Dosen pengampu :
Hanna Dewi Marina Hutabarat, S.Si., M.Si
Buku utama : Buku Ilmu Peluang dan Statiska Untuk Insinyur dan
(Nar Herryyanto)
NAMA :
Puspa Cahaya
M. Arya Pasaribu
Arafah Intan
Purnama Rahmat
Riski
KELAS : PSM-23A
kami ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada saya, sehingga
mampu menyelesaikan Critical Book Report mata kuliah Kajian Perkembangan
IPA
CBR ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita.Saya menyadari bahwa Cbr ini masih jauh dari
kesempurnaan.Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada segenap
pembaca.Apabila dalam membuat CBR ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan, saya mohon maaf karena sesungguhnya manusia itu pasti
mempunyai salah.Hanya Maha Kuasa yang paling sempurna, karena ilmu
belum seberapa banyak. Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik
dari pembaca yang sifatnya membangun selesainya CBR ini.
Akhir kata saya berharap semoga CBR ini dapat memberikan wawasan
dan pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan
datang.
Medan,september 2023
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
Bab I PENDAHULUAN..............................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................4
1.2 Tujuan............................................................................................4
1.3 Manfaat..........................................................................................4
Bab II ISI......................................................................................................5
2.1 Identitas Buku................................................................................5
2.2 Ringkasan Isi Buku........................................................................6
Bab III PEMBAHASAN.............................................................................9
3.1 Kelebihan.......................................................................................9
3.2 Kekurangan....................................................................................9
Bab IV PENUTUP........................................................................................10
4.1 Kesimpulan...................................................................................10
4.2 Saran.............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam mengkritik sebuah buku (Critical Book Report) pembaca harus mampu
menyimak isi dari buku tersebut sehingga pembaca dapat mengetahui isi dari buku dan
mengetahui kelemahan dan kelebihan baik dari segi cover, isi (materi), Bahasa, Hurup dan
tanda baca dari buku tersebut.
Ketika mencari kelemahan dan kekurangan buku pembaca membutuhkan buku yang
lain yang materinya atau judul buku yang sama agar bukunya dapat dibandingkan. Dari
kelemahan buku, pembaca dapat memberikan saran atau insprirasi supaya buku yang dikritik
bisa menjadi lebih baik lagi. Selain mengkritik buku mahassiswa juga harus bisa lebih
kreaatif, berpikir logis, inovatif untuk memenuhi tuntutan kurikulum KKNI
B. TUJUAN
C. MANFAAT
4
BAB II
ISI BUKU
A. IDENTITAS BUKU
Buku Utama
Judul buku : Ilmu Peluang dan Statiska untuk insinyur dan ilmuwan
Pengarang : Rehald E Walpole dan Raymond H Myers
Penerbit : ITB
Tahun Terbit 1986
Kota Terbit : yogyakarta
Tebal Buku : 1263 hlm.; 21 cm.
ISBN 9788591305
Buku Pembanding
Judul buku : Pengantar Statiska Matematis
Pengarang : Nar Herrhyanto
Penerbit :yrama widya
Tahun Terbit 2009
Kota Terbit :-
Berat : 0,34
ISBN 9789795437628
5
B. RINGKASAN BUKU
Buku Utama :
1. Konsep Peluang
contoh:
Misalkan saat ini kondisi cuaca di luar sedang cerah. Kita bisa mengatakan bahwa peluang saat ini
kondisi cuaca di luar tidak turun hujan sebesar satu, sebaliknya peluang saat ini kondisi cuaca di
luar turun hujan sebesar 0
Menghitung lebih mudah peluang suatu kejadian dari peluang kejadian lain yang diketahui
dapat dinyatajan sebagai gabungan dua kejadian lain atau komplemen suatu kejadian
𝐻𝑢𝑘𝑢𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔:
𝐴𝑇𝑈𝑅𝐴𝑁 𝑃𝐸𝑁𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻𝐴𝑁
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑒𝑚𝑎 1.10: 𝐵𝑖𝑙𝑎 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐵 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛, 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑃(𝐴 𝖴 𝐵 ) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) −P(A ∩ B)
Bukti :
P(A 𝖴 𝐵) adalah Jumlah bobot titik sampel dalam A 𝖴 𝐵. 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) menyatakan Jumlah semua
bobot dalam A dan jumlah semua bobot dalam B. Jadi, bobot dalam 𝐴 ∩ 𝐵 telah
dijumlahkan dua kali karena bobot semua titik dalam 𝐴 ∩ 𝐵 adalah 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) maka peluang ini harus
dikurangkan sekali untuk mendapatkan jumlah bobot dalam 𝐴 𝖴 𝐵, yaitu 𝑃(𝐴 𝖴 𝐵)
Akibat 1 :
Akibat 1 dapat diturunkan dari teorema 1.10 karena bila A dan B terpisah maka A ∩ 𝐵 = ∅ sehingga
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃(∅) = 0. Pada umumnya ,dapat di tulis :
Akibat 2 :
apabila A1, A2, A3. . . . . ,An saling terpisah, maka P(A1 𝖴 𝐴2 𝖴 . . .𝖴 𝐴n) =P(A1)+P(A2)+ . . . +P(An).
perhatikan bahwa bila A1,A2,. . . ,An merupakan suatu sekatan ruang sampel S maka :
=P(S)
=1
Contoh 1:
Peluang seorang mahasiswa lulus matematika sebesar 2/3 dan peluang lulus biologi 4/9. Bila peluang
nya lulus paling sedikit 1 matakuliah 4/5 berapakah peluang nya lulus dalam mata kuliah ?
Jawab :
Bila M menyatakan kejadian( lulus matematika) dan B kejadian lulus biologi maka menurut teorema
1.10
14
= 45
14
Jadi, peluang lulus dalam mata kuliah adalah
45
Contoh 2 :
Jawab :
misalkan lah A kejadian jumlah 7 muncul dan B 11 yang muncul jumlah 7 dapat muncul dalam 6 dari
36 titik sampel dan jumlah 11 dalam 2 titik sampel. karena semua titik sampel berkemungkinan sama
maka P (A) = 6/36 = 1/6 dan P(B) = 2/36 = 1/18 kejadian A dan B saling terpisah karena jumlah 7 dan
11 tak dapat terjadi pada lantunan yang sama, sehingga
2
=
9
Buku pembanding :
1. Konsep Peluang
Contoh 12:
Pada penyeisihan Piala Dunia Zona Asia Tenggara, kesebelahan Indonesia melawan
kesebelasan Brunei Darussalam. Dalam hal ini, kita tidak bisa mengatakan bahwa
kesebelasan Indonesia udah pasti akan menang, sehingga peluangnya sebesar satu. Kita
mungkin bisa mengatakan bahwa kesebelasan Indonesia akan menang dengan peluang
sebesar 0,80. Dengan demikian, kesebelasan Indonesia akan kalah atau hasilnya mungkin
seri dengan peluang sebesar 0,20.Kita bisa mengatakan sebuah peristiwa mempunyai nilai
peluang sebesar nol atau satu, jika kita sudah mengetahuikondisi yang memungkinkan
terjadinya peristiwa itu.
1. PETI ANGDAKSA
istilah ini merupakan singkatan dari peluang setiap anggota tidak sama jika ruang
peristiwa dari sebuah peristiwa mempunyai banyak anggota yang ber hingga dan setiap
anggota itu mempunyai peluang yang belum tentu sama semua, maka perhitungan peluang
peristiwa itu dilakukan dengan menjumlahkan peluang dari masing-masing anggota jadi
misalnya ruang sampel S= {a1, a2, a3, a4, a5},Dengan peluang setiap titik sampelnya sebagai
berikut:
P( {a1} ) = p1
P( {a2} ) = p2
P( {a3} ) = p3
P( {a4} ) = p4
P( {a5} ) = p5
Contoh 3.15:
Misalkan Ira melakukan pengundian sebuah dadu sekali.Dadu itu di berate sesuatu
1
Pada setiap mata dadunya sedemikian hingga p({1})= p({2}) =
6
1 1 1 1 1
,p({3})= ,p({4})= ,p({5})= ,danp({6})= .
4 6 3 24 24
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝐴 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑠𝑡𝑖𝑤𝑎 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑑𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎, 𝑚𝑎𝑘𝑎 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑃(𝐴).
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛:
2. Peti Angsa
istilah ini merupakan singkatan dari peluang setiap anggota sama. misalnya ruang sampel
dari sebuah eksperimen mempunyai banyak titik sampel yang berhingga, dan setiap titik sampel
mempunyai peluang yang sama untuk terjadi. jika sebuah peristiwa mempunyai ruang peristiwa yang
banyaknya berhingga, maka perhitungan peluang dari peristiwa itu dilakukan dengan cara banyak
banyak hasil-hasil yang mungkin dalam peristiwa itu dibagi dengan banyak titik sampel dalam S.
Jika sebuah ruang mempunyai n buah titik sampel (peristiwa anggota tunggal) dan setiap
titik sampel mempunyai peluang yang sama untuk terjadi,
maka besarnya peluang untuk setiap titik sampel adalah 1.
𝑛
Sebuah peristiwa A mempunyai K buah anggota, yang merupakan ruang peristiwa dan setiap
anggota tersebut merupakan peristiwa anggota-tunggal.
Karena sebuah peristiwa merupakan gabungan dari beberapa peristiwa anggota-tunggal, peristiwa
A ⊂ S dihitung sebagai berikut.
P(A)=𝑛(𝐴)=𝑘
𝑛(𝑆) 𝑛
Dalam hal ini, P(A) bisa diperoleh dengan menggunakan PETI ANGDAKSA.
Misalnya S = {a1,a2,…,ak,ak+1,…,am}
A = {a1,a2,…,ak}
CONTOH :
Farah melakukan pengundian dua buah dadu yang seimbang sekali. Hitung P(A) dan P(B), jika:
Ruang sampelnya terdiri atas 36 titik sampel (n(S)=36), yang masing masing mempunyai peluang
1
sebessr , yaitu:
36
S = { (1,1), (1,2),.. . .(1,6), (2,1), (2,2),… ,(2,6), (3,1), (3,2),…,(3,6), (4,1), (4,1), (4,2),…. (4,6), (5,1), (5,2),
….(5,6),(6,1),(6,2),…. (6,6) }
6 1
jadi: P(A) = =
36 6
3 1
P(B) = =
36 12
A. kelebihan
no Buku utama Buku pembanding
1. Terpaparnya materi yang jelas Materinya lumayan terpapar dengan jelas
2. Adanya contoh soal yang dijabarkan Adanya contoh soal yang dijabarkan dalan setiap
dalam setiap definisi dan teorema definisi serta setap peti
3. Penggunaan kosa kata yang gampang Penggunaan kosa kata yang masih baku
dimengerti
B. kekurangan
no Buku utama Buku pembanding
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang di atas dapat kita simpulkan Bahwa kita dapat
peluang secara tidak langsung kita dapat menghitung suatu peluang dalam kehidupan
kita sehari-hari Peluang ini Berperan penting di dalam kehidupan kita sehari-hari
SARAN
Dengan adanya makalah ini tentang teori peluang kami berharap kepada para pembaca
dapat mengetahui serta memahami materi kami ini, mengingat masih banyak
kekurangan dalam penyajian materi maupun isi makalah ini untuk itu kami sebagai
penulis
THANK YOU
DAFTAR PUSTAKA
oleh R.H.Myers,terbitan ke 2
13a,621 h.,21cm.
519.202 46