Anda di halaman 1dari 101

Modul Bahan Ajar

STATISTIKA MATEMATIKA
MILA KURNIAWATY

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Modul Bahan Ajar
STATISTIKA MATEMATIKA
MILA KURNIAWATY

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur ke hadirat Allah SWT yang menganugerahkan


kesempatan sehingga penulisan Modul Ajar Statistika Matematika dapat
terselesaikan dengan baik. Modul Statistika Matematika ini disusun
dengan tujuan membantu Mahasiswa memahami materi dan mengatasi
kesulitan dala mata kuliah ini.
Mata kuliah ini merupakan lanjutan dari mata kuliah Pengantar
Teori Peluang. Beban mata kuliah Statistika Matematika adalah 4 sks
dengan lama perkuliahan 4x50menit tiap pertemuan. Pada Bab I, II, III,
IV, V dan VI modul ini berisi Fungsi Pembangkit Momen, Distribusi
Peubah Acak Gabungan, Distribusi Fungsi Peubah Acak, Orde Statistika,
Distribusi Pendekatan dan Estimasi Parameter.
Agar dapat memahami isi yang terkandung dalam modul ini,
mahasiswa diharapkan menguasai teirinya dahulu. Penulis menyadari
bahwa isi modul ini tidak luput dari berbagai kekurangan, karena itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan
untuk penyempurnaan.
Kepada semua pihak yang membantu terbitnya modul ini, penulis
mengucapkan banyak terima kasih.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii

BAB 1 FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN 1


1.1 MOMEN 1
1.2 FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN 2
1.3 FUNGSI KARAKTERISTIK 9
1.4 INVERS DARI FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN 10
1.5 INVERS DARI FUNGSI KARAKTERISTIK 11

BAB 2 DISTRIBUSI PEUBAH ACAK GABUNGAN 16


2.1 DISTRIBUSI PEUBAH ACAK DISKRIT GABUNGAN 16
2.2 DISTRIBUSI PEUBAH ACAK KONTINU GABUNGAN 19
2.3 DISTRIBUSI BERSYARAT 23
2.4 MOMEN PEUBAH ACAK LEBIH DARI SATU 26
2.5 KOVARIANSI 26
2.6 KORELASI 27
2.7 HUBUNGAN KORELASI DAN MEAN BERSYARAT 29
2.8 BEBAS STOKASTIK 32
2.9 FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN GABUNGAN 37

BAB 3 DISTRIBUSI FUNGSI PEUBAH ACAK 42


3.1 TEKNIK FDK 43
3.2 TEKNIK FPM 47
3.3 TEKNIK TRANSFORMASI 50
3.3.1 TRANSFORMASI SATU-SATU 50
3.3.2 TRANSFORMASI TIDAK SATU-SATU 52
3.3.3 TRANSFORMASI BERSAMA 53
3.3.4 BEBERAPA DISTRIBUSI YANG BERPERAN DALAM
STATISTIKA INFERENSIA 55
BAB 4 ORDE STATISTIKA 63
4.1 FUNGSI KEPADATAN PELUANG GABUNGAN
ORDE-ORDE STATISTIKA 63
4.2 FUNGSI KEPADATAN PELUANG ORDE TERKECIL 65
4.3 FUNGSI KEPADATAN PELUANG ORDE TERBESAR 66
4.4 FUNGSI KEPADATAN PELUANG ORDE KE-k 66
4.5 FUNGSI KEPADATAN PELUANG GABUNGAN DUA
ORDE STATISTIKA 67
BAB 5 DISTRIBUSI PENDEKATAN 73
5.1 TEOREMA LIMIT PUSAT 75
5.2 SIFAT-SIFAT KONVERGEN STOKASTIK 77
5.3 TEOREMA LIMIT TAMBAHAN 79

BAB 6 ESTIMASI PARAMETER 85


6.1 BEBERAPA METODE ESTIMASI 86

iii
6.1.1 METODE MOMEN 86
6.1.2 METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATOR
(MLE) 88
6.2 KRITERIA UNTUK MENGEVALUASI ESTIMATOR 90

DAFTAR PUSTAKA v

iv
Daftar Pustaka

[1] Bain, L.J., and Engelhardt, (1992), Introduction to Probability and


Mathematical Statistics, Duxbury Press, California.
[2] Hoog, R.V and Craig, A.T., (1970), Introduction to Mathematical
Statistics, McMillan Publishing Co. Inc., New York.
[3] Handamari, E.W., (2010), Modul Statistika Matematika, Program
Studi Matematika Universitas Brawijaya, Malang

v
Statistika Matematika / FPM Universitas Brawijaya 2014

BAB I
FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN

1.1 MOMEN

Parameter µ dan σ adalah dua ukuran deskriptif numerik


yang menggambarkan dimana lokasi pusat data dan distribusi dari
peubah acak, tetapi keduanya tidak memberikan karakteristik unik
dari sebaran tersebut. Banyak distribusi berbeda yang memiliki
rata – rata dan simpangan baku yang sama. Sehingga diperlukan
ukuran deskriptif numerik lain yang dalam kondisi lebih umum,
dapat menentukan  secara spesifik yaitu momen.
Definisi 1.1

Momen ke dari peubah acak  didefinisikan sebagai   

Dari definisi 1.1 diketahui bahwa momen pertama dari


peubah acak  adalah rata – rata dari  dan momen
kedua    digunakan untuk mencari variansi peubah acak .

Definisi 1.2

Momen pusat keെ‫ ݎ‬dari peubah acak ܺ didefinisikan sebagai ‫ܧ‬ሺሺܺ െ ߤሻ௥ ሻ

Momen pusat pertama adalah nol sedang momen pusat


kedua disebut sebagai variansi.
Kegunaan dari momen antara lain untuk mengetahui apakah dua
peubah acak mempunyai distribusi peluang yang sama. Misalkan X
dan Y adalah dua peubah acak dengan    ,    
   , … ,         , maka akan dapat ditunjukkan bahwa peubah
acak X dan Y memiliki distribusi peluang yang identik.
Nilai harapan ketiga yang sangat penting adalah fungsi
pembangkit momen.

1
Statistika Matematika / FPM Universitas Brawijaya 2014

1.2 FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN

Fungsi Pembangkit Momen dari suatu peubah acak


merupakan paket dari semua momen untuk peubah acak dalam
satu ekspresi sederhana.

Definisi 1.3

Jika  adalah peubah acak maka nilai ekspektasi

      

disebut Fungsi Pembangkit Momen (FPM) dari  jika nilai


ekspektasi ini ada untuk semua nilai dari  pada interval
     untuk   0.

Jika   dijabarkan, akan diperoleh

( tx) 2 ( tx) 3 ( tx) 4


etx = 1 + tx + + + + ...

Dengan mengasumsikan bahwa  merupakan peubah acak diskrit,


2! 3! 4!

maka diperoleh
 (tx )2 + (tx )3 + (tx )4 + ... p( x)
E (e tX ) = ∑ e tx p ( x ) = ∑ 1 + tx + 
x x  2! 3! 4! 

= ∑ p ( x) + t ∑ xp( x) + ∑ x 2 p ( x) + ∑ x 3 p ( x) + ...
t2 t3
x x 2! x 3! x

= 1 + tE ( X ) +
t2 t3
E ( X 2 ) + E ( X 3 ) + ...

Dari penjabaran    dapat dilihat bahwa fungsi pembangkit


2! 3!

momen   merupakan fungsi dari semua momen.


Dari Definisi 1.3 dapat dijabarkan fungsi pembangkit momen
dari peubah acak diskrit dan kontinu sebagai berikut.
1. FPM untuk peubah acak diskrit

      


2
Statistika Matematika / FPM Universitas Brawijaya 2014

2. FPM untuk peubah acak kontinu

      

∞

Fungsi pembangkit momen mempunyai dua kegunaan


utama. Kegunaan pertama, bila     dapat ditemukan maka
momen ke berapa pun dari peubah acak  dapat ditemukan.

Teorema 1.1
Jika FPM dari X ada, maka
      0 untuk semua  1, 2, …


dan

   
   1  

!


Bukti

Anggap  suatu peubah acak kontinu. FPM untuk peubah acak


kontinu adalah

      

∞

Jika FPM-nya ada, maka dapat ditunjukkan bahwa turunan ke-


ada yaitu sebagai berikut

        



Untuk setiap  1, 2, … dapat diperoleh momen ke sebagai berikut


∞

  
         
     0.
∞ ∞
 

∞ ∞

Jika FPM nya ada, maka dapat juga ditunjukkan bahwa ekspansi
deret pangkat ke nol adalah mungkin, dan dari hasil standar

3
Statistika Matematika / FPM Universitas Brawijaya 2014

ሺೝሻ
೉ 

tentang deret pangkat, koefisien mempunyai bentuk !
. Dengan

mengkombinasikan ini dengan hasil di atas diperoleh

 0     
   1    1 .
 ∞ ∞

! !
 

SIFAT- SIFAT DARI FPM


1.  0  1
2.       ( 
Bukti
1.  0   
    1  1
2.    )  *
    
    .   
      
    (

Salah satu penerapan dari sifat FPM pada penghitungan


momen ke-  dengan pusat mean, yaitu  ! " . Karena

# $  % # $, maka & ! "  ࢘ % # $"'
 ࢘
.
 

Teorema 1.2 (Teorema Ketunggalan)


1. Jika 2 fungsi pembangkit momen dari 2 peubah acak ada dan
sama maka ke dua peubah acak tersebut mempunyai fungsi
distribusi yang sama.
2. Jika 2 peubah acak mempunyai fungsi distribusi yang sama
maka bila fungsi pembangkit momennya ada maka fungsi
pembangkit momennya akan sama.

4
Statistika Matematika / FPM Universitas Brawijaya 2014

TABEL FPM DISKRIT


No. Distribusi Bentuk Fkpnya FPM

1. Binomial P ( x) = ( nx ) p x q n − x M x (t ) = ( pe t + q ) n

2. Poison e − λ λx M x (t ) = e λ (e −1)
t

P( x) =
x!

3. Geometri p( x) = pq x−1 pe t
M x (t ) =
1 − et q

TABEL FPM KONTINU


No Distribusi Bentuk Fkpnya FPM

1 Normal −(x−µ )2 1
µt + σ 2t 2
1 2σ 2
M x (t ) = e 2
X ~ n( µ , σ 2 ) f (x) = e
2 πσ 2

X ~ n(0,1) − x2 t2
1 2 M x (t ) = e 2
f ( x) = e

2 Eksponensial M x (t ) = (1 − βt ) −1
;β > 0
1 −x / β
f ( x) = e
β

Eksponensial f ( x) = λe −λx λ
M x (t ) =
λ −t

3 Gamma
f ( x) = M x (t ) = (1 − βt ) −α ; t <
1 1
xα −1e − x / β
X ~ G(α , β ) Γ(α ) β 2
β

4 Chi-Kuadrat
f ( x) = x 2 e 2; x > 0
−v
1 v −1 − x
M x (t ) = (1 − 2t ) 2

X ~ χ (v )
2
2 v/2
Γ(v / 2)

Contoh 1
1.  adalah suatu peubah acak kontinu dengan fkp      
untuk   0 dan bernilai nol untuk selainnya. Dapatkan FPM
untuk mencari mean dan variansi dari .

5
Statistika Matematika / FPM Universitas Brawijaya 2014

Penyelesaian

FPM dari X adalah

௑     ௧௑ 

   ௧௫ 


ି∞

   ௧௫  ି௫

   ିሺଵି௧ሻ௫

 lim   ିሺଵି௧ሻ௫

௣՜∞


1
  lim  ିሺଵି௧ሻ௫ 
1   ௣՜∞ ଴

1
 ,  1
1
1
′௑    ′௑ 0  1  
1  ଶ

2
′′௑    ′′௑ 0  2    ଶ 
1  ଷ

Jadi, meannya adalah      ′௑ 0  1 dan variansinya


     ଶ   ଶ  1.

ଵ ௫ାଵ
2.  adalah suatu peubah acak diskrit dengan fkp 
  ଶ

untuk
 0, 1, 2, … dan bernilai nol untuk selainnya. Dapatkan
FPM untuk mencari mean dan variansi dari .

Penyelesaian

FPM dari X adalah

௑    ௧௑ 

6
Statistika Matematika / FPM Universitas Brawijaya 2014

 !  ௧௫ 



௧௫
1 ௫ାଵ
 ! " #
2
௫ୀ଴

∞ ௫
1 ௧
 !$ %
2 2
௫ୀ଴


Menggunakan deret geometri 1 & ' & ' ଶ & (  ଵି௦ , 1  '  1 ,
௘೟
dengan '  ଶ
maka diperoleh FPM sebagai berikut

1
௑     ln 2.
2  ௧

Dengan menggunakan turunan pertama dan kedua dari FPM


dapat diperoleh mean,    1 dan   2.

3. Tunjukkan bahwa fungsi pembangkit momen peubah acak X


yang berdistribusi normal dengan mean µ dan variansi σ 2

adalah M x (t ) = e µt +σ !
2 2
t /2

Penyelesaian
−( x−µ )2

Untuk X ~ n( µ ,σ ) maka f ( x) = sehingga dari definisi


2 1 2σ 2
e
2πσ 2

diatas dapat ditulis


M x (t ) = E (etx )

M x (t ) = ∫ e
∞ −( x − µ )2
tx 1 2σ 2
e dx
−∞ 2πσ 2



1
e −[ x − 2 ( µ + tσ 2 ) x + µ 2 ] / 2σ 2
2
M x (t ) = dx
−∞ 2πσ 2

Dengan melengkapi bentuk kuadrat dalam eksponen


x 2 − 2( µ + tσ 2 ) x + µ 2 = [ x − ( µ + tσ 2 )]2 − 2µtσ 2 − t 2σ 4 selanjutnya

7
Statistika Matematika / FPM Universitas Brawijaya 2014



1
e −{[ x − ( µ + tσ 2 )] 2 − 2 µtσ 2 − t 2σ 4 ) / 2σ 2
2
M x (t ) = dx
−∞ 2πσ 2



µt + σ 2 t 2 / 2 1
e − (1 / 2){[ x − ( µ + tσ
2
)] / σ } 2
M x (t ) = e dx
−∞ 2πσ 2

Misalkan w = [ x − ( µ + tσ )] / σ
2
jadi dx = σ dw dan

M x (t ) = e µt +σ ∫
2 2
∞ 1 −w 2/2
t /2
e dw
M x (t ) = e µt +σ
2 2
t / 2 −∞ 2π

Karena integral dari ∫ dw menyatakan luas daerah


∞ 1 −w 2/2

e
−∞ 2π
dibawah kurva fungsi kepadatan peluang normal baku sehingga
bernilai 1.

Contoh distribusi yang tidak mempunyai fungsi pembangkit


momen:
1 Distribusi Pareto

βα β
Bentuk fungsi kepadatan peluangnya f ( x) = x >α > 0 .
x β +1
Distribusi Pareto tidak memiliki fungsi pembangkit momen
βα r
tetapi memiliki momen ke-‫ ݎ‬yaitu E ( x r ) = jika β > r .
(β − r )

αβ α 2β
Sehingga dapat ditemukan E ( x ) = dan E ( x 2 ) = serta
β −1 β −2

α 2β
diperoleh Var ( x) = .
( β − 2)( β − 1) 2

2 Distribusi Cauchy
1
Bentuk fungsi kepadatan peluangnya f ( x) = x > 0.
π (1 + x 2 )
Distribusi ini selain tidak memiliki fungsi pembangkit momen
juga tidak memiliki momen karena jika dilakukan
pengintegralan hasilnya akan divergen.

8
Statistika Matematika / FPM Universitas Brawijaya 2014

1.3 FUNGSI KARAKTERISTIK

Fungsi Karakteristik pasti dimiliki oleh semua peubah acak. Dari


fungsi karakteristik dapat dicari momen-momennya.

Definisi 1.4

Fungsi karakteristik dari peubah acak  diberikan untuk


bilangan riil 

Φ X (t ) = M X (it )
= E (e itX ) = E (cos tX + i sin tX )
= E (cos tX ) + i E (sin tX )

Jika X suatu peubah acak maka MX(it)= E(etiX)



∑e itx
f ( x) = ∑ cos tx f ( x) + i ∑ sin tx f ( x)

X X X



 ∫ e f ( x)dx = ∫ cos tx f ( x)dx + i ∫ sin tx f ( x)dx
∞ ∞ ∞


itx


−∞ −∞ −∞

Teorema 1.3
Jika X suatu peubah acak maka

1. fungsi karakteristik dari X selalu ada

2. Φ X (0) = 1 Φ X (t ) = Φ X (−t )
Φ X (t ) ≤ 1 ∀t ∈ R
3.
4. Φ X (t ) kontinu seragam

SIFAT-SIFAT :

Jika X suatu peubah acak , a dan b suatu kontanta maka :

Φ aX +b (t ) = e ibt Φ X (at )

9
Statistika Matematika / FPM Universitas Brawijaya 2014

TEOREMA 1.4.

Jika ΦX(t) adalah fungsi karakteristik dari peubah acak  maka


momen ke n yaitu  ௡  diperoleh dari derivatif ke ݊ dari ΦX(t)
yaitu :
d n Φ(0)
E ( X ) = n n atau
n
Φ n X (0) = i n E ( X n )
i dt

Bukti

Bila Φ X (t ) = E (e tix ) diketahui

maka
Φ X (0) = iE ( x)
Φ" X (0) = i 2 E ( x 2 )
Φ ( k ) X (0) = i k E ( x k )
Φ n (0)
E ( x n) =
in

TEOREMA 1.5. (Teorema Ketunggalan)

Misal  dan adalah dua peubah acak yang memiliki fungsi


karakteristik masing-masing Φଡ଼ t dan Φଢ଼ t.

 dan mempunyai fungsi kepadatan peluang yang sama jika


dan hanya jika Φଡ଼ t= Φଢ଼ t

1.4 INVERS DARI FUNGSI PEMBANGKIT MOMENT

Untuk mencari invers fungsi pembangkit momen dari peubah


acak kontinu menggunakan invers transformasi Laplace.

Contoh 2
Misalkan diketahui fungsi pembangkit moment dari peubah acak 
yaitu
௑    1  ିଶ 
1

10
Statistika Matematika / FPM Universitas Brawijaya 2014

Akan dicari fungsi kepadatan peluang dari 

M X (t ) = ∫ etx f ( x)dx

−∞

(1 − t ) 2 −∫∞

1
= etx f ( x)dx

= ∫ etx f ( x)dx

1
2
(1 − t ) 0

Menggunakan invers dari transformasi Laplace, jika f ( x) = xe ax

1
L{ f ( x)} = L{xe ax } =
(a + s) 2
1
L−1 { } = xe ax
(a + s) 2

Dengan demikian f ( x) = xe − x x>0

1.5 INVERS DARI FUNGSI KARAKTERISTIK

Jika Φ X (t ) fungsi karakteristik dari suatu peubah acak X

maka fungsi kepadatan peluang dari X dapat ditentukan melalui


invers dari transformasi Fourier.

∫Φ

f ( x) =
1
X (t ) e −itx dt
2π −∞

Contoh 3

Diketahui fungsi karakteristik dari suatu peubah acak 


Φ X (t ) = e −∞< x<∞
−t

Akan dicari fungsi kepadatan peluang dari  !

∫ Φ X (t ) e dt = ∫e
∞ ∞
f ( x) =
1 −itx 1 −t
e −itx dt
2π −∞
2π −∞

11
Statistika Matematika / FPM Universitas Brawijaya 2014

∫e ∫
0 ∞
1 1
f ( x) = t
e − itx
dt + e −t e −itx dt
2π −∞
2π 0



1
= e −t [e itx + e −itx ] dt
2π 0

∫ e −t [2 cos tx]dt = ∫ e −t cos tx dt


∞ ∞
1 1
=
2π 0 π 0

memakai integral parsial diperoleh :

1
f ( x) =
π (1 + x 2 )

Dengan demikian  ~ Cauchy.

12
Statistika Matematika / FPM Universitas Brawijaya 2014

SOAL LATIHAN

1. Diketahui  peubah acak kontinu dengan fungsi kepadatan


peluang
 ିሺ௫ାଶሻ , 0  ∞ 
   
0 ,   
a. Dapatkan fungsi pembangkit momen dari 
b. Gunakan (a) untuk memperoleh mean dan variansinya.
2. Jika fungsi pembangkit moment dari peubah acak X adalah :
2 t 1 2t 2 3t
M X (t ) = e + e + e
5 5 5
a. Dapatkan mean dan variansinya
b. Definisikan fkp ( fungsi kepadatan peluang )nya !
3. Jika  peubah acak kontinu dengan fkp    ି௫ ,   0 dan
bernilai nol untuk  yang lain. Dapatkan fungsi pembangkit
momennya.
4. Jika  peubah acak dengan fungsi pembangkit momen
t2
M X (t ) = e , tunjukkan bahwa momen ke n dari  adalah
2

0, n bilangan ganjil 
  ௡   
  
1.3.5 … n " 3 n " 1 , n bilangan genap
5. Misalkan  peubah acak dengan fungsi distribusi
0,  "2
) 0.2, "2+ 0
'
' 0.5, 0 +  2.2
%  0.6, 2.2 +  3 
( 0.6 - ., 3+ 4
'
' 0.6 - 2., 4 +  5.5
& 1,  0 5.5
dan diketahui 1  3.3  0.25.
Tentukan : a. Nilai dari . dan fungsi kepadatan peluangnya
b. Fungsi pembangkit momen dari 
c. Variansi  menggunakan b.

13
Statistika Matematika / FPM Universitas Brawijaya 2014

6. Misalkan  peubah acak berdistribusi Poisson dengan parameter


2. Tunjukkan bahwa
  ௡   2  - 1௡ିଵ 
7. Peubah acak X mempunyai fungsi kepekatan

, 0 +  + 2
 
   32
0,  lainnya
Carilah fungsi karakteristiknya.
8. Dapatkan mean dan variansi dari peubah acak  jika fungsi
distribusi dari  diberikan sebagai berikut:
0 x<0
x
 0≤ x<2
8
FX ( x) =  2
x 2≤ x<4
 16
1 x≥4

9. Suatu peubah acak X kontinu mempunyai fungsi kepekatan
5 1 " , 0 +  + 1
  
0,  lainnya
dimana c adalah suatu konstan yang sesuai. Carilah nilai-nilai
berikut:
a). Mean dari peubah acak X
b). Ragam (varians) peubah acak X
c). Fungsi pembangkit momen peubah acak X
d). Fungsi karakteristik peubah acak X
e). Momen ketiga di sekitar mean
10.Dapatkan fungsi pembangkit momen dari masing-masing
distribusi berikut
a. ௜ ~7 , 8
b. ௜ ~97., 8
c. ௜ ~:;8
d. ௜ ~<9=% , >
e. ௜ ~:?@A, B 

14
Statistika Matematika / FPM Universitas Brawijaya 2014

f. ௜ ~12
g. ௜ ~9C, D ଶ 
h. ௜ ~1;=E.

15
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

BAB II
DISTRIBUSI PEUBAH ACAK GABUNGAN

2.1 DISTRIBUSI PEUBAH ACAK DISKRIT GABUNGAN

Definisi 2.1

Distribusi peluang gabungan dari peubah acak diskrit  dan 


adalah suatu tabel atau rumus yang mendaftarkan semua
kemungkinan nilai  dan .

,  disebut distribusi peluang gabungan  dan  yang


menyatakan bahwa hasil  dan  terjadi bersama didefinisikan
sebagai

, 

, 


untuk semua nilai  dan  yang mungkin.

Contoh 1

Suatu percobaan mengambil 3 buah secara acak dari suatu


kantung yang berisi 4 anggur merah, 5 anggur hijau dan 3
kelengkeng. Jika  dan  suatu peubah acak yang masing-masing
menyatakan banyaknya anggur merah dan anggur hijau yang
terambil maka fungsi peluang gabungan dari  dan  yaitu
, 

 , 
 sebagian diberikan sebagai berikut :
 3
 
p (0,0) =   =
3 1
12  220
 
3
 4  5  3 
   
p (0,1) =     =
0 1 2 15
12 
 
220
3

16
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

 4  5  3 
   
p (0,2) =     =
0 2 1 30
12 
 
220
3
 4  5  3 
   
p (0,3) =     =
0 3 0 10
 
 
12 220
3
 4  5  3 
   
p (1,0) =     =
1 0 2 12
12 
 
220
3
Fungsi peluang gabungan dari permasalahan di atas dapat
dinyatakan dalam rumus matematis yaitu :
 4  5  3 
   
 x  y  3 − x − y 
P ( X = x , Y = y ) = p ( x, y ) = x = 0,1,2,3 y = 0,1,2,3 x + y ≤ 3
12 
 
 3
0 yang lain
Atau dapat ditulis dalam suatu tabel fungsi kepadatan peluang
gabungan seperti di bawah ini :
Tabel  
 , 
 
 0 1 2 3 


0 1/220 15/220 30/220 10/220 56/220
1 12/220 60/220 40/220 0 112/220
2 18/220 30/220 0 0 48/220
3 4/220 0 0 0 4/220

 35/220 105/220 70/220 10/220

17
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

Definisi 2.2

Fungsi ,  adalah peluang gabungan dari peubah acak diskrit


 dan  jika

1. ,  ) 0 untuk semua , 

2.   , 
1
 

3. ,   
  ,  untuk tiap daerah 
,

Contoh 2
Dari contoh 1, tentukan nilai dari ,    jika A daerah
, |    1
Penyelesaian
1 15 12 28
    1
0,0  0,1  1,0
 
.
220 220 220 220

Definisi 2.3

Fungsi peluang marginal dari peubah acak diskret  dan 


p X ( x ) = ∑ p ( x, y ) dan pY ( y ) = ∑ p ( x, y )
Y X

Hal tersebut dapat ditunjukkan sebagai berikut :

∑ p( x) = 1
∑∑ p( x, y) = 1
X

x y

dengan p X (x) disebut fungsi peluang marginal dari peubah acak

 sedangkan pY ( y ) disebut fungsi peluang marginal dari .

Contoh 3
Dari contoh 1, fungsi peluang marginal dari  adalah :

 0 1 2 3

 56/220 112/220 48/220 4/220

18
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

mempunyai sifat :  ) 0 dan

∑ p ( x) = 1
X =x

Fungsi peluang marginal dari  adalah



 0 1 2 3

 35/220 105/220 70/220 10/220
mempunyai sifat :  ) 0 dan

∑ p( y ) = 1
Y=y

Definisi 2.4 (FDK Gabungan)

Fungsi distribusi kumulatif gabungan dari peubah acak


berdimensi k, ଵ , ଶ , … , ௞ adalah suatu fungsi yang didefinisikan
dengan

* ଵ , ଶ , … , ௞ 
ଵ  ଵ , … , ௞  ௞

2.2 DISTRIBUSI PEUBAH ACAK KONTINU GABUNGAN

Definisi 2.5

Fungsi ,  adalah fungsi kepadatan peluang gabungan dari peubah


acak kontinu  dan jika

1. ,  ! 0 untuk semua , 

2.   ,    1
ஶ ஶ

ିஶ ିஶ

3. ,      ,    untuk tiap daerah 


Contoh 4

Suatu perusahaan coklat mengirim berkotak-kotak coklat dengan


campuran krem, tofe, kacang berlapis coklat cerah dan pekat. Bila

19
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

kotak dipilih secara acak, serta X dan Y masing-masing


menyatakan proporsi yang krem berlapis cerah dan pekat dan
misalkan bahwa fungsi kepadatan gabungannya adalah

2  3; 0    1, 0    1
,, 
-ହ
0 ;  dan  yang lain
a. Tunjukkan bahwa
∞ ∞
2ି∞ 2ି∞ , ,  33
1
ଵ ଵ ଵ
b. Dapatkan . ,    jika  daerah 4,  50 6  6  ; 6  6 7
ଶ ସ ଶ

Penyelesaian
a. Akan ditunjukkan bahwa
∞ ∞
2ି∞ 2ି∞ , ,  33
1 .

∫−∞−∫∞ f ( x, y)dxdy = ∫0 ∫0 5 (2 x + 3 y)dxdy


∞ ∞ 1 1
2

∫∫ f ( x, y )dxdy =
5 ∫0
( x 2 + 3xy )]0 dy
∞ ∞ 1
2 1

−∞ − ∞

∫∫ f ( x, y )dxdy =
5 ∫0
(1 + 3 y )dy
∞ ∞ 1
2
−∞ − ∞


∫∫ f ( x, y )dxdy = ( y + y 2 )
∞ ∞ 1
2 3
−∞ − ∞
5 2 0

∫ ∫ f ( x, y)dxdy = 5 ( 2 ) = 1
∞ ∞
2 5
−∞ − ∞

b. P[( X , Y ) ∈ A]
 0 < x <
1 1 1
, < y< 
2 4 2

∫ ∫ 5 (2 x + 3 y )dxdy
1 1
2 2
2
=
1 0
4

= ∫ ( x 2 + 3 xy )
1 1/ 2
2 2
dy
51
4 0

5 1∫ 4 2
1
2 2 1 3
= ( + y )dy
4
1
2
2 1 3 13
= ( y + y2 =
5 4 4 1 160
4

20
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

Definisi 2.6

Jika pasangan ,  dari peubah acak kontinu mempunyai fungsi


kepadatan peluang bersama ,,  maka fungsi kepadatan
peluang marginal dari  dan  adalah

,
8 ,,  3
ିஶ

, 
8 ,,  3
ିஶ

Contoh 5.
Dari soal pada contoh 4, dapatkan fungsi kepadatan marginal 
dan marginal .
Penyelesaian
Menurut definisi

g ( x) = ∫ f ( x, y)dy

−∞


g ( x) = ∫ (2 x + 3 y )dy = (2 xy + y 2 )
1 1
2 2 3
5 5 2 0
4x + 3
0

g ( x) =
5

Untuk 0 ≤ x ≤ 1 dan g (x) =0 untuk x yang lainnya.

Selanjutnya

∫ f ( x, y)dx

h( y ) =
−∞

h( y ) = ∫ (2 x + 3 y )dx = x 2 + 3 xy
( )]
1
2 2 1
0
0
5 5
2 + 6y
h( y ) =
5

Untuk 0 ≤ x ≤ 1 dan h( y ) =0 untuk y yang lainnya.

21
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

Definisi 2.7

Suatu peubah acak bernilai vektor berdimensi-k, 


ଵ , ଶ , … , ௞
dikatakan kontinu jika ada suatu fungsi , ଵ , ଶ , … , ௞  yang
disebut fungsi kepadatan peluang gabungan dari X sedemikian
hingga FDK gabungan dapat dinyatakan sebagai
௫ೖ ௫భ

*ଵ , ଶ , … , ௞ 
8 … 8 ,ଵ , ଶ , … , ௞  3ଵ … 3௞
ି∞ ି∞

untuk semua 
ଵ , ଶ , … , ௞ 

Contoh 6
Diasumsikan fkp gabungan
4; 0    1, 0    1
,, 
9
0 ; untuk selainnya
Tentukan :
a. FDK gabungan X dan Y
b. FDK marginal X
c. FDK marginal Y
Penyelesaian
௬ ௫
a. * , 
  ,   
2଴ 2଴ ,,  3 3
 ଶ  ଶ untuk 0    1,

0    1.

Jadi, FDK gabungannya adalah

0 ;  6 0,  6 0
* , 
<ଶ ; 0    1, 0    1
1 ;  = 1,  = 1

௫ ௫ ଵ
b. * 
  
2଴ , 3
2଴ 2଴ 4 3 3
 ଶ untuk 0    1

௬ ௬ ଵ
c. *
  
2଴ ,3
2଴ 2଴ 4 3 3
 ଶ untuk 0    1

22
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

2.3 DISTRIBUSI BERSYARAT

 menyatakan banyaknya kejadian yang merupakan


P( A ∩ B )
himpunan bagian ruang sampel. Ingat P( B A) = , P( B) > 0
P( A)

sehingga kejadian A dan B ditentukan oleh X=x dan Y=y maka


P ( X = x, Y = y )
P( X = x Y = y) =
p (Y = y )
f ( x, y )
= , g ( x) > 0
g ( x)

Oleh karena itu, tidak sulit untuk mencari yang merupakan


f ( x, y )
g ( x)
fungsi y dan x tertentu.

Definisi 2.8

Jika  dan  adalah peubah acak diskret atau kontinu dengan


fungsi kepadatan peluang ,, , maka fungsi kepadatan peluang
bersyarat (fkp bersyarat) dari  jika diketahui 
 dinyatakan
sebagai

,, 
,|
, ,௑  = 0
,௑  

dan bernilai nol untuk selainnya.

Dengan cara yang sama, fkp bersyarat dari  jika diketahui 



dinyatakan
,, 
,|

, ,௒  = 0
,௒ 
dan bernilai nol untuk selainnya.

Karena f ( x y ) mendefinisikan suatu distribusi dari peubah acak x y


maka dapat ditentukan nilai peluang suatu kejadian, ekspektasi
serta variansinya.

23
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

Jika X dan Y dua peubah acak kontinu,

Peluang suatu kejadian a< X <b dengan syarat 


 adalah

P (a < X < b Y = y ) = ∫ f ( x y )dx = ∫


b b f ( x, y )
dx
a a fY ( y )

Peluang suatu kejadian a < Y < b dengan syarat X= x adalah

P ( a < Y < b X = x) = ∫ f ( y x )dx = ∫


b b f ( x, y )
dy
a a f X ( x)

Sementara itu, ekspektasi dari u(X) dengan syarat 



dinyatakan sebagai :

E [u ( X ) Y = y ]= ∫ u ( x) f ( x y ) dx

−∞

E [X Y = y ]= ∫ xf ( x y )dx yang menyatakan



Jika >
 maka
−∞

mean bersyarat X jika diketahui 


.

Untuk variansi bersyarat X jika diketahui Y=y dinyatakan sebagai


?@A |
yang diperoleh melalui nilai dari

[ ] ( )
E ( X − E ( X Y ) ) Y = y = E X 2 Y = y − (E ( X Y = y )
2 2

Jika X dan Y merupakan dua peubah acak diskrit , rumus di atas


tetap berlaku dengan merubah tanda integral menjadi sigma.

Contoh 7
 x(1 + 3 y 2 )
 ;0 < x < 2,0 < y < 1
Diketahui fkp f ( x, y ) = 
0
4
lainnya

24
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

Carilah g ( x ), h ( y ), f ( x y ) , hitung P ( < X < Y = )


1 1 1
4 2 3

Dapatkan mean dan variansi bersyarat X bila diketahui Y=y .


Penyelesaian

∫ f ( x, y)dy

g ( x) =
−∞


x (1 + 3 y 2 )
1
= dy
0
4
1 1 x
= ( x ( y + y 3) = ,0 < x < 2
4 0 2

∫ f ( x, y)dx

h( y ) =
−∞

=∫
x(1 + 3 y 2 )
2
dx
0
4
1 + 3y2
2
1 1 2
= ( x + 3 xy 2 ) = ,0 < y < 1
4 2 0 2

f ( x, y )
f ( x y) =
h( y )

x(1 + 3 y 2 ) / 4
=
(1 + 3 y 2 ) / 2
x
=
2
Sehingga :

∫ f ( x y)dx
1
2
1 1 1
P( < X < Y = ) =
4 2 3 1
4

∫ 2dx = 64
1
2
x 3
=
1
4

E ( X Y = y ) = ∫ xf ( x y )dx = ∫ x dx = ∫ dx =
2 x 2 x2 8 2

0 0 2 0 2 6
ଶ 16 64 90
|
 ଶ |
 |
     .
4 36 36

25
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

2.4 MOMEN PEUBAH ACAK LEBIH DARI SATU


Misal X 1 , X 2 ,..., X n peubah acak dengan fungsi kepadatan
peluang gabungan adalah f ( x1 , x2 ,..., xn ) . Suatu fungsi dari n
peubah acak yaitu g ( x1 , x2 ,..., xn ) .
Ekspektasi dari fungsi  peubah acak kontinu adalah

E[ g ( x1 , x2 ,..., xn )] = ∫ ∫ ... ∫ g ( x1 , x2 ,..., xn ) f ( x1 , x2 ,..., xn )dx1dx2 ...dxn


∞ ∞ ∞

−∞ −∞ −∞

Ekspektasi dari fungsi  peubah acak diskrit adalah


E[ g ( x1 , x2 ,..., xn )] = ∑ ∑ ...∑ g ( x1 , x2 ,..., xn ) f ( x1 , x2 ,... xn )

Teorema 2.1
Jika ଵ dan ଶ adalah peubah acak dengan fkp gabungan !"ଵ , "ଶ
maka
ଵ ଶ ଵ ଶ

Berdasarkan Teorema 2.1, jika ada ଵ , ଶ , … , ௞ adalah konstanta


dan ଵ , ଶ , … , ௞ adalah peubah acak gabungan, maka
௞ ௞

 ௜ ௜   ௜ ௜ .
௜ୀଵ ௜ୀଵ

2.5 KOVARIANSI
Jika ada dua peubah acak X dan Y, kecenderungan variansi
dari  ௑ dan  ௒ dapat dinyatakan dengan suatu ukuran
yang disebut kovariansi ,  .

Definisi 2.9
Kovariansi dari sepasang peubah acak  dan  didefinisikan
sebagai
#$% ,  & ௑  ௒ '
Notasi yang umum digunakan untuk kovariansi adalah (௑௒ .

26
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

Teorema 2.2
Jika  dan  adalah peubah acak dan  dan + adalah konstanta,
maka
#$% , + + #$% , 
#$%  ,  + #$% , 
#$%,  +  

Teorema 2.3
Jika  dan  adalah peubah acak, maka
#$% ,    

2.6 KORELASI
Korelasi dari X dan Y adalah kecenderungan hubungan linier
antara X dan Y

Definisi 2.10
Jika  dan  adalah pebah acak dengan variansi (௑ଶ dan (௒ଶ dan
kovariansi (௑௒ #$% ,  , maka koefisien korelasi dari  dan 
adalah
cov( X , Y ) (௑௒
ρ ( X , Y ) = kor ( X , Y ) = ,
σ Xσ Y (௑ (௒

Korelasi menyatakan suatu nilai yang dapat menunjukkan


kuat atau tidaknya hubungan dua peubah atau lebih. Makin kuat
hubungan tersebut maka nilai dari korelasinya semakin mendekati
1 atau -1. Semakin lemah hubungan antara peubahnya
mengakibatkan nilai korelasinya mendekati 0.
2 peubah acak X dan Y tidak berkorelasi atau *$,  0 artinya
#$%,  0 , sedangkan #$%,   –   0 atau
   , hal ini terjadi apabila X dan Y bebas stokastik.

27
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

Teorema 2.4
i. Jika X dan Y dua peubah acak yang bebas stokastik maka
kedua peubah acak tersebut tidak berkorelasi (korelasinya
bernilai 0).
ii. X dan Y dua peubah acak yang tidak berkorelasi , belum tentu
bahwa X dan Y bebas stokastik.

Contoh 8
X dan Y dua peubah acak diskrit dengan fungsi kepadatan peluang
!",
= ¼ (-4,1) , (4,-1) , (2,2) , (-2,-2)
0 selainnya
 0 ,  0 dan  0
#$%,  0 dan *$,  0
X dan Y dua peubah acak yang tidak berkorelasi.
Sementara itu, fungsi kepadatan peluang marginal berturut-turut
X dan Y adalah :
!" ¼ " 4 , 4 , 2 , 2 !
¼
1 , 1 , 2 , 2
0 selainnya 0 selainnya
!",
≠ !" !
, dengan demikian X dan Y tidak bebas stokastik.

Teorema 2.5
Jika X dan Y dua peubah acak dengan fkp gabungan !",
maka
     2 #$% , 
dan
    
jika X dan Y bebas stokastik.

28
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

2.7 HUBUNGAN KORELASI DAN MEAN BERSYARAT


Misal X dan Y adalah 2 peubah acak kontinu
| adalah fungsi linier dari X

∫ yf ( y | x)dy = ∫y f ( x) −∫∞
∞ ∞ ∞
f ( x, y ) 1
E (Y | X ) = dy = yf ( x, y ) dy
−∞ −∞
f ( x)

= Q(x) : fungsi dari X


atau dapat dinyatakan bahwa:
E (Y | X ) = Q( X ) = a + bX

Teorema 2.6
σY
E (Y | X ) = µ Y + ρ (x − µ X )
σX

dengan
• E( X ) = µ X
• E (Y ) = µ Y

• VAR ( X ) = σ X
2

• VAR (Y ) = σ Y
2

Bukti

f ( x) −∫∞

y. f ( x, y ) dy = a + bx .......................................... (i)
1
E (Y | X ) =

∫ y. f ( x, y)dy = (a + bx) f ( x)

−∞

∫ ∫ y. f ( x, y)dydx = ∫ (a + bx) f ( x)dx


∞ ∞ ∞

−∞ −∞ −∞

E (Y ) = a + b( X )

௒  +௑ ...................................................................... ….(1)

∫ ∫ y. f ( x, y )dydx = ∫ (a + bx) f ( x)dx


∞ ∞ ∞

− ∞− ∞ −∞

29
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

masing - masing ruas dikalikan dengan ‫ ݔ‬, sehingga

∫ ∫ xy. f ( x, y )dydx = ∫ (a + bx) xf ( x)dx


∞ ∞ ∞

−∞ −∞ −∞

‫ ܧ‬ሺܻܺሻ ൌ ܽ‫ ܧ‬ሺܺ ሻ ൅ ܾ‫ ܧ‬ሺܺ ଶ ሻ


‫ ܧ‬ሺܻܺሻ ൌ ܽߤ௑ ൅ ܾሾߪ௑ଶ ൅ ߤ௑ଶ ሿ………................................................ ….(ii)

‫ܧ‬ሺܻܺሻ dicari melalui


COV ( X , Y )
ρ=
σ Xσ Y

COV ( X , Y ) = σ X σ Y ρ
E ( XY ) − E ( X ) E (Y ) = σ X σ Y ρ
E ( XY ) = ρσ X σ Y + µ X µ Y

dengan ߩ adalah koefisien korelasi.


Substitusikan ‫ܧ‬ሺܻܺሻ ke persamaan (ii), sehingga menjadi
ρσ X σ Y + µ X µ Y = aµ X + b(σ X2 + µ X2 ) ........................................... …(iii)

ρσ X σ Y + µ X µ Y = aµ X + bσ X2 + bµ X2
ρσ X σ Y + µ X µ Y = µ X (a + µ X ) + bσ X2 = µ X µ Y + bµ X2

ρσ X σ Y = bµ X2
σY σY
b=ρ a = µY − ρ µX
σX σX

sehingga,
σY σ
E (Y | X = x) = ( µ Y − ρ µX ) + ρ Y x
σX σX

σY
E (Y | X ) = µ Y + ρ (x − µ X )
σX

Demikian juga ekspektasi  dengan syarat    , yang merupakan


fungsi linier dari  yaitu :
σX
E (Y | Y = y ) = µ X + ρ ( y − µY )
σY

30
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

2.8 VARIANSI BERSYARAT


 |  : fungsi dari X
E[(Y − E (Y | X )) 2 | X = x]

h( x) = ∫ (Y − E (Y | X )) f (Y | X )dy = ∫ (Y − µ Y − ρ
∞ ∞
σY
( x − µ X )) 2 f (Y | X )dy
−∞ −∞
σX

h( x) = ∫ (Y − µ Y − ρ

σY f ( x, y )
( x − µ X )) 2 dy
−∞
σX f ( x)

∫ h( x) f ( x)dx = ∫ ∫ (Y − µ
∞ ∞ ∞
σY f ( x, y )
Y −ρ ( x − µ X )) 2 dy
−∞ − ∞− ∞
σX f ( x)

E (h( x)) = ∫ ∫ (Y − µ Y ) − 2 ρ Y (Y − µ Y )( X − µ X ) + ρ 2 Y 2 E ( X − µ X ) 2
∞ ∞
σ σ
2
2

− ∞− ∞
σX σX

σY σ
2

E (h( x)) = E (Y − µ Y ) 2 − 2 ρ E (Y − µ Y )( X − µ X ) + ρ 2 Y 2 E ( X − µ X ) 2
σX σX
σ σ
2

E (h( x)) = σ Y − 2 ρ Y ρσ X σ Y + ρ 2 Y2 σ X2
2

σX σX
E (h( x)) = σ Y (1 − ρ 2 ) ≥ 0
2

1− ρ 2 ≥ 0
ρ2 ≤1
−1 ≤ ρ ≤ 1

Contoh 9

Diberikan X dan Y dua peubah acak yang memiliki fkp bersama sbb
1 ; 0 < y < 2 x,0 < x < 1
f ( x, y ) = 
0
Hitung koefisien korelasi dari X dan Y.

Penyelesaian

ଵ ,    1   2
ଶ௫

1

ଶ ,    1   1  
2



31
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

• Fkp marjinal X
2 x ; 0 < x < 1
f 1 ( x, y ) = 
0

2
    . 2  

3

1
  ଶ   ଶ . 2  

1 4 1

ଵଶ    ଶ    ଶ   
2 9 18
• Fkp marjinal Y
 1
1 − y ; 0 < y < 2
f 2 ( x, y) =  2
0

1 2
    . 1    

2 3

1 2
  ଶ    ଶ . 1    

2 3

2 4 1

ଶଶ    ଶ    ଶ   
3 9 9

1
      . 1   

2
ଶ௫

Jadi  ,        .    ଶ  .  ଵ଼

ଵ ଶ ଶ ଵ
ଷ ଷ

Koefisien korelasi X dan Y


1
cov(X, Y) 18 1
ρ= = = 2
τ 1τ 2 1 1 2
18 9

2.8 BEBAS STOKASTIK


Misal  dan  adalah 2 peubah acak dengan fungsi kepadatan
gabungan ,  dan fungsi kepadatan marginalnya dan  .

32
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

| merupakan fkp bersyarat  dengan syarat  sehingga dapat


dinyatakan
,   |  ................................................................. (i)
apabila  tak bergantung pada 

= ∫ f ( x, y)dy

−∞

∫ f ( x | y) f ( y)dy

=
−∞

= f ( x | y ) ∫ f ( y )dy

= f ( x | y ) ………………………………………………………………………………(ii)
−∞

Substitusikan (ii) ke dalam (i) sehingga didapat


f ( x, y) = f ( x). f ( y)

Definisi 2.11
Misal  dan  adalah 2 peubah acak dengan fungsi kepadatan
gabungan ,  dan fungsi kepadatan marginalnya dan 
dengan
f ( x, y) = f ( x). f ( y)
maka  dan  dikatakan bebas stokastik.

Contoh 10

Diketahui suatu fkp


1 ! 3  , 0 # # 2; 0 #  # 1 )
,  
0 , ,  %& '(%
Tentukan :
a. dan 
b. ) |
c. Apakah X dan Y bebas stokastik?

33
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

Penyelesaian

a.  * 1 ! 3     , 0 # # 2
 

  * 1 ! 3    2 1 ! 3  , 0 #  # 1


b. ) |     , 0 # # 2
, 

c. Terlihat bahwa ) |  sehingga dapat disimpulkan bahwa X


dan Y bebas stokastik.

Contoh 11

Dua bola dipilih secara acak dari sebuah kotak yang berisi 3 bola
warna biru, 2 merah, dan 3 hijau. Bila X menyatakan banyaknya
yang berwarna biru dan Y menyatakan warna merah yang terpilih.

Tunjukkan bahwa peubah acaknya tidak bebas stokastik!

Penyelesaian

, 

 0 1 2

0
3 9 3 15
28 28 28 28

1 0
3 3 3
14 14 7

2 0 0
1 1
28 28

1
5 15 3
14 28 28

Pandang titik (0,1). Dari tabel di atas diperoleh ketiga peluang


0,1 , & 0 dan h(1),yaitu

34
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

3
f (0,1) =
14

g (0) = ∑ f (0, y ) =
2
3 3 1 5
+ + =
y =0 28 14 28 14

h(1) = ∑ f ( x,1) =
2
3 3 3
+ +0 =
x =0 14 14 7

Jelas, 0, 1 + & 0 , 1

Jadi,  dan  tidak bebas stokastik.

Definisi 2.12
Misalkan X 1, X 2 , ..., X n adalah % peubah acak, diskrit maupun

kontinu, dengan distribusi peluang gabungan f ( X 1, X 2 , ..., X n ) dan

distribusi marginal masing-masing f ( X 1 ), f ( X 2 ),..., f n ( X n ). Peubah

acak X 1, X 2 , ..., X n dikatakan saling bebas stokastik jika dan hanya

jika
f ( X 1, X 2 , ..., X n ) = f ( X 1 ), f ( X 2 ),..., f n ( X n )

untuk semua ( X 1, X 2, ..., X n ) dalam daerah definisinya.

Contoh 12

Misalkan lamanya kadaluarsa (dalam tahun), sejenis makanan


dalam kotak sebelum rusak merupakan peubah acak yang fungsi
kepadatan peluangnya berbentuk :
e − x , x > 0
f ( x) = 
0
Misalkan X 1 , X 2 , dan X 3 menyatakan lamanya kadaluarsa tiga

kotak dari makanan kemasan ini yang dipilih secara acak dan
hitunglah - ଵ # 2; 1 # ଶ # 3; ଷ . 2 .

35
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

Penyelesaian

Karena kotak dipilih secara acak (bebas), maka dapat dianggap


bahwa peubah acak X 1 , X 2 , dan X 3 bebas stokastik dengan peluang

kepadatan peluang gabungan

f ( x1 , x2 , x3 ) = f ( x1 ) f ( x2 ) f ( x3 )

= e − x1 e − x2 e − x3
= e − x1 e − x2 e − x3 x1 > 0 , x2 > 0 , x3 > 0

dan f ( x1 , x2 , x3 ) = 0 untuk nilai yang nilainya. Sehingga:

ଵ  2; 1  ଶ  3; ଷ 2
= ∫∫ ∫ e − x1 e − x2 e − x3 dx1dx2 dx3
∞3 2

2 1 0

= (1 − e −2 )(e −1 − e −3 )e −2
= 0,0376

Teorema 2.7
 dan merupakan Peubah Acak dengan fkp bersama f ( x, y )

 dan Bebas Stokastik jika dan hanya jika f ( x, y ) dapat

dinyatakan sebagai hasil kali dari fungsi non negatif dari X dan Y

Artinya f ( x, y) = g ( x)h( y ) dengan g ( x), h( y ) ≥ 0

Teorema 2.8
Jika X dan Y bebas stokastik, maka

    ,    
    
.     

Teorema 2.9
Jika  dan peubah acak bebas stokastik, 
dan 
fungsi
dari  dan serta 
 dan 
 ada, maka



  
. 


36
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

2.9 FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN GABUNGAN

Definisi 2.13
Misal h1,h2 : Bilangan riil positif

Jika M X ,Y (t1 , t2 ) = E[ e 1 ] ada ∀t1 ,t2 dimana − h1 < t1 < h1 dan


t X + t 2Y

− h2 < t2 < h2

maka M X ,Y (t1 , t 2 ) adalah fungsi pembangkit momen gabungan

dari X dan Y,yakni: M X (t1 ,0) = E[et1 X ] = M X (t1 )

M Y (t 2 , 0 ) = E [ e t 2 Y ] = M Y (t 2 )

Momen-momennya dapat dicari sebagai berikut :

∂M (0,0) ∂M (0,0)
• µ1 = E ( X ) = dan µ 2 = E (Y ) =
∂t1 ∂t 2

∂ 2 M (0,0) ∂M (0,0) 2
• τ 12 = E ( X 2 ) − E ( X ) 2 = −
∂t1
2
∂t1

∂ 2 M (0,0) ∂M (0,0) 2
• τ 22 = E (Y 2 ) − E (Y ) 2 = −
∂t 2
2
∂t 2

• cov(X , Y ) = E ( XY ) − E ( X ) E (Y )
Contoh 13
Dua peubah acak X dan Y memiliki fkp bersama sbb:
e − y ;0 < x < y <~
f ( x) = 
0
Tentukan fpm bersama X dan Y

M (t1 , t 2 ) = ∫ ∫ e (t1x+t2 y ) f ( x, y )dydx


∞∞

0 x

= ∫ ∫ e ( t1x +t2 y ) e − y dydx


∞∞

0 x

= (1 − t 2 ) −1 (1 − t1 − t 2 ) −1

37
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

Teorema 2.10
X dan Y dua peubah acak dengan fungsi distribusi gabungan
f(x,y) , fungsi kepadatan peluang marginal masing-masing f(x)
dan f(y) serta fungsi pembangkit moment gabungan M X ,Y (t1 , t2 ) .

Jika X dan Y bebas stokastik maka M X ,Y (t1 , t 2 ) = M X (t1 ,0) M Y (0, t 2 )

Bukti:

i. Dari ruas kiri ke ruas kanan

M X ,Y (t1 , t 2 ) = E (et1 X +t2Y )


= E (e t1X ) E (et2Y )
= M X (t1 ,0) M Y (0, t 2 )

ii. Dari ruas kanan ke ruas kiri

M X (t1 ,0) = ∫ e t1x f ( x)dx , M Y (0, t 2 ) = ∫ et2 y f ( y )dy


∞ ∞

−∞ −∞

M X (t1 ,0) M Y (0, t 2 ) = ∫ e t1x f ( x)dx ∫ et2 y f ( y )dy


∞ ∞

−∞ −∞

= ∫∫
t1x +t2 y
e f ( x, y )dxdy

= M X ,Y (t1 , t 2 )

38
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

SOAL LATIHAN

1.  dan  adalah peubah acak kontinu dengan fkp gabungan


 , 
 , 0   1 dan bernilai nol untuk  dan 
yang lain.
Dapatkan nilai dari:
a. Konstanta k
b. ଵ  dan ଶ 
c. FDK gabungan , 
d. | dan |
e. 
2.  dan  adalah peubah acak kontinu dengan fungsi distribusi
kumulatif gabungan sebagai berikut
0 ,  0,  0
0.5 , 0    1, 0    1

 ,  0.5 1 , 0    1, 1  
 0.5 1 , 1 . 0    1

1 , 1 , 1 
Tentukan:
a. Fungsi kepadatan peluang gabungan
b. Apakah  dan  bebas stokastik? Jelaskan.
c.   
d. |
e. |
f. Cov2,  2
3.  dan  peubah acak yang mempunyai distribusi gabungan
uniform pada A di mana daerah A berada pada koordinat (0,0),
(2,0), (2,2) dan ,  ! jika ,  " #. Tentukan :
a. Nilai C dan tulis ulang fungsi kepadatan peluang gabungan..
b. |
c. | 
d. $%& ,  3

39
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

4. Sisa umur suami dan istri saling bebas stokastik dan


berdistribusi Uniform pada interval 0,40. Perusahaan asuransi
menawarkan 2 produk untuk pasangan suami istri yaitu yang
pertama pembayarannya ketika suami meninggal dan yang
kedua ketika suami istri meninggal. Hitung kovariansi dari
kedua waktu pembayaran tersebut.
5.  dan  adalah peubah acak kontinu dengan fungsi kepadatan
peluang gabungan ,  60 ଶ  jika 0  , 0  ,    1, dan
bernilai nol untuk selainnya.
a. Dapatkan fungsi kepadatan marginal dari .
b. Dapatkan |
c. Dapatkan  | 
d. Dapatkan  * 0.1| 0.5
6. Dua kartu diambil secara acak tanpa pengembalian dari 52
kartu remi. Jika  adalah banyaknya kartu hati dan  adalah
banyaknya kartu berwarna hitam yang diperoleh.
a. Tentukan fungsi kepadatan peluang gabungan, , 
b. Dapatkan fungsi kepadatan peluang marginal  dan 
c. Apakah  dan  bebas stokastik? Jelaskan.
d. Dapatkan  1| 1
e. Susunlah   +; + 0,1,2.
7. Jika X dan Y adalah dua peubah acak dan a dan b adalah
konstanta, buktikan bahwa:
a. Var (X+a) = Var (X)
b. Var (Y+b) = Var (Y)
c. Cov [(X+a), (Y+b)] = Cov (X,Y)
8. Distribusi gabungan dari X dan Y adalah sebagai berikut
X = -2 X = -1 X=0 X=1 X=2
Y = 10 0.09 0.15 0.27 0.25 0.04
Y = 20 0.01 0.05 0.08 0.05 0.01

40
Statistika Matematika/Distribusi Gabungan Universitas Brawijaya 2014

a. Dapatkan distribusi marginal dari X dan Y.


b. Dapatkan distribusi bersyarat dari X jika diketahui y = 20.

 2 
9. Jika f ( x, y) =   xy, x , y = 1,2,..., n (i. e., discrete var iables) .
2

 n(n + 1) 
Apakah X dan Y independent?
10. Fungsi kepadatan peluang dari peubah acak X adalah
 x
f ( x) = exp  −  , x > 0 . Dapatkan probabilitas dari 1 < x < 2.
1
2  2

41
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

BAB III
DISTRIBUSI FUNGSI PEUBAH ACAK

Dalam metode statistika baku, hasil dari uji hipotesa dan


penaksiran tidak lagi memuat satu peubah acak melainkan suatu
fungsi yang terdiri satu atau lebih peubah acak.
Misalkan X 1 , X 2 ,..., X n adalah peubah acak yang mempunyai

fungsi kepadatan gabungan f ( x1 , x2 ,..., xn ) . Misalkan Y adalah suatu

peubah acak fungsi dari X 1 , X 2 ,..., X n atau dapat ditulis sebagai

Y = u ( X 1 , X 2 ,... X n ) . Suatu fungsi dari X 1 , X 2 ,..., X n dalam statistika

inferensi disebut statistik. Jadi, statistik adalah fungsi dari satu


atau beberapa peubah acak yang tidak tergantung parameter yang
tidak diketahui.

Contoh : Y = ∑ X i
n

i =1

Peubah acak X 1 , X 2 ,..., X n disebut sampel acak dari peubah

acak  yang bebas stokastik dan mempunyai fkp . Sementara


itu, distribusi sampling adalah distribusi peubah acak yang
merupakan fungsi dari sampel acak (statistik). Walaupun statistik
tidak tergantung parameter tetapi mungkin distribusinya yang
tergantung parameter.
Distribusi dari peubah acak  diketahui tetapi parameternya
tidak diketahui. Untuk mendapatkan informasi parameter ini
diambil sampel acak ukuran  dari distribusi tersebut.
X 1 , X 2 ,..., X n adalah sampel acak ukuran  yang bebas

stokastik dan identik dengan fungsi kepadatan peluang .


Misalkan didefinisikan suatu statistik
ଵ , ଶ , … , ௡  yang
mempunyai fungsi kepadatan peluang . Dari fungsi kepadatan
peluang ini dapat ditunjukkan bahwa melalui peluang akan
mendekati parameter yang tidak diketahui. Bila percobaan diulang

42
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

berdasar kondisi yang sama, maka X 1 = x1 , X 2 = x 2 ,..., X n = xn

sehingga 
ଵ , ଶ , … , ௡  adalah bilangan yang diketahui. Teori
mengenai distribusi fungsi peubah acak membahas pencarian
distribusi apa yang ada pada sampel acak, misalnya mean atau
variansi.

Terdapat 3 metode untuk mendapatkan distribusi fungsi


peubah acak yaitu :
1. Teknik Fungsi Distribusi Kumulatif (FDK)
2. Teknik Fungsi Pembangkit Moment (FPM)
3. Teknik Transformasi Variabel (Jacobi)

3.1 TEKNIK FDK

Jika diketahui suatu peubah acak X yang mempunyai


Fungsi Distribusi Kumulatif  dan terdapat suatu statistik
Y = u ( X 1 , X 2 ,...X n ) maka selanjutnya dapat dicari fungsi kepadatan

peluang dari melalui FDK dari . Adapun langkah langkahnya


sebagai berikut :

• Menentukan domain dari dimisalkan , dimana  dipengaruhi


oleh  yaitu domain dari .
• Mendapatkan fungsi distribusi komulatif dari 
• Mendapatkan fungsi distribusi kumulatif dari
F ( y ) = P (Y ≤ y ) = P (u ( X 1 , X 2 ,...X n ) ≤ y )

• Mendapatkan fungsi kepadatan peluang dari .


dF ( y )
f ( y) =
dy
Karena f (y) diketahui maka Y dapat ditentukan distribusinya.

Teknik FDK biasanya dipakai apabila peubah acaknya adalah


peubah acak kontinu.

43
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

Teorema 3.1
   , … ,   peubah acak kontinu dengan fungsi kepadatan
peluang gabungan 1 , … ,  . Jika
 maka
௒ 
#   $


 …  1 , … ,   1 … 
஺೤

dengan ௬
%|   '(.

Contoh 1.

Jika diketahui  peubah acak berdistribusi seragam (-1,1). Suatu


statistik
 ଶ . Dapatkan fungsi kepadatan peluang dari .

Penyelesaian

• Domain  adalah antara -1 sampai 1, dengan demikian


domain bagi
 adalah 0,1.
• Mendapatkan fungsi distribusi kumulatif dari X
1
f ( x) = − 1< x < 1
2
0 lainnya

1 1
  
 
  1, 1    1
2 2
ିଵ

• Mendapatkan fungsi distribusi kumulatif dari .



  

 ଶ  

    


௑   ௑ 
1 1

  1  !   1 "
2 2
 
 , 0    1.

44
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

• Mendapatkan fungsi kepadatan peluang dari .


dG ( y ) 1
g ( y) = = 0 < y <1
dy 2 y

Contoh 2

 suatu peubah acak dengan fungsi kepadatan peluang



2, 0    1 dan bernilai nol untuk selainnya. Suatu statistik
)
3 – 1, tentukan fungsi kepadatan peluang dari ).

Penyelesaian

• Domain dari ) akan dipengaruhi daerah dari . Batas bawah untuk


 adalah 0 sehingga batas bawah untuk adalah 3(0) – 1 = -1,
sedangkan batas atas untuk  adalah 1 sehingga batas atas untuk
adalah 3(1) – 1 = 2. Sehingga  ) akan bernilai 0 untuk  1
atau + 2.

• Mendapatkan fungsi distribusi kumulatif dari 


  
 2 
 ଶ , 0    1

• Mendapatkan fungsi distribusi kumulatif dari )

  
 )  

 3  1  
1

 ,  -
3
1

௑ , -
3
1 ଶ

, -
3
0 ,  1

1
  
., - , 1   2'
3
1 , +2

45
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

• Mendapatkan fungsi kepadatan peluang dari ).


1 ଶ
   / 0 2
  

3
  1
  9
2
  1, 1   2 '
 
2 9
0 , selainnya

Contoh 3

 berdistribusi Uniform (0,1) dan suatu statistik


௡ .
Dapatkan fungsi kepekatan peluang dari Y

Penyelesaian

• Domain  adalah antara 0 sampai 1, demikian juga dengan


domain bagi
 adalah 0,1.
• Mendapatkan fungsi distribusi kumulatif dari 

  
 1 
, 0    1

• Mendapatkan fungsi distribusi kumulatif dari .


 
   

 ௡  


 ,   ௡ -


௑ , ௡ -

 
 ௡ , 0    1.

• Mendapatkan fungsi kepadatan peluang dari .


భష೙


௡  ೙ , 0    1.

46
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

3.2 TEKNIK FPM

Jika diketahui suatu peubah acak X yang mempunyai

Fungsi Pembangkit Momen M X (t ) = E (e tX ) .


Untuk mendapatkan distribusi dari statistik
Y = u ( X 1 , X 2 ,...X n ) dilakukan dengan cara sebagai berikut :

M Y (t ) = E (e tY ) = E (e tu ( X , X 1 2 ,... X n )
).
Dari hasil FPM untuk di atas diharapkan hasilnya merupakan
fungsi pembangkit momen dari distribusi yang sudah kita kenal.

SIFAT- SIFAT FPM


Sifat fpm dari kombinasi linier suatu peubah acak yang bebas
stokastik yang akan dipakai dalam cara ini adalah

1. Bila X dan Y peubah acak yang bebas stokastik maka


M aX +bY +c (t ) =M X ( at ) M Y (bt ) e ct

2. Bila X 1 , X 2 ,..., X n adalah peubah acak yang bebas stokastik

Caradan
ini sering dipakai untuk permasalahan yang menyangkut

Y =∑
kombinasi linier peubah acak bebas
ai X i maka M y (t ) stokastik.
n
= Π M X i ( ai t )
i =1

Contoh 5

Jika X ~ N ( µ , σ 2 ) . Dapatkan distribusi dari Z =


X −µ
σ
Penyelesaian

X ~ N (µ ,σ 2 )

1
µt + t 2σ 2
M X (t ) = e 2

47
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

M Z (t ) =M X µ (t )

σ σ

µ
t − t
= MX( ) .e σ
σ

µ t t2
− t µ + 2σ 2
= e σ e σ σ

1 2
t
= e2

Sehingga terlihat bahwa Z~ N(0,1)

Contoh 6
Diketahui X ~ B( n1 , p ) dan Y ~ B( n2 , p ) bebas stokastik.
Dapatkan distribusi dari Z = X + Y

Penyelesaian

M X (t ) = ( pe t + q ) n 1

M Y (t ) = ( pe t + q ) n 2

M Z (t ) = M X +Y (t ) = M X (t ) M Y (t )

= ( pe t + q) n ( pe t + q) n
1 2

= ( pe t + q) n + n 1 2

Terlihat bahwa Z ~ B( n1 + n2 , p )

Contoh 7
Misalkan X1, X2, ..., Xn adalah peubah acak yang bebas stokastik
dengan fungsi kepadatan peluang
 1 − xi / θ
 e xi > 0
f X i ( xi ) = θ
,
 0, selainnya

Tentukan fungsi kepadatan dari suatu statistik ܷ ൌ ܺଵ ൅ ܺଶ ൅ ‫ ڮ‬൅ ܺ௡ .

48
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

Penyelesaian

Fungsi kepadatan peluang dari U dapat diperoleh melalui metode


fungsi pembangkit momen dari U. Sebelumnya dicari dulu fungsi
pembangkit momen dari Xi

( ) ∫e f X i ( xi ) dxi = ∫ etxi
∞ ∞
1 − xi / θ
mX i (t ) = E etX i = txi
e dxi
−∞ 0
θ

= ∫ e− xi (1−θ t ) / θ dxi = −
1 θ
∞ ∞
1
e − xi (1−θ t ) / θ
0
θ θ (1 − θ t ) 0

=0+ = = (1- θt)-1


1 1
(1 − θ t ) (1 − θ t )
sehingga ௎   ௑భ ௑మ  … ௑೙    1  ି௡ .
௎   1  ି௡ identik dengan fungsi pembangkit momen dari
keluarga Gamma dengan α = n dan β = θ sehingga fungsi
kepekatan peluang untuk U adalah
 1

fU (u ) =  Γ(n)θ n
( u n−1e−u /θ ) , u > 0

 0, selainnya

Contoh 8

Misalkan Z adalah peubah acak yang menyebar normal dengan


rata – rata 0 dan ragam 1. Gunakan fungsi pembangkit momen
untuk mencari distribusi peluang bagi Y=Z2

Penyelesaian
 1 − z2 / 2
 , −∞ ≤ z ≤ ∞
f Z ( z ) =  2π
e

 0, selainnya

∫e ∫e dz = ∫
∞ ∞ ∞
f Z dz =
tZ 2 tz 2 tz 2 1 − z2 / 2 1 ( − z 2 / 2)(1− 2t )
mZ 2 (t ) = E (e ) = e e dz
−∞ −∞ 2π −∞ 2π



=
1 − z 2 / 2(1− 2t )−1
e dz
−∞ 2π .

49
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

proporsional dengan dengan fungsi kepadatan


1 − z 2 / 2(1− 2t )−1
e

peluang normal untuk peubah acak dengan rata – rata 0 dan

ragam (1-2t)-1. Untuk membuat adalah fungsi


1 − z 2 / 2(1− 2t )−1
e

kepekatan peluang normal, kalikan dengan , maka


(1 − 2t ) −1/ 2
(1 − 2t ) −1/ 2

mZ 2 (t ) = (1 − 2t ) ∫

dz =(1-2t)-1/2(1) = (1-2t)-1/2.
−1/ 2 1 2
/ 2(1− 2 t ) −1
e− z
2π (1 − 2t )
−1/ 2
−∞

mZ 2 (t ) identik dengan fungsi pembangkit momen untuk fungsi

kepadatan keluarga Gamma dengan α = ½ dan β= 2 sehingga Z2


memiliki sebaran khi-kuadrat dengan derajat bebas 1 dengan
fungsi kepadatan peluang Y= Z2 adalah
 y −1/ 2 e− y / 2
 y≥0
fY ( y ) =  Γ(1/ 2)21/ 2
,

 0, selainnya

3.3 TEKNIK TRANSFORMASI


Memakai teknik ini perlu diperhatikan tipe dari peubahnya
apakah peubah acak diskrit atau kontinu , banyaknya peubah yang
menentukan fungsi dan ada tidaknya transformasi satu satu dari
fungsinya.

3.3.1 TRANSFORMASI SATU-SATU


   dapat diselesaikan dengan tunggal yaitu   .

Kasus Diskrit

Teorema 3.2
ܺ peubah acak diskrit,    adalah transformasi satu-satu,
maka fungsi kepadatan peluang dari Y adalah
௒   ௑ , 

dengan  |௒   0

50
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

Bukti.
௒   PY  y  Pux  y  Px  wy  ௑ 

Contoh 9
Misalkan ~  dan  ! 1. Dapatkan fungsi kepadatan
peluang dari .

Penyelesaian.

௑    # ௫ିଵ ,   1, 2, 3, …
 ! 1 maka domain dari adalah   0, 1, 2, …
    ! 1 dan     ' 1 sehingga
௒   ௑   ௑  ' 1  # ௬ ,   0, 1, 2, ….

Kasus Kontinu

Teorema 3.3
ܺ peubah acak kontinu dengan fungsi kepadatan peluang ௑  
dan    adalah transformasi satu-satu dari A |௑    0
ke B  |௒   0 dengan invers transformasi    . Jika

ௗ௬
 kontinu dan tidak nol di B, maka fungsi kepadatan

peluang dari Y adalah


)
௒   ௑  ( ( , 

)

Contoh 10

Peubah Acak X berdistribusi seragam (0,1 )


Dapatkan fkp dari Y = -2 ln X

Penyelesaian

Y
Y = -2 ln X maka

X =e 2

51
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

y
dx 1 − 2
j= = e
dy 2
y

g ( y ) = f (e ) j
2

y
1 −
= 1 e 2 0< y <∞
2
Y ~ χ (2)

Contoh 11

Misalkan X mempunyai fungsi kepadatan peluang


 2 x, 0 ≤ x ≤ 1
f ( x) = 
 0, selainnya
Bila U = 3X – 1, tentukan fungsi kepekatan peluang dari U dengan
menggunakan metode transformasi

Penyelesaian

U +1
• fungsi invers X =
3
 u +1 
)/) = d   /du = 1/3
 3 

 u +1  1 2
fU (u ) = f X ( h −1 (u ) ) = 2  = ( u + 1)
dx
 3 3 9

du

2
 ( u + 1) , −1 ≤ u ≤ 2
fU (u ) =  9
 0, selainnya

3.3.2 TRANSFORMASI TIDAK SATU-SATU

Andaikan    bukan transformasi satu-satu terhadap A


|௑   0 maka tidak terdapat penyelesaian tunggal. A
mempunyai partisi +ଵ , +ଶ , … yang saling disjoint sedemikian hingga
 transformasi satu-satu terhadap +௝ . Jadi, dalam tiap  dalam
range , persamaan    mempunyai penyelesaian tunggal
௝  ௝  terhadap himpunan +௝ .

52
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

Kasus Diskrit

௒   , ௑ ௝   , ௑ ௝ 


௝ ௝

Kasus Kontinu

)
௒   , ௑ ௝  (  (
)

3.3.3 TRANSFORMASI BERSAMA

Kasus Diskrit

Teorema 3.4
Jika ܺ peubah acak diskrit dengan fungsi kepadatan peluang
௑ ଵ , ଶ , … , ௞  dan    adalah transformasi satu-satu, maka
fungsi kepadatan peluang bersama dari Y adalah
௒ ଵ , ଶ , … , ௞   ௑ ଵ , ଶ , … , ௞ 
dimana ଵ , ଶ , … , ௞ adalah penyelesaian dari   .

Kasus Kontinu

Teorema 3.5
Jika ܺ peubah acak kontinu dengan fungsi kepadatan peluang
௑ ଵ , ଶ , … , ௞   0 pada A dan   ଵ , ଶ , … , ௞ didefinisikan dengan
transformasi satu-satu ௜  ௜ ଵ , ଶ , … , ௞ , <  1, 2, … , = maka fungsi
kepadatan peluang bersama dari Y adalah
௒ ଵ , ଶ , … , ௞   ௑ ଵ , ଶ , … , ௞ |.|
dimana  ଵ , ଶ , … , ௞  adalah penyelesaian dari   .
8ଵ 8ଵ
9
78ଵ 8௞ 7
Jacobian .  : ; :
78 8௞ 7


8ଵ 8௞

53
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

Contoh 12

Jika X1, X 2 sampel acak berdistribusi eksponensial dengan fungsi

kepadatan peluang f ( x) = e − x x > 0 0 selainnya. Suatu

X1
transformasi Z= , W = X2. Tentukan fungsi kepadatan
X2
peluang dari Z.

Penyelesaian

f ( x1, x2 ) = e− ( x + x
1 2
)
x1 , x2 > 0

X1
Invers dari Z= , W = X2 adalah X 1 = ZW , X 2 = W
X2

yang merupakan fungsi 1 – 1.

J = wz =w
0 1

g ( w, z ) = e − ( zw + w) w = we − ( z +1) w z,w >0


0 lainnya

g ( z ) = ∫ we − ( z +1) w dw .

Menggunakan subtitusi     1,


    1


g ( z) = 2 ∫
ue du = Γ ( 2) =
1 ∞ −u 1 1
( z + 1) 0 ( z + 1) 2
( z + 1) 2

54
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

3.3.4 BEBERAPA DISTRIBUSI YANG BERPERAN DALAM


STATISTIKA INFERENSI

Beberapa distribusi yang banyak berperan dalam statistika


inferensi antara lain distribusi Normal , distribusi Khi Kuadrat ,
distribusi t dan distribusi F.

Teorema 3.6

X −µ
X ~ N ( µ ,σ ) → Y = 
2


 σ 
2
~ χ 2 (1)

Bukti :
Misalkan Z = ( X − µ ) 2 / σ 2 dengan peubah acak Z berdistribusi normal

baku
1 −z 2 2
f ( z) = e −∞ < z < ∞

Sekarang dicari distribusi peubah acak Y = Z 2 . Kebalikan y = z 2

adalah z = ± y . Nyatakanlah z1 = − y dan z 2 = y maka J 1 = −


1
y
2

dan J 2 = y . Karena bukan merupakan transformasi satu-satu,


1
2
diperoleh

1 − y / 2 −1 1 −y / 2 1
g ( y) = e + e
2π 2 y 2π 2 y

= y > 0.
1 1 −1 − y
2 2
y e
21 / 2 π

Karena g(y) fungsi padat maka 1 =


1 1 −1 − y
2 2
y e dy
2 1/ 2
π


Γ( 1 ) ∞ 1 −1 − y
= 2 1 2
y e 2 dy
π 0 21 / 2 Γ( 1 )
2
Γ( 1 )
= 2 .
π

55
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

Dengan integral menyatakan luas di bawah kurva peluang

gamma dengan parameter α = 1 dan β = 2 . Karena itu π = Γ( 1 )


2 2
dan distribusi peluang Y diberikan oleh

 y>0
1 1 −1 − y

g ( y ) =  21 / 2 Γ(1 / 2)
2
y e 2
0
 lainnya

Yang ternyata adalah distribusi khi-kuadrat dengan derajat


kebebasan 1 atau χ 2 (1) .

Teorema 3.7

Jika Z dan Y 2 peubah acak bebas stokastik dimana Z ~ N(0,1)


dan Y ~ χ2(r) maka

~ student t dengan derajat bebas r


Z
T =
Y
r

 r + 1
Γ 
 2 
r +1
f T (t ) = (1 + ) 2 − ∞ <t < ∞ r = 1,2,3,...
t2 −
r
πr Γ 
r
2

Bukti :
Karena Z dan Y peubah acak bebas maka distribusi peluang
gabungannya diperoleh dengan mengalikan distribusi Z dan Y,
yaitu

 1 e− 2
z2 1 −y

 2π
y r 2 −1e 2
2 2 Γ ( r 2) −∞ < z < ∞

r

f ( z, y ) =  y>0


0 lainnya



56
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

Didefinisikan peubah acak kedua U=Y. Kebalikan (inversi) dari t=

dan u=y ialah z = t dan y=u. sehingga diperoleh jacobian :


z u
u r
r

u t
.
u
J= r 2 ur =
r
0 1

Transformasi di atas satu-satu, memetakan titik


{( z, y) − ∞ < z < ∞,0 < y < ∞} ke himpunan {(t , u) − ∞ < t < ∞,0 < u < ∞}.
Dengan menggunakan Teorema 3.5, diperoleh distribusi peluang
gabungan T dan U, sebagai berikut :
  
 −{( ) 1+ ( ) }
u t2
 −1 2  r 
− ∞ < t < ∞,0 < u < ∞
r
 
g (t , u ) = 
1 2 e u
u
 2π 2 2 Γ( )
r r r lainnya

0
2

Integralkan terhadap u, maka diperoleh distribusi t

h(t ) = ∫ g (t , u )du

 
−{( ) 1+ ( ) }
u t2
∞ 2  r 
= ∫ u [(r +1) 2] −1e   du
1
r
2π 2 2 Γ( ) r
0 r
2

u  t 2 
z= 1+ dan du = sehingga diperoleh
2dz
2  r  t2
1+
r
[(r +1) / 2]−1
   
∞ 2 z  −z  
h(t ) = ∫   2 
1 2

2π 2 2 Γ( ) r 0  1 + t r  1 + t 
e dz
  r 
r r 2

=
1
(1 + t r )
2
∫z
−[( r +1) / 2 ] ∞
[( r +1) / 2 ]−1
e − z dz
πr Γ( )
r 0
2

57
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

Γ[(r + 1) / 2]  t 2 
−[(r +1) / 2]
h(t ) = 1 + r  −∞ <t < ∞
r  
πr Γ ( )
2
Ini dikenal dengan distribusi T dengan derajat kebebasan ‫ݎ‬.

Teorema 3.8

Jika X dan Y adalah peubah acak saling bebas dimana X ~ χ2 (r1 )


dan Y ~ χ2 (r2 ) maka peubah acak
X
r
F = 1 ~ F ( r1 , r2 )
Y
r2

Bukti:
Distribusi peluang gabungan peubah acak bebas X dan Y
dengan diberikan oleh φ ( x, y ) = r ( x).s ( y )

Bila r(x) dan s(y) menyatakan, masing-masing distribusi X dan Y


maka

φ ( x, y ) =
1 1
x r1 / 2−1e − x / 2 r2 / 2 x r2 / 2−1e − y / 2
2 r1 / 2
Γ( r1 / 2) 2 Γ(r2 / 2)

 ( ) (
r / 2 −1 r / 2 −1 − ( x + y ) / 2 ) 0 < x < ∞,0 < y < ∞
 (r + r ) / 2
1
x 1 y 2
= 2
e
Γ(r1 / 2)Γ( r2 / 2)

1 2

0 lainnya

x
Misalkan peubah acak kedua W=Y. Kebalikan f = ( r 1 ) dan w=y
y
r2
adalah x = (r1 ) fw dan y = w. Dari sini diperoleh jacobiannya:
r2

( r1 ) w ( r1 ) f
= 1 w.
r
J= r2 r2
0 1 r2

58
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

Transformasi ini satu-satu, memetakan titik {( x, y) 0 < x < ∞,0 < y < ∞}

ke himpunan {( f , w) 0 < f < ∞,0 < w < ∞}. Dengan menggunakan

Teorema 3.5 maka diperoleh distribusi peluang gabungan F dan W

 0 < f < ∞,
 ( r1 + r2 ) / 2 ( 1 ) (r1 2 )−1 w (r2 / 2 )−1e − ( w / 2)[(r1 f / r2 ) +1]
1 r fw r1w
g ( f , w) =  2 Γ( r1 / 2)Γ(r2 / 2) r2 r2 0<w<∞

0 lainnya

Distribusi F kemudian diperoleh dengan mengambil distribusi


marginalnya, yakni:

h( f ) = ∫ g ( f , w)dw

) r1 / 2 f r1 / 2 −1 ∞ [(r + r ) / 2] −1 − ( w 2 )[( 1 r ) +1]


r
(1 r f
= ∫w
r2
( r1 + r2 ) / 2
1 2 e 2 dw
2 Γ(r1 / 2)Γ(r2 / 2) 0

Ganti z = ( w )[(r1 f ) + 1] dan dw = [ 2 ]dz maka diperoleh


2 r2 ( r1 f r2 + 1)


r1
( ) r1 / 2 f r1 / 2−1 ∞
h( f ) = ( r1 + r2 ) / 2
r2 2z 2
) ( r1 + r2 ) e − z
2 −1
( dz
2 Γ(r1 / 2)Γ(r2 / 2) 0 r1 f / r2 + 1 r1 f / r2 + 1

Γ(r1 / 2)Γ(r2 / 2)(1 + r1 f / r2 ) ( r1 + r2 ) / 2 ∫0


r1
) r1 / 2 f r1 / 2−1
( ∞
h( f ) =
r2
z ( r1 + r2 ) / 2−1e − z dz

 Γ[(r + r ) / 2]( r1 ) r1 / 2 f r1 / 2−1



=  Γ(r / 2)Γ(r / 2)(1 + r f / r ) ( r1 + r2 ) / 2 ,0 < f < ∞
1 2 r2


0
1 2 1 2

lainnya

Inilah yang dikenal dengan nama distribusi-F dengan derajat


kebebasan r1 dan r2 atau dapat disebut pula F ~ ( r1, r2 ) .

59
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

SOAL LATIHAN
1. ଵ dan ଶ menyatakan sampel acak ukuran dua dari distribusi

gamma, ௜ ~ 2, ଶ . Dapatkan fungsi kepadatan peluang dari



௑భ .

2. Dua mahasiswa berencana untuk bertemu di perpustakaan


dalam waktu 1 jam. Waktu kedatangan mereka adalah bebas
stokastik dan berdistribusi acak dalam periode 1 jam tersebut.
Masing-masing setuju untuk menunggu selama 15 menit atau
sampai waktu perjanjian berakhir. Jika salah satu tidak muncul
selama periode waktu yang ditentukan maka mahasiswa yang
lain akan pergi. Berapa peluang bahwa kedua mahasiswa
tersebut akan bertemu?
3. Misalkan lamanya tahan hidup bolam baru berdistribusi
eksponensial dengan rata-rata 5 tahun. Seorang pemilik rumah
mempunyai dua bolam tersebut. Dia berencana untuk
menempatkan satu bolam di luar rumahnya dan untuk
menggantinya dengan bolam yang kedua jika bolam yang
pertama terbakar. Berapa peluang bolam akan menyala selama
setidaknya 15 tahun sebelum bolam yang kedua terbakar?
4. Misalkan X mempunyai fkp sebagai berikut
1
, 1  1 
   2
0,  yang lain
Dapatkan fungsi kepadatan peluang untuk  ଶ
5. Misalkan X adalah peubah acak dengan fkp  4 ଷ jika
0    1 dan bernilai nol untuk  yang lain. Gunakan teknik
FDK untuk menentukan dari masing-masing peubah acak
berikut
a.   ସ
b.
 ௑

60
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

c.  ln 
d.   0.5ଶ
6. Misalkan X adalah peubah acak yang berdistribusi uniform,
~  0, 1. Gunakan teknik FDK untuk menentukan dari
masing-masing peubah acak berikut

a.   ర

b.
 ି௑
c.  1   ି௑
d. 1  
7. Misal Y1 ~Binomial(n1,1/2) dan Y2 ~Binomial (n2,1/2) . Gunakan
teknik FPM untuk menunjukkan bahwa X= Y1 –Y2 +n2
berdistribusi Binomial (n=n1+n2 , ½)
8. Misalkan X berdistribusi peluang
1 0 < x <1
f ( x) = 
0 untuk x yanglain

Gunakan fungsi pembangkit momen untuk menunjukkan bahwa


peubah acak Y = −2 ln X berdistribusi khi-kuadrat dengan derajat
kebebasan 2.

9. ଵ dan ଶ adalah sampel acak berukuran dua dari suatu


distribusi dengan fungsi kepadatan peluang   ௫ మ , 1  ∞

dan bernilai nol untuk selainnya.


a. Dapatkan fungsi kepadatan peluang gabungan ଵ ଶ dan
" ଵ.
b. Dapatkan fungsi kepadatan marjinal dari .
10. ଵ dan ଶ adalah peubah acak yang mempunyai fungsi
kepadatan peluang gabungan sebagai berikut

 భ  మ  ,   0,   0
 ,    
0, selainnya

61
Statistika Matematika / Distribusi Fungsi PA Universitas Brawijaya 2014

c. Tentukan fungsi kepadatan peluang gabungan g ( y1 , y 2 ) dari

transformasi ଵ ଵ # ଶ dan ଶ ௑
௑భ
భ ା௑మ

d. Tentukan fungsi kepadatan marjinal dari ଶ yakni g ( y 2 ) .

62
Statistika Matematika / Orde Statistika Universitas Brawijaya 2014

BAB IV
ORDE STATISTIKA

X 1 , X 2 ,..., X n adalah sampel acak bebas ukuran ݊ dan

berdistribusi identik yang diambil dari suatu populasi dengan fungsi


distribusi komulatif Fx (x) . Orde statistika ke ‫ ݎ‬yakni ܻ௥ dari sampel

acak tersebut adalah nilai pada urutan ke ‫ ݎ‬apabila sampel acak


diurutkan mulai dari yang terkecil atau
Y1 ≤ Y2 ≤ .... ≤ Yr −1 ≤ Yr ≤ Yr +1 ≤ ... ≤ Yn dengan Y1 = min ( x1 , x 2 ,..., x n ) dan

Yn = maks ( x1 , x 2 ,..., x n ).

4.1 FUNGSI KEPADATAN PELUANG GABUNGAN ORDE-ORDE


STATISTIKA
Misalkan suatu transformasi dari peubah acak kontinu yang
tidak satu-satu. Jika X 1 , X 2 ,..., X n suatu sampel acak ukuran n yang

bebas dan berdistribusi identik dari suatu populasi dengan fungsi


distribusi Fx (x) .

• Mula-mula akan dicari fungsi kepadatan peluang bersama (joint


pdf) dari Y1 , Y2 ,…., Y n yakni g ( y1 , y 2 ,..., y n ) .

• Kembali ke sampel acak X 1 , X 2 ,..., X n yang masing-masing

memiliki fkp marginal f ( x1 ), f ( x2 ),.... f ( xn )

Misal A himpunan pasangan nilai dari sampel acak X 1 , X 2 ,..., X n

maka ada sejumlah n!. himpunan yang saling lepas:


A1 = {( x1 , x2 ,..., xn ); a < x1 < x2 < x3 .... < xn < b}

A2 = {( x1 , x2 ,..., xn ); a < x2 < x1 < x3 .... < xn < b}


A3 = {( x1 , x2 ,..., xn ); a < x1 < x3 < x2 .... < xn < b}.

.
.
A1 = {( x1 , x2 ,..., xn ); a < xn < xn−1 < xn−1.... < x1 < b}

63
Statistika Matematika / Orde Statistika Universitas Brawijaya 2014

Masing-masing dari himpunan Ai dikaitkan dengan orde statistika,

dengan demikian untuk A1 : x1 = y1 , x2 = y 2 ,..., xn = y n .

Menggunakan teknik transformasi peubah acak, terlihat


transformasi 1-1 dari A1 ke B1 . B1 =
{( y1 , y2 ,..., yn ); a < y1 < y2 < y3 .... < y n < b}
dan nilai dari
1 0 0 0 .... 0
0 1 0 0 .... 0
0 0 1 0 .... 0
J1 = . =1
.
.
0 0 0 0 .... 1

Untuk A2 : x1 = y 2 , x2 = y1 ,..., xn = y n

B2 = {( y1 , y 2 ,..., yn ); a < y 2 < y1 < y3 .... < y n < b}

dan nilai dari:


0 1 0 0 .... 0
1 1 0 0 .... 0
0 0 1 0 .... 0
J2 = . = −1
.
.
0 0 0 0 .... 1

Pencarian transformasi dilakukan hingga An! .

Dengan catatan bahwa nilai | |  1 sehingga fungsi kepadatan


peluang bersama dari Y1 , Y2 ,…., Y n didapat

g ( y1 , y 2 ,..., y n ) = ∑ J i f ( y1 ) f ( y 2 ).... f ( y n )
n!

i =1

g ( y1 , y 2 ,..., y n ) = n! f ( y1 ) f ( y 2 ).... f ( y n )

64
Statistika Matematika / Orde Statistika Universitas Brawijaya 2014

Teorema 4.1
Jika  ,  , … ,  adalah sampel acak dari populasi dengan fungsi
kepadatan peluang kontinu 
, maka fungsi kepadatan peluang
gabungan dari orde-orde statistika Y1 , Y2 ,…., Y n adalah

  ,  , … ,   !     …  
Jika     …   dan bernilai nol untuk selainnya.

Contoh 1
Misalkan  ,  ,  merupakan suatu sampel acak ukuran 3 dari
suatu populasi dengan fungsi kepadatan peluang

 2
, 0 
 1.
a. Tentukan fkp gabungan orde-orde statistika  ,  , 
b. Dapatkan fungsi kepadatan peluang marginal dari 
c. Hitung   0.1
Penyelesaian
a.   ,  ,   3! 2 2 2  48   , 0        1

b.      48      6 1     , 0    1


 
భ మ

c.   0.1       0.03


.

4.2 FUNGSI KEPADATAN PELUANG ORDE TERKECIL (Y1)

Untuk peubah acak diskrit dan kontinu, fungsi distribusi kumulatif


(FDK) dari orde terkecil dapat diperoleh langsung menggunakan
teknik FDK sebagai berikut
GY1 ( y1 ) = P (Y1 ≤ y1 ) = P (min( X 1 , X 2 ,..., X n ) ≤ y1 )

= 1 − P(min( X 1 , X 2 ,..., X n ) > y1 )


= 1 − [ P( X 1 > y1 )( X 2 > y1 )...P( X n > y1 )]
= 1 − [ P( X > y1 )]n
= 1 − [1 − P( X > y1 )]n
= 1 − [1 − FX ( y1 )]n

65
Statistika Matematika / Orde Statistika Universitas Brawijaya 2014

Apabila sampel acak X 1 , X 2 ,..., X n suatu peubah acak yang kontinu,

fungsi kepadatan peluang dari Y1 adalah turunan dari fungsi

distribusi komulatif Y1 :

dGY1 ( y1 )
g ( y1 ) = = n[1 − FX ( y1 )]n −1 f X ( y1 )
dy1

Untuk a< Y1 <b dan 0 selainnya.

4.3 FUNGSI KEPADATAN PELUANG ORDE TERBESAR (Yn)

Fungsi distribusi kumulatif dari Yn dapat dicari menggunakan teknik

FDK sebagai berikut:

GYn ( y n ) = P (Yn ≤ y n ) = P ( maks ( X 1 , X 2 ,..., X n ) ≤ y n )

= P( X 1 ≤ y n ) P( X 2 ≤ y n )....P( X n ≤ y n )
= [ P( X ≤ y n )]n
= [ FX ( y n )]n

Dengan demikian fungsi kepadatan peluang dari Yn adalah sebagai

berikut

dGYn ( y n )
f ( yn ) = = n[ FX ( y n )]n −1 f X ( y n )
dy n

Untuk a< y n <b dan 0 selainnya.

4.4 FUNGSI KEPADATAN PELUANG ORDE KE-k

Untuk mendapatkan fkp dari Yk yakni g ( y k ) dicari melalui integral

terhadap fkp gabungan dari Y1 , Y2 ,…., Y n :

∫ ... ∫ ∫ ... ∫ n!f ( y1 ) f ( y2 )... f ( yn )dy n ...dy k +1dy1...dyk −1


yK y2 b b

a a yK y n −1

66
Statistika Matematika / Orde Statistika Universitas Brawijaya 2014

dan bila diselesaikan akan diperoleh:


n!
g ( yk ) = [ FK ( y k )]k −1[1 − FK ( y k )]n− k f X ( y k )
(k − 1)!(n − k )!

Untuk a< y k <b dan 0 selainnya.

Teorema 4.2
Jika ଵ , ଶ , … , ௡ adalah sampel acak dari populasi dengan fungsi
kepadatan peluang kontinu   0 untuk
 , maka fungsi
kepadatan peluang gabungan dari orde statistika ke-k, Y k ,

adalah sebagai berikut


n!
g ( yk ) = [ FK ( y k )]k −1[1 − FK ( y k )]n− k f X ( y k )
(k − 1)!(n − k )!

untuk
௞ dan bernilai nol untuk selainnya.

4.5 FUNGSI KEPADATAN PELUANG GABUNGAN DUA ORDE


STATISTIKA (Yi, Yj)

Untuk mencari joint pdf (fungsi kepadatan gabungan) dari dua


orde statistik Yi < Y j yakni g ( y i , y j ) adalah integral terhadap joint pdf

dari Y1 , Y2 ,…., Y n :

∫ ... ∫ ∫ ... ∫ ∫ ... ∫ n! f ( y ) f ( y )... f ( y


yi y2 y j yj b b

1 2 n )dyn ...dy j +1dy j −1...dy j +1dy1 ...dy j −1


a a yi y j −2 y j y n −1

Apabila diselesaikan diperoleh:

n!
g ( yi , y j ) = [ FX ( yi )]i −1[ FX ( y j ) − FX ( yi )] j −i −1[1 − FX ( y j )]n− j f ( yi ) f ( y j )
(i − 1)! ( j − i − 1)! (n − j )!

untuk a< yi < y j <b dan 0 selainnya.

67
Statistika Matematika / Orde Statistika Universitas Brawijaya 2014

Contoh 1

X1 dan X2 adalah sampel acak ukuran 2 yang mempunyai fungsi


kepadatan peluang
x
1 −100
f ( x) = e x>0 0 selainnya.
100
Misal Y= maks(X1 , X2) akan dicari fungsi kepadatan peluang dari Y

G(y) = P(Y≤ y) = P(maks(X1 , X2)≤ y)

= P(X1 ≤ y) P(X2 ≤ y) ( sifat kebebasan )


= P(X≤ y)2 ( sifat identik )
G(y) = [FX(y)]2
Sehingga :

y 1 − x   
G( y) =  ∫ e 100 dx  = 1 − e 100  2
y

2

 0 100   

  1 − y
g ( y) = = 2 1 − e 100 
y
dG ( y ) −

 
e 100
dy 100
y y
1
y>0
− −
g ( y ) = [1 − e 100 ]e 100
50
atau langsung memakai rumus :
dGYn ( y n )
f ( yn ) = = n[ FX ( y n )]n −1 f X ( y n )
dy n

dengan demikian :

  2 −1 1 − y
g ( y ) = = 2 1 − e 100  e 100 = [1 − e 100 ]e 100 y > 0
y y y
− 1 − −

  100 50
Misal Z= min(X1 , X2) akan dicari fungsi kepadatan peluang dari Z

G(z) = P(Z≤ z) = P(min(X1 , X2)≤ z)

68
Statistika Matematika / Orde Statistika Universitas Brawijaya 2014

G(z) = P(Z≤ z) = 1 - P[min (X1 , X2) > z)]

= 1 - [P(X1 > z) P(X2 > z)] ( sifat kebebasan )


= 1 - [P(X> z)]2 ( sifat identik )
= 1 - [ 1- P(X≤ z)]2
G(z) = 1 -[ 1 - FX(z)]2
Sehingga :

 z 1 − x  2  − z 2
G ( z ) = 1 − 1 − ∫ e 100 dx  = 1 − e 100 
 0 100   
 − z  1 − z
g ( z) = = 2e 100 
dG ( z )
  100
e 100
dz
z
1 −
g ( z ) = e 50 z>0
50
atau langsung memakai rumus :
dGY1 ( y1 )
g ( y1 ) = = n[1 − FX ( y1 )]n−1 f X ( y1 )
dy1
dengan demikian :

 − z  2 −1 1 − y
g ( z ) = = 2 e  = [e y>0
y y
1 −100 −100
 
100 e 100 ]e
100 50

Contoh 2

Misal Y1 , Y2 , Y3 adalah orde statistika dari sampel acak X berukuran

3 yang berdistribusi U(0,1). Jika Z1 jangkauan dari sampel acak ,


dapatkan fungsi kepadatan peluang dari Z1.

Penyelesaian

X ~ U(0,1)
f(x) = 1 0< x < 1
0 yang lain

69
Statistika Matematika / Orde Statistika Universitas Brawijaya 2014

F(x) = P(X ≤ x) = x

Fungsi kepadatan gabungan dari Y1 dan Y3 adalah


g13 ( y1 , y3 ) = 6( y3 − y1 ) 0 < y1 < y3 < 1 dan bernilai nol selainnya

Dari :

Z1= Y3 – Y1 , pandang transformasi z1 = y3 − y1 , z2 = y3

Invers dari transformasi tersebut adalah y1 = z2 − z1 , y3 = z2

Fungsi yang berkorespondensi 1-1 , sehingga

−1 1
J = =1
0 1

fungsi kepadatan peluang gabungan dari Z1 dan Z2 adalah :

h(z1,z2)=6z1|J| =6z1 0 < z1 < z 2 < 1

0 selainnya
fungsi kepadatan marginal untuk Z1 diperoleh melalui :

h( z1 ) = ∫ 6 z1dz2 = 6 z1 (1 − z1 ) 0 < z1 < 1


1

z1

0 selainnya

70
Statistika Matematika / Orde Statistika Universitas Brawijaya 2014

SOAL LATIHAN

1. Misalkan ଵ , ଶ , ଷ sampel acak berdistribusi kontinu dengan


fungsi kepadatan peluang
2, 0  1 
  
0,   
Tentukan peluang nilai terkecil ଵ , ଶ , ଷ melebihi median dari
distribusinya.
2. Misalkan ଵ ଶ ଷ ସ statistika terurut dari sampel acak
berukuran 4 yang berdistribusi dengan fkp      ௫ , 0  ∞
dan bernilai nol untuk selainnya. Tentukan ସ  3
3. Suatu sampel acak berukuran n dari suatu distribusi dengan fkp

   ௫ మ , 1   ∞ dan bernilai nol untuk selainnya.

a. Dapatkan fkp gabungan dari orde-orde statistika.


b. Dapatkan orde statistika terkecil, ଵ
c. Dapatkan orde statistika terbesar, ௡
d. Tentukan fkp dari sampel range,   ௡  ଵ untuk   2
e. Tentukan fkp dari sampel median, ௥ , dengan asumsi bahwa n
ሺ௡ାଵሻ
adalah ganjil sehingga  ଶ
.

4. Misalkan ଵ ଶ ! ସ statistika terurut dari sampel acak


berukuran n dari distribusi dengan fkp   1, 0  1 dan
bernilai nol untuk selainnya. Tunjukkan bahwa orde statistika
ke-", ௞ mempunyai fkp beta dengan parameter #  " dan
$    " % 1.
5. Misalkan suatu sampel acak berukuran dua didapat dari
distribusi dengan fungsi kepadatan peluang
1
2   , 0  2 
   &2
0,   

Hitung peluang bahwa satu sampel observasi minimal 2 kali lebih


besar dari sampel yang lain.

71
Statistika Matematika / Orde Statistika Universitas Brawijaya 2014

6. Suatu sampel acak berukuran n dari distribusi geometri,


௜ ~()*+.
a. Tentukan Fungsi distribusi kumulatif dari orde statistika
terkecil, ଵ
b. Dapatkan ଵ  1
7. ଵ , ଶ , ଷ adalah orde statistika dari peubah acak dengan fungsi
kepadatan peluang
1 ,0  1 
   
0 ,   

௒భ ା௒మ ଵ
dan dimisalkan -  ଶ
nilai tengah sampel. Tentukan  .- / ସ0

72
Statistika Matematika/Distribusi Pendekatan Universitas Brawijaya 2014

BAB V
DISTRIBUSI PENDEKATAN

Dalam suatu peubah acak atau suatu statistik seringkali


tergantung kepada n (banyaknya peubah acak pada sampel), hal
ini mengakibatkan fungsi pembangkit momennya juga bergantung
pada n, demikian juga fungsi distribusi kumulatifnya.

Perhatikan suatu barisan peubah acak ଵ , ଶ , … dimana fungsi


distribusi kumulatifnya yaitu ଵ , ଶ , … sedemikian hingga
untuk setiap
1, 2, …

௡ 
௡  

Definisi 5.1

Jika ௡ ~௡  untuk setiap   1, 2, … dan jika untuk beberapa


FDK ,

lim ௡ 

୬՜ஶ

untuk setiap nilai  dengan  kontinu, maka barisan ଵ , ଶ , …

dikatakan konvergen dalam distribusi ke ~ dinyatakan

௡   . FDK  disebut distribusi pendekatan dari ௡ .


Contoh 1

Misalkan ଵ , ଶ , … ௡ adalah sampel acak dari distribusi


seragam, ௜ ~0, 1, dan misalkan ௡
maxଵ , ଶ , … ௡  orde
statistika terbesar. Dapatkan distribusi pendekatan dari ௡ .

73
Statistika Matematika/Distribusi Pendekatan Universitas Brawijaya 2014

Penyelesaian

ଵ , ଶ , … ௡ adalah sampel acak dari distribusi 0,1 atau


dinyatakan sebagai

௜ ~ 0,1

dengan fkp dan FDK-nya masing-masing sebagai berikut

1, 0  1 
  

0,  

0,   0
 
  , 0  1 
1,   1

Diketahui ௡
maxଵ , ଶ , … ௡  adalah orde statistika terbesar,
maka

 
 ݊  

     

  
!

sehingga diperoleh

0, 0

  

 , 0  1.
1, 1

Untuk 0  1 , lim  
 lim    0.

Untuk   0 dan   1,  
merupakan barisan konstan dengan
limit masing-masing 0 dan 1, sehingga

0,  1
lim  

 1,   1

merupakan distribusi pendekatan untuk ௡ .


0,  1
Jadi,  

1,   1

74
Statistika Matematika/Distribusi Pendekatan Universitas Brawijaya 2014

Selanjutnya akan dibahas tentang konsep distribusi yang


degenerate dan kaitannya dengan konsep konvergen stokastik,
yang masing-masing dijelaskan pada Definisi 5.2 dan Definisi 5.3
berikut.

Definisi 5.2

Fungsi  adalah FDK dari suatu distribusi yang


degenerate pada nilai 
jika

0,  ( 
 

1,   (

Dengan kata lain,  adalah FDK dari distribusi diskrit yang
mempunyai peluang 1 pada saat 
dan nol untuk
selainnya.

Definisi 5.3

Suatu barisan peubah acak ଵ , ଶ , … dikatakan konvergen


stokastik ke konstanta jika mempunyai distribusi
pendekatan yang degenerate pada 
.

Dari Contoh 1 dapat disimpulkan bahwa

0,  1
௡ ~   &~  

1,   1

sehingga dari Definisi 5.2 dan 5.3 dapat dinyatakan bahwa ௡

konvergen stokastik ke 1, atau dituliskan sebagai ௡  1.




5.1 TEOREMA LIMIT PUSAT

Pada pembahasan sebelumnya, untuk mendapatkan


distribusi pendekatan digunakan Fungsi Distribusi Kumulatif (FDK).

75
Statistika Matematika/Distribusi Pendekatan Universitas Brawijaya 2014

Pada subbab ini akan dijelaskan alternatif lain untuk mendapatkan


distribusi pendekatan yaitu menggunakan Fungsi Pembangkit
Momen (FPM) pada Teorema 5.1 berikut.

Teorema 5.1
& , & , … merupakan barisan peubah acak dengan FDK masing-
masing  
,  
, … dan FPM nya 2 3
, 2 3
, …. Jika 23
adalah
FPM dari FDK 
dan jika lim 2 3
 23
untuk semua
3, 7; 3 ;,
maka
lim  
 
untuk semua titik-titik kontinu dalam  
.

Contoh 2
Misalkan  ,  , …  adalah peubah acak dari distribusi Bernoulli,
 ~)*+1, ,
dan &  ∑
  . Jika , . 0,  . ∞ sedemikian hingga
,  0, untuk 0 1 0 maka
2 3
 , 4 5

0 0 
 6  4 1 7 8
 

0 7 1

 91 4 :


Catatan : lim 61 4 8   ,

sehingga diperoleh
lim 2 3
  
೟ 



yang merupakan FPM dari distribusi Poisson dengan mean 0.

Teorema 5.2 (Teorema Limit Pusat)


Jika ଵ , ଶ , … ௡ adalah sampel acak dari distribusi dengan
mean 0 dan variansi > ∞, maka distribusi pendekatan dari
∑
  7 0
< 
√>

adalah normal standar, < . <~+ 0, 1
untuk  . ∞.

76
Statistika Matematika/Distribusi Pendekatan Universitas Brawijaya 2014

Contoh 3

೙ 
Diketahui  ~)*+1, ,
dan &  ∑
  . Jika <  , buktikan
√

bahwa < . <.

Penyelesaian

Karena &  ∑


  berarti & ~)*+, ,
maka 2೙ 3
 , 4 5
 .

೙ 
Perhatikan <  dengan >  ?,5 maka dapat dinyatakan
√
 
<  ೙ 7  .
೙ ೙

Dengan menggunakan Teorema 5.1 dan ekspansi deret


మ
  1 4  4
4 @ diperoleh

2೙ 3
 2 ೙  3

೙ ೙

 

 ೙ A, ೙ 4 5B
 

 C ೙ A, ೙ 4 5BD

,3 , 3 ,3 , 3
> 2> > 2>
 E91 7 4 7 @ : 91 4 4 4 @ :F


3 G


 E1 4 4 F ,
2> 
೟మ
dimana G 
. 0 untuk  . ∞, sehingga lim 2೙ 3
  మ , yang
merupakan FPM +0, 1
.

Jadi terbukti < . <~+0, 1
.

5.2 SIFAT-SIFAT KONVERGEN STOKASTIK

Sebelum membahas konsep konvergen stokastik akan


dibahas terlebih dahulu tentang Pertidaksamaan Chebyshev yang
akan digunakan pada pembuktian konvergen stokastik.
Pertidaksamaan tersebut dijelaskan pada Teorema 5.3.

77
Statistika Matematika/Distribusi Pendekatan Universitas Brawijaya 2014

Teorema 5.3 (Pertidaksamaan Chebyshev)


Jika  peubah acak dengan mean 0 dan variansi > , maka untuk
sebarang M 1 0
1
 | 7 0|  M>! 
M
atau
1
 | 7 0| M>!  1 7
M
.

Konsep yang berguna untuk mengevaluasi apakah suatu


estimator merupakan estimator yang baik yaitu salah satunya
mempunyai sifat konvergen stokastik ke nilai parameternya untuk
 . ∞.

Teorema 5.4
Barisan & , & , … kovergen stokastik ke ( jika dan hanya jika untuk
setiap N 1 0, lim  |& 7 (| N!  1.


Suatu barisan dari peubah acak yang memenuhi Teorema 5.4 juga
dikatakan konvergen dalam probabilitas ke ( atau dinyatakan

dengan ௡  (.


Contoh 4

Suatu barisan dari peubah acak Bernoulli & , & , … & dengan mean ,.

∑ ೔ 
Jika ,̂  
maka buktikan ,̂ . ,.

Penyelesaian

Diketahui :

& ~)*+1, ,
. I&
 , dan JK&
 ,1 7 ,
 ,5.

∑ ೔ 
,̂  
. I,̂
 , dan JK,̂
 
.

78
Statistika Matematika/Distribusi Pendekatan Universitas Brawijaya 2014

Catatan : I  4 O
 I 
4 O dan JK 4 O
  JK
dengan
, O konstanta dan  peubah acak.


Akan dibuktikan ,̂ . ,, dengan kata lain akan dibuktikan PN 1 0,
lim  |,̂ 7 ,| N!  1.


Bukti:


Menggunakan Pertidaksamaan Chebyshev  | 7 0| M>!  1 7  మ

maka diperoleh

,5
 |,̂ 7 ,| N!  1 7
N 

untuk setiap N 1 0, jadi lim  |,̂ 7 ,| N!  1.

Teorema 5.5
Jika  , … ,  adalah sampel acak dari suatu distribusi dengan
mean berhingga 0 dan variansi > , maka barisan dari smapel
mean konvergen dalam probabilitas ke 0 , atau dapat dinyatakan

sebagai Q . 0.

Teorema 5.6 (Hubungan TLP dan Konvergen Probabilitas)


√೙  !  
Jika <  "
. <~+ 0, 1
maka & . .

5.3 TEOREMA LIMIT TAMBAHAN

Definisi 5.4 (Konvergensi dalam Probabilitas)

Barisan peubah acak ௡ dikatakan konvergen dalam

probabilitas ke , ditulis & . &, jika




lim  |& 7 &| N!  1.




79
Statistika Matematika/Distribusi Pendekatan Universitas Brawijaya 2014

Teorema 5.7
 
Untuk barisan peubah acak, jika & . & maka & . &.

Teorema 5.8

Jika & . ( maka untuk sebarang 
yang kontinu pada (,

&
. (
.

Contoh 5

Suatu sampel acak dari distribusi Poisson,  ~R* 0


. Tunjukkan
bahwa &   #$೙ konvergen stokastik ke   .

Penyelesaian

Diketahui  ~R*0
. I 
 0 dan JK
 0.

∑#
Q   ೔ . I Q
 0 dan JKQ
 .


Akan ditunjukkan &   #$೙ .   .

Karena konvergen stokastik ekuivalen dengan konvergen dalam


probabilitas maka menurut Teorema 5.8, harus dibuktikan terlebih

dahulu Q . 0.

Menggunakan Teorema 5.5 terbukti bahwa Q . 0 atau dapat
dibuktikan menggunakan pertidaksamaan Chebyshev sebagai
berikut
0 1
 E|Q 7 0| MS F  1 7
 M


Misalkan MS  N maka మ
 %మ , sehingga diperoleh

0
 |Q 7 0| N!  1 7
N 
.

80
Statistika Matematika/Distribusi Pendekatan Universitas Brawijaya 2014

Untuk setiap N 1 0, lim  |Q 7 0| N!  1 maka menurut Teorema


 
5.4, Q . 0 sehingga ekuivalen dengan Q . 0.

 
Menurut Teorema 5.8, jika Q . 0 maka  #$೙ .   atau ekuivalen

dengan  #$೙ .   . Jadi, terbukti &   #$೙ konvergen stokastik
ke   .

Teorema 5.9
Jika  dan & adalah dua barisan dari peubah acak sedemikian
 
hingga  . ( dan & . G maka

1.  4 O& . ( 4 OG

2.  & . (G
 
3. . 1, untuk ( Y 0
(
1  1
4. . jika   Y 0!  1, P, ( Y 0
 (

5. ? . √( jika    0!  1, P.

Contoh 6

Dari soal pada contoh 5, tunjukkan bahwa &  Q  #$೙ konvergen
stokastik ke 0  .

Penyelesaian


Dari pembahasan pada contoh 5, diperoleh bahwa Q . 0 dan

 #$೙ .   . Berdasarkan Teorema 5.9 point (2) dapat disimpulkan

bahwa Q  #$೙ . 0  .

81
Statistika Matematika/Distribusi Pendekatan Universitas Brawijaya 2014

Teorema 5.10 (Teorema Slutsky)


Jika  dan & adalah dua barisan dari peubah acak sedemikian
 
hingga  . ( dan & . & maka

1.  4 & . ( 4 &

2.  & . (&
&  &
3. . , untuk ( Y 0.
 (

Teorema 5.11
Sebelum membahas

konsep konvergen stokastik
Jika & . & maka untuk sebarang fungsi kontinu 
,

&
. &
.
Dengan catatan 
diasumsikan tidak bergantung pada .

82
Statistika Matematika/Distribusi Pendekatan Universitas Brawijaya 2014

SOAL LATIHAN

1. Misalkan sampel acak berukuran n dari suatu distribusi dengan


FDK  
 1 4  
 untuk semua bilangan real x.
a. Apakah orde statistika terbesar, & , mempunyai distribusi
pendekatan ? Jelaskan.
b. Apakah & 7 ln  mempunyai distribusi pendekatan ? Jika iya,
dapatkan distribusi pendekatannya.
2. Misal X 1 , X 2 ,... X n adalah sampel acak dengan fungsi distribusi

1 ≤ x < ∞ ,jika Yn = maks ( X 1 , X 2 ,... X n ) dan Z n = Yn n


1
FX ( x ) = 1 −
x

a. Dapatkan Gn(z)
b. Dapatkan lim n →∞ Gn(z)
3. Yn orde statistika ke n dari sampel acak suatu distribusi

seragam (0, θ ) . Diketahui peubah acak Z n = n(θ − Yn ) .

a. Dapatkan G( z n )

b. Dapatkan distribusi pendekatan Z n

c. Tunjukkan bahwa Zn mempunyai distribusi pendekatan

dengan fungsi distribusi G (z )

d. Apakah distribusi ini degenerate?


Suatu sampel acak ukuran  dari suatu distribusi dengan Fungsi
distribusi kumulatif     1    untuk semua bilangan real
4.

.
a. Apakah orde statistika terbesar mempunyai distribusi
pendekatan? Jelaskan.
b. Apakah
 ln  mempunyai distribusi pendekatan? Jelaskan.
c. Dapatkan distribusi pendekatan dari  ೙ .


83
Statistika Matematika/Distribusi Pendekatan Universitas Brawijaya 2014

d. Apakah distribusi pendekatan yang dihasilkan pada point c


merupakan distribusi yang degenerate?
5. Anggap bahwa  ~0,1 dan  ,  , … adalah bebas stokastik.
Gunakan fungsi Pembangkit momen untuk mendapatkan
distribusi pendekatan dari ∑    /√.


 ,  , . . . ,  ~0, . Dapatkan distribusi pendekatan dari


  
  dimana
  max  ,  , . . . ,  !.
6.

 ,  , . .. adalah peubah acak Bernoulli yang bebas stokastik,


 ~" # $  dan dimisalkan
  ∑  $ . Tunjukkan bahwa
7.

barisan
 ,
 , … konvergen stokastik ke %  0 jika  & ∞.

Misalkan  adalah '


 dan (  ೙మ . Tentukan kekonvergenan

8.

distribusi ( .
Misalkan ) adalah mean dari peubah acak berukuran n dari
peubah acak Poisson dengan *  1.
9.


   √) 1
√
೙ 
a. Tunjukkan FPM dari 
adalah

exp - .√   / ೙ 01


b. Selidiki kemanakah kekonvergenan distribusi


 saat  & ∞
10. Misalkan
 2
 2 3 2
 adalah orde statistika dari sampel acak
dari suatu distribusi dengan fkp
 , 60 <
4   5
0,  789 :8;
dan  
 log .
a. Dapatkan FDK dari  .
b. Tentukan distribusi pendekatan dari  jika  & ∞.

84
Statistika Matematika/Estimasi Parameter Universitas Brawijaya 2014

BAB VI
ESTIMASI PARAMETER

Tujuan dari statistika adalah membuat inferensi untuk


populasi berdasarkan informasi yang ada pada sampel. Karena
karakteristik dari populasi adalah ukuran diskriptif numeris yang
disebut parameter, maka akan dilakukan inferensi terhadap
parameter tersebut. Dengan kata lain, dari data pengamatan
digunakan suatu metode untuk mengestimasi/menaksir nilai-nilai
yang tidak diketahui dari suatu parameter.
Estimasi suatu parameter ada dua pendekatan, yaitu estimasi
titik dan estimasi interval. Untuk estimasi titik suatu parameter
dapat ditaksir dengan sebuah nilai tunggal yang disebut estimator
titik atau dapat juga ditaksir dalam suatu interval yang disebut
interval keyakinan.
Dalam bab ini, diasumsikan bahwa distribusi dari populasi
dapat dinyatakan dengan anggota dari beberapa keluarga fungsi
kepadatan peluang ,  dengan  adalah peunah acak dan 
adalah parameter yang tidak diketahui. Ruang parameter adalah
himpunan nilai-nilai yang mungkin bahwa parameter  dapat
diasumsikan, yang dinotasikan dengan Ω.

Definisi 6.1

Statistik
ℓ 1 , 2 , … ,  yang digunakan untuk mengestimasi
nilai dari  dikatakan estimator dari  dan nilai pengamatan
dari statistik 
ℓ 1 , 2 , … ,  disebut suatu estimasi dari .

Estimator dinotasikan dengan .

85
Statistika Matematika/Estimasi Parameter Universitas Brawijaya 2014

6.1 BEBERAPA METODE ESTIMASI


Beberapa metode yang digunakan untuk mengestimasi
parameter, yaitu metode momen, metode maximum likelihood,
metode Bayes, metode ordinary least square, metode weighted
least square.
6.1.1 METODE MOMEN

Definisi 6.2

Jika  ,  , … ,  adalah sampel acak dari ;  ,  , … ,  

maka momen sampel ke- diberikan oleh

∑ 
!
, "
1, 2, … , .


Prinsip metode momen adalah menyamakan momen-momen


populasi dengan momen-momen sampel.
Populasi  Sampel 1 , 2 , … , 
Momen ke- berpusat di 0     ∑ 

Momen ke- berpusat di      ∑  


Contoh 1
Perhatikan suatu sampel acak dari distribusi normal,  ~, 
,
dengan momen-momen sampel dan populasi diketahui
sebagai berikut
Populasi Sampel
Momen ke-1 berpusat di 0  
 ∑ 

Momen ke-2 berpusat di   
    ∑  

Dengan menggunakan metode momen yaitu menyamakan momen
populasi dengan momen sampel diperoleh

86
Statistika Matematika/Estimasi Parameter Universitas Brawijaya 2014

∑  ∑ 

% ̂


 

∑   
∑  
'
% '(

 


Catatan:   
 0.

Contoh 2
Perhatikan suatu sampel acak dari distribusi Gamma,  ~, 
,
Dapatkan  dan ̂ .

Penyelesaian
Momen-momen sampel dan populasi dari distribusi Gamma
diketahui sebagai berikut
Populasi Sampel
Momen ke-1 berpusat di 0  

 ∑ 



 


Momen ke-2 berpusat di  2 ∑  

Dengan menggunakan metode momen yaitu menyamakan momen
populasi dengan momen sampel diperoleh


 (1)

2
∑ 1  
 


 
∑  
  


∑   ∑   (2)




%

 

Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh 


%
%
2

 
 


 2
.
∑ 1  

Jadi,
 
dan 
- 
∑   


 ∑  

87
Statistika Matematika/Estimasi Parameter Universitas Brawijaya 2014

6.1.2 METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATOR (MLE)


Sebelum dijelaskan langkah-langkah metode MLE berikut
akan dijelaskan definisi dari fungsi likelihood dan Maximum
Likelihood Estimator (MLE)

Definisi 6.3

Fungsi likelihood adalah fungsi densitas bersama dari n


peubah acak  ,  , … ,  yang dievaluasi pada  ,  , … ,  ,
atau ditulis  ,  , … ,  ; 
. Untuk  ,  , … ,  tertentu fungsi
likelihood adalah suatu fungsi dari  dan sering dinyatakan
dengan 
.

Jika  ,  , … ,  menyatakan sampel acak dari ;  maka



 1 ; 
…  ; 

Definisi 6.4

Misalkan  
  ,  , … ,  ; 
,  # Ω adalah fkp gabungan
dari  ,  , … ,  . Untuk himpunan pengamatan tertentu
 ,  , … , 
, nilai  dalam Ω, dimana 
maksimum
disebut MLE dari , berarti  adalah suatu nilai dari  yang
memenuhi
 ,  , … ,  ; 
 max  ,  , … ,  ; 

Ω

.
Dari Definisi 6.3 dan 6.4, langkah-langkah untuk mendapatkan
MLE adalah sebagai berikut.
Jika diketahui populasi  dengan fkp ;  maka untuk
menentukan  langkah-langkahnya:
1. Ambil n sampel acak  ,  , … ,  , dengan  berdistribusi
sama dengan  dan  saling bebas dengan  ,   .

88
Statistika Matematika/Estimasi Parameter Universitas Brawijaya 2014

2. Buat fungsi distribusi peluang gabungan dari  ,  , … , 


(fungsi likelihood).
 ,  , … ,  ; 
 1 ; 
…  ; 

% 
 &  ; 

1

dengan  parameter yang tidak diketahui.


3. Maksimumkan fungsi likelihood terhadap .

 0  diperoleh
డ௅ሺఏሻ

డఏ

 ௅ሺఏሻ

 0

 merupakan estimator untuk .
డఏ మ ෡
ఏୀఏ
atau dibentuk ln  

 0  diperoleh
డ ୪୬ ௅ሺఏሻ

డఏ

 ୪୬ ௅ሺఏሻ

 0

 merupakan estimator untuk .
డఏ మ ෡
ఏୀఏ

Contoh 3
Perhatikan suatu sampel acak dari distribusi Poisson,  ~'() 
,
Dapatkan .

Penyelesaian
Ambil sampel acak  ,  , … ,  .
+   ೔
 ~'() 
* 

 !


 &  ; 

1

+   భ +   ೙
 …
 !  !
+   ∑ ೔

∏  !

89
Statistika Matematika/Estimasi Parameter Universitas Brawijaya 2014

ln 
 0 1 2  ln  0 ln &  !


∂ ∑  ∑  ∑  ∑ 


ln 
 0 1 05 % *  
∂    
Untuk membuktikan maksimum maka
∂ ∑  0 

ln      60
∂   ∑ 

Jadi, 
 
/ (7 merupakan MLE untuk ).
∑

6.2 KRITERIA UNTUK MENGEVALUASI ESTIMATOR

Estimator titik untuk suatu parameter ada beberapa, diantara


sekian banyak estimator diperlukan suatu ukuran yang dapat
menyatakan baik tidaknya suatu estimator dari  .
Misal Y = u ( X 1 , X 2 ,... X n ) adalah estimator yang baik dari

parameter  , harus diperoleh suatu peluang yang tinggi bahwa


statistik Y = u ( X 1 , X 2 ,... X n ) dekat pada  . Hal ini akan tercapai

apabila Y = u ( X 1 , X 2 ,... X n ) adalah : (i) Estimator tak bias dari 

(ii) Variansi Y sekecil mungkin.


Jika sebuah estimator tak bias dipakai untuk menaksir nilai dari  ,
maka estimator tersebut tidaklah menghasilkan nilai  yang

sesungguhnya namum secara rata rata nilai dari estimator θˆ sama


dengan  .

Definisi 6.5 (Unbiased Estimator)

Estimator dikatakan estimator yang unbiased dari  jika


  

untuk semua  0 Ω. Selain itu, dikatakan estimator bias dari
 .

Contoh: 
 maka  dikatakan estimator yang unbiased dari .

90
Statistika Matematika/Estimasi Parameter Universitas Brawijaya 2014

Definisi 6.6

Jika adalah estimator dari   maka bias-nya adalah


2 
   
Dan mean squared error (MSE) dari adalah
MSE  
  

Teorema 6.1
Jika : adalah estimator dari  maka
MSE :
 89 :
1 ;<:
=

Bukti
MSE  
   


     1      


    1 2           1    

 89:
1 ;<:
=

Jika : unbiased estimator dari   maka < :  0


, berarti
MSE :
 89 :
.

Definisi 6.7

Misal : dan : adalah dua penaksir yang tak bias untuk


parameter θ, masing masing dengan variansi  :1  dan
:2 . : dikatakan lebih efisien dibanding : ,
bila  :1  3  :2 .

91
Statistika Matematika/Estimasi Parameter Universitas Brawijaya 2014

Definisi 6.8 Uniformly Minimum Variance Unbiased


Estimator (UMVUE)

Misalkan  ,  , … ,  sampel acak ukuran n dari ;  . Suatu


estimator  dari  dikatakan UMVUE dari   jika
1.  unbiased untuk 
2. Untuk sebarang unbiased estimator yang lain dari ,
   4  

Dalam beberapa kasus, suatu batas bawah dapat diberikan


untuk variansi dari estimator yang unbiased. Jika suatu estimator
tak bias dapat ditemukan sedemikian hingga mencapai suatu
batas bawah maka estimator dikatakan UMVUE. Batas bawah
tersebut disebut Batas Bawah Cramer Rao (BBCR).

Definisi 6.9 Batas Bawah Cramer Rao (BBCR)

Jika estimator yang unbiased dari , maka BBCR


berdasarkan sampel acak adalah
!
  5 
7
 6 ln  ; 9
7

Contoh 4
Perhatikan suatu sampel acak dari distribusi eksponensial,
 ~>'
, Dapatkan UMVUE dari .

Penyelesaian

1 
 ~>'
* 
 + , 0 @  @ ∞,  B 0.

Menggunakan metode momen diperoleh 



92
Statistika Matematika/Estimasi Parameter Universitas Brawijaya 2014

∑  1
 
 : ;
<   
.
 

Karena  
 maka  merupakan estimator yang unbiased dari
.

Akan ditunjukkan apakah  UMVUE dari , dengan menggunakan


BBCR.

ln  ; 
  ln 

∂  1   
ln  ;  
 

∂   
Sehingga,
 
∂   
 6 ln  ;  9
 > ?
∂ 
1

   


1

.


BBCR untuk  


 adalah

! 1 

1


7  
 6 ln ; 9 
7

∑  1 
 
 : ;
 <   
.
  

!
  5 
7
 6 ln  ;  9
7

 



% mencapai batas bawah @  UMVUE dari .

Sifat estimator yang lain adalah konsisten yang merupakan


sifat asimtotis suatu penaksir dan sifat sufisiensi (cukup) yaitu sifat

93
Statistika Matematika/Estimasi Parameter Universitas Brawijaya 2014

yang berkaitan dengan banyaknya informasi yang terkandung


dalam suatu estimator.

Definisi 6.10

Barisan estimator {Tn } dari τ (θ ) disebut konsisten dari τ (θ ) jika

lim P(Tn − τ (θ ) < ε )= 1 atau lim P(Tn − τ (θ ) ≥ ε )= 0


n →∞ n →∞

Teorema 6.2
Jika T suatu pernaksir tak bias dari θ dan Var(T) → 0 untuk n→
∞ maka T dikatakan sebagai penaksir yang konsisten untuk θ.

Definisi 6.11

Misal X 1 , X 2 ,...X n sampel acak dari distribusi yang mempunyai fkp

 , θ . Estimator T = u ( X 1 , X 2 ,...X n ) dikatakan sufisien (cukup)

untuk θ apabila untuk semua θ dan semua hasil yang mungkin


fkp X 1 , X 2 ,...X n dengan syarat T tidak bergantung pada θ.

94
Statistika Matematika/Estimasi Parameter Universitas Brawijaya 2014

SOAL LATIHAN
1. X1, . . .,Xn sampel acak dari distribusi geometri X~ BCD E
Dapatkan MLE dari :

a. E(x) =௣
ሺଵି௣ሻ
b. Var(x) = ௉మ

2. Dapatkan MME dari  untuk fkp berikut


 ఏିଵ , 0 3  3 1  G 0L
a. 
F
0 , HIJK
b. 
 1 1 ିఏିଶ ,  G 1
3. Suatu sampel acak berukuran n dari distribusi binomial,

M௜ ~NOP, E dan E௡
௡.

a. Tunjukkan bahwa E௡ konvergen probabilitas ke E jika  % ∞.


b. Tunjukkan bahwa E௡ expE௡  konvergen stokastik ke E expE
(Gunakan pertidaksamaan Chebychev)
4. ଵ , ଶ , … , ௡ adalah sampel acak dari distribusi normal, P0, .
a. Tentukan MLE dari ,  .
b. Apakah  estimator tak bias dari ? Jelaskan .
c. Apakah  UMVUE dari ? Jelaskan.

5. Misalkan  ~ NOP , E dan Ê

a. Dapatkan konstanta c sehingga  TÊ 1  Ê 


E 1  E
b. Dapatkan estimator tak bias dari  

95

Anda mungkin juga menyukai