resep masakannya. Suatu masalah yang timbul mungkin dapat berhasil
diatasi dengan cara tertentu pada saat tertentu. Akan tetapi cara tersebut mungkin tidak
dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah yang sama, pada waktu yang berbeda,
terhadap seseorang atau sekelompok peserta didik yang lain. Oleh karena itu, keterampilan
guru untuk dapat membaca situasi kelas sangat penting agar yang dilakukan tepat dan
berguna.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Yang dimaksud dengan manajemen, menurut bahasa, berasal dari bahasa
Inggris, management berasal dari kata to manage yang artinya mengatur atau
mengelola.
Menurut M. Manullang, dia menuliskan bahwa istilah manajemen
mengandung tiga pengertian, yaitu pertama, manajemen sebagai kolektivitas
orang-orang yang memiliki aktivitas manajemen dan ketiga, manajemen
sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu senada dengan apa yang
dikatakan oleh Luther Gullick dalam Nanang Fattah.1
Menutut Thoifuri dalam bukunya:”menjadi guru inisiator” bahwa,
manajemen kelas adalah tindakan proaktif dengan menciptakan lingkungan
kelas adalah tindakan interaktif antara guru dengan siswa, dan atau siswa
dengan siswa sebagai perwujudan manajemen pendidikan nasional dan
manajemen sekolah.
2. Tujuan
Tujuan manajemen kelas secara umum adalah penyediaan fasilitas bagi
bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional,
dan intelektual dam kelas. Dengan adanya fasilitas yang tersedia itu akan
memungkinkan siswa :
a. Belajar dan bekerja
b. Terciptanya suasana disiplin
c. Perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa.2
1
Musfirotun Yusuf, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta : Gama Media Yogyakarta, 2008),hal. 1.
2
Zaenal Mustakim, Strategi dan Model Pembelajaran (Yogyakarta : Matagraf Yogyakarta, 2013), hal.
202-203.
2
Menurut suharsimi Aikunto tujuan manajemen kelas adalah agar setiap anak di
kelas itu dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran
secara efektif dan efisien. Indikator kelas tertib apabila :
a. Setiap anak terus bekerja, artinya tidak ada anak yang terhenti karena tidak
tahu akan tugas yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas
yang diberikan kepadanya.
b. Setiap anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya
setiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang
diberikan kepadanya.3
3. Fungsi
Fungsi manajemen kelas dalam proses pembelajaran sangat mendasar sekali
karena kegiatan guru dalam mengelola kelas meliputi :
a. Mengelola tingkah laku siswa dalam kelas
b. Menciptakan iklim sosio emosional
c. Mengelola proses kelompok
Secara umum fungsi manajemen kelas ditinjau dari analissi problem adalah
:
a. Memberi dan melengakapi fasilitas untuk segala macam tugas.
Artinya aspek manajemen kelas yang dihadirkan bisa membantu tugas
guru sebagai pendidik dalam suatu kinerja yang lebih baik lagi.
b. Memelihata agar tugas-tugas itu dapat berjalan dengan lancar.
Artinya aspek manajemen kelas bisa mengklasifikasi bentuk-bentuk
tugas tertentu.
3
Suharsimi Arikunot, Pengelolaan kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif, (Jakarta : Rajawali
Press, 1998), hal. 178.
3
d. Aspek ketenagaan, meliputi aspek siswa, waktu, tempat, perlengkapan
e. Aspek media instruksional
f. Aspek penilaian
g. Aspek penunjang fasilitas
Menurut Lois V.Johnson dan May Bany mengemukakan aspek-aspek yang perlu
diperhatikan dalam pengelolaan kelas :
a. Masalah Individual.
b. Masalah Kelompok.
4
Dayla memandang maslah manajemen kelas ini ada lima kategori, yaitu :
4
Zaenal Mustakim, op.cit., hal. 203- 206.
5
Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah
dicapai bila diperlukan dan akan digunakan lagi bagi kepentingan belajar.
e. Penataan Keindahan dan Kebersihan Kelas
o Hiasan dinding
o Penempatan lemari : untuk buku di depan dan alat-alat peraga di
belakang.
o Pemeliharaan kebersihan : siswa bergiliran membersihkan kelas,
guru memerikssa kebersihan dan ketertiban kelas.
2. Pengaturan peserta didik
a. Postur tubuh anak didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan di belakang.
b. Anak didik yang mengalami gangguna penglihatan atau pendengaran
sebaiknya ditempatkan di depan.
c. Anak didik yang cerdas sebaiknya digabung dengan anak didik yang kurang
cerdas.
d. Anak didik yang pandai bicara dikelompokkan dengan anak didik pendiam.
e. Anak didik yang gemar membuat keributan dan mengganggu temannya
lebih baik dipisah dan tidak terlepad dari pengawasan guru.
6
a. Faktor Intern (Emosi, Pikiran dan Perilaku)
Karena siswa memiliki kepribadian, maka siswa yang satu dengan yang lain
itu berbesa. Perbedaan itu dapat dilihat dari aspek, yaitu perbedaan biologis,
interlektual dan psikologi.
b. Faktor Ekstern.
Masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokkan
siswa di kelas dan sebgainya.
Manajemen kelas dapat mempergunakan prinsip – prinsip antara lain
sebagai berikut :
1. Hangat dan Antusias
Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan
antusias pada tugasnya akan berusah dalam mengimplementasikan
pengelolaan kelas.
2. Tantangan
Pengunaan kata-kata tindakan cara kerja atu bahan-bahan yang
menantang akan meingkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga
mengurangi tingkah laku yang menyimpang.
3. Bervariasi
Penggunaan alat atu media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara
guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan apalagi bila
penggunaannya bervaiasi sesuai dengan kebutuhan dan hal itu
merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan
menghindari kejenuhan.
4. Keluwesan
Dengan keluwesan tingkah laku guru dapat mencegah kemungkinan
munculnya gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar
mengajar yang efektif.
5. Penekanan pada hal-hal positif
6. Pemahaman disiplin diri
7. Tujuan akhirnya anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri.5
5
Ibid., hal.207-210.
7
DAFTAR PUSTAKA