Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH METODE STATISTIKA

PENGERTIAN PEUBAH ACAK, DISTRIBUSI PELUANG


DISKRET, DAN DISTRIBUSI PELUANG KONTINU

DOSEN PEMBIMBING
Sitti Sahriman, S.Si, M.Si
Dr. Nurtiti Sunusi, M.Si

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
Muh Adrian Dwi Putra (H071191011)
Muhammad Fajri Rasid (H071191051)
Iswanto (H071191027)

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan
sesuai dengan apa yang diharapkan.
Makalah ini disusun untuk menambah wawasan dan pengetahuan
penyusun serta untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Statistika.
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya kami mengalami banyak
kesulitan, terutama disebabkan karena kurangnya ilmu pengetahuan yang
menunjang. Namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya
makalah ini bisa tersusun dengan baik. Oleh Karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
guna penulisan makalah yang lebih baik. Akhir kata, kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua sebagaimana mestinya.

Makassar, 22 Februari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
2.1 Pengertian Peubah Acak .......................................................... 3
2.1.1 Percobaan Acak ........................................................... 3
2.1.2 Ruang Sampel .............................................................. 3
2.1.3 Titik Sampel ................................................................. 3
2.1.4 Peluang Kejadian ......................................................... 3
2.1.5 Definisi peubah acak .................................................... 4
2.2 Distribusi Peluang Diskrit......................................................... 6
2.3 Distribusi Peluang Kontinu....................................................... 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 11
3.2 Saran ......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Statistika merupakan cabang ilmu dari matematika terapan yang
membahas metode-metode ilmiah untuk pengumpulan, pengorganisasian,
penyimpulan, penyajian, analisis data, serta penarikan kesimpulan yang sahih
sehingga keputusan yang diperoleh dapat diterima. Berdasarkan fase atau tujuan
analisisnya, statistika dapat dibedakan menjadi statistika deskriptif dan statistika
inferensial.
Statistika deskriptif berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan, analisis
dan penyajian data yang relatif kecil tanpa pengambilan kesimpulan yang bersifat
umum atau generalisasi.  Data pada statistika deskriptif disajikan dalam bentuk
tabel, diagram, grafik, perhitungan mean, median, modus, persentil, desil,
perhitungan penyebaran data melalui rata-rata dan standar deviasi, serta
perhitungan persentase.
Statistika inferensial mencakup semua metode yang berhubungan dengan
analisis sebagian data atau juga sering disebut dengan sampel untuk kemudian
sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data
induknya.
Dalam menganalisis sebuah data, terkadang ditemukan data yang
jumlahnya sangat besar. Misalnya data tingkat pendapatan pekerja di pulau
Sulawesi Selatan, data umur penduduk pulau Jawa, dan lain-lain. Keterbatasan
dalam menganalisis data seperti inipun muncul, seperti keterbatasan waktu,
keterbatasan biaya, ataupun keterbatasan dalam mengolah data. Sehingga dari data
yang sangat banyak ini dipilih sebagian data yang dianggap mewakili populasi,
atau disebut juga dengan sampel. Dari sampel ini dilakukan analisis dan hasilnya
digeneralisasi untuk menyimpulkan analisis dari populasinya. Pada kasus seperti
ini, statistika inferensial lebih umum digunakan dibandingkan statistika deskriptif.

iv
Makalah ini akan khusus membahas mengenai ruang
lingkup kajian statistika inferensial yaitu pengertian peubah
acak, distribusi peluang diskret, dan distribusi peluang kontinu.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam makalah ini
rumusan masalah yang terkaji yakni :
1. Apa itu peubah acak diskrit dan peubah acak kontinu ?
2. Apa itu distribusi peluang diskrit ?
3. Apa itu distribusi peluang kontinu ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dan jenis variabel acak.
2. Mengetahui materi tentang distribusi peluang diskrit.
3. Mengetahui materi tentang distribusi peluang kontinu.

1.4 Manfaat
1. Bagi penulis
Pembuatan makalah ini telah memberikan berbagai pengalaman
bagi penulis mengenai pengumpulan bahan, teknik penulisan makalah, dan
juga teknik penggabungan materi dari berbagai sumber. Disamping itu,
penulis juga mendapat ilmu untuk memahami dan menganalisis materi
yang ditulis dalam makalah ini.
2. Bagi pembaca
Pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan berdasarkan
materi yang dibahas dalam makalah ini.

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Peubah Acak


Sebelum mengetahui definisi dari peubah/variabel acak, terlebih dahulu
perlu diingat kembali mengenai materi tentang percobaan acak, ruang sampel,
titik sampel, dan peluang kejadian.
2.1.1 Percobaan Acak
Percobaan acak adalah percobaan yang dapat diulang pada
kondisi yang sama dengan kemungkinan hasil yang selalu tetap. Disebut
acak karena kita tidak tahu mengenai kepastian hasil yang akan muncul,
namun kita dapat mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang mungkin
muncul.
Contoh : melemparkan sebuah koin, melemparkan sebuah dadu,
dan lain-lain.
2.1.2 Ruang Sampel
Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin
terjadi pada suatu percobaan/kejadian.
Contoh 1. Pada pelemparan sebuah koin maka ruang sampelnya
adalah :
Contoh 2. Pada pelemparan sebuah dadu maka ruang sampelnya
adalah :
2.1.3 Titik Sampel
Titik sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel atau
kemungkinan-kemungkinan yang muncul pada suatu percobaan.
Contoh 1. Pada pelemparan sebuah koin maka titik sampelnya
adalah : Gambar dan Angka atau (G) dan (A).
Contoh 2. Pada pelemparan sebuah dadu maka titik sampelnya
adalah : (1),(2),(3),(4),(5), dan (6).
2.1.4 Peluang Kejadian

vi
Peluang kejadian adalah banyaknya kejadian yang diinginkan
dibagi dengan banyak kejadian total.
Dengan :
n(K) = banyak anggota dalam kejadian K
n(S) = banyak anggota dalam himpunan ruang sampel

2.1.5 Definisi Peubah Acak


Peubah acak adalah suatu fungsi yang nilainya berupa bilangan
nyata yang ditentukan oleh setiap unsur dalam ruang sampel. Biasanya
peubah acak dilambangkan dengan huruf kapital, misalnya ‘X’ dan huruf
kecilnya, dalam hal ini ‘x’, untuk menyatakan salah satu diantara nilai-
nilainya.
Contoh 1 : Dua kelereng diambil berturut-turut tanpa pemulihan
dari sebuah kantung yang berisi 4 kelereng merah dan 3 kelereng hitam.
Hasil-hasil percobaan yang mungkin berikut nilai y bagi peubah acak Y,
yang menyatakan banyaknya kelereng merah yang terambil, adalah
Ruang sampel y
MM 2
MH 1
HM 1
HH 0

Contoh 2 : Seorang petugas penitipan topi mengembalikan topi


secara acak kepada pemiliknya. Jika Smith, Jones, dan Brown, dalam
urutan tersebut menerima masing-masing sebuah topi, daftarkan semua
titik sampel bagi kemungkinan urutan pengembalian topi dan tentukan
nilai m bagi peubah acak M yang menyatakan banyaknya pasangan topi
dan pemiliknya yang tepat.
Jawab. Misalkan S, J, dan B masing-masing menyatakan topi
milik Smith, Jones, dan Brown, maka urutan kemungkinan pengembalian
topi serta banyaknya pasangan topi dan pemiliknya yang tepat adalah :

vii
Ruang sampel m
SJB 3
SBJ 1
JSB 1
BJS 1
JBS 0
BSJ 0

Contoh 3 : Sebuah dadu di lemparkan sampai angka 5 muncul.


Pada kasus ini, kita mendapatkan ruang sampel dengan barisan unsur yang
tidak terhingga, yaitu :
S={F , NF , NNF , NNNF , … … }
dimana F dan N masing-masing menyatakan muncul dan tidak
munculya angka 5. Walaupun begitu, unsur ruang sampel masih dapat
disamakan dengan banyaknya bilangan cacah sehingga dalam pengertian
ini ruang sampel tersebut dapat dicacahkan.
Banyak kemungkinan hasil suatu percobaan mungkin saja tidak
terhingga atau tidak tercacah (tidak semuanya diskrit). Misalnya, bila kita
mengukur jarak yang ditempuh sebuah sepeda motor yang diisi 2 liter
bensin. Dengan mengasumsikan bahwa jarak dapat diukur seteliti
mungkin, maka jelas kita mempunyai takhingga banyaknya kemungkinan
jarak yang ditempuh oleh sepeda motor tersebut dan banyaknya
kemungkinan jarak yang ditempuh tidak bisa disamakan dengan bilangan
cacah. Begitu pula, jika kita mencatat lamanya suatu reaksi kimia tertentu,
maka banyaknya selang waktu yang menyusun ruang sampel tidak
terhingga dan tidak tercacah.
Bila suatu ruang sampel mengandung jumlah titik sampel yang
terhingga atau suatu barisan unsur yang tidak pernah berakhir tetapi sama
banyaknya dengan bilangan cacah, maka disebut sebagai ruang sampel
diskrit. Sedangkan apabila suatu ruang sampel mengandung tak hingga
banyaknya titik sampel yang sama dengan banyaknya titik pada sebuah
ruas garis, disebut sebagai ruang sampel kontinu.

viii
Ruang sampel m Peubah acak yang didefinisikan
SJB 3 diatas ruang sampel diskrit dan kontinu
SBJ 1
JSB 1 masing-masing disebut peubah acak diskrit
BJS 1 dan peubah acak kontinu.
JBS 0
Peubah acak diskrit adalah peubah
BSJ 0
acak yang tidak mengambil seluruh nilai yang
ada dalam sebuah interval atau peubah yang hanya memiliki nilai tertentu.
Peubah acak ini pada praktiknya digunakan untuk data berupa cacahan,
misalnya banyaknya kecelakaan pertahun disuatu provinsi, banyaknya
orang yang lahir hari ini, dan lain-lain. Sedangkan peubah acak kontinu
adalah peubah yang mengambil seluruh nilai yang ada dalam sebuah
interval atau peubah yang dapat memiliki nilai-nilai pada suatu interval
tertentu. Peubah acak kontinu biasa digunakan untuk data yang diukur,
misalnya tinggi, bobot, suhu, jarak, dan umur.

2.2 Distribusi Peluang Diskrit


Dalam menghitung probabilitas (peluang), suatu variabel acak dinyatakan
dalam nilai fungsi x, oleh karena itu biasanya dilambangkan dengan
f ( x ) , g ( x ) , h ( x ) , dan sebagainya. Misalnya, f ( x ) dengan f ( x ) ≡ P ( X =x ) . Pada
variabel acak diskrit, setiap nilai x dikaitkan dengan probabilitasnya. Himpunan
pasangan terurut ( x , f ( x ) ) menyatakan distribusi probabilitas bagi variabel acak X.
Tabel atau distribusi yang mencantumkan semua kemungkinan nilai variabel acak
diskrit x dan nilai probabilitasnya disebut Distribusi Peluang/Probabilitas
Diskrit.
Contoh 1 : Seorang petugas penitipan topi mengembalikan topi secara
acak kepada pemiliknya. Smith, Jones, dan Brown, dalam urutan tersebut
menerima masing-masing sebuah topi dan diasumsikan nilai m bagi peubah acak
M menyatakan banyaknya pasangan topi dan pemiliknya yang tepat. Semua
kemungkinan nilai m dicantumkan dalam tabel berikut :

ix
m 0 1 2 3
2 3 0 1
P(M = m)
6 6 6 6
*Perhatikan bahwa nilai-nilai m mencakup
semua kemungkinan sehingga total
peluangnya sama dengan 1 atau dapat

3
ditulis ∑ P ( M =m )=1.
m=0

Contoh 2 : Tentukan distribusi probabilitas keluarga Abdullah yang


merencanakan memiliki tiga anak dengan variabel acak Y menyatakan banyak
anak laki-laki.
Jawab. Tabel distribusi peluang acak diskrit keluarga Abdullah adalah
sebagai berikut.
Y 0 1 2 3
1 3 3 1
P(Y = y)
8 8 8 8

Contoh 3 : Tentukan rumus bagi sebaran peluang banyaknya sisi gambar


bila sebuah uang logam dilembarkan sebanyak 4 kali.
Jawab. Karena ruang sampel mengandung 24 =16 titik sampel, maka
penyebut bagi peluangnya adalah 16, dan semua titik sampel ini mempunyai
peluang terjadi yang sama. Secara umum, x sisi gambar dan 4 - x sisi angka dapat

terjadi dalam ( 4x ) cara, dengan x dapat bernilai 0, 1, 2, 3, 4. Jadi, fungsi


4 4
()
peluangnya f ( x )=P( X=x ) adalah f ( x )= /16 , untuk x = 0, 1, 2, 3 dan 4.
x x ()
4 4!
cara, artinya xC ¿ ( 4−x ) ! x ! Dengan x ≥ 4.

Dalam tabel disajikan sebagai berikut :

x
X 0 1 2 3 4
1 4 6 4 1
P(X = x)
16 16 16 16 16

2.3 Distribusi Peluang Kontinu


Dalam peluang atau probabilitas kontinu, peluang kejadian tepat pada satu
nilai, bernilai sangat kecil sekali, sehingga diberi nilai nol. Jika terdapat
probabilitas dari suatu nilai yang bernilai 0, maka bukan berarti mustahil terjadi,
tetapi karena kemungkinannya yang sangat kecil. Karena data pada peubah acak
kontinu sangat banyak dan tersusun sangat rapat, maka tidak mungkin disajikan
dalam bentuk tabel.
Dalam hal ini kita akan berhadapan dengan perhitungan peluang dari
berbagai selang nilai peubah acak kontinu dan bukan tepat satu nilai peubah acak.
seperti P ( a< X < b ) , P (W >c ), dan lain sebagainya. Perhatikan jika X kontinu,
maka :
P ( a< X ≤ b ) =P ( a < X <b )+ P ( X =b )
¿ P ( a< X < b ) +0
¿ P(a< X <b)
Jadi, tidak ada bedanya jika kita memasukkan titik ujung selang atau tidak.
Meskipun sebaran peluang acak kontinu tidak dapat disajikan dalam
bentuk tabel, nantinya akan dinyatakan dalam kurva y=f (x ) dengan f (x)
merupakan nilai-nilai peubah acak kontinu yang dilukiskan sebagai grafik kurva
seperti pada gambar berikut :

Luas kurva y=f (x ) pada x 1=a dan x 2=b .

Fungsi probabilitas peubah acak kontinu atau biasanya disebut fungsi


kepekatan peluang pada gambar diatas, merupakan luas daerah dibawah kurva

xi
yang dibatasi oleh interval a ≤ x ≤ b, yang dinyatakan oleh luas daerah yang diarsir
berikut ini.

b
P ( a ≤ x ≤b )=∫ f ( x ) dx
a

Khusus untuk kurva y=f (x ) yang berbentuk kurva lurus beraturan dapat
juga dihitung berdasarkan formula luas bidang datar yang terjadi.
Contoh soal !
Sebuah variabel (peubah) acak kontinu = X, untuk nilai-nilai diantara x =

x +2
1 dan x = 5 dinyatakan dengan fungsi probabilitas f ( x )= .
20
a. Buktikanlah P ( 1< X <5 ) =1
b. Hitunglah P( X < 3)
c. HitunglahP(2< X< 4,5)
Jawab :
x+2
kurva f ≡ f ( x )= disajikan pada gambar dibawah. Kurva tersebut
20
berbentuk trapesium sehingga kita dapat menghitung peluang dalam 2
cara.

a. Buktikanlah P ( 1< X <5 ) =1


Cara 1 : menggunakan prinsip integral
5
x +2
P ( 1< X <5 ) =∫ dx
1 20
1 1 2
x +2x 5
¿ [
20 2 ]1

xii
1 1 1
¿ (
20 2 )(
× 52 +2× 5 − × 12+ 2×1
2 )
1 25 1
¿ (
20 2
+10− −2
2 )
1
¿ ( 12+8 ) , maka P ( 1< X <5 ) =1 (terbukti)
20

Cara 2 : menggunakan formula luas trapesium

Formula luas trapesium ¿(5−1) ( f ( 1)+2f (5) ), dengan f ( 1) = 1+2 =


20 20
3

5+ 2 7
dan f ( 5 )= = . hal ini berarti :
20 20

3 7
P ( 1< X <5 ) =4 ( )
+
20 20
2

10
¿2 , maka maka P ( 1< X <5 ) =1 (terbukti)
20

b. Hitunglah P ( X <3 )
3
x +2
P ( X <3 ) =∫ dx
1 20
1 1 2
x +2x 3
¿
20 2 [ 1 ]
1 1 1
¿ (20 2 )(
× 32 +2× 3 − × 12+ 2× 1
2 )
1 9 1
¿ ( +6− −2)
20 2 2
1
¿ ( 4 +4 )
20
8
¿ =0,4 maka P ( X <3 ) = 0,4
20
c. HitunglahP(2< X< 4,5)

xiii
4,5
x +2
P ( 2< X < 4,5 )=∫ dx
2 20
1 1 2
x + 2 x 4,5
¿ [
20 2 2 ]
1 1 1
¿ (20 2 )(
×( 4,5)2 +2 × 4,5 − × 22+ 2× 2
2 )
1 1
¿ ( ( 4,5 −2 ) +2( 4,5−2) )
2 2
20 2
1
¿ ( 13,125 )
20
¿ 0,66 maka P ( 2< X < 4,5 ) = 0,66

xiv
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Peubah acak adalah suatu fungsi yang nilainya berupa bilangan nyata
yang ditentukan oleh setiap unsur dalam ruang sampel. Biasanya
peubah acak dilambangkan dengan huruf kapital, misalnya ‘X’ dan
huruf kecilnya, dalam hal ini ‘x’, untuk menyatakan salah satu diantara
nilai-nilainya. Peubah acak terbagi menjadi 2 yaitu, peubah acak
diskrit dan peubah acak kontinu. Peubah acak diskrit pada praktiknya
digunakan untuk data berupa cacahan, misalnya banyaknya kecelakaan
pertahun disuatu provinsi, banyaknya orang yang lahir hari ini, dan
lain-lain sedangkan peubah acak kontinu biasa digunakan untuk data
yang diukur, misalnya tinggi, bobot, suhu, jarak, dan umur.
2. Dalam menghitung probabilitas (peluang), suatu variabel acak
dinyatakan dalam nilai fungsi x, oleh karena itu biasanya
dilambangkan dengan f ( x ) , g ( x ) , h ( x ) , dan sebagainya. Misalnya,
f ( x ) dengan f ( x ) ≡ P ( X =x ) .
3. Tabel atau distribusi yang mencantumkan semua kemungkinan nilai
variabel acak diskrit x dan nilai probabilitasnya disebut Distribusi
Peluang/Probabilitas Diskrit.
4. Fungsi f disebut fungsi kepekatan peluang bagi peubah acak kontinu
X bila luas daerah di bawah kurva dan di atas sumbu- x = 1, dan bila
luas daerah di bawah kurva antara x 1=a dan x 2=b menyatakan peluang.
X terletak antara a dan b.

3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan atau jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan
kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

xv
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Nyatakan apakah peubah acak berikut diskret atau kontinu.
X : banyaknya kecelakaan lalu-lintas setiap tahun di Virginia
Y : lamanya memainkan permainan golf 18 lubang
M : produksi susu sapi perah tertentu per tahun
N : produksi telur ayam per bulan per induk
P : banyaknya izin mendirikan bangunan yang dikeluarkan oleh sebuah
kota tertentu tiap bulan
Q : produksi beras per hektar.
2. Dari 5 mobil yang diimpor, ada 2 yang catnya sedikit cacat. Bila sebuah agen
menerima 3 mobil secara acak, daftarkan semua unsur ruang contoh S dengan
menggunakan huruf C untuk “cacat” dan T untuk “tidak cacat”. Dan kemudian
untuk setiap titik contoh tentukan nilai peubah acak X yang menyatakan
banyaknya mobil yang catnya sedikit cacat yang diterima oleh agen tersebut.
3. Misalkan W adalah peubah acak yang berupa banyaknya sisi gambar dikurangi
banyaknya sisi angka bila sebuah uang logam dilemparkan 3 kali. Daftarkan
unsur-unsur ruang contoh S dan untuk setiap titik contohnya berikan nilai bagi
peubah acak W .
4. Sebuah uang logam dilemparkan sampai sisi gambar muncul 3 kali berturut-
turut. Daftarkan unsur-unsur ruang contohnya yang diperoleh dari 6 lemparan atau
kurang. Apakah ruang contoh ini diskret ? jelaskan.
5. Dari sebuah kotak yang berisi 4 uang logam ratusan dan 2 uang logam lima
puluh, 3 uang diambil secara acak tanpa pemulihan. Tentukan sebaran peluang
bagi peubah acak T dari ketiga uang logam tersebut. Nyatakan sebaran
peluangnya dalam grafik histogram peluang.
6. Dari sebuah kantong yang berisi 4 kelereng hitam dan 2 kelereng hijau, 3
kelereng diambil secara acak satu demi satu. Dan pada setiap kali, kelereng itu
dikembalikan dalam kantung sebelum dilakukan pengambilan berikutnya.
Tentukan sebaran peluang bagi banyaknya kelereng hijau yang terambil.
7. Tentukan sebaran peluang bagi peubah acak W dalam Latihan 3, bila uang
logam itu tidak setimbang sehingga sisi gambar berkemungkinan muncul dua kali
lebih besar daripada sisi angka.
8. Tentukan sebaran peluang bagi banyaknya kaset jazz, bila 4 kaset diambil dari
sebuah koleksi yang terdiri atas 5 kaset jazz, 2 kaset klasik, dan 3 kaset polka.
Nyatakan hasilnya dalam bentuk sebuah rumus.

xvi
9. Carilah sebuah rumus bagi sebaran peluang peubah acak X yang menyatakan
hasil bila sebuah dadu dilemparkan.
10. Dalam suatu pengiriman 7 buah televisi terdapat 2 televisi yang rusak. Sebuah
hotel membeli secara acak 3 diantaranya. Bila X menyatakan banyaknya televisi
yang rusak yang terbeli oleh hotel tersebut, carilah sebaran peluang bagi X .
Nyatakan hasilnya secara grafik dalam bentuk histogram peluang.
11. Tiga kartu diambil satu demi satu tanpa pemulihan. Carilah sebaran peluang
bagi banyaknya kartu sekop.
12. sebuah peubah acak X yang dapat mengambil nilai antara x=1 dan x=4
1
mempunyai fungsi kepekatan f ( x )= .
3
a.) tunjukkan bahwa luas daerah di bawah kurvanya sama dengan 1
b.) hitung P(1,5< X <3)
c.) hitung P( X ≥ 2,2)
13. Sebuah peubah acak kontinu X mengambil nila antara x=2 dan x=5 dengan
fungsi kepekatan f ( x )=2 ( 1+ x ) /27.
a.) hitung P(x <4 )
b.) hitung P ¿).

xvii
DAFTAR PUSTAKA
Walpole, R. E. 1982. Introduction to statistics 3rd Edition.
Walpole, R. E. 1995. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Sukino. 2016. Matematika Jilid 3. Jakarta : Penerbit Erlangga

xviii

Anda mungkin juga menyukai