Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH SEJARAH MATEMATIKA

“SEJARAH KOMBINATORIKA DAN KOMPUTASI”

Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Matematika


Dosen Pengampu : Dr. Hj. Rini Setianingsih, M. Kes.

Nama Kelompok 10 (Kelas 2018C) :

Deby Mega Puspita (16030174039)

Aghnia Mey Azahra (18030174026)

Endri Puji Lestari (18030174057)

Fransisca Nur Zuraidha (18030174090)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka Kami dapat menyelesaikan
sebuah makalah dengan tepat waktu.

Berikut ini Kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul


”Sejarah Kombinatorika dan Komputasi”. Dalam rangka untuk memenuhi tugas
mata kuliah Sejarah Matematika di prodi Pendidikan Matematika dengan Dosen
pengampu mata kuliah adalah Ibu Dr. Hj. Rini Setianingsih, M.Kes. Kami
berharap dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajarinya.

Melalui kata pengantar ini Kami lebih dahulu meminta maaf dan
memohon memaklumi bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan
yang Kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini Kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa


terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.

Surabaya, 23 Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 4

1.1.Latar Belakang ................................................................................... 4


1.2.Rumusan masalah............................................................................... 4
1.3.Tujuan ................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 5

2.1.Sejarah Kombinatorika ...................................................................... 5


2.2.Permutasi. ........................................................................................... 7
2.3.Kombinasi ........................................................................................ 13
2.4.Sejarah Komputasi ........................................................................... 17

BAB III PENUTUP .................................................................................... 20

A. Kesimpulan ...................................................................................... 20
B. Saran ................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 21

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika memiliki berbagai cabang materi pembahasan. Tiap-tiap cabang


memiliki sejarah dan waktu yang berbeda. Beberapa contoh cabang matematika
adalah kombinatorika dan komputasi.

Kombinatorika berhubungan dengan adanya permutasi dan kombinasi.


Mungkin siswa mengetahui permutasi dan kombinasi, tetapi belum mengetahui
bahwa keduanya merupakan cabang dari kombinatorika. Dengan adanya
kombinatorika, hidup menjadi lebih mudah.

Lain halnya dengan komputasi, komputasi lahir lebih muda. Karena komputasi
adalah pengerjaan matematika menggunakan komputer dengan hasil yang sama
jika dikerjakan dengan metode manual. Namun tidak semua materi dapat
dikerjakan dengan komputer. Komputasi juga membantu manusia untuk
memudahkan pekerjaan. Pekerjaan dapat dikerjakan dengan lebih cepat dan
efisien.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana sejarah adanya kombinatorika?
1.2.2 Apa saja bagian dari kombinatorika?
1.2.3 Bagaimana sejarah adanya komputasi?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana sejarah adanya kombinatorika.
1.2.2 Untuk mengetahui apa saja bagian dari kombinatorika.
1.2.3 Untuk mengetahui bagaimana sejarah adanya komputasi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Kombinatorika

Sejak zaman dahulu kala sebenranya kombinatorial


dan peluang diskrit sudah banyak sekali ditemukan. Hanya saja hal tersebut
masih belum disadari oleh orang-
orang pada saat itu. Semakin lama ilmu pengetahuan semakin berkembang dan
melahirkan teorema-teorema baru. Salah satunya adalah Kombinatorial dan
Peluang Diskrit. Kombinatorial dan Peluang Diskrit merupakan salah
satu cabang ilmu matematika yang dipelajari pada kuliahStruktur
Diskrit. Penerapan Kombinatorial dan Peluang Diskrit dalam
kehidupan sehari-hari begitu banyak misalnya untuk menyelesaikan
VRP (Vehicle Route Problem) ataupun dalam sebuah game misalnya
TexasHold ‘Em Poker atau Blackjack.
Kombinatorika adalah studi tentang pengaturan objek-objek, yaitu
pemasangan, pengelompokan, pengurutan, pemilihan, atau penempatan objek-
objek dengan karakteristik tertentu. Topik ini mulai berkembang sejak abad
ketujuh belas, yakni diawali dengan tulisan Gottfried Wilhelm Leibniz yang
berjudul Dissertio de Arte Combinatorica. Selanjutnya, kombinatorika semakin
berkembang pesat dengan beragam aplikasinya di berbagai bidang, seperti kimia,
biologi, fisika, dan komunikasi.
Pembahasan mengenai kombinatorika diawali dengan pengenalan dua
kaidah pencacahan, yaitu kaidah penjumlahan dan kaidah perkalian. Kedua
kaidah ini sangat bermanfaat untuk menyelesaikan masalah yang kompleks
dengan cara memecah atau mengurai masalah tersebut menjadi beberapa bagian
yang lebih sederhana yang selanjutnya dapat diselesaikan dengan kedua kaidah
tersebut. Misalnya, kaidah pencacahan bermanfaat untuk menentukan apakah

5
terdapat cukup nomor telepon atau alamat internet protocol untuk memenuhi
permintaan pelanggan.
Buku pertama yang membahas mengenai kombinatorika secara jelas
berasal dari peradaban Jain di India, salah satunya buku Bhagati Sutra (k.300
SM). Mahavira (sekitar 850 M) secara menakjubkan menulis rumus umum untuk
banyak permutasi dan juga kombinasi. Pada buku Lilavati, Bhaskara menulis
tentang permutasi dan kombinasi di bawah judul Anka Pasha. Berikutnya buku
kuno/Ching, yang memuat soal mengenai berapa jenis ‘heksagram’ yang dapat
dibuat. Di Cina juga telah dikenal masalah mengenai teori graph, bujursangkar
ajaib (magic square), sekitar 200 M. Nama Lo Shu adalah nama untuk
bujursangkar ajaib 3 3. Abraham bin Ezra (sekitar 1140 M) telah menemukan
bukti sifat simetri koefisien binomial. Pada sekitar 1321, Levi Ben Gerson atau
Gersonides menulis sifat yang terkait rumus P(n,n), P(n,r) dan rumus umum
C(n,r). Blaise Pascal, Leibniz, Bernoulli, dan Euler termasuk peletak dasar-dasar
kombinatorika modern. Jacob Bernoulli menulis Ars Conjectandi sekitar 1713,
dan dapat dianggap sebagai buku pertama yang ditulis tentang kombinatorika.
Pada abad ke-18, Euler mengembangkan masalah-masalah yang terkait
kombinatorika. Ia antara lain mengembangkan untuk pertama kali Teori Graf saat
memecahkan masalah Tujuh Jembatan Konigsberg, yang menjadi embrio ilmu
baru, topologi.
Berikut adalah tokoh-tokoh yang berhubungan dengan kombinatorika:
1. Al-Mahani (lahir tahun 820) dan Abu Kamil (lahir tahun 850)
Mereka berdua memusatkan penelitian pada aplikasi-aplikasi
sistematis dari aljabar. Misalnya aplikasi aritmetika ke aljabar dan
sebaliknya, aljabar terhadap trigonometri dan sebaliknya, aljabar terhadap
teori bilangan, aljabar terhadap geometri dan sebaliknya. Penelitian-
penelitian ini mendasari penciptaan aljabar polinom, analisis kombinatorik,
analisis numerik, solusi numerik dari persamaan, teori bilangan, dan
konstruksi geometri dari persamaan.
2. Al-Farisi (lahir tahun 1260)

6
Beliau memberikan metode pembuktian yang baru untuk teorema
Thabit Ibnu Qurra. Beliau juga memperkenalkan ide baru berkenaan
faktorisasi dan metode kombinatorik.
Materi kombinasi dapat dibagi menjadi dua subbab. Yaitu permutasi
dan kombinasi yang akan dijelaskan di bagian selanjutnya. Salah satu
contoh permasalahan yang dapat diselesaikan dengan kombinatorika adalah
menghitung banyaknya kombinasi angka di plat mobil, kata sandi, dan lain-
lain.

B. Permutasi

1) Kaidah Dasar Menghitung

Ada 2 jenis kaidah dasar dalam menghitung yaitu:

a. Kaidah perkalian (rule of product)

Percobaan 1: p hasil

Percobaan 2: q hasil

Percobaan 1 dan percobaan 2: p x q hasil

b. Kaidah penjumlahan (rule of sum)

Percobaan 1: p hasil
Percobaan 2: q hasil

Percobaan 1 atau percobaan 2: p + q hasil

Contoh:

Ketua angkatan IF 2002 hanya 1 orang (pria atau wanita, tidak bias gender).
Jumlah pria IF 2002

= 65 orang dan jumlah wanita = 15 orang. Berapa banyak cara memilih ketua
angkatan?

Jawab:

7
65 15 = 80 cara.

2) Perluasan Kaidah Dasar Menghitung

Misalkan ada n percobaan, masing-masing dg pi hasil

1. Kaidah perkalian (rule of product)

p1 x p2 x … x pn hasil

2. Kaidah penjumlahan (rule of sum)

p1 + p2 + … + pn hasil

Contoh:

Berapa banyak bilangan ganjil antara 1000 dan 9999 (termasuk 1000 dan 9999
itu sendiri) yang

(a) semua angkanya berbeda

(b) boleh ada angka yang berulang.

Jawab:

a. posisi satuan : 5 kemungkinan angka (1, 3, 5, 7, 9) posisi ribuan : 8


kemungkinan angka.
posisi ratusan : 8 kemungkinan angka posisi puluhan : 7 kemungkinan
angka
Banyak bilangan ganjil seluruhnya = (5)(8)(8)(7) = 2240 buah.

b. posisi satuan: 5 kemungkinan angka (yaitu 1, 3, 5, 7 dan 9); posisi ribuan:


9 kemungkinan angka (1 sampai 9)
posisi ratusan: 10 kemungkinan angka (0 sampai 9)

posisi puluhan: 10 kemungkinan angka (0 sampai 9) Banyak bilangan ganjil


seluruhnya = (5)(9)(10)(10) = 4500

8
3) Konsep Permutasi

Perhatikan percobaan berikut!

Berapa jumlah urutan berbeda yang mungkin dibuat dari penempatan bola ke
dalam kotak-kotak tersebut?
Kotak 1 Kotak 2 Kotak 3 Urutan
B P MBP
M
P B MPB
M P BMP
B
P M BPM
M B PMB
P
B M PBM

Jumlah kemungkinan urutan berbeda dari penempatan bola ke dalam kotak


adalah (3)(2)(1) = 3! = 6.

Secara umum, permutasi adalah jumlah urutan berbeda dari pengaturan objek-
objek. Permutasi merupakan bentuk khusus aplikasi kaidah perkalian.

Misalkan jumlah objek adalah n, maka

a. urutan pertama dipilih dari n objek,

b. urutan kedua dipilih dari n – 1 objek,

c. urutan ketiga dipilih dari n – 2 objek,

9
d. …

e. urutan terakhir dipilih dari 1 objek yang tersisa.

Menurut kaidah perkalian, permutasi dari n objek adalah

n(n – 1) (n – 2) … (2)(1) = n!

Contoh:

Berapa banyak “kata” yang terbentuk dari kata “HAPUS”?

Jawab:
Cara 1: (5)(4)(3)(2)(1) = 120 buah kata

Cara 2: P(5, 5) = 5! = 120 buah kata

4) Permutasi r dari n elemen

Ada enam buah bola yang berbeda warnanya dan 3 buah kotak. Masing-masing
kotak hanya boleh diisi 1 buah bola. Berapa jumlah urutan berbeda yang
mungkin dibuat dari penempatan bola ke dalam kotak-kotak tersebut?

Bola:

m b p h k j

Kotak:

1 2 3

Jawab:

Kotak 1 dapat diisi oleh salah satu dari 6 bola (ada 6 pilihan); Kotak 2 dapat diisi
oleh salah satu dari 5 bola (ada 5 pilihan); Kotak 3 dapat diisi oleh salah satu dari
4 bola (ada 4 pilihan). Jumlah urutan berbeda dari penempatan bola = (6)(5)(4) =
120

10
Konsep:

Ada n buah bola yang berbeda warnanya dan r buah kotak (rn), maka

a. kotak ke-1 dapat diisi oleh salah satu dari n bola  (ada n pilihan) ;

b. kotak ke-2 dapat diisi oleh salah satu dari (n – 1) bola  (ada n – 1
pilihan);

c. kotak ke-3 dapat diisi oleh salah satu dari (n – 2) bola  (ada n – 2)
pilihan;

d. kotak ke-r dapat diisi oleh salah satu dari (n – (r – 1) bola  (ada n – r +
1 pilihan)

Jumlah urutan berbeda dari penempatan bola adalah:

n(n – 1)(n – 2)…(n – (r – 1)).

Secara umum, permutasi r dari n elemen adalah jumlah kemungkinan urutan r


buah elemen yang dipilih dari n buah elemen, dengan rn, yang dalam hal ini,
pada setiap kemungkinan urutan tidak ada elemen yang sama.

5) Permutasi dengan Beberapa Objek yang Sama


Misalkan dari 4 objek terdapat 2 objek yang sama dan lainnya berbeda,
maka banyaknya permutasi dari 4 objek tersebut adalah 4!. Padahal banyaknya
permutasi dari 2 objek yang sama tersebut adalah 2!. Akibatnya banyaknya
4!
permutasi tersebut adalah
2!

Secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut.

Misalkan dari sejumlah n objek terdapat sebanyak:

11
n1 objek jenis pertama
n2 objek jenis kedua
n3 objek jenis ketiga

......

nk objek jenis ke-k

Banyaknya permutasi yang berbeda dari n objek tersebut adalah:

6) Permutasi Siklis

Permutasi yang telah kita pelajari di depan biasanya disebut permutasi


linier. Kita pikirkan objek-objek yang dipermutasikan diatur pada sebuah garis
lurus. Jika kita menyusun objek-objek itu dalam susunan melingkar, maka
permutasi yang demikian disebut sebagai permutasi siklis. Permutasi yang
disusun secara melingkar dinamakan permutasi siklis. Dalam permutasi siklis,
ketiga susunan seperti berikut dianggap sama. Mengapa? Perhatikan bahwa
dengan urutan searah dengan jarum jam, urutan A B C sama dengan urutan B
C A dan C A B. Dalam permutasi siklis, yang diperhatikan (yang
membedakan) adalah posisi objek-objek terhadap objek-objek yang lain
(urutannya) dan BUKAN posisi objek-objek terhadap lingkungannya.

Jadi, berapakah banyaknya permutasi siklis dari 3 objek?

 Banyaknya susunan permutasi dari 3 objek yang berbeda adalah 3!

12
 Terdapat 3 macam susunan permutasi siklis yang sama

Banyaknya susunan permutasi siklis dari 3 objek yang berlainan


adalah:

3! 3𝑥2𝑥1
= = 2! = (3 − 1)!
3 3

Perhatikan bahwa:

 Banyaknya susunan permutasi dari n objek yang berbeda adalah n!


 Terdapat n macam susunan permutasi siklis yang sama

Banyaknya susunan permutasi siklis dari n objek yang berlainan adalah

Jadi, banyaknya permutasi siklis dari n objek yang berlainan adalah n 1!
Dengan pemahaman yang sama, dapat ditunjukkan bahwa banyaknya permutasi
siklis k objek dari n objek yang berbeda adalah

C. Kombinasi
1) Pengertian Kombinasi

Bentuk khusus dari permutasi adalah kombinasi. Jika pada permutasi urutan
kemunculan diperhitungkan, maka pada kombinasi, urutan kemunculan
diabaikan.

Contoh:
Misalkan ada 2 buah bola yang warnanya sama 3 buah kotak. Setiap kotak
hanya boleh berisi paling banyak 1 bola.
Jawab:

13
Jumlah cara memasukkan bola ke dalam kotak

2) Permutasi dan Kombinasi Bentuk Umum


Misalkan: ada n buah bola yang tidak seluruhnya berbeda warna (jadi, ada
beberapa bola yang warnanya sama - indistinguishable).
n1 bola diantaranya berwarna 1,
n2 bola diantaranya berwarna 2,


nk bola diantaranya berwarna k, dan n1 + n2 + … + nk = n.

Berapa jumlah cara pengaturan n buah bola ke dalam kotak-kotak tersebut


(tiap kotak maks. 1 buah bola)?
Jika n buah bola itu kita anggap berbeda semuanya, maka jumlah cara
pengaturan n buah bola ke dalam n buah kotak adalah:
P(n, n) = n!.
Dari pengaturan n bua bola itu,
ada n1! cara memasukkan bola berwarna 1

ada n2! cara memasukkan bola berwarna 2



ada nk! cara memasukkan bola berwarna k


Permutasi n buah bola yang mana n1 diantaranya berwarna 1, n2 bola
berwarna 2, …, nk bola berwarna k adalah:

Jumlah cara pengaturan seluruh bola kedalam kotak adalah:

14
Konsep:

Contoh:
Berapa banyak “kata” yang dapat dibentuk dengan menggunakan huruf-huruf
dari kata
MISSISSIPPI?
Jawab:
S = {M, I, S, S, I, S, S, I, P , P , I}
huruf M = 1 buah (n1)
huruf I = 4 buah (n2)
huruf S = 4 buah (n3)
huruf P = 2 buah (n4)
n = 1 + 4 + 4 + 2 = 11 buah = | S |

Cara 1: Jumlah string = P(11; 1, 4, 4, 2)

Cara 2: Jumlah string = C(11, 1)C(10, 4)C(6, 4)C(2, 2)

15
3) Kombinasi Dengan Perulangan
Misalkan terdapat r buah bola yang semua warnanya sama dan n buah kotak.
(i) Masing-masing kotak hanya boleh diisi paling
banyak satu buah bola. Jumlah cara memasukkan
bola: C(n, r).
(ii) Masing-masing kotak boleh lebih dari satu buah bola (tidak ada pembatasan
jumlah bola) Jumlah cara memasukkan bola: C(n + r – 1, r).
dengan C(n + r – 1, r) = C(n + r –1, n – 1).

Contoh:
Pada persamaan x1+ x2+x3+x4 =12, xi adalah bilangan bulat  0.
Berapa jumlah kemungkinan solusinya?
Jawab:
 Analogi: 12 buah bola akan dimasukkan ke dalam 4 buah kotak (dalam
hal ini, n = 4 dan r = 12).
 Bagilah keduabelas bola itu ke dalam tiap
kotak. Misalnya, Kotak 1 diisi 3 buah
bola (x1 = 3)
Kotak 2 diisi 5 buah bola (x2 = 5)
Kotak 3 diisi 2 buah bola (x3 = 2)
Kotak 4 diisi 2 buah bola (x4 = 2)
x1 + x2 + x3 + x4 = 3 + 5 + 2 + 2 = 12
Ada C(4 + 12 – 1, 12) = C(15, 12) = 455 buah solusi.

4) Teorema yang Belaku pada Kombinasi


i) Teorema 1
Untuk k n ,berlaku C(n, k) = C(n, n k )

Bukti:

Perhatikan bahwa memilih k elemen dari n elemen dan menyisakan (n


– k) elemen pada dasarnya sama dengan memilih (n – k) elemen dan
menyisakan k elemen. Secara formal teorema tersebut dibuktikan sebagai
16
berikut.

ii) Teorema 2 (Rumus Pascal)


Untuk bilangan bulat n dan k, dengan 1 k n-1, berlaku:

C(n, k) = C(n – 1, k) + C(n – 1, k – 1)

Bukti:

D. Sejarah Komputasi

Komputasi adalah kegiatan mendapatkan penyelesaian atau solusi atas


persoalan yang dinyatakan dalam model matematis. Secara matematis pada
umumnya model mengambil bentuk
f(x) = y,
dengan x = himpunan informasi yang tersembunyi dalam model, berupa besaran-
besaran yang nilainya harus ditetapkan agar persoalan nyata dapat dipecahkan, y =
himpunan data yang tersedia, berupa besaran-besaran yang nilainya telah
diketahui, dan f(x) = operator matematis model tersebut. Secara singkat dalam
17
komputasi diberikan f(x) serta nilai numeris y, lakukanlah aktivitas untuk
memperoleh nilai numeris x, agar f(x) = y dipenuhi.
Secara matematis, x diperoleh melalui operasi invers atas y. Konkritnya,
x = f-1(y),
dengan f-1 operator matematis untuk melaksanakan operasi invers yang
dimaksudkan. Masalah utama: dalam praktek tidak banyak operator f dengan f-1
diketahui atau langsung dapat ditetapkan dengan mudah. Oleh karena itu proses
komputasi sering harus melalui jalan yang tak langsung.
Komputasi sangat bermanfaat untuk menyelesaikan masalah matematika
secara cepat dengan bantuan komputer. Dalam matematika komputasi, terdapat
satu atau lebih cara menyelesaikan sebuah persoalan matematika. Keunggulan
dari suatu metoda biasanya diukur dari kompleksitas waktu (time complexity)
algoritma yang digunakan. Sering muncul pertanyaan apakah cara penyelesaian
matematika yang dipelajari di sekolah atau di bangku kuliah dapat digunakan
dalam matematika komputasi. Jawabannya ada yang bisa dan ada yang tidak.
Komputasi mengenalkan konsep-konsep pemrograman yang sering digunakan,
tool untuk melakukan perhitungan, dan beberapa algoritma pada matematika
komputasi.

Teknik komputasi adalah perangkat ilmu tentang alat (biasanya sebuah


komputer), metode (yang disebut algoritma) dan teori (bukti matematis bahwa
komputasi memberi hasil yang benar) yang diperlukan untuk melaksanakan
komputasi tersebut. Sementara itu dalam melakukan kegiatan komputasi untuk
menyelesaikan suatu persoalan, seorang teknisi harus memperhatikan interaksi
dari alat (komputer yang digunakan), metode (yaitu program yang dimiliki), dan
sifat unik dari soal yang dihadapi, sebab dalam praktek soal-soal memiliki tingkat
kesulitan yang berbeda-beda: ada soal yang relatif sangat gampang, ada yang sulit,
tetapi juga ada soal yang sangat sulit.

Komputasi modern adalah sebuah konsep system yang menerima intruksi-


intruksi dan menyimpannya dalam sebuah memori yang biasanya dalam bentuk
memori computer.oleh karena itu disebut sebagai komputasi modern . Konsep ini
pertama kali digagas oleh John Von Neumann (1903-1957).
18
Pada tahun 1970'an pencetusan atau ide tentang komputasi modern
pertama kali muncul oleh para fisikawan dan ilmu wan komputer seperti
Charles H. Bennet dari IBM, Paul A. Benioff dari Argonne National
Laboratory, Illinois, David Deutsch dari University of Oxford dan Richard P.
Feynman dari California Institute of Technology (Caltech).
Feynman dari California Institute of Technology yang pertama kali
mengajukan dan menunjukkan model bahwa sebuah sistem kuantum dapat
digunakan untuk melakukan komputasi. Feyman juga menunjukkan bagaimana
sistem tersebut dapat menjadi simulator bagi fisika kuantum.
Pada tahun 1985, Deutsch menyadari esensi dari komputasi oleh sebuah
komputer kunatum dan menunjukkan bahwa semua proses fisika secara
prinsipil dapat dimodelkan melalui komputer kuantum. Dengan demikian,
komputer kuantum memiliki kemampuan yang melebihi komputer klasik.
Pada tahun 1995, Peter Shor merumuskan sebuah algoritma yang
memungkinkan penggunaan komputer kuantum untuk memecahkan masalah
faktorisasi dalam teori bilangan. Sampai saat ini, riset dan eksperimen pada
bidang komputer kuantum masih terus dilakukan diseluruh dunia. Berbagai
metode dikembangkan untuk memungkinkan terwujudnya sebuah komputer
yang memiliki kemampuan yang luar biasa ini. Sejauh ini, sebuah komputer
kuantum yang telah dibangun hanya dapat mencapai kemampuan untuk
memfaktorkan dua digiat bilangan. Komputer kuantum ini dibangun pada
tahun 1998 di Los Alamos, Amerika Serikat menggunakan NMR (Nuclear
Magnetic Resonance).

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Matematika memiliki banyak cabang materi pembelajaran. Contohnya
adalah kombinatorika dan komputasi. Kombinatorika memiliki dua bagian
penting, yang pertama adalah permutasi dan yang kedua adalah kombinasi.
Dengan adanya kombinatorika, kemungkinan-kemungkinan urutan suatu bentuk
bilangan dapat dihitung dengan mudah tanpa menghitung satu persatu.
Komputasi adalah suatu cabang matematika berupa kegiatan mendapatkan
penyelesaian atau solusi atas persoalan yang dinyatakan dalam model matematis.
Penyelesaian ini dilakukan oleh computer. Dengan begitu computer sangat
membantu manusia dalam pemecahan masalah yang ada.
Kedua cabang ini memiliki sejarah yang berbeda. Kombinatorika lahir
lebih dulu. Dasar adanya cabang ini juga berbeda. Tetapi keduanya sama-sama
memiliki manfaat yang dapat membantu manusia untuk mempermudah
pekerjaannya,

B. Saran
Materi ini benar-benar menambah wawasan penulis. Semoga materi ini
juga menambah wawasan pembaca. Itulah yang menjadi harapan kami sebagai
penulis.

20
DAFTAR PUSTAKA

Rinaldi Munir. 2016. Matematika Diskrit untuk Ilmu Komputer dan Sains
(Discreate Mathematical For Computer & Sains) Lecture Module Version.
Jurusan Sistem Informasi. STMIK Atma Luhur Pangkal Pinang

Fikrie Anwar Putra. Tanpa tahun. Pengantar Komputasi Modern ’’Quantum


Computation’’. Makalah

Ali Mahmudi.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132240454/pendidikan/Matematika+Diskret+_K
ombinatorika_.pdf (Diakses 23 Oktober 2019 pukul 06.53)

Tanpa nama.
http://mercubuana.ac.id/files/MatematikaDasarIII/2100601_MAT.%20DAS_Mod
ul_001.pdf (Diakses 26 Oktober 2019 pukul 14.12)

21

Anda mungkin juga menyukai