Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REPORT

EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DISUSUN OLEH :

NAMA : Ika Permata Sari

NIM : 4182111017

KELAS : PENDIDIKAN MATEMATIKA B 2018

DOSEN PENGAMPU : Drs. Yasifati Hia, M.Si

Nurul Afni Sinaga, M.Pd

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah ini yang
berjudul “Critical Book Report”. Penulis berterima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang
bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu,
penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, September 2019

Ika Permata Sari

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................1

B. MAKSUD DAN TUJUAN...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

A. IDENTITAS BUKU.............................................................................................................3

B. RINGKASAN ISI BUKU.....................................................................................................4

C. PENILAIAN BUKU..............................................................................................................8

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................10

A. KESIMPULAN..................................................................................................................10

B. SARAN...............................................................................................................................10

LAMPIRAN..................................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengajaran merupakan upaya guru secara konkret dilakukan untuk menyampaikan


bahan kurikulum agar dapat diserap oleh murid. Pengajaran sebagai suatu sistem terdiri
dari berbagai komponen berupa tujuan, bahan, metode, dan alat serta penilaian. Dalam
hubungan itu, tujuan menempati posisi kunci. Bahan adalah isi pengajaran yang apabila
dipelajari siswa diharapkan tujuan akan tercapai. Metode dan alat berperan sebagai alat
pembantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan murid dalam belajar. Sedangkan
penilain dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana murid telah mengalami proses
pembelajaran yang ditujukan oleh perubahan perilakunya.
Hasil belajar dari proses belajar tidak hanya dinilai oleh test, tetapi juga harus dinilai
oleh alat-alat non test. Teknik ini berguna untuk mengukur keberhasilan siswa dalam
proses belajar-mengajar yang tidak dapat diukur dengan alat tes. Penggunaan teknik ini
dalam evaluasi pembelajaran terutama karena banyak aspek kemampuan siswa yang sulit
diukur secara kuantitatif dan mencakup objektifitas. Sasaran teknik ini adalah perbuatan,
ucapan, kegiatan, pengalaman, tingkah laku dan lain-lain. Menurut Hasyim (1997;9)
”penilaian non test adalah penilaian yang mengukur kemampuan siswa-siswa secara
langsung dengan tugas-tugas yang riil”. Adapun menurut Sudjana (1986;67), kelebihan
non test dari test adalah sifatnya lebih komprehensif, artinya dapat digunakan untuk
menilai berbagai aspek dari individu sehingga tidak hanya untuk menilai aspek kognitif,
tetapi juga aspek efektif dan psikomotorik, yang dinilai saat proses pelajaran berlangsung.
Saat ini penggunaan nontes untuk menilai hasil dan proses belajar masih sangat
terbatas jika dibandingkan dengan penggunaan alat melalui tes dalam menilai hasil dan
proses belajar. Padahal ada aspek-aspek yang tidak bisa terukur secara “realtime” dengan
hanya menggunakan test, seperti pada mata pelajaran matematika. Pada tes siswa dapat
menjawab dengan tepat saat diberi pertanyaan tentang langkah-langkah melukis sudut
menggunakan jangka tanpa busur, tetapi waktu diminta melukis secara langsung di kertas
atau papan tulis ternyata cara menggunakan jangka saja mereka tidak bisa. Jadi dengan
menggunakan non tes guru bisa menilai siswa secara komprehensif, bukan hanya dari
aspek kognitif saja, tapi juga afektif dan psikomotornya.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah disebutkan diatas, maka
1
diperlukan suatu langkah-langkah untuk penyusunan dan pengembangan instrument
nontes. Hal ini juga dapat digunakan untuk memperoleh tes yang valid, sehingga hasil
ukurnya dapat mencerminkan secara tepat hasil belajar atau prestasi belajar yang dicapai
oleh masing-masing individu peserta tes setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang penilaian non tes.


2. Melatih keterampilan mahasiswa dalam pembuatan dan penerapan non tes.
3. Melatih kemampuan mahasiswa dalam berpikir kritis dan kreatif untuk menciptakan
instrument non tes.

BAB II
PEMBAHASAN

A. IDENTITAS BUKU

2
 Buku Utama ( Buku satu )
1. Judul buku : Evaluasi Pembelajaran
2. Pengarang : Drs. Asrul, M.Si
Rusydi Ananda, M.Pd
Dra. Rosnita, MA
3. Penerbit : Citapustaka Mediaa
4. Kota terbit : Bandung
5. Tahun terbit : 2014
6. Nomor ISBN : 978-602-1317-49-5
7. Bab yang dibahas : Instrumen Evaluasi Bentuk Non-Tes
8. Tebal Bab : 17 halaman

 Buku Pembanding ( Buku dua )


1. Judul buku : Tes, Pengukuran dan Penilaian
2. Pengarang : Drs. Noehi Nasoetion, MA
Drs. Adi Suryanto, M.Pd
3. Penerbit : Universitas Terbuka
4. Kota terbit : Jakarta
5. Tahun terbit : 2002
6. Nomor ISBN : 979-689-404-1
7. Bab yang dibahas : Pengembangan Alat Penilaian Non Tes
8. Tebal Bab : 56 Halaman

B. RINGKASAN ISI BUKU


 Ringkasan Isi Buku Utama ( Buku Satu )
Instrumen evaluasi jenis non-tes dapat digunakan jika kita ingin mengetahui
kualitas proses dan produk dari suatu pembelajaran yang berkenaan dengan domain
afektif, seperti sikap, minat, bakat, motivasi, dan lain-lain. Yang termasuk jenis
instrumen evaluasi jenis non-tes adalah observasi, wawancara, skala, sikap, dan lain-
lain.
a. Daftar cek
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan menggunakan daftar cek. Pada penilaian
unjuk kerja yang menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai
apabila kriteria penguasaan kemampuan tertentu dapat diamati oleh penilai.
Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak.
b. Skala rentang

3
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala rentang memungkinkan penilai
memberi nilai penguasaan kompetensi tertentu karena pemberian nilai secara
kontiniu dimana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Penilaian sebaiknya
dilakukan oleh lebih dari satu penilai agar faktor subjekivitas dapat diperkecil
dan hasil penilaian lebih akurat.
c. Penilaian sikap
Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: komponen afektif, komponen
kognitif, dan komponen konatif. Penilaian sikap dapat dilakukan dengan
beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut antara lain:
− Observasi perilaku
Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan
buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan
peserta didik selama disekolah.
− Pertanyaan langsung
Berdasarkan jawaban dan reaksi lain saat memberikan pertanyaan
langsung, maka guru akan mendapat jawaban dan dapat memahamu
sikap peserta didik terhadap objek sikap.

− Laporan pribadi.
Melalui penggunaan teknik ini disekolah, peserta didik diminta
membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapan tentang suatu
masalah, keadaan atau hal yang menjadi objek sikap.
d. Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat
digunakan, diantaranya untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan dalam
bidang tertentu, kemampuan peserta didik mengaplikasikan pengetahuan
tersebut dalam penyelidikan tertentu, dan kemampuan peserta didik dalam
menginformasikan subjek tertentu. Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan,
yaitu: kemampuan pengelolaan, relevansi dan keaslian.
e. Penilaian produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat
suatu produk dan kualitas produk tersebut. Penilaian produk meliputi penilaian
terhadap kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi atau
seni. Pengembangan produk meliputi tiga tahap dalam setiap tahapan perlu
diadakan penilaian, yaitu: tahap persiapan, tahap pembuatan dan tahap
penilaian. Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistic atau analitik.
4
f. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan didasarkan pada
kumpulan informassi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta
didik dalam satu periode tertentu. Manfaat utama penilaian ini sebagai
diagnostic yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan
kekurangan peserta didik.
g. Penilaian diri
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dimana subjek yang ingin menilai
diminta untuk menilai dirinya sendiri. Teknik penilaian ini digunakan dalam
berbagai aspek penilaian, yang berkaitan dengan kompetensi kognitif, afektif
dan psikomotor.

 Ringkasan Isi Buku Pembanding (Buku Dua)


Yang dimaksud dengan kata pengembangan adalah berbagai jenis kegiatan yang
harus dilaksanakan sehingga pada akhirnya akan diperoleh butir-butir non tes yang
memiliki validitas (ketepatan) dan relibilitas (ketetapan), serta keterlaksanaanya yang
cukup tinggi atau dengan istilah lain alat ukur non tes yang baku. Jenis kegiatan yang
dilakukan dalam pengembangan non tes dikelompokkan menjadi beberapa tahap,
yaitu: merencanakan non tes, menulis pertanyaan, mereview menelaah pernyataan
berdasarkan pertimbangan para pakar, mengujicobakan ke lapangan, mengolah hasil
uji coba, menyempurnakan butir-butir pernyataan yang belum baik berdasarkan
pengolahan hasil uji coba dan menyimpan dan memelihara butir-butir pernyataan non
tes.
a. Pengembangan pedoman observasi
observasi (pengamatan) dapat dipilah menjadi dua kelompok, yaitu:
− pengamatan proses (process observation) adalah hal-hal yang
berkenaan dengan apa yang dilakukan seseorang.
− pengamatan tingkah laku (behavior observation) adalah hal-hal yang
berkaitan dengan apa yang dikatakan, bagaimana penyampaian dan
bagaimana reaksi dari seseorang.

b. Mengukur ranah afektif


Yang selalu menjadi tantangan dalam pengukuran ranah afektif adalah diukur
lebih tersamar dari ranah kognitif. Uraian pengukuran ranah ini disajikan
menurut langkah barikut: memilih cara pengukuran, memilih bentuk

5
pertanyaan, mengembangkan pertanyaan/pernyataan, membakukan butir
pertanyaan (statement), pengadministrasi perangkat pertanyaan, pemerikasan
dan pemberian nilai.

c. Angket atau wawancara


Pengembangan angket atau wawancara adalah menentukan informasi yang
akan dikumpulkan, selanjutnya menentukan metode pengumpulan data dan
diteruskan dengan menentukan jenis pertanyaan/pernyataan. Untuk
menentukan informasi yang akan dikumpulkan harus dilaksanakan kajian
tentang tujuan dikembangkannya angket dan lembar wawancara. Informasi
yang dikumpulkan kelak dimanfaatkan untuk beberapa keperluan.
Untuk pengumpulan data melalui amgket butir pernyataan/pertanyaan harus
dirumuskan dengan baik. Secara umum rumusan angket atau wawancara dapat
dalam bentuk pernyataan/pertanyaan terbuka atau tertutup. Terdapat beberapa
kaidah yang berlaku dalam penulisan angket. kaidah yang dimaksud adalah :
− gunakan pernyataan/pertanyaan yang pendek dan sederhana.
− Hindari penggunaan kata-kata yang sama artinya
− Hindari pertanyaan yang mengarahkan pada pilihan tertentu.
d. Portofolio untuk penilaian hasil belajar
Portofolio adalah kumpulan hasil kegiatan yang sistematis yang dilaksanakan
oleh peserta didik dan para pendidik yang memungkinkan mereka menentukan
sejauhmana upaya, proses, perbaikan, dan hasil belajar yang dicapai.
Portofolio tidak hanya sebagai hasil akhir dari kegiatan siswa, tetapi
bagaimana proses untuk mencapai hasil akhir. Setiap kegiatan selalu mendapat
komentar dari teman atau orang tua. Komnetar tersebut adalah masukkan
untuk peserta didik sehingga karya tersebut atau karya berikutnya menjadi
lebih baik. Karena portofolio digunakan untuk menentukan nilai, maka semua
persyaratan alat ukur baik untuk ranah kognitif, diterapkan juga pada
portofolio, antara lain :
− Ketepatan/validitas, ditentukan oleh tujuan kegiatan portofolio
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
− Ketetapan/reliabilitas, menggunakan alat ukur yang baku dan
prosedur pengukuran yang baku.
− Portofolio dan semua komentar yang melekat padanya harus
dipelihara dan disimpan.

6
C. PENILAIAN BUKU
 Kelebihan Buku Utama ( Buku Satu )
Ada beberapa kelebihan setelah membaca, meringkas dan memahami buku Evaluasi
Pembelajaran yang diterbitkan oleh Ciptapustaka Media. Kelebihan dari buku ini
adalah :
1. Sampul buku lebih bagus sehingga membuat pembaca lebih tertarik
membacanya.
2. Setiap materi dijelaskan dengan singkat dan jelas
3. Banyak contoh penilaian tes yang dipaparkan sehingga pembaca dapat
memahami bentuk penilaian non tes dari contoh yang diberikan

 Kelebihan Buku Pembanding ( Buku Dua)


Ada beberapa kelebihan setelah membaca, meringkas dan memahami buku Tes,
Pengukuran dan Penilaian yang diterbitkan oleh Universitas Terbuka. Kelebihan dari
buku ini adalah :
1. Format penulisan sedikit kurang rapi. Contohnya pada halaman 61 dan pada
halaman 67
2. Tidak setiap penjelasan diberikan contohnya. Sehingga ada beberapa materi
yang tidak sejelas materi yang terdapat contohnya.

 Kelemahan Buku Utama ( Buku Satu )


Selain kelebihan ada beberapa kelemahan dari buku Evaluasi Pembelajaran.
Kelebihan dari buku ini adalah :
1. Materi yang dijabarkan sangat jelas dan luas sehingga pembaca dapat
memahami materi secara mendalam.
2. Setiap materi diberikan contoh dan bentuk penilaian non tes.
3. Diberikan panduan lengkap tentang tata cara pembuatan penilaian non tes.
4. Terdapat latihan atau penugasan pada setiap materi yang dapat pembaca coba
untuk membuat penilaian tertulis

7
 Kelemahan Buku Pembanding ( Buku Dua)
Selain kelebihan ada beberapa kelemahan dari buku Tes, Pengukuran dan Penilaian.
Kelebihan dari buku ini adalah :
1. Karena buku ini cukup lama, sehingga sampul buku sudah tidak dalam kondisi
yang cukup baik.
2. Bahasa yang digunakan kebanyakan adalah bahasa ilmiah, sehingga pembaca
terkadang harus cukup keras berusaha untuk memahami materi yang
dijelaskan.

BAB III
PENUTUP
8
A. KESIMPULAN
Setelah meringkas dan membandingkan buku utama (buku satu) dengan buku
pembanding (buku dua) maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa buku
pembanding (buku dua) yang berjudul Tes, Pengukuran dan Penilaian lebih baik
dijadikan sebagai referensi pembuatan penilaian non tes dari pada buku utama (buku
satu) yang berjudul Evaluasi Pembelajaran. Alasannya adalah karena pada buku
pembanding lebih dijelaskan materinya secara mendalam dan luas serta pada buku
pembanding ini setiap materi diberikan panduan tentang bagaimana membuat
penilaian non tes.

B. SARAN
Saran yang dapat diberikan kepada penulis buku agar penulis dapat
menciptakan karya yang lebih baik dari sebelumnya sehingga dapat dijadikan
referensi yang baik bagi para pembaca

LAMPIRAN

9
SAMPUL BUKU UTAMA IDENTITAS BUKU UTAMA

SAMPUL BUKU PEMBANDING IDENTITAS BUKU PEMBANDING

10

Anda mungkin juga menyukai