Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REPORT

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Asmin, M.Pd.

DISUSUN OLEH:
NAMA MAHASISWA : VIVI ALEDYA
NIM : 4182111038

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya serta segala kenikmatan, sehingga penulis dapat
membuat dan menyelesaikan Critical Book Report (CBR) mengenai materi “Peluang”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr.
Asmin, M.Pd., selaku dosen mata kuliah Pengembangan Program Pembelajaran Matematika
yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, serta saran-saran kepada penulis
selama proses pembelajaran mata kuliah ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan dan juga mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun guna untuk penyempurnaan tugas ini. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih dan semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkan.

Medan, November 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... 1


DAFTAR ISI ..................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 3
1.1 Rasionalisasi Penulisan.................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................. 3
1.4 Identitas Buku .................................................................................. 3
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................. 10
3.1 Kelebihan Buku ............................................................................... 10
3.2 Kelemahan Buku ............................................................................. 10
BAB IV PENUTUP........................................................................................... 12
4.1 Kesimpulan ...................................................................................... 12
4.2 Saran ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Penulisan


Mengkritik buku (Critical Book Report) merupakan kegiatan mengulas suatu
buku agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu buku. Kritik
buku sangat penting karena dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan
mengevaluasi pembahasan yang disajikan peneliti. Sehingga menjadi masukan berharga
bagi proses kreatif kepenulisan lainnya. Critical Bool Report yang berbentuk makalah ini
berisi tentang kesimpulan dari buku yang sudah ditentukan dengan materi “Peluang”.
Semoga critical book report ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi
penulis khusunya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan CBR ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang membedakan antara buku utama dan buku pembanding?
2. Buku manakah yang lebih mudah dipahami dalam mempelajari materi peluang?
3. Apa kelemahan dan kelebihan yang dimiliki buku utama dan buku pembanding?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dalam penulisan CBR ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perbedaan antara buku utama dan buku pembanding.
2. Untuk mengetahui buku manakah yang lebih mudah dipahami dalam mempelajari
materi peluang.
3. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan yang dimiliki buku utama dan buku
pembanding.

1.4 Identitas Buku


1. Buku Utama (Buku Matematika Kurikulum 2013 Revisi)
a) Judul buku : Buku Guru Matematika
b) Edisi : ke-2 (dua)
c) Pengarang : Abdur Rahman As’ari, dkk
d) Penerbit : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
e) Kota terbit : Jakarta
f) Tahun terbit : 2017
g) Tebal buku : xii + 408 halaman
3
h) ISBN : 978-602-282-993-5

2. Buku Pembanding (Buku Matematika Kurikulum 2013 Non-revisi)


a) Judul buku : Matematika
b) Edisi : ke-1 (satu)
c) Pengarang : Abdur Rahman As’ari, dkk
d) Penerbit : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
e) Kota terbit : Jakarta
f) Tahun terbit : 2014
g) Tebal buku : viii + 212 halaman
h) ISBN : 978-602-282-095-6

Buku Matematika Buku Matematika


Kurikulum 2013 Revisi Kurikulum 2013 Non-revisi

4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. Ringkasan Buku (Materi Peluang)


1. Buku Utama (Buku Matematika Kurikulum 2013 Revisi)
Teori peluang awalnya lahir dari masalah peluang memenangkan permainan judi. Dalam
perkembangannya teori peluang menjadi cabang dari ilmu matematika yang digunakan sacara
luas. Teori peluang banyak digunakan dalam dunia bisnis, meteorologi, sains, industri, politik,
dan lain-lain.
Perusahaan asuransi jiwa menggunakan peluang untuk menaksir berapa lama seseorang
mungkin hidup. Dokter menggunakan peluang untuk memprediksi besar-kecilnya kesuksesan
suatu metode pengobatan. Ahli meteorologi menggunakan peluang untuk memperkirakan
kondisi cuaca. Dalam dunia politik teori peluang juga digunakan untuk memprediksi hasil-
hasil sebelum pemilihan umum. Peluang juga digunakan PLN untuk merencanakan
pengembangan sistem pembangkit listrik dalam menghadapi perkembangan beban listrik di
masa depan.
a) Narasi Tokoh Matematika
Blaise Pascal lahir pada tanggal 19 Juni 1623 di Prancis. Blaise Pascal banyak
menuliskan karya di bidang matematika, di antaranya adalah teori peluang. Teori peluang
awalnya diinspirasi oleh masalah perjudian. Pada tahun 1654, seorang penjudi yang bernama
Chevalier de Mere menemukan masalah tentang perjudian. Ketika Chevalier kalah dalam
berjudi dia meminta Pascal untuk menganalisis masalah kekalahan perjudiannya. Pascal
menemukan bahwa sistem perjudian tidak akan pernah berpihak kepada pemain judi. Artinya
peluang seorang pemain judi untuk kalah jauh lebih besar daripada peluang menang. Dia juga
mendiskusikan masalah peluang dengan matematikawan terkenal lain yaitu Pierre de Fermat
(1601-1665). Mereka berdiskusi pada tahun 1654 antara bulan Juni dan Oktober melalui 7
buah surat yang ditulis oleh Blaise Pascal dan Pierre de Fermat yang membentuk asal
kejadian dari teori peluang.
b) Peluang Empirik
Pada kegiatan ini, guru mengajak siswa melakukan perobaan untuk menentukan peluang
empirik.
Alat dan bahan:
 Satu koin.
 Tiga kelereng (warna merah, kuning, dan hijau) dalam satu kantong terbungkus rapi.
5
 Satu dadu (diuji dulu kehomogenannya; setiap sisi mempunyai kemungkinan yang
sama untuk muncul).
Guru mengajak siswa untuk melakukan percobaan dengan langkah-langkah berikut.
1. Lakukan percobaan:
a. Melempar satu koin sebanyak (minimal) 50 kali.
b. Ambil satu kelereng dari dalam kantong dengan matatertutup sebanyak (minimal)
60 kali.
c. Gelindingkan dadu sebanyak (minimal) 120 kali.
2. Amati hasil yang didapatkan dalam setiap kali percobaan.
Percobaan koin

Rasio f terhadap
Banyak kali
Kejadian Turus n(P)
muncul (f)
f n(P)

Sisi Angka

Sisi Gambar

Total percobaan n(P)

Percobaan kelereng

Rasio f terhadap
Banyak kali
Kejadian Turus n(P)
muncul (f)
f n(P)

Kelereng merah

Kelereng kuning

Kelereng hijau

Total percobaan n(P)

Percobaan dadu

Rasio f terhadap

6
Banyak kali n(P)
Kejadian Turus
muncul (f)
f n(P)

Mata dadu “1”

Mata dadu “2”

Mata dadu “3”

Mata dadu “4”

Mata dadu “5”

Mata dadu “6”

Total percobaan n(P)


Dari percobaan tersebut, sangat memungkinkan hasil yang dididapatkan oleh masing-
masing siswa (atau kelompok siswa) tidak sama.
Dari kegiatan tersebut guru menjalaskan bahwa rasio pada kolom keempat disebut
peluang empirik.
Jika m menyatakan banyak percobaan, dan n menyatakan banyak kemunculan kejadian A
dari percobaan tersebut, peluang empirik kejadian .

c) Peluang Teoretik
Guru meminta siswa untuk mengamati tabel yang menyajikan tentang nilai peluang
teoretik beberapa eksperimen.
Titik Banyak
Ruang Peluang
Kejadian sampel titik
Eksperimen sampel n(S) teoretik
A kejadian sampel
S P(A)
A n(A)

Hasil sisi 1
Pelemparan {A, G} 2 {A} 1
Angka 2
satu koin
Hasil sisi 1
{A, G} 2 {G} 1
Gambar 2
Penggelindi- Hasil
ngan satu dadu {1, 2, 3, 4, 1
6 mata dadu {3} 1
5, 6} 6
“3”

7
Hasil mata {}
0
{1, 2, 3, 4, 6 dadu “7” 0 atau 0
5, 6} (dadu) kosong 6

Hasil mata
{1, 2, 3, 4, 6 dadu genap {2, 4, 6} 3 3 1
5, 6} (dadu) 6 atau 2

Hasil mata
3 atau 1
{1, 2, 3, 4, 6 dadu prima {2, 3, 5} 3
5, 6} (dadu) 6 2

Pada tabel, Kejadian yang hanya memuat satu hasil (titik sampel) disebut kejadian dasar.
Kejadian yang tidak memuat titik sampel disebut kejadian mustahil, peluangnya sama dengan
nol atau dengan kata lain tidak mungkin terjadi.
d) Hubungan Peluang Empirik dan Peluang Teoretik
Hubungan peluang empirik dan peluang teoretik semakin banyak kita melakukan
percobaan, maka nilaian peluang empiriknya akan semakin mendekati peluang teoretik.
2. Buku Pembanding (Buku Matematika Kurikulum 2013 Nonrevisi)
Kata “peluang” dipergunakan untuk memperkirakan suatu kejadian yang akan terjadi atau
tidak akan terjadi. Peluang subjektif (subjective probability) adalah nilai peluang yang tidak
mempunyai acuan awal yang sama untuk menentukan nilai peluang. Sedangkan peluang
teoretik (theoretical probability) yang dikenal dengan istilah peluang klasik (classical
probability) atau hanya disebutkan “peluang” adalah rasio dari hasil yang dimaksud dengan
semua hasil yang mungkin pada suatu eksperimen tunggal. Dalam suatu eksperimen,
himpunan semua hasil (outcome) yang mungkin disebut ruang sampel (biasanya disimbolkan
dengan S). sedangkan setiap hasil (outcome) tunggal yang mungkin pada ruang sampel
disebut titik sampel. Kejadian adalah bagian dari ruang sampel S. Suatu kejadian A dapat
terjadi jika memuat titik sampel pada ruang sampel S. Misalkan n(A) menyatakan banyak titik
sampel kejadian A, dan n(S) adalah semua titik sampel pada ruang sampel S. Peluang teoretik
kejadian A, yaitu P(A) dirumuskan,
( )
( ) .
( )

Ruang Titik Banyak


Peluang
Kejadian
Eksperimen sampel n(S) sampel titik
teoretik
A
S kejadian sampel
P(A)

8
A n(A)

Hasil sisi 1
Pelemparan {A, G} 2 {A} 1
Angka 2
satu koin
Hasil sisi 1
{A, G} 2 {G} 1
Gambar 2

Hasil
{1, 2, 3, 4, 1
6 mata dadu {3} 1
5, 6} 6
“3”

Hasil mata {}
0 atau 0
{1, 2, 3, 4, 6 dadu “7” 0
Penggelindi- 5, 6} (dadu) kosong 6

ngan satu dadu Hasil mata


{1, 2, 3, 4, 6 dadu genap {2, 4, 6} 3 3 1
5, 6} (dadu) 6 atau 2

Hasil mata
3 atau 1
{1, 2, 3, 4, 6 dadu prima {2, 3, 5} 3
5, 6} (dadu) 6 2

Pada tabel di atas, kejadian yang hanya memuat satu hasil (titik sampel) disebut kejadian
dasar. Sedangkan kejadian yang tidak memuat titik sampel disebut kejadian mustahil,
peluangnya samadengan nol atau dengan kata lain tidak mungkin terjadi.
Ada beberapa cara untuk menentukan banyaknya ruang sampel percobaan, yaitu dengan
cara diagram pohon dan menggunakan tabel. Untuk menentukan banyak titik sampel (ruang
sampel) eksperimen bisa menggunakan Prinsip Dasar Perhitungan (fundamental counting
principle).
(A) Banyak
Yang (B) Banyak
Mata dadu yang kali muncul Rasio (A)
melakukan percobaan
diamati mata dadu yang terhadap (B)
percobaan (kali)
diamati (kali)
A 1 19 120

B 2 20 120

9
C 3 21 120

D 4 20 120

E 5 22 120

F 6 18 120

Total 120 120 1


Pada kolom ke-5 tabel tersebut, nilai rasio (A) terhadap (B) disebut dengan frekuensi
relative dan peluan empiric. Secara umum, jika n(A) merepresentasikan banyak kali muncul
kejadian A dalam M kali percobaan,
( )
( )

Merepresentasikan peluang empiric terjadinya kejadian A pada M percobaan.

10
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku


a. Buku Utama
Menurut penulis, beberapa kelebihan yang dimiliki oleh buku utama yaitu:
 Materi yang dipaparkan lebih jelas, lengkap, dan terperinci, serta terdapat beberapa
topik bahasan yang tidak terdapat di dalam buku pembanding.
 Materi yang dipaparkan juga disertai dengan gambar atau diagram yang berwarna,
sehingga lebih menarik untuk dibaca.
 Pada buku ini, banyak diberikan contoh yang sesuai dengan subbab atau topik
bahasan yang dipaparkan, sehingga lebih memperjelas materi/topik yang disajikan.
 Pada setiap awal bab selalu disertai dengan pengantar materi yang dapat berfungsi
sebagai latar belakang materi tersebut, serta pada akhir bab selalu disajikan dengan
soal-soal latihan.
 Dari segi tampilan dan penyusunan materi/topik bahasan secara keseluruhan sudah
bagus dan terstruktur dengan baik.
b. Buku Pembanding
Menurut penulis, beberapa kelebihan yang dimiliki oleh buku pembanding yaitu:
 Dari segi cover sudah berwarna dan menarik, sehingga dapat menarik minat
pembaca dalam membaca buku tersebut.
 Dari segi tampilan dan penyusunan materi/topik bahasan sudah bagus, terstruktur
rapi dan teratur, sehingga topik bahasan tersebut lebih mudah untuk dipahami oleh
pembaca.
 Materi yang dipaparkan cukup banyak disertai dengan rumus-rumus yang
berkaitan, sehingga lebih memperjelas materi/topik bahasan.

3.2 Kelemahan Buku


a. Buku Utama
Menurut penulis, beberapa kelemahan yang dimiliki oleh buku utama yaitu:
 Pada penulisan rumus perhitungan tidak terlalu jelas dan ada beberapa bagian
rumus/simbol yang hilang, sehingga materi yang dijabarkan dapat membuat
pembaca bingung dalam memahami rumus tersebut.

11
b. Buku Pembanding
Menurut penulis, beberapa kelemahan yang dimiliki oleh buku pembanding
yaitu:
 Materi/topik bahasan yang dipaparkan tidak selengkap atau beberapa topik tidak
disajikan seperti buku utama, sehingga cakupan materi tersebut tidaklah terlalu
luas.
 Tidak banyak diberikan contoh kasus dan soal latihan yang berkaitan dengan
materi/topik bahasan.

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari kedua buku yang kami review dapat penulis simpulkan bahwa buku utama
lebih bagus dan lengkap dari pada buku pembanding. Hal ini karena didasari bahwa
terdapat topik bahasan yang tidak ada di dalam buku pembanding, misalnya pada buku
utama terdapat banyak pembahasan tentang materi peluang, sedangkan pada buku
pembanding tidak terdapat semuanya. Pada buku utama banyak diberikan contoh-contoh
tentang materi peluang, sedangkan pada buku pembanding tidak. Meskipun demikian
kedua buku tersebut cocok digunakan sebagai bahan ajar untuk menyampaikan materi
yang ada pada mata pelajaran tentang peluang.
4.2 Saran
Dari penjabaran kesimpulan di atas, saran yang dapat disampaikan oleh penulis
yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai dosen hendaknya mengajarkan mata kuliah kapita selekta matematika
pendidikan dasar dengan bersungguh-sungguh karena mahasiswa masih membutuhkan
bimbingan dari dosen untuk memahami mata kuliah ini.
2. Sebagai mahasiswa hendaknya memahami mata kuliah ini dengan sebaik-baiknya
karena dapat membantu kita nantinya jika ingin bergelut didalam dunia bisnis.

13
DAFTAR PUSTAKA

As’ari, Abdur Rahman, dkk. 2017. Buku Guru Matematika. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan
As’ari, Abdur Rahman, dkk. 2014. Matematika. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan

14

Anda mungkin juga menyukai