OLEH
KELOMPOK II
1. ROSMILA E0122303
2. BINTANG GUNTUR E0122005
MATEMATIKA 2022
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya, penulis
diberikan kesehatan serta kelancaran dalam membuat makalah ini sehingga dapat selesai sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Teori Peluang” dari Dosen
Matematika yakni ibu Rahmawati S.Si M,Si yang membahas mengenai Peluang dan Sebaran
Bersyarat. Pembahasan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai konsep-
konsep dasar serta aplikasi dari peluang dan sebaran bersyarat.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dalam memperluas wawasan
dan pemahaman pembaca dalam teori peluang terutama dalam konteks peluang dan sebaran
bersyarat. Semoga Allah SWT memberikan hidayah dan keberkahan hidup dalam setiap langkah
perjalanan ilmu pengetahuan kita.
Kelompok II
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
PEMBAHASAN
Masalah yang sering terjadi dalam praktik adalah menghitung peluang terjadinya
suatu peristiwa jika peristiwa lain sudah terjadi. Misalnya kita ingin menghitung daya
tahan beberapa jenis kipas angin 72 jam lagi, dengan syarat kipas angina tersebut telah
dihidupkan selama 24 jam. Peluang yang dimaksud adalah peluang bersyarat (conditional
probability). Peluang bersyarat adalah konsep dalam teori peluang yang mengacu pada
probabilitas terjadinya suatu kejadian tertentu, jika kita sudah mengetahui bahwa kejadian
lain telah terjadi.
Peluang bersyarat merupakan kejadian yang tidak saling bebas tetapi kejadian
tersebut saling mempengaruhi.
2.1.1 Definisi :
Jika A dan B adalah dua buah peristiwa yang dibentuk dari ruang sampel S, maka
peluang bersyarat dari B diberikan A didefinisikan sebagai:
3
4
Jika A dan B adalah dua buah pertistiwa yang dibentuk bersadarkan ruang sampel
S maka:
1. Dalam sebuah kotak terdapat 10 bola hijau dan 5 bola kuning. Jika sebuah
bola diambil dalam kotak itu berturut-turut sebanyak dua kali tanpa
pengembalian, tentukan peluang jika terambilnya kedua-duanya bola
berwarna hijau!
Penyelasaian :
2. Dua dadu yang masing-masing seimbang dilempar sekaligus, jika dadu yang
pertama muncul nilai 5, hitunglah peluangnya bahwa pada dadu kedua muncul
nilai 5!
5
Penyelesaian :
n(S) = 36
Jadi, terdapat peluang munculnya nilai 5 setelah dadu pertama munul 5 adalah .
3. Dua buah dadu dilempar bersamaan, tentukan peluang munculnya jumlah mata
dadu lebih besar dari 8 dengan syarat dadu pertama muncul 4!
Penyelesaian :
Peluang jumlah mata dadu lebih dari 8 dadu pertama 4 = {(4,5) , (4,6)}
Apabila kita mempunyai distribusi gabungan dari dua peubah acak X dan Y (biasa
diskrit semua atau kontinu semua), maka kita dapat menentukan distribusi untuk masing-
masing peubah acak. Jadi kita dapat menentukan dapat distribusi dari peubah acak X dan
distribusi dari peubah acak Y. Distribusi yang diperoleh dengan cara demikian dinamakan
sebaran marginal atau distribusi marginal.
Atau :
p ( X x) p( X x, Y y)
yRy
Atau :
p ( x) p( x, y)
yRy
Jika X dan Y adalah Dua peubah acak Diskrit dan p(x,y) adalah niali dari
fungsi peluang gabungannya di (x,y), maka fungsi yang dirumuskan dengan :
p1 ( x) p( x, y)
y
Untuk setiap x dalam daerah hasil X dinamakan fungsi peluang marginal dari X.
p2 ( y) p( x, y )
x
7
Untuk setiap y dalam daerah hasil Y dinamakan fungsi peluang marginal dari Y.
i. p x 1
x
1
ii. p y 1
y
2
Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu dan f(x,y) adalah Nilai
fungsi densitas
gabungan di (x,y), maka fungsi yang dirumuskan dengan:
g ( x)
f ( x, y)dy; x
i. g ( x)dx 1
ii. h( y)dy 1
8
( )
{
Penyelesaian:
p1 ( x) p x, y
y
3
1
x 2y
y 0 72
1
x x 2 x 4 x 6
72
1
4 x 12
72
1
Jadi : p1 ( x) x 3 ; x 0,1, 2,3
18
p2 ( y) p( x, y )
x
3
1
x 2y
x 0 72
9
1
2 y (1 2 y ) 2 2 y 3 2 y
72
1
6 8 y
72
1
3 4 y
36
1
Jadi, p2 ( y ) 3 4 y ; y 0,1, 2,3
36
( )
{
Penyelesaian :
g ( x)
f ( x, y )dy
1 4
f ( x, y )dy f ( x, y )dy f ( x, y )dy
1 4
4
0 4
0 dy 1 135 xydy 4 0dy
4 1 2 4
0 xy ] 0
135 2 1
10
2
x
9
( )
Jadi, {
h( y )
f ( x, y )dx
0 3
f ( x, y)dx f ( x, y )dx f ( x, y )dx
0 3
4
0 3
0dx xydx 0dx
0
135 3
4 1 2 3
0 x y ] 0
135 2 0
2
y
15
( )
Jadi, {
Sebaran bersyarat atau biasa juga disebut distribusi bersyarat, atau dalam bahasa
Inggris disebut conditional distribution, mengacu pada distribusi probabilitas suatu
variabel acak tertentu, informasi atau kondisi tertentu tentang variabel acak lainnya.
Artinya, jika kita mempunyai dua atau lebih variabel acak, maka distribusi bersyarat akan
11
memberikan informasi tentang salah satunya jika kita sudah mengetahui nilai variabel
lainnya.
Dalam Teori Peluang, diberikan dua buah peristiwa yang bersyarat. Jika A dan B
adalah dua buah peristiwa, maka peluang terjadinya peristiwa A dirumuskan sebagai:
Dari persamaan tersebut, kita dapat mendefinisikan fungsi peluang bersyarat dari sebuah
peubah acak diberikan peubah acak lainnya.
Jika p(x,y) adalah nilai fungsi peluang gabungan dari dua buah peubah
acak diskrit X dan Y di (x,y) dan (y) adalah fungsi peluang marginal dari
Y di y, maka fungsi yang dinyatakan dengan :
untuk setiap x dalam daerah hasil X, dinamakan fungsi peluang bersyarat dari X
diberikan Y = y.
Jika (x) adalah nilai fungsi peluang marginal dar X di x, maka fungsi yang
dirumuskan dengan :
12
untuk setiap y dalam daerah hasil Y, dinamakan fungsi peluang bersyarat dari Y
diberikan X = x.
1. a.
b. ∑
2. a.
b. ∑
Jika f(x , y) adalah nilai fungsi densitas gabungan dari dua peubah acak
kontinu X dan Y di (x,y) dan ) adalah nilai fungsi densitas marginal dari Y di
y, maka fungsi yang dirumuskan dengan :
untuk setiap x dalam daerah hasil X, dinamakan fungsi densitas bersyarat dari X
diberikan Y = y.
Jika adalah nilai fungsi densitas marginal dari X di x, maka fungsi yang
dirumuskan dengan:
untuk setiap y dalam daerah hasil Y, dinamakan fungsi densitas bersyarat dari Y
diberikan X= x.
1. a.
b. ∫
2. a.
b. ∫
a. Tentukan
b. Tentukan
Penyelesaian :
a.
( ){ }
( )
Sehingga :
14
b. p
( ){ }
( )
Sehingga :
Penyelesaian:
a.
Kita akan menentukan dahulu , yang merupakan fungsi densitas
marginal dari Y.
15
∫ ∫ ∫
∫ ∫ ∫
= 0 ; y lainnya
Sehingga :
Maka g(x | y) {
b.
kita akan menentukan dahulu , yang merupakan fungsi densitas
marginal dari X.
∫ ∫ ∫
16
∫ ∫ ∫
Jadi,
{
Sehingga :
1. Didalam sebuah mall terdapat 10 remaja dan 7 orang dewasa yang sedang berbelanja.
Akan dipilih secara acak 3 orang untuk mendapatkan hadiah dan setiap orang hanya
memperoleh 1 hadiah, peluang kejadian jika ketiga undian dimenangkan oleh remaja
adalah…
2. Misalnya fungsi peluang gabungan X dan Y berbentuk:
3.1 Kesimpulan
Suatu peristiwa bersyarat adalah peristiwa yang tergantung pada terjadinya peristiwa lain.
Jika A dan B adalah dua buah peristiwa yang dibentuk dari ruang sampel S, maka peluang
bersyarat dari B diberikan A didefinisikan sebagai: P(B|A)=(P(A∩B))/(P(A)).
Sebaran Marginal yaitu Apabila kita mempunyai distribusi gabungan dari dua peubah
acak X dan Y (biasa diskrit semua atau kontinu semua), maka kita dapat menentukan
distribusi untuk masing-masing peubah acak. Jadi kita dapat menentukan dapat distribusi
dari peubah acak X dan distribusi dari peubah acak Y. untuk Peubah acak diskrit, kita
dapat menghitung menggunakan fungsi peluang marginal. Sedangkan untuk peubah acak
kontinu, dapat dihitung dengan menggunakan fungsi densitas marginal.
Sebaran bersyarat atau biasa juga disebut distribusi bersyarat, mengacu pada distribusi
probabilitas suatu variabel acak tertentu, informasi atau kondisi tertentu tentang variabel
acak lainnya. Artinya, jika kita mempunyai dua atau lebih variabel acak, maka distribusi
bersyarat akan memberikan informasi tentang salah satunya jika kita sudah mengetahui
nilai variabel lainnya.
18
DAFTAR PUSTAKA
19