Disusun Oleh :
Sem. III/PMM 3
Batas Kaliropan Padang (0305193189)
Hana Syafira (0305192043)
Feby Pratiwi (0305192071)
Rosa Meliani Harahap (0305193195)
Hanny Puput Eliyarista Saragih (0305192054)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari Critical Journal Review ini adalah untuk
memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Trigonometri. Selain itu, Critical
Journal Review ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa tentang
materi perkuliahan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan Critical Journal Review ini sehingga bisa diselesaikan
dengan tepat waktu.
Kami menyadari, Critical Journal Review yang kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok III
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
IDENTITAS JURNAL
ISSN : 2621-8488
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jurnal Asli
2
3
4
B. Terjemahan Jurnal
ABSTRAK
1. PENDAHULUAN
5
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mendasari
perkembangan teknologi modern yang memiliki peran penting dalam kemajuan
pemikiran manusia, sehingga menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan
membutuhkan penguasaan matematika yang kuat sejak usia dini (BSNP, 2006).
Bagian penting dalam pembelajaran matematika itu sendiri adalah proses
pembelajaran matematika. Jaworksy (dalam Sulistiawati, 2012; Trisnawati, 2018;
Usmadi, 2018) menyatakan bahwa implementasi belajar matematika tidak mudah
karena pengalaman siswa kesulitan dalam belajar matematika.
Hal ini terlihat dari hasil penelitian Huljannah, Sugita, & Anggraini, (2015)
yang melakukan uji identifikasi Siswa SMA Al-Azhar dengan pertanyaan sebagai
berikut: menentukan set resolusi dari untuk. Salah satu jawaban siswa yang
menunjukkan kesulitan dalam menjawab pertanyaan tersebut dapat dilihat pada
Gambar 1 di bawah:
6
Pada Gambar 1 di atas, siswa cenderung menyelesaikan soal dengan
menggunakan aljabar, dia belum bisa menghubungkan penalaran aljabar dengan
konsep trigonometri yang telah dia pelajari. NCTM (di Koyunkaya, 2016)
menekankan pentingnya konsep trigonometri dalam menghubungkan penalaran
aljabar dan geometris. Oleh karena itu, jika siswa tidak dapat menghubungkan
penalaran aljabar dan geometri di belajar trigonometri, maka mereka akan
mengalami kesulitan dalam memecahkannya masalah trigonometri. Kesulitan lain
yang dialami siswa pada Gambar 1 adalah kesulitan dalam mendeskripsikan bentuk
masalah, memahami sudut dalam trigonometri, dan kesulitan menghitung /
menghitung temukan solusi. Kesulitan ini jika dibiarkan akan menyebabkan hasil
belajar siswa yang rendah. Oleh karena itu, kesulitan ini perlu dilakukan dapat
diidentifikasi dan diketahui penyebabnya sehingga menjadi solusi yang tepat dapat
dipilih untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas.
2. METODE PENELITIAN
Selagi Objek dalam penelitian ini adalah identifikasi kesulitan siswa dalam
memecahkan persamaan dan identitas trigonometri. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah tes kemampuan responden dan wawancara. Data yang
diperoleh dengan tes adalah kesulitan yang dialami siswa. Pemeriksaan validitas
data Teknik yang digunakan adalah triangulasi metode. Metode triangulasi adalah
dilakukan dengan membandingkan hasil tes dan data wawancara. Analisis data
yang digunakan mengacu pada analisis data menurut Miles & Huberman (1992)
yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan gambar.
7
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Peneliti memberikan tes kepada siswa kelas XII tentang materi tersebut
kesamaan dan identitas trigonometri yang terdiri dari dua item yaitu: (1)
menentukan set resolusi dari karena, (2) buktikan itu Hasil tes menunjukkan
persentase siswa yang menjawab benar nomor 1 adalah 18% dan persentase siswa
yang menjawab dengan benar nomor 2 adalah 36%. Kesulitan siswa dalam
menyelesaikan pertanyaan nomor 1 terletak pada kesulitan penguraian bentuk soal,
memfaktorkan dalam trigonometri kuadrat persamaan, dan kesulitan menggunakan
persamaan trigonometri dasar larutan. Mengidentifikasi kesulitan siswa pada
pertanyaan nomor 1 adalah disajikan pada Gambar 2 di bawah ini:
8
dipelajari. Kesulitannya juga bisa disebabkan karena materi persamaan
trigonometri tidak disukai atau tidak diinginkan oleh siswa, demikianlah materi
persamaan trigonometri belajar menjadi lebih sulit untuk dipahami. Apalagi banyak
konsep harus dikuasai oleh siswa sebelum mempelajari materi persamaan
trigonometri, misalnya untuk soal nomor 1 di atas, konsep pelaporan persamaan
kuadrat harus dikuasai dengan baik oleh siswa.
9
masalah trigonometri yang diberikan dari konsep. Mahasiswa sering salah
memahami permintaan pertanyaan. Ini mungkin karena kurangnya penekanan oleh
guru dalam mengajarkan penyederhanaan konsep yang muncul, mungkin juga
karena siswa hanya menghafal rumus trigonometri. Sesuai dengan hasil Penelitian
Chigonga (2016) salah satu penyebab siswa mengalami Kesulitan dalam
memecahkan trigonometri adalah karena pengetahuan mereka hanya memiliki
pengetahuan prosedural, mereka tidak menguasai konseptual pengetahuan. Oleh
karena itu, kita perlu mengulas cara kerja trigonometri pembelajaran dilakukan di
dalam kelas, dan mencari kemungkinan kesalahan atau kesalahpahaman siswa
sebelum mengajar mereka, sehingga Kesulitan siswa dalam memecahkan masalah
trigonometri bisa jadi mengatasi.
4. KESIMPULAN
REFERENSI
10
Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Retrieved 24 October, 2018 dari
http://eprints.walisongo.ac.id/949/ BSNP. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika SMP-MTs.
Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Huljannah, M., Sugita, G., & Anggraini. (2015). Analisis Kesalahan Siswa
dalam Menyelesaikan Soal Persamaan dan Identitas Trigonometri Berdasarkan
Kriteria Watson di Kelas X SMA Al-Azhar Palu. Retrieved 13 August, 2018 dari
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/AKSIOMA/article/viewFile/7754/6110
Trisnawati, T., Pratiwi, R., & Waziana, W. (2018). The effect of realistic
mathematics education on student's mathematical communication ability.
11
Malikussaleh Journal of Mathematics Learning (MJML), 1(1), 31-35. Usmadi, U.,
& Ergusni, E. (2018). Design of ARCSI Learning Model with Scientific Approach
for Teaching Mathematics in School. International Journal of Trends in
Mathematics Education Research, 1(1), 13-18. Usman, H., M. & Hussaini, M., M.
(2017). Analysis of Students’ Error in Learning of Trigonometry Among Senior
Secondary School Students in Zaria Metropolis, Nigeria. IOSR Journal of
Mathematics (IOSR-JM) Volume 13, Issue 2 Ver. IV (Mar. - Apr. 2017), PP 01-04.
Wulandari, Y. O., & Damayanti, N. W. (2019). Scaffolding Based on Telolet Game
in Teaching Integers. Malikussaleh Journal of Mathematics Learning (MJML),
1(2).
C. Kelebihan Jurnal
• Berdasarkan dari isinya, jurnal ini membahas metode dan hasil serta
pembahasannya dengan jelas dan singkat, serta tidak bertele-tele.
• Penulis memberikan penyelesaian dari setiap permasalahan yang dialami
siswa.
• Identitas penulis lengkap.
• Terdapat berbagai contoh gambar yang merupakan jawaban siswa secara
langsung.
• Sudah ada ISSN nya.
• Pemaparan materi jelas dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
• Penulisan jurnal tersusun rapi.
• Mengutip dari berbagai sumber referensi yang terpercaya.
12
D. Kekurangan Jurnal
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14