Disusun Oleh:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah kalkulus peubah banyak. Yang
berjudul TURUNAN PARSIAL
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru
Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalkulus lanjut merupakan mata kuliah lanjutan dari kalkulus I yang telah
karena waktu yang tidak cukup, sehingga mahasiswa sangat dituntut untuk memiliki
demikian mahasiswa sangat dituntut aktif dalam perkuliahan maupun dituntut aktif
Makalah ini merupakan salah satu syarat di dalam mengikuti atau melakukan
diskusi diskusi dalam perkuliahan. Sehingga pemahaman terhadap bahan kuliah bisa
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Contoh:
Tentukan fx dan fy f ( x, y) x2 y 4 xy2
3 2
Jawab : fx(x,y) = 3 x y + 4 y
Contoh:
1. z = 2x + y
2. z = ln x2 2y4
1
3. z = 1 – 2
2 sin x sin y
4. xy + xz – yz = 0
5. xy - e x sin y = 0
y
6. ln x 2 y 2 arctan =0
x
y
7. arc tan - 2z = 0
x
Pada contoh di atas, fungsi yang ditulis dalam bentuk eksplisit adalah pada contoh 1,2,
dan 3. Sedangkan contoh 4, 5, 6, dan 7 adalah fungsi yang ditulis dalam bentuk implisit.
Semua fungsi dalam bentuk eksplisit dengan mudah dapat dinyatakan dalam bentuk
implisit. Akan tetapi tidak semua bentuk implisit dapat dinyatakan dalam bentuk
eksplisit.
Untuk menggambar fungsi dua peubah dapat dengan membuat sumbu-sumbu koordinat,
yaitu sumbu x, sumbu y, dan sumbu z seperti gambar berikut:
Definisi
Misal z = F(x,y) adalah fungsi dua peubah yang terdefinisi pada interval tertentu, turunan
z z
parsial pertama z terhadap x dan y dinotasikan dengan dan dan didefinisikan
x y
oleh
Z F ( x x, y ) F ( x, y )
= Lim
x x 0 x
dan
Z F ( x, y y ) F ( x, y )
= Lim
y y 0 y
Contoh :
a. z = x2 y2
Jawab
Z F ( x x, y ) F ( x, y )
= Lim
x x 0 x
( x x) 2 y 2 x 2 y 2
= Lim
x 0 x
( x x) 2 y 2 x 2 y 2 ( x x) 2 y 2 x 2 y 2
= Lim .
x 0 x ( x x) 2 y 2 x 2 y 2
( x x) 2 y 2 ( x 2 y 2 )
= Lim
x 0 x
2 xx x 2
= Lim
x 0
x ( x x) 2 y 2 x 2 y 2
2 x x
= Lim
x 0
( x x) 2 y 2 x 2 y 2
2x
=
2 x2 y2
x
=
x y2
2
Z F ( x, y y ) F ( x, y )
= Lim
y y 0 y
( x 2 ( y y)2 x 2 y 2
= Lim
x 0 y
( x 2 ( y y)2 x 2 y 2 ( x 2 ( y x) 2 x 2 y 2
= Lim .
x 0 y ( x2 ( y 2 x2 y 2
( x x) 2 y 2 ( x 2 y 2 )
= Lim
x 0 x
2 xx x 2
= Lim
x 0
x ( x x) 2 y 2 x 2 y 2
2 x x
= Lim
x 0
( x x) 2 y 2 x 2 y 2
2y
=
2 x2 y2
y
=
x y2
2
Dengan cara yang sama, andaikan W = F(x,y,z) adalah fungsi tiga peubah yang
W W
terdefinisi dalam selang tertentu maka turunan parsial pertama dinyatakan dengan ,
x y
W
, dan yang secara berturut didefinisikan oleh:
z
W F ( x x, y, z ) F ( x, y, z )
Lim
x xo x
W F ( x, y y, z ) F ( x, y, z )
Lim
y y o y
W F ( x, y, z z ) F ( x, y, z )
Lim
z z o z
y
1. Ditentukan F(x,y,z) = xyz + 2 tan
x
Untuk latihan para pembaca tentukan turunan persial fungsi-fungsi di bawah ini:
Selanjutnya turunan parsial fungsi dua peubah atau lebih dapat ditentukan turunan
parsial ke n, untuk n 2 turunan parsialnya dinamakan turunan parsial tingkat tinggi.
Dengan menggunakan analogi fungsi satu peubah dapat ditentukan turunan parsial tingkat 2,
3 dan seterusnya.
2 z 2 z 2 z 2 z
Turunan parsial tingkat dua adalah , , , dan
x 2 y 2 xy yx
2W 2W 2W 2W 2W 2W 2W 2W 2W
Turunan parsial tingkat dua adalah , , , , , , , ,
x 2 y 2 z 2 xy xz yz yx zx zy
Contoh
2 z 2 z
Tentukan 2 dan 2 dari fungsi berikut:
x y
xy
1. z =
x y
Jawab
xy z y( x y) xy(1)
Dari z = , diperoleh
x y x ( x y)2
y2
=
( x y) 2
z x( x y ) xy(1)
y ( x y) 2
x2
=
( x y) 2
2 z z
Sehingga
x 2 x x
y2
=
x ( x y) 2
0( x y) 2 ( y 2 )( 2)( x y)(1)
=
( x y) 4
2 xy2 2 y 3
=
( x y) 4
2 z x2
Dan =
y 2 y ( x y) 2
0( x y) 2 x 2 (2)( x y)(1) 2 x 3 yx 2
= =
( x y) 4 ( x y)4
Misalkan z= f(x,y), dengan f suatu fungsi yang terdeferensial, dan andaikan dx dan dy disebut
diferensial dari x dan y. diferensial dari peubah tak bebas dz disebut juga diferensial total dari f
dan ditulis df(x,y), maka dapat didefenisikan sebagai berikut:
Contoh:
1). Misalkan z = x2y2 + x3 +y3x maka tentukanlah diferensial totalnya. Jawab
Contoh:
1). Carilah diferensial total dari w= 2x2 y + y2 x z +xz2 Jawab:
Diketahui ∆𝑥 =0,01 ,∆𝑦=0,02 𝑑𝑎𝑛 ∆𝑧=0,01 jadi kesalahan pengukuran pada panjang
balok dx = 0,01 lebar dy= 0,02 dan tinggi =0,01. Jadi
Jadi ∆𝑉 ≅8,5 𝑐𝑚3 artinya kesalahan terbesar yang mungkin terjadi pada pengukuran
volume balok adalah 8,5 cm3. Kemudian diketahui:
Misal z = F(x,y), dan fungsi tersebut dapat diturunkan terhadap variable x dan y, maka
diperoleh turuna parisal terhadap x dan turunan parsial terhadap y yang secara berturut-turut
dinotasikan dengan
z F ( x, y )
------------- (1) dan
x x
z F ( x, y)
------------- (2)
y y
F ( x, y ) F ( x, y )
dz dx dan dz dy
x y
F ( x, y ) F ( x, y )
dz = dx + dy
x y
Contoh.
1. Jika r = x 2 y 2 dengan x = panjang sisi yang pendek, y = panjang sisi yang panjang
Differensial total
r r
dr = dx dy
x y
dimana dr r , dx x , dx y
didapat
r r
r x y
x y
2x 2y
= x y
2 x2 y2 2 x2 y2
15 5 20 5
=
152 202 8 152 202 16
15 5 20 5
=
25 8 25 16
1
= cm
8
Turunan Parsial Fungsi Implisit
Contoh
1. xy + yz + xz = 0
x
2. exy – sin 0
y
3. x2 + y2 + z2 – 25 = 0
Atau
f ( x, y ) f ( x, y )
dx dy = 0
x y
f ( x, y ) f ( x, y ) dy
0
x y dx
f ( x, y ) dy f ( x, y )
y dx x
f ( x, y )
x
dy
dx f ( x, y )
y
dy
Carilah dari
dx
b. f(x,y) = xy-ex sin y = 0 (FUNGSI IMPLISIT 2 PEUBAH X DAN Y)
dy
akan dicari , menurut definisi turunan total
dx
f ( x, y )
= x
dy
dx f ( x, y )
y
y e x sin y
=
x e x cos y
y
2. ln(x 2 y 2 ) - arc tan = 0 (FUNGSI IMPLISIT 2 PEUBAH X DAN Y)
x
f ( x, y )
= x
dy
dx f ( x, y )
y
2x y
x2 y2
=
2y x
x2 y2
2x y
=
x 2y
Contoh:
Contoh
1. xy + yz + xz = 0
x
2. exyz – zsin 0
y
3. x2 + y2 + z2 – 25 = 0
BU dinyatakan dengan
F ( x, y , u , v ) 0
G ( x, y, u, v) 0
Atau ditulis dalam bentuk
dengan x,y variable berpasangan dan u,v variabel berpasangan dan F(x,y,u,v) = 0 serta
G(x,y,u,v) = 0 tidak dapat berdiri sendiri.
Contoh
x y 2uv 0
2
1. 2
x xy y u v 0
2 2 2
2u v x xy 0
2
2.
u 2v xy y 0
2
u 2 v 2 2 x 3 y 0
3. dan seterusnya.
uv x y 0
Dalam F(x,y,u,v) = 0 dan G(x,y,u,v)= 0, u,v variabel sejenis, x,y variabel sejenis sehingga
x y u v
tidak dapat ditentukan , , , dan .
y x v u
x v
Sehingga turunan parsialnya adalah , dan seterusnya.
u y
Untuk menentukan turunan parsial 4 peubah, langkah ditempuh adalah menurunkan fungsi
terhadap peubah yang dimaksud.
Contoh:
u x
1. Tentukan dan dari
x u
x+y2 +2uv = 0 dan x2-xy+y2+u2+v2 = 0 didapat
x y v u
1 2 y 2 u v 0 ----- 1
x x x x
v u v u
1 0 2u 2v 0 atau 2u 2v 1
x x x x
x y x y u v
2x x y 2 y 2u 2v 0 ---- 2
x x x x x x
u v u v
2x-0-y+0+2u 2v 0 atau 2u 2v y 2 x
x x x x
v
Setelah di eliminasi didapat
x
u v u ( y 2 x)
x 2(v 2 u 2 )
v u ( y 2 x)
=
2(u 2 v 2 )
x v
diturunkan terhadap (yang tidak boleh 0)
u u
x y
1 2y 2v 0 atau
u u
x y
1 2y 2v ----- (1)
u u
x y x y u
2x x y 2y 2u 0 0 atau
u u u u u
x y
(2 x y ) (2 y x) 2u ------- (2)
u u
x y
1 2y 2v ................................... . (2y-x)
u u
x y
(2 x y ) (2 y x) 2u …………. (2y)
u u
Didapat
x y
(2y-x) 1 2 y (2 y x) 2v(2 y x)
u u
x y
(2 x y )2 y (2 y x)2 y 2u (2 y )
u u
--------------------------------------------------------------- -
x
[(2y-x)-(2x-y)(2y)] = -2v(2y-x)+2u(2y)
u
Diperoleh
, dan
1) Mencari
Persamaan 1)
….(1)
Persamaan 2)
.... (2)
dikali
dikali
Maka,
2) Mencari
Persamaan 1)
….(1)
Persamaan 2)
…(2)
dikali
dikali
Maka,
Jadi, , dan
Bentuk Umumnya
F (u, v, w, x, y, z ) 0
G(u, v, w, x, y, z ) 0
H (u, v, w, x, y, z ) 0
Contoh:
u x y z
v x y z
2 2 2
w x 3 y 3 z 3
Atau
u x y z 0
v x y z 0
2 2 2
w x 3 y 3 z 3 0
x
Akan dicari
u
Dari persamaan di atas, diperoleh
x y z
1- 0
u u u
0 – 2x
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/10131596/Makalah_Turunan_Parsial_Keterdiferensialan_dan_Turunan
_total
https://id.scribd.com/document/342674187/Makalah-Turunan-Parsial-Keterdiferensial