Di susun Oleh:
Putri Ramadhani Tohira (1802030052)
Ella Elvionica (1902030013)
Dosen Pengampu :
Putri Maisyarah Ammy S.Pd.,M.Pd
Puji Syukur saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Alat
Peraga Berbasis Konsep Luas dan Volume”. Demikianlah makalah ini kami perbuat agar
kita dapat memahami Alat Peraga Berbasis Konsep Panjang. Makalah ini jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Objek dari matematika adalah benda-benda pikiran yang sifatnya abstrak. Berarti
objek matematika tidak dapat ditangkap /diamati dengan panca inderaBenda-benda
pikiran yang bersifat abstrak tersebut dapat berasal dari benda – benda nyata yang
sifatnya konkrit dengan melalui abstraksi dan idealisasi . Dengan demikian hal yang
abstrak tersebut dapat dikurangi keabstakkannya dengan menggunakan model-model
benda kongkrit. Model benda nyata yang digunakan untuk mengurangi keabstrakan
materi matematika tersebut dinamakan alat peraga pembelajaran matematika.
Alat peraga matematika dapat diartikan sebagai suatu perangkat benda konkrit
yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk
membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam
matematika. Dengan alat peraga hal-hal yang abstrak itu dapat disajikan dalam bentuk
model.model berupa benda konkrit yang dapat dilihat, dipegang diputarbalikkan sehingga
mudah dipahami.
Teori Peluang dikembangkan pada abad ke XVII oleh ahli matematika dari
Perancis yang bernama Pierre de Fermat dan Blaise Pascal. Awalnya teori peluang
dimulai dari permainan judi atau permainan yang bersifat untung-untungan. Dalam teori
peluang banyak dijumpai soal-soal yang berkaitan dengan uang logam, dadu, kartu bridge
dan lain-lain.
Walapun teori peluang awalnya lahir dari masalah peluang memenangkan
permainan judi, tetapi teori ini segera menjadi cabang matematika yang digunanakan
sacara luas.
Teori peluang adalah salah satu cabang ilmu matematika yang mempalajari
tentang peluang suatu kejadian dan analisis secara acak. Teori peluang banyak
diaplikasikan dalam berbagai bidang di antaranya untuk memprediksi kesuksesan
pengobatan, ramalan cuaca, studi kelakuan molekul dalam gas, untuk memprediksi hasil
pemilihan umum dan lain sebagainya
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana memahami konsep teori kemungkinan?
2. Bagaimana melakukan percobaan yang berhubungan dengan teori kemungkinan
dengan menggunakan mata uang logam, dadu, dan pusingan serta kartu bridge?
C. Tujuan
1. Memahami konsep teori kemungkinan
2. Melakukan percobaan yang berhubungan dengan teori kemungkinan dengan
menggunakan mata uang logam, dadu, dan pusingan serta kartu bridge
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Peluang/Probabilitas
Contoh :
1. Misalkan sebuah dadu bermata enam dilemparkan satu kali maka tentukan!
a) Hasil yang mungkin muncul
b) Ruang Sampel
c) Titik sampel
d) Banyaknya kejadian mata dadu ganjil
e) Banyaknya kejadian mata dadu kurang dari 3
Jawab:
a) Hasil yang mungkin muncul adalah mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, atau 6
b) Ruang sampel atau S = {1,2,3,4,5,6}
c) Titik sampel sama dengan hasil yang mungkin yaitu mata dadu 1,2,3,4,5 dan 6
d) Misalkan A adalah kejadian mata dadu ganjil. Kejadian A={1,3,5}. Banyaknya
kejadian mata dadu ganjil adalah n(A) =3
e) Misalkan B adalah Kejadian mata dadu kurang dari. Kejadian
B={1,2}.Banyaknya kejadian mata dadu kurang dari 3 adalah n(B)=2
2. Sebuah mata uang logam dilambungkan satu kali, tentukan!
a. Ruang sampel
b. Kejadian munculnya angka
c. Banyaknya ruang Sampel
d. Banyaknya kejadian muncul angka
Jawab:
Sebuah mata uang mempunyai dua sisi yaitu Angka (A) dan Gambar(G).
a. Ruang Sampelnya adalah S={A, G}
b. Kejadian munculnya angka adalah {A}
c. Kejadian munculnya gambar adalah {G}
d. Banyaknya ruang sampel, n(S)=2 yaitu {A} dan {G}
e. Banyaknya kejadian muncul angka, n(Angka)=1 atau n(A)=1
Mata Uang II
A G
Mata Uang I
A AA AG
G GA GG
Ruang Sampelnya : {AA,GA,AG,GG}
b. Banyaknya ruang sampel, n(S)=4. Misalkan B adalah kejadian keduanya gambar.
c. Kejadian B = {GG}. Maka bayaknya kejadian keduanya gambar, n(B) = 1
Alat peraga dapat berupa mata uang logam, dadu, pusingan, kartu bridge, maupun kotak
yang berisi kelereng dengan warna-warna yang berlainan serta sesatan heksagon, dan
lain-lain.
1. Mata Uang, Dadu, dan Pusingan
Kegunaan :
Untuk mengetahui peluang kejadian suatu percobaan dengan menggunakan mata uang
logam, dadu dan pusingan.
Petunjuk Penggunaan :
a. Lemparlah mata uang logam, atau dadu, atau pusingan; lalu perhatikan
permukaan yang muncul.
b. Ulangi percobaan beberapa kali untuk melihat kecendrungan proporsi atau
perbandingan banyak kemunculan tiap permukaan tersebut dengan banyak
percobaan (peluang tiap sisi).
2. Kartu Bridge
Kegunaan :
Untuk mengetahui peluang kejadian suatu percobaan dengan menggunakan kartu bridge
Petunjuk Penggunaan :
a. Kocoklah kartu bridge tersebut, ambillah satu kartu secara sembarang, kemudian
catatlah kartu yang terambil tersebut.
b. Ulangi percobaan beberapa kali untuk melihat kecendrungan proporsi atau
perbandingan banyak kemunculan tiap kartu bridge yang terambil tersebut dengan
banyak percobaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori peluang adalah salah satu cabang ilmu matematika yang mempalajari
tentang peluang suatu kejadian dan analisis secara acak. Peluang atau kebolehjadian atau
dikenal juga sebagai probabilitas adalah cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau
kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Contoh kejadian yang
pasti terjadi misalnya, jika sekarang hari Senin, maka besok hari Selasa. Jika kita
melempar dadu bermata enam, yang muncul pasti mata dadu antara 1 s.d. 6, peluang
terdapat oksigen di daerah terpencil dan lain-lain.
Alat peraga dalam melakukan percobaan teori kemungkinan dapat berupa mata
uang logam, dadu, pusingan, kartu bridge, maupun kotak yang berisi kelereng dengan
warna-warna yang berlainan serta sesatan heksagon.