Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PENGELOLAAN PESERTA DIDIK DI SMPN 2 KOTA SERANG

(Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah pengelolaan Pendidikan)

Dosen Pengampu: Rochani, S.Pd., M.Pd.

Di susun oleh:

KELOMPOK 2

1. Embih Rosadi 2222150017


2. Eva Safitry 2222150006
3. Margareta Retno A 2222150035
4. Sutri 2222150018
5. Siti Masyanah 2222150029

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmatnya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengelolaan Peserta Didik
di SMPN 2 Kota Serang“ tepat pada waktunya. Makalah penelitian ini disusun
dalam rangka memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan
program studi Pendidikan Bahasa Indonesia.
Dalam penyusunan makalah penelitian ini banyak sekali halangan, kesulitan
serta kendala-kendala yang penulis hadapi. Namun dengan niat, motivasi, dorongan
dan bantuan dari berbagai pihak serta berkenanya dari sang kuasa Allah Swt
sehingga kesulitan dan kendala-kendala yang penulis hadapi dalam penyusunan
makalah dapat terselasaikan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan Pendidikan Rochani, S.Pd.,


M.A.
2. Para dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
3. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dari kejauhan sana
4. Penjaga perpustakaan yang selalu membantu mencarikan sumber buku
5. Teman-teman yang selalu ada memberikan semangat

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari semua pihak atas
semua kekurangan yang ada. Harapan penulis, semoga makalah dapat bermanfaat
bagi kita semua dan semoga Allah Swt memberikan balasan pahala yang setimpal
atas semua bantuan yang diberikan kepada kami.

Serang, April 2017

Penulis

Pengelolaan Peserta Didik| i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1


B. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
C. Manfaat Penulisan ................................................................................ 2

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 4

A. Profil Sekolah ....................................................................................... 4


B. Landasan teori ...................................................................................... 7

BAB III PROFIL SEKOLAH, TEMUAN DAN PEMBAHASAN ............ 8

A. Temuan Hasil Observasi ...................................................................... 8


B. Pembahasan Hasil Observasi ............................................................... 11

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 19

A. Simpulan .............................................................................................. 19
B. Saran .................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 21

Lampiran

Pengelolaan Peserta Didik| ii


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagi orang-orang yang berkompeten terhadap bidang pendidikan akan


menyadari bahwa dunia pendidikan kita sampai saat ini masih mengalami “sakit”.
Dunia pendidikan yang “sakit” ini disebabkan karena pendidikan yang seharusnya
membuat manusia menjadi manusia, tetapi dalam kenyataannya seringkali tidak
begitu. Seringkali pendidikan tidak memanusiakan manusia. Kepribadian manusia
cenderung direduksi oleh sistem pendidikan yang ada.

Secara sosiologis, peserta didik mempunyai kesamaan-kesamaan.


Kesamaan-kesamaan itu dapat ditangkap dari kenyataan bahwa mereka sama-sama
anak manusia. Oleh karena itu, peserta didik mempunyai kesamaan-an kesamaan
unsur kemanusiaan. Fakta menunjukan tidak ada seorang anak pun, yang lebih
manusiawi dibandingkan dengan anak lainnya, dan tidak ada anak yang kurang
manusia dibandingkan dengan anak yang lainnya. Adanya kesamaan-kesamaan
yang dipunyai anak inilah yang melahirkan konsekuensi yang sama atas hak-hak
yang mereka punyai. Di antara hak-hak tersebut, yang tidak juga kalah pentingnya
adalah hak untuk mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu.

Di Banten khususnya daerah Kota Serang banyak sekali lembaga


pendidikan mulai dari sekolah dasar atau MI dengan jumlah kurang lebih 87
sekolah, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan juga perguruan
tinggi negeri serta swasta. Salah satunya dari beberapa sekolah yang ada di Serang
– Banten pusat penelitian yang kami lakukakan yaitu pada SMPN 2 Kota Serang.

Dalam hal ini ketertarikan kami menganalisis tentang pengelolaan peserta


didik karena peran peserta didik dalam dunia pendidikan sangat penting sebagai
bentuk terjadinya interaksi. Dalam hal ini juga peserta didik merupakan orang atau
individu yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai

Pengelolaan Peserta Didik| 1


kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidikannya. Maka
kami mengambil judul “ Pengelolaan Peserta didik di SMPN 2 Kota Serang”

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tujuan dan fungsi pengelolan peserta didik?
2. Bagaimana peranan peserta didik pada suatu sekolah?
3. Apa saja tahapan dalam pengelolaan peserta didik?
4. Bagaimana hasil temuan dilapanag mengenai pengelolaan peserta didik di
SMPN 2 Kota Serang?
C. Tujuan Penulisan

Setiap penelitian/observasi tentu ada tujuan yang diingin dicapai baik untuk
penelitia maupun orang lain yang membaca.

1. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengelolaan peserta didik.


2. Mendeskripsikan peranan peserta didik dalam sekolah.
3. Memaparkan tahapan dalam mengelola peserta didik.
4. Mendeskripsikan hasil temuan dilapangan mengenai pengelolaan peserta
didik di SMPN 2 Kota Serang.
D. Manfaat Penelitian

Manfaat untuk peneliti

- Dapat mengetahui cara pengelolaan pendidikan khususnya pengelolaan


peserta didik di sekolah menengah pertama
- Memberikan pembelajaran dalam hal penelitian
- Menambah pengetahuan tentang pengelolaan pendidikan

Manfaat untuk pembaca

- Memberikan informasi tentang pengelolaan pendidikan


- Memberikan sumbangan berupa informasi tentang pembelajaran
pengelolaan pendidikan khususnya pada pengelolaan peserta didiknya

Pengelolaan Peserta Didik| 2


- Untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran pengelolaan pesrta
didik di jurusan pendidikan bahasa Indonesia

Pengelolaan Peserta Didik| 3


BAB 2

KAJIAN TEORI

A. Profil Sekolah

Pada awalnya sekolah ini bernama SEKOLAH GURU-B (SGB) Negeri 2


Serang. Pada tahun 1957 di ganti oleh Pemerintah melalui desakan PGRI merubah
menjadi SMP Negeri 2 Serang dengan alasan sudah berdiri sekolah SMP Negeri 1
Serang tepatnya pada hari senin tanggal 2 Juni 1958 dan langsung menerima siswa
baru, yang beralamatkan di Jalan Rumah Sakit No 5 Serang, yang masih tergabung
dengan SGB Negeri yang pada saat itu masih ada siswanya.

Pada tahun 1961 SMP Negeri Serang berdiri sendiri karena angkatan
terakhirnya yang waktu diresmikan masih ada, pada tahun 1967 perlu diketahui
SMPN 2 Serang adalah Sekolah tertua kedua setelah SMPN 1 Serang, yang
mempunyai nilai sejarah mencetak para kader-kader yang berada di Provinsi
Banten pada umumnya. Ada yang menjadi Menteri Pertanian (Ir. Anton
Apriyantono) bahkan Gubernur Banten (Hj. Atut Chosiyah, S.E) pernah
mengenyam pendidikan di SMP Negeri 2 Serang di tingkat kelas 1, sebelum beliau
pindah sekolah ke Bandung, dan masih banyak lainnya.

Perlu diketahui bahwa bangunan SMP Negeri 2 Serang adalah hasil karya
Komando Operasi Bhakti Korem 064 Maulana Yusuf Banten dibawah Komando
Daerah Militer (KODAM) VI SILIWANGI JAWA BARAT yang diserah
terimakan kepada pihak SMP Negeri 2 Serang pada hari Minggu tanggal 11
Agustus 1968 oleh bapak Mayor Jenderal TNI. Ir. Dharsono. Kalau diritik dari
proses sejarahnya pembangunan SMP Negeri 2 Serang merupakan dari hasil
swadaya masyarakat, baik dari ulama-ulama, para alumni Tokoh Pendidikan dan
seluruh masyarakat Banten yang dibawah naungan KOREM 064 MAULANA
YUSUF BANTEN.

SMPN 2 Kota Serang telah terakdetiasi yaitu denga akreditasi A. di kepalai


oleh Mudakir, M.Pd. operator sekolah yaitu Baly Bagus Raharjo

1. Sekolah dapat memperbaiki data melalui :

Aplikasi Dapodikdasmen

Jumlah Guru sekeluruhan yaitu 43 orang dengang jumlah siswa laki-laki 449 dan
jumlah sisa perempuan sekitar 559. Kurikulum yang sangat penting di sekolah ini

Pengelolaan Peserta Didik| 4


yaitu kurikulum yang telah disepakati yaitu kurikulum 13 yang lebih mengutamakan
keterampilan siswa. Proses pembelajaran yaitu pagi hari.

Visi Misi

Visi Sekolah

“Terdepan dalam meraih prestasi dengan menyeimbangkan IPTEK dan IMTAK”

Indikator:

1) Berprestasi dalam peningkatan nilai UN dan UAS


2) Berprestasi dalam bidang akademik dan non-akademik
3) Berprestasi dalam kegiatan keagamaan dan berakhlak mulia
4) Unggul dalam pengelolaan manajemen sekolah
5) Unggul dalam penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana
6) Meningkatkan tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional

Misi Sekolah

1) Menumbuhkan semangat berprestasi secara intensif kepada seluruh warga


sekolah
2) Mendorong dan membantu seluruh warga sekolah mengembangkan potensi
diri, sehingga tumbuh dan berkembang secara optimal
3) Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengalaman terhadap ajaran
agama, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak
4) Menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air dan bela
5) Menegakkan kedisiplinan, keamanan, kebersihan, keindahan dan keserasian
6) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah
7) Membina hubungan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar sekolah
8) Menyediakan pelayanan belajar dan bimbingan yang efektif dengan fasilitas
yang memadai
9) Meningkatkan penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana
10) Melaksanakan pengembangan profesionalisme kepala sekolah, guru dan
karyawan.

Pengelolaan Peserta Didik| 5


Sarana dan Prasarana

Fasilitas
1. Bangunan gedung dengan 20 kelas ber-AC alami.
2. Mushola
3. Ruang kesenian
4. Laboratorium (komputer dan IPA)
5. Perpustakaan
6. Taman kecil
7. Kantin
8. Sarana Olahraga (Basket, Bola Sepak, Bola Voli, dan lain-lain)
9. Sarana kesenian (alat musik tradisional dan modern)
10. Dilengkapi oleh 2 wc putri dan 2 wc putra.

Prestasi

1. Mendapatkan piala bergilir Drum Band


2. Mendapatkan Juara 1 Pencipta Lagu Nasional se-Banten
3. Mendapatkan medali emas dan perak dalam bidang karate
4. Tahun 2010 menjadi Sekolah Standar Nasional
5. Mendapatkan Juara 1 untuk bidang Basketball
6. Tahun 2004 Paduan Suara SMP Negeri 2 Kota Serang mendapatkan
Juara 1 di Kota Serang
7. Menjadi Juara 3 solo vocal putri se- Banten.

Lokasi

SMPN 2 Kota Serang yang akrab disebut spenwa adalah sekolah yang berada
di daerah Serang, Banten. SMPN 2 Kota Serang berstatus sekolah Standar Nasional
(SSN). Lokasinya berada di Jalan Rumah Sakit Umum No.5, Kotabaru, Kec.
Serang, Kota Serang, Banten 42112.

Pengelolaan Peserta Didik| 6


B. Teori Pengelolaan Peserta Didik

Peserta didik, menurut ketentuan umum Undang-Undang RI tentang sisten


Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Pengelolaan Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia jalur,
jenjang dan jenis pendidikan tertentu (UUSPN: 2003). Peserta didik juga
mempunyai sebutan-sebutan lain seperti murid, subjek didik, anak didik,
pembelajaran, dan sebagainya.

Menurut Knezevich (1961) mengartikan pengelolaan peserta didik atau pupil


personal administration adalah suatu layanan yang memuaskan perhatian pada
pengaturan, pengawasan dan layanan siswa dikelas dan di luar kelas seperti:
pengenalan, pendaftaran, layanan individu seperti pengembangan keseluruhan
kemapuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Manajemen peserta
didik dapat diartikan sebagai upaya aturan terhadap peserta didik: mulai dari peserta
didik masuk sekolah sampai dengan mereka lulus. Yang diatur secara langsung
adalah segi-segi yang berkenaan dengan peserta didik secara tidak langsung.

Berdasarkan dua pendapat tersebut memiliki arti dan tujuan yang sama yaitu
adanya sebuah pengembangan yang hendak dicapai dengan beragam persiapan dan
strategi yang beragam.

Dari pengertian beberapa ahli, bisa dikatakan bahwa peserta didik adalah
orang/individu yang mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai
kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya. Demikian
juga Hamalik menambahkan bahwa siswa adalah suatu organisme yang hidup, di
dalam dirinya beraneka ragam kemungkinan potensi yang hidup dan berkembang.

BAB 3

Pengelolaan Peserta Didik| 7


HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Observasi

Temuan hasil observasi yang kami dapat yaitu dengan mewawancarai salah satu
guru di Smpn 2 Kota Serang yaitu guru wali kelas VIII D.

Nama : Siti Nursafiah

Tempat, tanggal lahir : Serang, 26 Maret 1966

Alamat : Kp. Lopang Cilik

Pekerjaan : Guru Wali kelas VIII D

Pewawancara : Ibu di sekolah ini sebagai guru apa ?

Narasumber : Kebetulan saya kan wali kelas jadi untuk mengetahui bakat siswa
itu proses belajar kemudian pada saat penyampaian materi atau pun dalam proses
bakat minat siswa baik dalam bidang keterampilan ataupun bidang lain. Memang
untuk mengetahui lebih jelas sih ada semacam ekskul kan kalau dalam bidang KBM
sendiri saya bisa mengetahui tapi belum bisa mengetahui karakter anaknya ingin
dibidang apa. Adapun misalnya saya guru bahasa Indonesia mengajarkan
kemudian saya tahu anak ini ada bakat dibidang sastra adapun yang lebih pada
ekskul tapi kalau saya arahkan mungkin anak menyukai bidang lain.

Pewawancara : Cara penerimaan peserta didik disini bagaimana bu, apakah


melalui tes atau hanya melalui pendaftaran biasa saja?

Narasumber : Tahun ini pendaftaran biasa tapi sudah mulai lewat online lebih
simpel dan cepat, tidak melalui tes tapi dengan nilai UN.

Kebetulan pada proses KBM seperti biasa sebelum menyampaikan ada komunikasi-
komunikasi dulu baru menyampaikan, kemudian tidak semua siswa tapi ada saja

Pewawancara : Untuk pengembangan peserta didiknya seperti apa bu?

Pengelolaan Peserta Didik| 8


Narasumber : Jadi gini tidak hanya wali kelas yang berperan tapi semua guru
berperan disini bukan hanya wali kelas. Guru pendidik dan BK itu saling
bekerjasama kalau seandainya ada anak. Seperti dalam kelas ada anak yang
berbakat dan ada anak yang tidak berbakat. Mungkin ada yang baik dan ada yang
buruk perilakunya memang disini ada pengelolaan dan ada pembinaan. Seandainya
pada proses pembinaan ini anak masih sulit itu kita sebagai wali kelas perlu bantuan
BK.

Pewawancara : Selama ibu menjadi wali kelas ada tidak siswanya yang
bermasalah sampai harus melibatkan orang tuanya?

Narasumber : Oh, itu banyak sekali sering. Permasalahannya ada karena anak
malas belajar, dan itu macam-macam sehingga kami sebagai wali kelas mau tidak
mau harus melibatkan orang tua. Karena orang tua perlu tahu permasalahannya.
Sekarang juga ada anak yang bermasalah ia seorang perempuan sekolahnya malas-
malasan kami sudah mengingatkan tapi anaknya tetap saja seperti itu tetap malas
tidak mau mengerjakan tugas dan lainnya. maka kami melibatkan orang tua dalam
hal ini. mungkin kalau dari orang tua ada komunikasi dan dari anak juga ada
perubahan. Ya memang seorang guru itu tidak hanya memberikan ilmu

Pewawancara : Untuk penempatan siswanya sendiri disini apakah dilihat


dari nilai atau bagaimana bu?

Narasumber : Kalau untuk ini tugas kurikulum dan kesiswaan ya tapi yang saya
tahu selama ini kalau ada siswa baru baru dilihat dari nilai dan peringkat. Tapi
semuanya juga sama. Hanya tidak semua nilai yang baik disatukan disatu kelas dan
nilai yang buruk disatukan pada satu kelas juga. Semuanya disebar agar merata biar
seragam seperti itu. Disini tidak memakai sistem ada kelas unggulan tapi semua
diratakan, disebar.

Pewawancara : Untuk pelaporan jumlah siswa itu seperti apa bu?

Pengelolaan Peserta Didik| 9


Narasumber : Itukan tugas kurikulum ya,, tapi untuk mengetahui jumlah siswa
kuotanya ada berapa tiap kelas kita dibagi untuk jumlah perempuan dan laki-laki
itu

Pewawancara : Bu walaupun disini ada tugas masing-masing bagian


kurikulum, kesiswaan dalam pengelolaan peserta didik apakah guru-guru juga
berperan dalam pengelolaan ini?

Narasumber : Ada, pembagian kerja kan masing-masing tugasnya ada seperti


bagian kurikulum, kesiswaan, humas, sarana dan prasarana tapi dalam pengelolaan
ini semua guru saling membantu. Artinya tiap masing-masing mempunyai tugas
tapi kalau dalam prosesnya ya saling membantu sebagai tenaga pendidik. Tapi
karena ini tugas kurikulum dalam pengelolaan peserta didik ya tidak semua
pekerjaan kurikulum diketahui oleh semua guru.

Pewawancara : Mengenai alumni-alaumni atau lulusan dari sini apakah


ada partisipasi nya ?

Narasumber : Ada, nanti tanggal 21 ada kegiatan alumni yang mengadakan acara
pertemuan melibatkan guru-guru di undang, alumni juga memberikan cindera mata
seperti itu. Pokoknya sering.

Pewawancara : Ibu sebagai wali kelas pasti menemukan siswa yang cepat
dan lambat dalam menangkap pembelajaran itu bagaimana bu?

Narasumber : Ya memang pasti ada siswa yang cepat dan lambat dalam
menerima materi tapi itu bisa dilihat dalam proses pembelajaran yang sedang
berlangsung. Kalau ada sekiranya anak yang perlu bantuan ya pasti dibantu.
Mungkin kita juga komunikasi dengan orang tuanya. Perlakuan kami sama tidak
ada anak yang dikhususkan karena lambat dalam menangkap pembelajaran ya
semuanya sama saja perlakuannya. Hanya mungkin pembinaannya lebih ditambah
lagi.

Pengelolaan Peserta Didik| 10


B. Pembahasan

Peserta didik adalah orang/individu yang mendapatkan pelayanan pendidikan


sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya agar tumbuh dan berkembang
dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan
oleh pendidiknya. Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur-mengatur
peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjangan proses pembelajaran di
lembaga pendidikan. Dalam pengelolaan peserta didik tentu tidak secara langsung
atau dengan kesepakatan pihak sekolah tertentu. Ada beberapa tahap dalam
pengelolaan peserta didik yaitu:

A. Analisis kebutuhan peserta didik

Langkah pertama dalam kegiatan manajemen peserta didik adalah melakukan


analisis kebutuhan yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga
pendidikan (sekolah). Dalam analisis kebutuhan peserta didik ini guru atau pihak
sekolah harus memahami karakter setiap peserta didik, perkembangan peserta
didik, memahami perbedaan setiap peserta didik.

B. Rekruitmen peserta didik


Rekruitmen peserta didik di sebuah lembaga pendidikan (sekolah) pada
hakekatnya adalah merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik pelamar
yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan (sekolah) yang
bersangkutan. Di SMPN 2 Kota Serang proses open recruitmen peserta didik yaitu
dengan berbagai cara yaitu dengan cara penyebaran baik dimedia online, media
cetak, dan juga dengan cara penyebarak kepada masyarakat maupun sosialisasi
dengan pihak sekolah yaitu sekolah dasar yang lebih difokuskan kepada siswa kelas
enam. Dalam rekruitmen peserta didik ini ada beberapa tahapan yaitu dengan (1)
pendaftaran, jadwal penerimaan peserta didik tersebut disebarluaskan kepada
masyarakat melalui sekolah dan media masa, termasuk semua persyaratan yang
diperlukan, daya tampung, waktu tempat, petugas dan lain-lain. (2) Syarat-syarat
Pendaftaran, Sesuai dengan Pedoman penerimaan peserta didik yang baru dari
Kanwil, bahwa :

Pengelolaan Peserta Didik| 11


a. Usia. Untuk kelas 1 SD wajib diterima anak-anak yang berumur 7-12 tahun.
Apabila jumlah calon peserta didik kelas I (satu) Sekolah Dasar yang
berumur 7 sampai 12 tahun masih kurang dari 40 (empat puluh) orang dapat
diterima anak yang pada bulan juli tahun ajaran baru minimal berusia 5,5
tahun. Untuk kelas I SMP dapat diterima peserta didik yang pada bulan juli
telah berusia telah berusia maksimal 18 tahun. Sedangkan untuk kelas I
SLTA dapat diterima peserta didik pada bulan Juli telah berusia maksimal
21 tahun.
b. STTB dan Nilai Ebtanas yang dimiliki oleh calon peserta didik.
c. Calon peserta didik yang diterima, wajib mengisi surat pernyataan yang
telah disediakan pihak sekolah dengan lengkap, yang ditandatangani oleh
calon peserta didik dan diketahui oleh orang tua atau walinya.
d. Calon peserta didik yang akan memasuki SLTA harus berkelakuan baik dan
tidak terlibat kenakalan remaja/penyalahgunaan narkotika, yang dinyatakan
dalam kartu pribadi dari sekolah yang bersangkutan. Hal ini dibuktikan
dengan Surat Keterangan Kelakuan Baik dari sekolah asal calon yang
bersangkutan dan ditandatangani oleh Kepala Sekolah.

C. Seleksi peserta didik

Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk
menentukan diterma atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di
lembaga pendidikan (sekolah) tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku. Sesuai
dengan fakta dilapangan tentang sistem seleksi peserta didik SMPN 2 Kota Serang
bahwa dalam penyeleksian peserta didik yaitu dilihat dari nilai Ujian Nasional dan
juga nilai raport.

D. Orientasi
Orientasi peserta didik (siswa baru) adalah kegiatan penerimaan siswa baru
dengan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan (sekolah) tempat
peserta didik itu menempuh pendidikan. Perkenalan ini meliputi lingkungan fisik
sekolah meliputi prasarana dan sarana sekolah seperti jalan menuju sekolah,

Pengelolaan Peserta Didik| 12


halaman sekolah, tempat bermain disekolah, lapangan olah raga, gedung dan
perlengkapan sekolah, serta fasilitas-fasilitas yang lain yang disediakan di sekolah
dan lingkungan sosial sekolah meliputi kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
selain gur, teman sebaya seangkatan, dan peserta didik senior di sekolah.
Lingkungan sosial sekolah tersebut adakalanya terorganisir dan adakalanya tidak.
a. Tujuan Dan Fungsi Orientasi Peserta Didik

Tujuan orientasi peserta didik baru adalah sebagai berikut:

1. agar peserta didik mengenal lebih dekat mengenai diri mereka sendiri di
tengah-tengah lingkungan barunya.
2. Agar peserta didik mengenal lingkungan sekolah, baik lingkungan fisiknya,
maupun lingkungan sosialnya.
3. Pengenalan lingkungan sekolah demikian sangat penting bagi peserta didik
dalam hubungannya dengan: pemanfaatan semaksimal mungkin terhadap
layanan yang dapat diberikan oleh seleksi dan sosialisasi diri dan
pngembangan diri secara optimal.
4. Menyiapkan peserta didik secara fisik, mental dan emosional agar siap
mengahadapi lingkungan baru sekolah.

Fugsi orientasi peserta didik adalah sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik sendiri, orientasi peserta didik berfungsi sebagai: wahana
untuk menyatakan dirinya dalam konteks keseluruhan lingkungan
sosialnya. Di wahana ini peserta didik dapat menunjukan: inilah saya
kepada teman sebayanya. Dan wahana untuk mengenal siapa lingkungan
barunya sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan
sikap.
2. Bagi personalia sekolah dan atau tenaga kependidikan, dengan mengetahui
siapa peserta didik barunya, akan dafat dijadikan sebagai titik tolak dalam
memberikan layanan-layanan yang mereka butuhkan.
3. Bagi para peserta didik senior, dengan adanya orientasi ini, akan
mengetahui lebih dalam mengenai peserta didik penerusnya di sekolah

Pengelolaan Peserta Didik| 13


tersebut. hal ini sangat penting terutama berkaitan dengan kepemimpinan
estafet organisasi peserta didik di sekolah tersebut.

Untuk orientasi peserta didik di SMPN 2 Kota Serang sudah mengikuti prosedur
dari pemerintah yang lebih memperkenalkan siswa terhadap lingkungan sekolah
dan tanpa embel-embel yang membuat mereka bingung dan ujung-ujungnya
menjadi bahan kekerasaan dalam ospek-ospek yang telah terjadi beberapa tahun
yang lalu. Jadi SMPN 2 KotA Serang prosedurnya lebih kepengenalan lingkungan
sekolah.

E. Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas)

Sebelum peserta didik yang telah diterima pada sebuah lembaga pendidikan
(sekolah) mengikuti proses pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditempatkan dan
dikelompokkan dalam kelompok belajarnya. Pengelompokkan peserta didik yang
dilaksanakan pada sekolah-sekolah sebagian besar didasarkan kepada sistem kelas.
Pembagian kelaas di SMPN 2 Kota Serang yaitu dengan cara penyebaran secara
acak. Karena di SMPN 2 Kota Serang tidak menempatkan sistem kelas unggulan
sebagaimana dengan sistem sekolah yang digunakan di sekolah dulu tahun 2011
yang ada sistem kelas unggulan. Di SMPN 2 Kota Serang tidak jadi perkelas itu
sama rata ada yang cerdas, pintar, dan lainnya dengan tujuan agar adanya interaksi
dan social.

F. Pembinaan dan pengembangan peserta didik


Langkah berikutnya dalam manajemen peserta didik adalah melakukan
pembinaan dan pengembangan terhadap peserta didik. Keberhasilan kemajuan
belajar peserta didik serta prestasi yang ditempuh peserta didik, memerlukan data
otentik yang dapat dipercaya serta memiliki keabsahan. Karena kemajuan peserta
didik merupakan faktor yang sangat vital bagi kebutuhan perkembangan
berlangsungnya proses pendidikan. Salah satu tujuan pendidikan adalah
menghasilkan para lulusan yang berkualitas. Tinggi rendahnya kualitas pendidikan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor pengaruh itu adalah penilaian

Pengelolaan Peserta Didik| 14


yang dilakukan oleh para guru atau lembaga kependidikan. Berarti pula bahwa
penilaian-penilaian menurut keobjektifan dari penilai.

Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai


perasaan dan pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan
dasar yang perlu dipenuhi (pangan, sandang, dan papan), kebutuhan kan rasa aman,
mendapatkan pengakuan,dan mengaktualisasi dirinya. Dalam tahap
perkembangannya siswa SMP berada pada periode perkembangan yang sangat
pesat dari segala aspek. Adapun perkembangan yang sangat berkaitan dengan
pembelajaran, yaitu perkembangan aspek koginitf, psikoomotor, dan afektif.

Peran dalam pengembangan peserta didik yang dilakukan di SMPN 2 Kota


Serang berdasarkan hasil perbincangan dengan guru di SMPN 2 Kota Serang bahwa
tidak hanya wali kelas yang berperan tapi semua guru berperan disini bukan hanya
wali kelas. Guru pendidik dan BK itu saling bekerjasama. Seperti dalam kelas ada
anak yang berbakat dan ada anak yang tidak berbakat. Mungkin ada yang baik dan
ada yang buruk perilakunya memang disini ada pengelolaan dan ada pembinaan.
Ketika wali kelas kesulitan dalam pembinaan anak maka akan kerjasama dengan
guru Konseling.

G. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan tentang peserta didik di sebuah lembaga


pendidikan (sekolah) sangat diperlukan sejak diterima di sekolah itu sampai mereka
tamat atau meninggalkan sekolah tersebut. Dalam pencatatan dan pelaporan ii pihak
sekolah tidak secara sembarangan harus ada pihak yang mengatur tentang teknis
pencatatan dan pelaporan tersebut. Di SMPN 2 Kota Serang untuk proses
pencatatan dan pelaporan peserta didik tidak dilakukan oleh wali kelas tetapi dalam
pencatatan dan pelaporan ini bagian kurikulum dan kesiswaan lah yang mengatur
semua prosedur tersebut.

H. Kelulusan dan Alumni

Pengelolaan Peserta Didik| 15


Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen peserta didik.
Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan (sekolah) tentang telah
diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik. Untuk
ikatan alumni di SMPN 2 Kota Serang sangat baik sekali terbukti dengan diadakan
reuni akbar pada tanggal 5 Mei 2017. Selalu terjalin silaturahmi dengan piha
sekolah.

I. Peranan Guru Dalam Pengelolaan Peserta Didik


Partisipasi guru dalam pelayanan peserta didik menduduki teratas, artinya setiap
guru harus memahami fungsi terhadap pelayanan peserta didik. Guru merupakan
sumber daya manusia yang potensial bagi pengembangan kreativitas peserta didik
dalam berbagai aspek. Salah satu tugas utama guru adalah membentuk anak didik
mencapai kewaspadaannya masing-masing. Hal inipun merupakan salah satu ciri
keberhasilan tujuan pendidikan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya
yaitu faktor penyelenggara pendidikan, guru, peserta didik, sarana dan fasilitas
belajar mengajar, kurikulum sebagai pedoman dasar bagi terselenggaranya tujuan
pendidikan. Partisipasi guru dalam pelayanan peserta didik menduduki teratas,
artinya setiap guru harus memahami fungsi terhadap pelayanan peserta didik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelayanan peserta didik di sekolah,
sebagai berikut :
a. Kehadiran peserta didik dan masalah-masalahnya;
b. Penerimaan, orientasi, klasifikasi dan petunjuk bagi peserta didik baru
tentang kelas dan program studi;
c. Evaluasi dan pelaporan kemajuan peserta didik.
d. Program bagi peserta didik yang mempunyai kelainan, seperti pengajaran
perbaikan dan pengajar luar biasa.
e. Pengendalian disiplin peserta didik
f. Program bimbingan dan penyuluhan;
g. Program kesehatan dan pengaman; dan
h. Penyesuaian pribadi, sosial dan emosional peserat didik.

Pengelolaan Peserta Didik| 16


Partisipasi guru dalam pelayanan peserta didik sudah merupakan kewajiban
dan tanggung jawab guru secara formal. Pelayanan peserta didik perlu penanganan
secara serius, karena peserta didik adalah warga sekolah yang menjadi tujuan akhir
sebagai “output” atau keluaran yanag perlu dipertahankan kualitasnya/lulusannya.
Masalah yang dihadapi di berbagai sekolah adalah ketidakseimbangan antara
keinginan peserta didik dan program sekolah. Walaupun sudah dipola sedemikian
rupa bahwa tujuan kurikuler akan memenuhi kebutuhan peserta didik yang dapat
diterima di masyarakat agar siap pakai, namun pada kenyataannya masih ada yang
perlu dibenahi, sehingga semua tujuan lembaga yang hendak dicapai sesuai dengan
harapan masyarakat. Tentunya tujuan dari masing-masing lembaga ini tergantung
pada tingkatannya. Peserta didik sebagai peserta didik yang dalam UUSPN No. 2
tahun 1989 dinyatakan ada hak dan kewajibannya yang harus dilaksanakan secara
benar, dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai masukan dalam mewujudkan
proses belajar mengajar secara efektif. Terciptanya sekolah yang harmonis
ditentukan oleh kualitas peserta didiknya; apakah memiliki sikap tangung jawab
(sense of responsibility) yang tinggi atau tidak. Ini tergantung pada pelayanan guru
secara langsung dan terjadi dari hari ke hari. Pelayanan peserta didik sebaiknya
diarahkan pada :
a. Perkembangan kreativitas, bakat dan minat anak;
b. Keikutsertaan dalam memiliki sekolah sebagai lembaga pendidikan di mata
mereka memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan secara
langsung melalui proses belajar mengajar.
c. Sikap mandiri serta disiplin diri, percaya diri bahwa dirinya memiliki
potensi positif yang dapat dikembangkan.
d. Pembentukan moral dan etika sebagai peserta didik, dan
e. Kebutuhan peserta didik dalam menghadapi kesulitan belajar.

Guru profesional dalam memberikan bantuan atau pelayanan terhadap


peserta didik, perlu memperhatikan berbagai faktor dan kondisi peserta didik secara
formal. Dalam lingkungan SMPN 2 Kota Serang setiap guru sudah memiliki

Pengelolaan Peserta Didik| 17


perannya masing-masing, walaupun demikian tetapi mereka selalu bekerja sama
agar terwujudnya peserta didik yang baik pula.

Dari hasil temuan dilapang berdasarakan proses wawancara dengan pihak


Sekolah, bahwa adanya sebuah kinerja dari setiap guru untuk membina setiap
peserta didik yang ada dilingkungan sekolah karena hal tersebut sangatlah penting.
Keberhasilan kemajuan belajar peserta didik serta prestasi yang ditempuh peserta
didik, memerlukan data otentik yang dapat dipercaya serta memiliki keabsahan.
Karena kemajuan peserta didik merupakan faktor yang sangat vital bagi kebutuhan
perkembangan berlangsungnya proses pendidikan. Salah satu tujuan pendidikan
adalah menghasilkan para lulusan yang berkualitas. Tinggi rendahnya kualitas
pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor pengaruh itu adalah
penilaian yang dilakukan oleh para guru atau lembaga kependidikan. Berarti pula
bahwa penilaian-penilaian menurut keobjektifan dari penilai. Nilai kemajuan
peserta didik dilakukan dengan cara mengisi buku laporan pendidikan atau raport.

Setelah semua dilakukan pihak sekolah baik guru kelas ataupun yang
lainnya perlu adanya evaluasi hasil belajar peserta didik dengan tujuan agar
diketahui perkembangan mereka dari waktu ke waktu. Adapun beberapa alasan
perlunya evaluasi hasil belajar peserta didik yaitu mengetahuai kemampuan guru
mengajar, taraf penguasaan peserta didik terhadap mata pelajaran yanag diberikan,
tingkat kesukaran dan kemudahan akan diketahui, pengelompokan peserta didik
mana yang perlu mendapatkan prioritas dalam bimbingan penyuluhan dan yang
tidak menjadi prioritas.

Pengelolaan Peserta Didik| 18


BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Manusia adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut. Sebagai
mana diketahui bahwa manusia adalah makhluk yang berpikira homo sapiens,
makhluk yang terbentuk atau homo paber, makhluk yang dapat didik atau homo
educandum. Manusia dengan kedudukannya sebagai peserta didika haruslah
menempatkan manusia sebagai pribadi yang utuh. Dalam kaitan dengan
kepentingan pendidikan, akan lebih ditekannkan hakeket manusia sebagai kesatuan
sifat makhluk individu dan makluk sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani, dan
sebagai makhluk tuhan yang menempatkan hidupnya di dunia sebagai persiapan
kehidupannya di akherat.

Dalam pengelolaan pendidikan setiap sekolah atau lembaga pendidikan baik


formal maupun non formal harus memperhatikan peserta didik secara keseluruhan
tanpa adanya pembeda antara satu dengan yang lainnya. Tujuan manajemen peserta
didik adalah mengatur-mengatur peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut
menunjangan proses pembelajaran di lembaga pendidikan. Dalam pengelolaan
peserta didik tentu tidak secara langsung atau dengan kesepakatan pihak sekolah
tertentu. Ada beberapa tahap dalam pengelolaan peserta didik yaitu: Analisis
kebutuhan peserta didik, Rekruitmen peserta didik, Seleksi peserta didik, Orientasi,
Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas), Pembinaan dan pengembangan
peserta didik, Pencatatan dan Pelaporan, Peranan Guru Dalam Pengelolaan Peserta
Didik, dan Kelulusan dan Alumni.
B. Saran

Pengelolaan Peserta Didik| 19


Untuk para pendidik dan ketenaga pendidikan dalam pengawasan peserta didik
ini perlu tenaga yang ekstra karena dihadapkan dengan karakter peserta didik yang
berbeda-beda, maka dari itu guru di suatu sekolah terutama guru kelas atau wali
kelas harus bisa membedakan setiap karakter individu. Dan untuk calaon pendidik
harus mempersiapkan diri juga dari sekarang bagaimana cara untuk membuat
metode pembelajaran di kelas dan juga perhatian yang baik serta sama rata terhadap
peserta didik.

Pengelolaan Peserta Didik| 20


DAFTAR PUSTAKA

Hartinah, sitti. 2008. Permbangan Peserta Didik. Bandung: PT Refika Aditama.

Hartono, B. Agung, dan Sunarto. 2006. Perkembangan peserta didik. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Hikmawati, Fenti. 2012. Bimbingan Konseling. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Imron, Ali. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara.

Tilaar, A.R. 2006. Standardisasi Pendidikan Nasional: suatu tinjauan kritis.


Jakarta: PT Renika Cipta.

Pengelolaan Peserta Didik| 21


Lampiran

Lapangan Upacara SMPN 2 Kota Serang dan kegiatan Siswa saat Istirahat

Pengelolaan Peserta Didik| 22


Pengelolaan Peserta Didik| 23

Anda mungkin juga menyukai