Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REVIEW

“GRAF”

Dosen Pengampu :
FARIDAWATY MARPAUNG, S.Si., M.Si.

DISUSUN OLEH :
NAMA : ADE SONIA PUTRI
NIM : 4173530001
JURUSAN : MATEMATIKA
PROGRAM : NON-KEPENDIDIKAN S-1
M. KULIAH : TEORI GRAF

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review
tentang “Graf” untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Teori Graf.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Faridawaty Marpaung
selaku dosen Teori Graf di Universitas Negeri Medan atas bimbingan dan segala kesempatan
yang telah di berikan kepada penulis.
Saya menyadari bahwa di dalam tugas ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu
penulis mohon ma’af dan penulis juga mengharap kritik dan saran guna membangun
pengetahuan penulis dan demi karya yang lebih baik dimasa mendatang.
Akhir kata Saya ucapkan terimakasih dan semoga dapat memberi manfaat serta
menambah wawasan bagi kita bersama.

Medan, Februari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................... 1
1.3 Tujuan..................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Informasi Bibliografi.................................................. 2
2.2 Ringkasan Isi Buku..................................................... 4
2.3 Perbandingan............................................................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................... 9
3.2 Saran......................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya, setiap buku yang telah ditulis oleh para penulis memiliki
keunikan masing-masing, namun ada juga buku yang memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing, jadi buku tersebut belum begitu sempurna untuk
dipelajari sehingga membutuhkan buku lain untuk melengkapi kekurangan buku
tersebut.
Oleh karena itu, melalui Critical Book Review ini, Saya ingin membuat daftar
perbedaan dan persamaan buku-buku yang Saya teliti untuk melihat perbedaan dan
persamaan kedua buku yang berbeda penulisnya tentang suatu materi pembelajaran.
Di sisi lain, pembuatan Critical Book Report ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Teori Graf.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah informasi yang terdapat dalam kedua buku ?
2. Apakah isi buku pertama sama dengan isi buku kedua ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan kedua buku ?
1.3 Tujuan
1. Mencari dan mengetahui isi dari kedua buku.
2. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang terdapat di dalam
kedua buku.
3. Mencari persamaan dan pebedaan dari kedua buku.
4. Mencari kelebihan dan kekurangan dari kedua buku.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Informasi Bibliografi
2.1.1 Buku Utama
Judul Buku : Teori Graf
Penulis : Marsudi
Tahun Terbit : 2016
Penerbit : UB Press
Kota Terbit : Malang

2
2.1.2. Buku Pembanding
Judul Buku : Struktur Matematika Diskrit
Penulis : Jamaluddin Talib
Tahun Terbit : 2006
Penerbit : Universiti Teknologi Malaysia
Kota Terbit : Skudai

3
2.2 Ringkasan Isi Buku
Buku I :
BAB I : GRAF DAN GRAF TERHUBUNG
1.1 DEFINISI GRAF
Definisi 1.1 Suatu graf (tak berarah) G adalah pasangan himpunan (V.E) dengan V
adalah himpunan tak kosong berhingga dari elemen yang disebut titik (verteces) dan E
adalah himpunan berhingga (boleh kosong) dari pasangan titik dalam V x V yang
disebut sisi (edge).
V disebut himpunan titik dan E disebut himpunan sisi dari graf G. Setiap sisi
di V menghubungkan dua titik dari V. Istilah lain dari titik adalah simpul (nodes) dan
istilah lain dari sisi adalah garis (lines).
Dua sisi atau lebih yang menghubungkan pasangan titik yang sama disebut sisi
ganda (multi edge). Sisi ysng menghubungkan suatu titik dengan dirinya sendiri
disebut gelung (loop).
Definisi 1.2 Suatu graf yang tidak memiliki loop dan tidak memiliki sisi ganda
disebut graf sederhana (simple graph).
Suatu graf yang memiliki sisi ganda disebut (multigraph) dan graf yang
memiliki loop disebut graf semu.
1.2 INSIDENSI DAN DERAJAT
Definisi 1.3 Misalkan G = (V.E) sebuah graf. Jika dua titik u dan v di G dihubungkan
dengan sisi e = uv, maka u dan v dikatakan berdekatan (adjacent). Jika sisi e = uv,
maka titik u dan sisi e (juga v dan e) dikatakan bersisian (incident).
Definisi 1.4 Dua sisi 𝑒1 dan 𝑒2 di G dikatakan adjacent jika mereka bersisian dengan
satu titik persekutuan.
Definisi 1.5 Suatu graf yang setiap titiknya diberi label yang tunggal disebut graf
berlabel.
Definisi 1.6 Orde dari graf G adalah banyaknya titik dalam graf G. Ukuran dari graf
G adalah banyaknya sisi dalam graf G.
Definisi 1.7 Derajat (degree, valency) dari titik v di graf G adalah banyaknya sisi
yang bersisian dengan v.
Derajat titik v dinotasikan dengan d(v). Dalam graf berlabel G di atas.
d(𝑣1 ) = 1, d(𝑣2 ) = 3, d(𝑣3 ) = 5, d(𝑣4 ) = 3, d(𝑣5 ) = 2, d(𝑣6 ) = 2, d(𝑣7 ) = 2.
Teorema 1.1 (handshaking theorem) Misalkan G garf dengan q di sisi dan n titik
𝑣1 , 𝑣2 ,......, 𝑣𝑛 . Maka ∑𝑛𝑖=1 d(𝑣𝑖 ) = 2q.
Bukti : Karena setiap sisi berkontribusi dua derajat, maka jumlah derajat dari semua
titik dalam G adalah dua kali jumlah sisi dalam G. Jadi
𝑛

∑ d(𝑣𝑖 ) = 2q.
𝑖=1

4
Teorema 1.2 Banyaknya titik yang berderajat ganjil dalam suatu graf selalu genap
Bukti : Perhatikan titik-titik dengan derajat genap dan dearajat ganjil secara terpisah.
Maka,
∑𝑛𝑖=1 d(𝑣𝑖 ) = ∑j genap d(vj ) + ∑k ganjil d(vk )

Karena ruas kiri dalam persamaan (1.2) genap dan ekspresi suku pertama pada
ruas kanan adalah genap, maka ekspresi suku kedua haruslah genap, artinya :

∑ d(vk ) = genap
k ganjil

Karena setiap d(vk ) dalam persamaan (1.3) adalah ganjil, maka banyaknya
suku dalam jumlahan haruslah genap.
Definisi 1.8 Suatu graf G disebut graf teratur (regular graph) jika semua titik di G
mempunyai derajat yang sama. Jika setiap titik di G berderajat r, maka G dikatakan
graf teratur derajat r.
1.3 GRAF-GRAF KHUSUS
1. Graf trivial adalah graf yang mempunyai orde 1 (tepat satu titik). Graf nontrival
adalah graf yang mempunyai orde minimal 2.
2. Graf kosong (null graph atau empty graph) adalah gaf yang himpunan sisinya
kosong (tidak memuat sisi) tetapi himpunan titiknya minimal mempunyai satu
titik.
3. Graf lengkap (complete graph adalah graf dengan setiap pasang titik yang
berlainan adalah adjacent. Graf lengkap dengan n titik dinotasi dengan 𝐾𝑛 .
4. Graf bipartit (bipartite graph) atau bigrafadalah garaf dimana himpunan titiknya
dapat dipisah menjadi dua himpunan saling asing (𝑉1 dan 𝑉2) sedemikian sehinga
sisi di garf menghubungkan titik di 𝑉1 dengan titik di 𝑉2.
Bigraf lengkap (compete bigraph) adalah bigraf dengan setiap titik di 𝑉1 dan
𝑉2 dihubungkan. Jika 𝑉1mempunyai m titik dan 𝑉2 mempunyai n titik , maka
bigraf dinotasikan dengan 𝐾𝑚,𝑛 .
5. Graf platonik adalah graf teratur yang dibentuk oleh titik-titik dan sisi-sisi benda
teratur dalam stereometri.
1.4 SUBGRAF
Definisi 1.9 Graf H = (𝑉1,𝐸1 ) disebut subgraf (subgraph) dari graf G = (V,E) ditulis H ⊆
G jika 𝑉1 ⊆ V dan 𝐸1 ⊆ E.
Definisi 1.10 Misalkan H = (𝑉1, 𝐸1 ) subgraf dari G = (V,E). Jika 𝑉1 = V, maka H disebut
subgraf rentang (spanning subgraph) dari G.

5
Subgraf dapat diperoleh dari suatu graf dengan menghapus sisi atau menghapus titik.
1. Jika e sisi di graf G, maka G-e adalah graf yang diperoleh dari G dengan menghapus
sisi e.
2. Jika u adalah titik di G, maka G-u menyatakan graf yang diperoleh dari G dengan
menghapus titik u beserta sisi-sisi yang bersisian dengan u.
3. Jika titik-titik u dan w tidak adjacent di G, penambahan sisi e = uw ɇ E(G)
menghasilkan supergraf terkecil dari G yang memuat sisi uw dan dilambangkan
dengan G + uw.
1.5 JALAN, LINTASAN DAN SIRKUIT
1. Jalan u-v dalam graf G adalah barisan titik-titik dalam G yang dimulai dari titik u
dan berakhir di titik v sedemikian sehingga titik-titik yang berturutan dalam
barisan adalah berdekatan (adjacent), ditulis
W : u = 𝑣0 , 𝑣1 ,....,𝑣𝑘 = v
Di mana k ≥ 0; 𝑣𝑖 dan 𝑣𝑖+𝑗 adjacent untuk i = 0,1,.....,k-1.
2. Lintasan u-v dalam graf G adalah walk u-v yang semua titiknya (kecuali walk
tertutup) berlainan.
3. Jalan tapak adalah walk yang semua sisinya adalah berlainan.
4. Sirkuit adalah trail tertutup yang titiknya tidak muncul lebih dari satu kali, kecuali
titik awal dan titik akhir.
1.6 GRAF TERHUBUNG DAN KOMPONEN
Dua titik u dan v di graf G dikatakan terhubung dan u terhubung dengan v (dan v
terhubung dengan u) jika G memuat lintasan u-v.
Definisi 1.11 Graf G dikatakan terhubung jika setiap dua titik (berbeda) dari G adalah
terhubung.
Graf G yang tidak terhubung disebut tidak terhubung . Subgraf terhubung dari
G yang bukan subgraf sejati dari subgraf terhubung lain dari G disebut komponen dari
G. Jadi, graf G terhubung jika dan hanya jika G mempunyai satu komponen.
Teorema 1.3 Suatu graf sederhana dengan n titik dan k komponen mempunyai
maksimum (n-k) (n-k+1) /2 sisi.
1.7 GRAF EULER DAN GRAF HAMILTON
Definisi 1.12 Suatu lintasan dalam graf G disebut lintasan euler jika lintasan tersebut
memuat setiap sisi dari graf G tepat satu kali. Karena klintasan memuat setiap sisi
tepat satu kali, maka lintasan euler juga disebut trail euler.
Definisi 1.13 Suatu lintasan euler yanmg merupakan sirkuit disebut sirkuit euler.
Definisi 1.14 Graf terhubung G disebut graf euler jika graf G memiliki sirkuit euler.
Lemma 1.1 Jika G graf euler, maka trailnya dapat dimulai dari titik yang mana saja.
Lemma 1.2 Jika setiap titik dari G mempunyai derajat minimal dua, maka G pasti
mempunyai cycle.
Teorema 1.3 Graph G terhubung dan non trivial. Maka tiga pernyataan berikut adalah
ekivalen.
(i) G graf euler
(ii) Setipa titik dari G mempunyai derajat genap.
(iii) Himpunan sisi dari G dapat dipisah menjadi cycle-cycle yang saling asing.
6
Definisi 1.15 Suatu graf G disebut graf hamilton jika graf G memiliki sikel Hamilton
(cycle yang memuat semua titik dari G.

Buku II : Manusia, Alam dan Lingkungan


BAB VI PENGENALAN TEORI GRAF
6.1 PENGENALAN
Takrif 6.1
Suatu graf G(V,E, f) atau G(V,E) terdiri daripada set bucu V, set pinggir E dan suatu fungsi f.
Jika e ∈ E ialah suatu pinggir dan f(e) = {𝑛0 ,𝑛𝑛 }, maka e ialah pinggir yang menghubungkan
bucu 𝑛0 dengan bucu 𝑛𝑛 .
Takrif 6.2
Diberi suatu graf G(V,E,f). Bagi sebarang v ∈ V, darjah bagi v ialah hujung pinggir yang
terlekat atau berada di bucu v.
Takrif 6.3
Katalah G(V,E,f) ialah suatu graf. Sekiranya kedua-dua hujung e ∈ E berada pada bucu Yng
sama maka pinggir tersebut dinamakan gelung.
Takrif 6.4
Katalah G(V,E,f) ialah suatu graf. Dua bucu 𝑣1 dan 𝑣2 dihubungkan oleh suatu pinggir e ∈ E.
6.2 LINTASAN DAN LITARAN EULER
Takrif 6.18
Katalah G(V,E,f) ialah suatu graf terkait. Graf G(v.e,F) dikatakan mempunyai lintasan Euler
jika lintasan bagi G(V,E,f) melalui setiap pinggir e ∈ E hanya sekali saja. Suatu litaran Euler
ialah lintasan Euler yang bermula dan berakhir pada bucu yang sama.
Teorema 6.1
Katalah G(V,E,f) suatu graf terkait. Lintasan Euler bagi G wujud jika dan hanya jika graf
G(V,E,f) mempunyai hanya dua bucu berdarjah ganjil. Litaran Euler bagi G wujud jika dan
hanya jika semua bucu berdarjah genap.
6.3 LINTASAN DAN LITARAN HAMILTON
Takrif 6.19
Satu lintasan Hamilton bagi graf G(V,E,f) ialah suatu lintasan yang melalui setiap bucu
dalam graf hanya sekali. Litaran Hamilton ialah lintasan Hamilton yang bermula dan berakhir
pada bucu yang sama.

7
Teorem 6.2
Katalah v dan u adalah sebarang dua bucu yng tidak bersebelahan bagi graf G(V,E,f). Jika
hasil tambah darjah bagi v dan u ialah lebih daripada atau sama dengan bilangan bucu
G(V,E,f), maka G(V,E,f) mempunyai litaran Hamilton.
Teorem 6.3
Katalah bilangan pinggir dan bucu bagi G(V,E,f) masing-masing ialah m dan n. Jika m ≥
𝑛2 − 3𝑛+6
, maka G(V,E,f) mempunyai litaran Hamilton.
2

2.3 Perbandingan
1. Menurut saya sampul buku pertama lebih menarik daripada sampul buku kedua.
2. Menurut saya, tata bahasa pada buku pertama lebih mudah dipahami daripada buku kedua,
karena buku pertama berasal dari luar negara, yaitu Malaysia.
3. Buku satu memberi penjelasan mengenai pengenalan graf dengan definisi-definisi yang
banyak, contoh-contoh beserta penyelesaiannya dan juga beberapa gambar untuk menunjang
pengetahuan pebaca. Selain itu, buku pertama juga menyediakan teorema yang diikuti bukti.
Buku pertama juga mengandung materi tentang graf-graf khusus dan subgraf.
Materi mengenai lintasan dan sirkuit didukung dengan contoh dan gambar.
Graf Euler dijabarkan menggunakan definisi, lemma dan teorema yang disertai bukti.
Graf Hamilton dijabarkan hanya dengan menggunakan definisi dan contoh serta gambar.
Dan pada buku dua, penjelasan mengenai pengenalan graf dijabarkan dengan menggunakan
takrif,contoh-contoh yang disertai penyelesaian dan juga gambar yang cukup memadai.
Penjelasan mengenai lintasan dan litaran euler dijelaskan menggunakan takrif, contoh-contoh
yang disertai gambar, teorema yang tidak disertai bukti.
Penjelasan mengenai lintasan da litaran hamilton dijelaskan dengan takrif dan teorema tanpa
bukti serta contoh-contoh yang disertai penyelesaian.
4..Soal latihan pada buku pertama lebih banyak dibanding buku kedua.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Meskipun judul dan pembahasan-pembahasan yang dibahas pada kedua buku
berbeda, namun kedua buku memiliki inti tujuan yang sama, yaitu ingin
menjelaskan materi tentang teori graf. Namun menurut saya, saya lebih mudah
memahami penjelasan buku pertama dibandingkan buku kedua berdasarkan
contoh-contoh bukti teorema,dan bahasa yang digunakan karena bahasa buku
kedua merupakan bahsa Malaysia.
3.2 Saran
Menurut saya, buku pertama lebih baik dijadikan referensi dibandingkan buku
kedua, namun tetap saja membutuhkan buku lain sebagai pelengkap.

9
DAFTAR PUSTAKA
Mursidi. 2016. Teori Graf. Malang : UB Press
Talib, Jamaluddin. 2006. Struktur Matematika Diskrit. Skudai : Universitu Teknologi
Malaysia.

Anda mungkin juga menyukai