Anda di halaman 1dari 12

PERAN FILSAFAT DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah
Filsafat Manajemen Pendidikan Islam yang diampuh oleh
Bapak ARISAL A, S.PD., M.PD. Pada Fakultas Tarbiyah Prodi Manajemen
Pendidikan Islam 1 semester 3

Oleh

KELOMPOK 3

IRMAWATI (862312020011)

INDO SE (862312020012)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini yang berjudul “Peran Filsafat dalam Manajemen Pendidikan Islam”.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak ARISAL A, S.PD., M.PD. Pada Mata Kuliah Filsafat Manajemen
Pendidikan Islam.
Sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga, sahabat, kerabat, para tabi’in hingga akhir kelak. Semoga
dapat mengikuti sunnah dan meneladani beliau dalam segala aktivitas
kehidupan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa didunia ini tidak ada yang sempurna
begitu juga dengan penulisan makalah ini yang mungkin masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, dengan ketulusan hati kami penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah penulis di masa mendatang. Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat
bagi penulis khususnya, bagi pembaca pada umumnya.

Watampone, 30 September 2021

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3
A. Pengertian Filsafat .................................................................................. 3
B. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam .............................................. 4
C. Peran Filsafat dalam Manajemen Pendidikan Islam .............................. 7
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 8
A. Kesimpulan ............................................................................................ 8
B. Saran ....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasat mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga
diartikan sebagai sebuah sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang
luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Filsafat dan pendidikan berjalan bergandengan tangan, saling memberi
dan menerima. Mereka masing-masing adalah alat sekaligus akhir bagi yang
lainnya. Mereka adalah proses dan juga produk.
Filsafat sebagai aktivitas berfilsafat (the activity of philosophizing).
Tercakup di dalamnya adalah aspek-aspek : (a) analisis (the analytic), yakni
berkaitan dengan aktivitas identifikasi dan pengujian asumsi-asumsi dan kriteria-
kriteria yang memandu perilaku. (b) evaluasi (the evaluative), berkaitan dengan
aktivitas kritik dan penilaian tindakan. (c) spekulasi (the spekuluative),
berhubungan dengan pelahiran nalar baru dari nalar yang ada sebelumnya. (d)
integrasi (the integritive), yakni kontruksi untuk meletakkan bersama atau
mempertautkan kriteria-kriteria atau pengetahuan atau tindakan yang
sebelumnya terpisah menjadi utuh. Jadi, proses filosofi itu membangun dinamika
dalam perkembangan intelektual.
Produk dari aktivitas berfilsafat adalah pemahaman (understanding),
yakni klarifikasi data, ide, konsep, dan oengalaman yang membingunkan atau
kabur sehingga bisa menjadi jernih dan dapat dimanfaatkan untuk pencarian
pengetahuan lebih lanjut. Filsafat dengan “P” capital adalah suatu bangun
pemikiran yang secara internal bersifat konsisten dan tersusun dari respon-
respon yang dibuat terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam proses

1
2

berfilsafat. Pertama-tama, Filsafat memang tampak sebagai jawaban, posisi


sikap, konklusi, ringkasan akhir, dan rencana final.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah itu Filsafat ?
2. Apakah itu Manajemen pendidikan islam ?
3. Seperti apa peran Filsafat dalam Manajemen pendidikan islam ?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan apa itu Filsafat.
2. Menjelaskan apa itu Manajemen Pendidikan Islam.
3. Mengetahui peran Filsafat dalam Manajemen Pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat
Pythagoras, filsafat adalah kegiatan berfikir manusia. Dengan berfikir
manusia menerawang dan menelaah segala yang ada di alam semesta ini.
Penelaahan ini melahirkan pengertian tentang realitas segala sesuatu. Upaya
mengetahui hakikat segala sesuatu dilakukan secara sistematis dan mendalam
hingga ke dasar-dasarnya.1 Sikap ingin tahu manusia atas suatu untuk dapat
mengkaji, menelaah dan mengali hakikat objek hingga ke akar-akarya hingga
mendapatkan kepuasan atas jawaban hasil telaahnya. Untuk mendapatkan hasil
yang objektif dan realistis dibutuhkan langkah-langkah dan sistematika berfikir
serta bertindak yang teratur, sehingga dapat mencapai kebenaran yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Harald Titus sebagaimana dikutip Haris Harmawan, mengemukakan
bahwa filsafat dalam arti sempit adalah science of science. Tugas utama filsafat
adalah memberikan analisis secara kritis terhadap asumsi-asumsi dan konsep
sain, dan mengadakan sistematisasi sain.2
Plato (428-388 M) mengatakan bahwa, filsafat adalah penegtahuan yang
berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli; Filsafat tidak lain dari
pengetahuan tentang segala yang ada. Sedangkan muridnya Aristoteles
berpendapat filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang
terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi,
politik, dan estetika. Sedangkan Al Farabi yang berpendapat bahwa filsafat
adalah ilmu (pengetahuan) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang
sebenarnya.

1
Loren Bagus, Kamus filsafat, (Jakarta: Gramedia, tt), h. 242.
2
Haris Harmawan, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Dirjen Pendidikan
Islam Kemenag. RI, 2009), h. 3.

3
4

Paul Nartorp (1854-1924) sfilsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar


hendak menentukan kesatuan pengetahua manusia dengan menunjukkan dasar
akhir yang sama, yang memikul sekaliannya. Immanuel Kant (1724-1804),
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala
pengetahuan yang di dalamnya tercakupempat persoalan.
1. Apakah yang dapat kita kerjakan ? (jawabannya Metafisika)
2. Apakah yang seharusnya kita kerjakan ? (jawabannya Etika)
3. Sampai dimanakah harapan kita ? (jawabannya Agama)
4. Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi)
Notonegoro, menyatakan bahwa filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan
objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah, yang disebut
hakekat. Driyakarya : Filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya
tentang sebab-sebabnya, ada yang berbuat, perenungan tentang kenyataan yang
sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan”. Sidi Gazalba :
berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran, tentang
segala sesuatu yang dimasalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik, dan
universal. Kattsoff (1963) dalam bukunya Elements of Philosophy untuk
melengkapi pengertian kita tentang “filsafat”:
 Filsafat adalah berfikir secara kritis.
 Filsafat adalah berfikir dalam bentuk sistematis.
 Filsafat harus menghasilkan sesuatu yang runtut.
 Filsafat adalah berfikir secara rasional.
 Filsafat harus bersifat secara komprehensif.
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga
diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang
luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
B. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam
5

Manajemen menurut bahasa berarti pemimpin, direksi, pengurus, yang


diambil dari kata kerja manage yang berati mengemudikan, mengurus, dan
mermerintah.3
Manajemen menurut Dr. Hadari Nawawi adalah merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh manajer dalam memanage organisasi, lembaga, maupun
perusahaan.4
Manajemen pendidikan Islam merupakan aktifitas untuk memobilisasi
dan memadukan segala sumber daya pendidikan Islam dalam rangka untuk
mencapai tujuan pendidikan Islam yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen adalah suatu usaha, merencanakan, mengorganisir,
mengarahkan, mengkordinir serta mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi
agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.5
Adapun Pendidikan dapat diartikan secara sempit, dan dapat pula
diartikan secara luas. Secara sempit pendidikan dapat diartikan: “bimbingan
yang diberikan kepada anak-anak sampai ia dewasa.6
Manajemen menduduki peranan sentral dalam kegiatan pembinaan dan
pengemabangan dari sekelompok orang dalam usaha untuk mencapai tujuan.
Pengelompokkan yang dilakukan secara sadar memerlukan usaha-usaha
pembinaan dan pengendalian secara sistematis. Secara umum manajemen
berfungsi untuk menjalankan roda suatu usaha atau kegiatan yang dirumuskan
sebelumnya dapat berjalan secara efektif, efisien, produktif, dan rasional. Secara
luas manajemen dapat diartikan sebagai “Keseluruhan proses kerja sama antara
dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasional tertentu untuk

3
Wojowarsito Purwadarminta, Kamus lengkap Indonesia Inggris, (Hasta, Jakarta:
974), Hal. 76.
4
. Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (CV. Haji Mas Agung, Surabaya: 1997),
Hal. 78.
5
H. Sofwan Manaf, Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren. (Jakarta,
Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag RI., 2001), hal. 1
6
M. Natsir Ali, Dasar-dasar Ilmu Mendidik, (Jakarta:mutiara, 1997), h. 23
6

mencapai tujuan yang didasarkan sebelumnya (Siagian, 1998: 13). Sedangkan


menurut Riva’i (1982: 57), administrasi merupakan: keseluruhan proses yang
mempergunakan clan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan
yang sesuai, baik potensi personil maupun material, dalam usaha untuk
mencapai bersama suatu tujuan seefektif mungkin.
Fungsi manajemen sebagai suatu karakterisktik dari pendidikan muncul
dari kebutuhan untuk menberikan arah kepada perkembangan dan operasi
sekolah, sejauh mana peranan sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan dan
pengajaran sangat ditentukan oleh pengadministrasian dan penataan pendidikan
di sekolah itu sendiri. Pengelolaan dilaksanakan pada setiap kelompok atau
sejumlah orang dalam berbagai bidang kehidupan termasukdi dalam ruang
pendidikan, sehingga dapat diartikan bahwa pengelolaan pendidikan pada
dasarnya adalah penerapan kegiatan-kegiatan manajemen dalam usaha
pengendalian dalam rangkaian kegiatan kependidikan yang terarah pada
pencapaian tujuan pendidikan seperti yang dikemukakan oleh Sutisna (1993; 17)
bahwa manajemen pendidikan adalah:
1. Suatu peristiwa mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang saling
bergantung dan orang-orang serta kelompok-kelompok dalam mencapai
tujuan bersama pendidikan anak.
2. Manajemen pendidikan adalah suatu peristiwa yang membuat kegiatan-
kegiatan terselenggara dengan efisien bersama dengan dan melalui orang
atau orang-orang lain.
Pengertian manajemen dan pendidikan Islam telah tersebut diatas.
Sedangkan Manajemen pendidikan Islam menurut para pakar diantaranya ialah;
Sulistyorini menulis bahwa manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses
penataan/pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumberdaya
manusia muslim dan non manusia dalam menggerakkannya untuk mencapai
tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien.7

7
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2008), hlm.
7

C. Peran Filsafat dalam Manajemen Pendidikan Islam


Peran filsafat ilmu sangat penting artinya bagi perkembangan dan
penyempurnaan pengetahuan. Meletakkan kerangka dasar orientasi dan visi
penyelidikan ilmiah., dan menyediakan landasan-landasan ontologisme,
epistemologis, dan aksiologis ilmu pada umunya. Filsafat ilmu melakukan kritik
terhadap asumsi dan postulat ilmiah serta analisis-kritis tentang istilah-isltilah
teknis yang berlaku dalam dunia keilmuan. Filsafat ilmu juga menjadi pengkritik
yang sangat konstruktif terhadap sistem kerja dan susunan ilmu. Pada dasarnya
filsafat ilmu bertugas memberi landasan filosofi untuk mnimal memahami
berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu. Secara subtantif fungsi
pengembangan tersebut memperoleh pembekalan dan disiplin ilmu masing-
masing agar dapat menampilkan teori subtantif. Selanjutnya secara teknis
dihadapkan dengan bentuk metodologi, pengembangan konsep tesis, dan teori
ilmiah dari disiplin ilmu masing-masing.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga
diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang
luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
bahwa manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses penataan
/pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumberdaya manusia
muslim dan non manusia dalam menggerakkannya untuk mencapai tujuan
pendidikan Islam secara efektif dan efisien.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
terutama pada dosen mata kuliah ini, agar dapat pembuatan makalah selanjutnya
menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya bagi penulis.

8
DAFTAR PUSTAKA
Bagus Loren, Kamus filsafat, Jakarta: Gramedia, tt.
Haris Harmawan, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam
Kemenag. RI, 2009.
Purwodarminta Wojowarsito, Kamus lengkap Indonesia Inggris, Hasta, Jakarta:
974
Nawawi Hadari, Administrasi Pendidikan, (CV. Haji Mas Agung, Surabaya:
1997
Manaf H. Sofwan, Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren.
Jakarta, Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag RI., 2001
Ali M. Natsir, Dasar-dasar Ilmu Mendidik, Jakarta:mutiara, 1997
Qomar Mujamil, Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga, 2008

Anda mungkin juga menyukai