Anda di halaman 1dari 11

Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam

Memahami Konsep Bilangan Real

OLEH:
DINI LIYA MEIRANI SIMATUPANG
4163111011

JURUSAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Makalah ini
sebagai salah satu tugas khusus mata kuliah Analisis Real. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan bagi baginda Rasulullah saw. yang telah membawa cahaya kebenaran bagi
umatnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini terselesaikan dengan adanya bantuan dari
berbagai pihak, sehingga dengan hormat penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr.
Humultan Banjarnahor, M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Analisis Real yang
senantiasa memberikan ilmu yang bermanfaat, serta terimakasih kepada teman-teman yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah mau memberikan pendapat-pendapat dan
dengan senang hati diajak berdiskusi berkenaan dengan Mini Riset ini.
Penulis menyadari masih ada ketidaksempurnaan dalam penulisan laporan ini, namun
penulis berharap semoga makalah Mini Riset (MR) ini dapat bermanfaat dan menambah
Khazanah ilmu pengetahuan.

Medan, Mei 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 2
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat................................................................................................................ 2
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................................... 3
BAB III. KESIMPULAN.................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 7
3.2 Saran..................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis riil merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang membahas
mengenai himpunan bilangan real dan fungsi-fungsi dalam bilangan real. Analisis real
dapat dianggap sebagai kalkulus yang mendalam, sebab di dalam materinya membahas
lebih mendalam mengenai konsep sistem bilangan real dan limit, kekontinuan, turunan,
integral dan barisan dari fungsi-fungsi. Analisis Real merupakan salah satu mata kuliah
wajib yang diberikan kepada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan
Matematika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan dengan harapan dapat membekali mahasiswa dalam hal berfikir kritis, logis dan
kemampuan analisis.
Dalam mengikuti mata kuliah analisis real mahasiswa dituntut untuk selalu
memiliki kesiapan belajar yang baik disamping tentunya membutuhkan daya nalar dan
logika berpikir yang tinggi. Oleh karena itu, kebanyakan mahasiswa menganggap bahwa
analisis real merupakan mata kuliah yang sulit. Hal ini berdampak kepada belum
optimalnya capaian belajar mahasiswa.
Mata kuliah analisis real secara tidak langsung sangat berpengaruh besar dalam
meningkatkan logika pembuktian mahasiswa, sedemikian sehingga mata kuliah ini sangat
penting baik bagi mahasiswa prodi matematika nonkependidikan maupun kependidikan.
Jika kemampuan calon guru dalam logika pembuktian rendah, maka dikawatirkan calon
guru akan mengalami kesulitan di masa depan saat bertugas dalam mengajar matematika
sekolah yang saat ini telah mengacuh pada kurikulum 2013 (K-13) di mana siswa dituntut
untuk memiliki kemampuan menalar dan menyelesaikan masalah tak rutin matematika.
Guru yang matematika yang mengetahui metode-metode pembuktian, belum tentu
mampu menerapkan dalam berbagai kasus dan mengajarkannya pada siswa (Hodiyanto &
Susiaty, 2018). Selain memahami metode pembuktian matematika dengan penalaran yang
sesuai, guru juga harus memiliki kemampuan untuk mentransfer/mengajarkan metode
tersebut dengan disesuaikan pada kemampuan nalar siswa. Oleh karena itu, untuk
mengasah kemampuan menalar dan logika guru matematika, maka kemampuan menalar
dan logika pembuktian mahasiswa pendidikan matematika perlu diperhatikan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, persentasi kelulusan
mahasiswa prodi pendidikan matematika pada mata kuliah analisis real sangat rendah,
1
baik itu pengantar analisis real (analisis real 1, 2 sks) maupun analisis real lanjutan
(analisis real 2, 2 sks). Sementara kini untuk mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika
angkatan 2016, mata kuliah analisis real 1 dan 2 digabung menjadi 1 mata kuliah (3 sks)
hal ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti kesulitan mahasiswa memahami konsep
bilangan real apabila mata kuliah yang seharusnya terdiri dari 2 bagian digabung dan
dijadikan 1.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kesulitan yang dihadapi mahasiswa/i program studi Pendidikan
Matematika kelas Reguler D 2016 Universitas Negeri Medan ?
2. Apa yang menjadi faktor-faktor penyebab kesulitan yang dihadapi mahasiswa/i
program studi Pendidikan Matematika kelas Reguler D 2016 Universitas Negeri
Medan ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui kesulitan yang dihadapi mahasiswa/i program studi Pendidikan
Matematika kelas Reguler D 2016 Universitas Negeri Medan.
2. Mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan yang dihadapi mahasiswa/i program
studi Pendidikan Matematika kelas Reguler D 2016 Universitas Negeri Medan.

1.4 Manfaat
Melatih kemampuan mahasiswa melakukan penelitian sederhanan atau penelitian
dalam lingkup kecil/mini riset. Dan dengan adanya peneliti ini diharapkan peneliti mampu
dan pembaca dapat menemukan ide-ide untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami
oleh mahasiswa/i yang mengambil mata kuliah analisis real

2
BAB II
PEMBAHASAN

3.1 Metode Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana data yang diperoleh berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Margono,
2010). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif. Hal
ini disebabkan penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi status suatu gejala yang ada (Arikunto, 2010). Pendekatan
deskriptif tidak bertujuan untuk menguji hipotesis tertentu, namun hanya
menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala, atau keadaan, yakni keadaan
menurut apa adanya pada saat peneltian berlangsung.
Penelitian ini dilakukan dengan subjek penelitian 3 mahasiswa program studi
Pendidikan Matematika kelas Reguler D 2016 yang sedang duduk semester VI. Penelitian
dilakukan di ruang kelas Jurusan Matematika Universitas Negeri Medan, Jalan Willem
Iskandar Pasar V, Medan Estate. Ketika mata kuliah Analisi Real sedang berlangsung.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik obervasi, tes, dan wawancara.
Observasi dilakukan untuk mengamati proses perkuliahan, hal ini untuk menguatkan
data-data yang diambil dari proses tes maupun wawancara. Data yang dikumpulkan
melalui tes adalah hasil tes mahasiswa, yang dilakukan oleh dosen mata kuliah analisis
real. Data ini akan digunakan untuk menganalisis kesulitan mahasiswa terhadap konsep
bilangan real. Wawancara akan dilakukan dengan teknik wawancara yang tidak
terstruktur dengan tujuan memberikan ruang bagi peneliti untuk leluasa menggali
informasi lebih akurat dan mendalam terhadap faktor-faktor penyebab kesulitan
mahasiswa.

3.2 Pembahasan
Hasil penelitian ini akan dibahas mahasiwa permahasiswa, yaitu dimulai dari hasil
tes diagnostik mahasiswa A, wawancara mahasiswa A dan hasil observasi bagaimana
mahasiswa selama mengikuti perkuliahan analisis real, begitu pula selantnya ntuk
mahasiswa B dan C.

3
Mahasiswa A

Gambar 1. Jawaban tes tertulis Mahasiswa A


Berdasarkan gambar 2 terlihat bahwa Mahasiswa A diawal pembuktian
menginformasikan sifat bilangan real yang berkenaan dengan proses yang akan ia
lakukan. Mahasiswa menjelaskan dengan detail sifat aljabar yang berada pada setiap
prosesnya. Hanya saja ada beberapa hal kecil yang tertinggal, seperti ketika Mahasiswa
menunjukkan a ≠ 0 maka a = 1, meski simpel tapi hal ini juga merupakan bagian dari
proses. Dan satu hal lagi yang kurang adalah Mahasiswa tidak memberi kesimpulan dari
apa yang ia kerjakan.
Mahasiswa B

Gambar 2. Jawaban tes tertulis Mahasiswa B


Berdasarkan gambar 2 terlihat bahwa Mahasiswa B diawal pembuktian tidak
menginformasikan sifat bilangan real yang berkenaan dengan pertanyaan telebih dahulu.
Hal ini mengakibatkan yang melhat penyelesaian tidak tahu pembuktian akan diarahkan
kemana. Mahasiswa B juga tidak menggunakan simbol-simbol yang seharusnya

4
digunakan, seperti tanda kurung, yang demikian memperlihatkan bahwa cara kerja
mahasiswa kurang terstruktur. Untuk permasalahan ini juga seharusnya siswa
membuktikan salah satu nilai a, yaitu nilai a = 1 atau a = 0, ini cukup fatal, karena tidak
mungkin nilai dari a ada 2 (memperlihatkan ahwa mahasiswa kurang memahami soal).
Kesalahan yang terakhir adalah tidak memaparkan kesimpulan dari hasil kerja yang
biasanya ditandai dengan kata “jadi”, “maka”, atau “sehingga”.
Beradasarkan hasil wawancara, Mahasiswa B yakin 80% dengan jawabannya.
Untuk kesulitan terhadap mata kuliah analisis real, Mahasiswa mengaku bahwa ia cukup
sulit memahami materi-materi yang bersifat abstrak dan lebih suka dengan materi yang
dapat disaksikan langsung (konkrit). Ditambah lagi dosen yang terlalu cepat menjelaskan
materi membuat ia semakin kesulitan memahami.
Mahasiswa C

Gambar 3. Jawaban tes tertulis Mahasiswa C


Berdasarkan gambar 3 terlihat bahwa Mahasiswa C tidak memahami maksud soal
beserta logika dan langkah-langkah pembuktiannya. Hal ini terlihat dari jawaban pada
gambar 3 yang terlihat hanya sekadar mengisi. Dari hasil tes lisan tahap 1, diketahui
bahwa Mahasiswa C tidak memahami maksud dari soal yang diberikan dan juga sifat
yang diketahui dari soal. Diperkuat dengan hasil wawancara, Mahasiswa C menyatakan
bahwa ia tidak yakin dengan pembuktian yang ada pada kertas jawabanya. Mahasiswa C
juga mengaku bahwa ia tidak memahami materi analisis real yang diaakan oleh dosen,
disebabkan banyak materi prasyarat yang belum dikuasai. Hal ini mengakibatkan
mahasiswa jadi kurang tertarik untuk membahas-bahas soal latihan. Selain itu mahasiswa
juga mengaku bahwa cara mengajar dosen yang monoton, dan membuat takut sangat
berdampak pada proses pembelajarannya.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dapat diketahui bahwa
mahasiswa A mampu memahami konsep atau sifat-sifat dari proposisi yang akan
dibuktikan. ia juga mampu memilih metode pembuktian yang sesuai untuk digunakan
dalam pembuktian proposisi matematika. Hanya saja mahasiswa A tidak memaparkan
kesimpulan dari hasil kerjanya, padahal hal ini merupakan salah satu bagian terpenting.
5
Saat mengerjakan soal berupa uraian, mahasiswa kesulitan dalam membuat dan
menuliskan reasoning atau ide-ide prosedur selesaian ke dalam bahasa tulisan secara
benar dan logis untuk dibaca (Junaedi, 2012). Hal ini seringkali terjadi karena kurangnya
pengalaman mahasiswa dalam menyatakan ide penyelesaian masalah matematis ke dalam
bentuk tertulis.
Mahasiswa B kurang memahami konsep atau sifat matematika yang digunakan
dalam membuktikan proposisi. Ia mampu memahami sifat yang diketahui dari soal. Akan
tetapi kesulitan dalam memilih sifat maupun metode yang tepat digunakan untuk
pembuktian. Sedangkan, mahasiswa C memiliki kesulitan dalam memahami isi dan
maksud dari soal. Ia bahkan tidak memahami apa yang akan dibuktikan. Salah satu
penyebab kesulitan mahasiswa dalam melakukan pembuktian adalah karena konsep-
konsep dalam matematika bersifat abstrak dan berjenjang serta menggunakan banyak
simbol-simbol sebagai representasi (Güler, 2016).
Dari sisi pribadi mahasiswa, mahasiswa tidak memiliki pola belajar yang baik dan
terstruktur, cenderung malas, dan tidak memiliki daya juang yang tinggi dalam mencapai
sesuatu yang diinginkan. Dengan kata lain, mahasiswa cenderung menerima sesuatu
dengan apa adanya, tanpa mau berpikir dan berusaha. Mahasiswa belum menampakkan
bakatnya di dalam belajar matematika, terlebih pada minat mereka.
Lingkungan juga memberikan peranan yang cukup meyakinkan dalam kesulitan
belajar Analisis Real. Hal ini bisa dilihat dari beberapa hal, misalnya ruang belajar yang
kurang representatif untuk mendukung proses belajar mengajar di kelas. Mahasiswa
merasa tidak nyaman dengan kondisi ruangan yang panas, penat, dan sempit. Di satu sisi
mahasiswa harus berebut oksigen di dalam ruang sempit, di sisi lain harus berusaha tetap
tenang dan berusaha paham dengan materi yang dibawakan oleh dosen.
Diakui atau tidak, faktor dosen juga memberikan sumbangan terhadap masalah
ini, meskipun tidak dominan. Bisa dikarenakan oleh gaya mengajar dosen, metode
pembelajarannya, serta hubungan emosional mahasiswa terhadap dosen. Dalam
penelitian ini, terungkap bahwa ada mahasiswa sebagai subjek penelitian memberikan
pernyataan bahwa dia kurang meyukai dengan dosen yang mengajar di kelasnya. Mereka
ketakutan, tidak berani bertanya, bahkan menjadi sangat sulit memahami apa yang dosen
jelaskan dikarenakan ketakutan yang berlebih.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kesulitan mahasiswa dalam belajar Analisis Real mencakup hal-hal berikut yakni:
mahasiswa sulit merespon apa maksud dan tujuan soal, sulit menentukan awal atau
permulaan dari suatu pembuktian, sulit menemukan ide dan gagasan, sulit
menerapkan definisi, sifat, maupun teorema dalam mengkonstruksi pembuktian, dan
mahasiswa masih sulit berpikir logis menentukan langkah-langkah pembuktian yang
benar.
2. Faktor yang membuat mahasiswa sulit untuk belajar Analisis Real, yaitu faktor materi
yang dirasa sulit dipahami, diterapkan, dan diaplikasikan dalam pemecahan masalah,
faktor pribadi yang mencakup pola belajar yang tidak baik, malas, dan tidak memiliki
daya juang, serta belum memperlihatkan bakat maupun minat dalam matematika.
Faktor lingkungan mencakup ruang kuliah yang belum representative, masih
terpengaruh oleh gaya belajar teman yang belajar karena ujian bukan karena
kebutuhan, serta kampus yang memberikan beban kuliah yang cukup berat, dimana
mata kuliah dengan tingkat kesulitan yang sama berada dalam semester yang sama
(seperti struktur aljabar, fungsi kompleks, dll). Faktor dosen juga berpengaruh, dari
gaya mengajar, metode pembelajaran, serta ikatan emosional mahasiswa terhadap
dosen yang bersangkutan.

3.2 Saran
1. Dosen harus berupaya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kondusif
yang dapat mendukung proses perkuliahan sesuai target.
2. Pihak jurusan dan pihak kampus harus berupaya mempertimbangkan kembali atas
kebijakan penentuan mata kuliah di semester 6, jangan sampai bertemunya beberapa
mata kuliah menyebabkan mahasiswa malah kesulitan dalam memahami seluruh
materi pada semester itu

7
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Güler, G. (2016). The Difficulties Experienced in Teaching Proof to Prospective Mathematics


Teachers: Academician Views. Higher Education Studies, 6(1), 145–158.
https://doi.org/10.5539/hes.v6n1p145

Hodiyanto, & Susiaty, U. D. (2018). Peningkatan Kemampuan Pembuktian Matematis


melalui Model Pembelajaran Problem Posing. MaPan: Jurnal Matematika Dan
Pembelajaran, 6(1), 128–137. https://doi.org/10.24252/mapan.2018v6n1a12

Junaedi, I. (2012). Tipe Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Geometri


Analitik Berdasar Newmans Error Analysis (NEA). Kreano, Jurnal Matematika
Kreatif-Inovatif, 3(2), 125–133. https://doi.org/10.15294/KREANO.V3I2.2872

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai