Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Pulang (Putaran
Peluang)”.

Makalah ini berisikan tentang konsep peluang khususnya frekuensi relatif


agar siswa dapat memahaminya dengan mudah. Diharapkan dengan Makalah ini
siswa dapat menentukan frekuensi relatif suatu kejadian. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati segala usaha kita.

Pematangsiantar, 22 November 2019

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................... i

Daftar isi................................................................................................. ii

Bab I Pendahuluan............................................................................ 1

1.1. Latar belakang masalah............................................................. 1

1.2 Tujuan........................................................................................ 1

Bab II Pembahasan............................................................................. 2

2.1 Sejarah singkat peluang............................................................. 2

2.2 Definisi peluang........................................................................ 2

2.3 Frekuensi relatif........................................................................ 3

2.4 Pembuatan alat peraga putaran peluang.................................... 4

2.5 Kelebihan dan kekurangan alat peraga..................................... 7

Bab III Penutup..................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan............................................................................... 8

3.2 Saran.......................................................................................... 8

Daftar Pustaka....................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sebagian besar peserta didik menganggap pelajaran Matematika adalah


pelajaran yang sulit. Kebanyakan peserta didik merasa malas apabila disuruh
belajar matematika karena mereka sudah terlanjur menganggap pelajaran
matematika sulit, rumit, membosankan dan menguras pikiran. Sehingga banyak
peserta didik mengalihkan perhatiannya pada waktu pelajaran matematika
berlangsung.

Peran pendidik sangatlah penting dalam menentukan kelancaran


proses pembelajaran, pendidik harus bisa memilih strategi yang tepat untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Strategi yang digunakan bisa juga dengan
menggunakan media pembelajaran matematika, karena bisa menarik perhatian
peserta didik dan membuat mereka bisa menyukai pembelajaran matematika dan
memudahkan mereka dalam memahami pelajaran tersebut.

Salah satu dari media pembelajaran matematika itu adalah


menentukan nilai frekuensi relatif dari suatu kejadian, dengan media ini
diharapkan siswa lebih memahami konsep frekuensi relatif.

1.2. Tujuan

a. siswa dapat menentukan kejadian dari suatu percobaan

b. siswa dapat menentukan frekuensi relatif dari suatu kejadian

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah singkat Peluang

Teori peluang menyangkut dengan cara menentukan hubungan antara


sejumlah kejadian khusus dengan jumlah kejadian sebarang. Misalnya pada kasus
pelemparan uang sebanyak seratus kali, berapa kali akan munculnya gambar.

Teori peluang awalnya diinspirasi oleh masalah perjudian. Awalnya


dilakukan oleh matematikawan dan fisikawan Italia yang bernama Girolamo
Cardano (1501-1576). Cardano lahir pada tanggal 24 September 1501. Cardano
merupakan seorang penjudi pada waktu itu. Walaupun judi berpengaruh buruk
terhadap keluarganya, namun judi juga memacunya untuk mempelajari peluang.
Dalam bukunya yang berjudul “Liber de Ludo Aleae” (Book on Games of
Changes) pada tahun 1565, Cardano banyak membahas konsep dasar dari
peluang yang berisi tentang masalah perjudian. Sayangnya tidak pernah
dipublikasikan sampai 1663.

Pascal kemudian menjadi tertarik dengan peluang, dan mulailah dia


mempelajari masalah perjudian. Dia mendiskusikannya dengan matematikawan
terkenal yang lain yaitu Pierre de Fermat (1601-1665). Mereka berdiskusi pada
tahun 1654 antara bulan Juni dan Oktober melalui 7 buah surat yang ditulis oleh
Blaise Pascal dan Pierre de Fermat yang membentuk asal kejadian dari konsep
peluang. Berdasarkan pemaparan mengenai teori peluang di atas maka penulis
membuat sebuah makalah yang berjudul ”PULANG (Putaran Peluang)”.

2.2. Definisi Peluang

Peluang adalah harapan terjadinya suatu kejadian yang dikuantitatifkan.


Peluang berhubungan dengan gagasan atau konsep kesempatan atau

2
kemungkinan. Kita katakan peluangnya besar artinya kesempatan atau
kemungkinan terjadinya besar, sebaliknya peluang kecil artinya kesempatan
terjadinya kecil.

Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, ruang sampelnya adalah S = {1,


2, 3, 4, 5, 6}, sedangkan titik-titik sampel percobaan tersebut adalah 1, 2, 3, 4, 5,
6. Adapun sebarang himpunan bagian dari ruang sampel disebut kejadian,
biasanya dilambangkan dengan K. Misalnya, K = {2, 4, 6} adalah kejadian
munculnya muka dadu bertitik genap dengan n(K) = 3

2.3. Frekuensi Relatif dari suatu kejadian

Frekuensi relatif adalah perbandingan banyaknya kejadian yang diamati


dengan banyaknya percobaan.

Frekuensi relatif dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.

Ambillah sekeping uang logam, kemudian lemparkan sebanyak 30 kali. Misalkan,


hasil yang diperoleh adalah muncul sisi gambar sebanyak 13 kali. Perbandingan
banyak kejadian muncul sisi gambar dengan banyak pelemparan adalah 13/30.
Nilai inilah yang disebut frekuensi relatif.

Contoh Soal Frekuensi Relatif

Rino melempar dadu sebanyak 200 kali. Hasilnya adalah muncul muka dadu
sebagai berikut.
a. bertitik 1 sebanyak 25 kali.
b. bertitik 3 sebanyak 17 kali.
c. bertitik 6 sebanyak 56 kali.
Tentukan frekuensi relatif kejadian munculnya mata dadu bertitik 1, 3, dan 6!

3
Jawab:
Banyaknya percobaan adalah 200
a. Kejadian munculnya muka dadu bertitik 1 sebanyak 25 kali.

Jadi, frekuensi relatif munculnya muka dadu bertitik 1 adalah 0,125.

b. Kejadian munculnya muka dadu bertitik 3 sebanyak 17 kali.

Jadi, frekuensi relatif munculnya muka dadu bertitik 3 adalah 0,085.

c. Kejadian munculnya muka dadu bertitik 6 sebanyak 56 kali.

Jadi, frekuensi relatif munculnya muka dadu bertitik 6 adalah 0,28.

2.4. Pembuatan Alat Peraga Putaran peluang

a. Alat dan Bahan

1. Kardus
2. Kertas origami
3. Paku
4. Penggaris
5. Pena

4
6. Doubletip
7. Gunting

8. Sekrup

9. Karton

10. Cutter

b. Cara pembuatan alat peraga

1. Lukislah gambar segienam beraturan pada kardus.

2. Guntinglah gambar segienam tersebut.

5
3. Tempelkan kertas origami pada gambar segienam tersebut dengan
menggunakan doubletip.

4. lapisi kardus ukuran 1 x 1 m dengan karton hitam.

5. lubangin titik pusat segi enam beraturan, kemudian masukkan


sekrup melalui titik pusat menembus kardus yang telas dilapisi
karton hitam dan kencangkan murnya

6. Bentuk arah panah dari kardus dan lapisi dengan kertas origami

7. Tempelkan bagian kardus yang kecil yang telah dilapisi kertas


origami disebelah kanan bawah segi enam beraturan

6
c. Cara penggunaan alat peraga

1. Tentukan berapa banyak jumlah percobaan yang dilakukan.

2. Putar segi enam sebanyak jumlah percobaan.

3. Catat hasil penunjukan arah panah pada kertas warna disebelah kanan
segienam yang telah disediakan

4. Tentukan nilai Frekuensi relatif masing-masing kertas warna pada


segienam

2.5 Kelebihan dan kekurangan alat peraga “Pulang”

1. Kelebihan

a. biaya pembuatan murah yaitu sebesar Rp 25.000,00-

b. mudah untuk diperagakan di depan kelas.

c. membuat siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti :


mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan.

2. Kekurangan

a. alat putaran peluang terbatas hanya pada konsep peluang teoritis dan
peluang empiris (frekuensi relatif)

b. adanya kemungkinan arah panah menunjuk pada garis pembatas


antar segitiga yang mengakibatkan terjadinya ambiguitas dalam
menentukan penunjukan warna segitiga sebagai hasil yang ditunjuk.

7
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dengan media ini, peserta didik lebih mudah memahami materi peluang
terkhusus kepada konsep Frekuensi relatif, dan mudah untuk memahami
pengimplementasiannya.
Rumus Frekuensi relatif

2. Saran
Demikian makalah yang dapat penulis susun, penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Karena itu, keterbatasaan ini kiranya akan
dapat diminimalis dengan partisipasi pembaca untuk memberikan saran dan kritik
yang konstruktif agar makalah kedepan dapat lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Adinawan, M. Cholik. 2018. Matematika untuk SMP/MTs Kelas IX semester 2. Jakarta:


Erlangga

https://www.berpendidikan.com/2016/09/pengertian-peluang-suatu-kejadian-frekuensi-
relatif-rums-dan-contoh-soal-peluang-probabilitas.html

8
9

Anda mungkin juga menyukai