Anda di halaman 1dari 13

MINI RISET

PENDIDIKAN PANCASILA
“KENAKALAN REMAJA"

Dosen Pengampu:
Drs.Sri Wiratma, M.Si.

DISUSUN OLEH :
Fitri Ramadani (5193342020)

JURUSAN PENDIDIKAN TATA BOGA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya tujukan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas pokok “Mini Riset”
dengan judul “Kenakalan Remaja” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada bapak Drs.Sri Wiratma, M.Si. selaku Dosen
mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

       Saya sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan tugas yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

       Akhir kata, saya mengharapkan semoga karya ilmiah ini bisa memberi tambahan
manfaat, terutama bagi saya dan bagi pembaca.
Medan, Besember 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................

a) Latar belakang masalah.............................................................................


b) Rumusan masalah......................................................................................
c) Tujuan........................................................................................................
d) Pelanggaran...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................

a) Penyajian Data..........................................................................................
b) Pembahasan..............................................................................................
c) Solusi........................................................................................................

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN............................................................


a) Kesimpulan...............................................................................................
b) Saran.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang
melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia
remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa (Kartono, 2010: 6). Kenakalan
remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku
menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena
terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai
dan norma sosial yang berlaku (Kartono,2010:7). Perilaku menyimpang dapat
dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem
sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna
bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut
berarti telah menyimpang
Faktor lingkungan keluarga yang membuat anak merasa kurang mendapatkan
kasih sayang dan perhatian, serta banyak mengalami penolakan dan pengabaian dari
orang tua. Orang tua sebaiknya langsung berdialog dengan anak tentang hal yang
menjadi keluhanya. Jadi, Keluarga merupakan kunci utama baik dan buruknya
perkembangan anak tergantung dari cara orangtua memberikan pendidikan pada
anaknya masing-masing. Anak selalu meniru dari apa yang dicontohkan oleh orang
tuanya. Pada hakikatnya, kondisi keluargalah yang menyebabkan timbulnya
kenakalan anak atau remaja bersifat komplek
Anak merupakan ujung tombak perubahan setiapa jaman, oleh sebab itu orang
tua harus memberikan perhatian yang bukan hanya pada bentuk materi yang
berlebihan, melainkan sentuhan kasih sayang yang bisa menumbuhkan kewibawaan
kepada orang tua dan kepenurutan yang wajar pada anak. Selain faktor keluarga
masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi terjadinya kenakalan remaja, seperti
penggunaan soasial media dan juga pergaulan yang bebas.
Oleh sebab itu dari latar belakang yang sudah dipapaparkan di atas, pada
makalah ini saya akan membahas kenakalan-kenakalan remaja dan apa solusi yang
dapat dilakukan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Kenalan remaja apa saj yang sudah terjadi di Indonesia ?
2. Fakor-faktor apa saja yang mempengaruhi kenakalan remaja?
3. Apa solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah kenakalan remaja ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja kenakalan remaja di indonesia
2. Untuk mengetahui faktor penyebab kenakalan remaja
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila
D. PELANGGARAN
Pelanggaran yang akan saya bahas pada makalah ini adalah “KENAKALAN
REMAJA”
Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang
melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada
usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan Remaja merupakan
gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian
sosial yang pada akhirnya menyebabkan perilaku menyimpang.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-
norma dalam masyarakat, pelanggaran status, maupun pelanggaran terhadap hukum
pidana. Pelanggaran status seperti halnya kabur dari rumah, membolos sekolah,
merokok, minum minuman keras, balap liar, dan lain sebagainya. Pelanggaran status
ini biasanya tidak tercatat secara kuantitas karena bukan termasuk pelanggaran
hukum. Sedangkan yang disebut perilaku menyimpang terhadap norma antara lain
seks pranikah di kalangan remaja, aborsi, dan lain sebagainya.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

a) PENYAJIAN DATA
Data yang digunakan yaitu :
a. Data primer yaitu data pertama yang dikumpulkan dari objek yang diteliti yaitu
tentang kenakalan remaja dari koran atau media cetak lainnya secara langsung.
b. Data sekunder yaitu data yang digunakan untuk melengkapi data yaitu buku atau
artikel temtang kenakalan remaja
c. Data sekunder

b) PEMBAHASAN
Masa remaja, adalah masa dimana seorang manusia sedang berada dalam
pencarian jati dirinya, ingin mengenal siapa dirinya sebenarnya. Seorang manusia
dikatan remaja, jika ia sudah menginjak usia 17 tahun. Dan dalam usia ini, seorang
manusia mengalami masa yang dinamakan masa pubertas. Saat pubertas, biasanya
manusia ingin mencoba segala suatu yang baru dalam hidupnya, muncul berbagai
macam gejolak emosi, dan banyak timbul masalah baik dalam keluarga maupun
lingkungan sosialnya.

            Bentuk kenakalan remaja banyak sekali, antara lain : Narkoba,free sex,
tawuran, pergaulan bebas, dll. Kenakalan remaja kebanyakan dilakukan oleh mereka
yang gagal dalam mengembangkan emosi jiwanya, mereka tidak bisa menahan diri
terhadap hala baru yang masuk ke dalam dirinya, yang menimbulkan sikap yang tidak
seharusnya dilakukan. Kenakalan remaja adalah wujud dari konflik yang tidak
terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun pada saat remaja.
 
            Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah yang dihadapi oleh kalangan
remaja yang tindakannya menyimpang. Menurut ahli sosiologi Kartono, Kenakalan
Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency
merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk
pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang
menyimpang. Sedangkan menurut Santrock “Kenakalan remaja merupakan kumpulan
dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi
tindakan kriminal.”

- Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja


Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga
tingkatan yaitu sebagai berikut ;
 Kenakalan biasa, misalnya seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah,
pergi dari rumah tanpa pamit
 kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan misalnya seperti
mengendarai sepera motor tanpa sim, mengambil barang orang tua tanpa ijin
 kenakalan khusus misalnya seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar
nikah, pemerkosaan dan lain sebagainya.
- Contoh Kenakalan Remaja
 Berbohong
 Pergi keluar rumah tanpa pamit
 Keluyuran
 Begadang
 membolos sekolah
 Berkelahi dengan teman
 Buang sampah sembarangan
 membaca buku porno
 melihat gambar porno dan lain sebagainya.

- Penyebab terjadinya kenakalan remaja


1) Faktor internal
Krisis identitas: suatu Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan
konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja
terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
 Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak dapat mempelajari dan membedakan
tingkah laku yang bisa diterima dengan yang tidak bisa diterima akan terseret pada
perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang sudah mengetahui perbedaan dua
tingkah laku tersebut, tapi tidak dapat mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah
laku sesuai dengan pengetahuannya.

2) Faktor eksternal
 Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya sebuah komunikasi antar anggota
keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga dapat memicu perilaku negatif pada
remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak,
tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa
menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
 Teman sebaya yang kurang baik
 Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

- Faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja


(1) keluarga,
(2) pergaulan,
(3) pendidikan, dan
(4) waktu luang.

- Dampak Hukum Kenakalan Remaja


1. Penyalahgunaan Narkoba
Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
menyebutkan bahwa
Setiap Penyalah guna:
a. Narkotika Golongan I bagi dirinya sendiri, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 4 (empat) tahun;
b. Narkotika Golongan II bagi dirinya sendiri, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 (dua) tahun;
c. Narkotika Golongan III bagi dirinya sendiri, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun

2. Seks Bebas
Secara khusus mengenai seks bebas tidak diatur dalam KUHP tetapi tindakan
tersebut dapat menjerumuskan kita pada tindak pidana tertentu, seperti:
a. Melanggar kesusilaan didepan umum
Pasal 281 KUHP menyatakan bahwa
Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan atau denda
sebanyak-banyaknya empat ribu lima ratus rupiah:
Ke-1 barangsiapa dengan sengaja merusak kesusilaan dihadapan umum;
Ke-2 barangsiapa dengan sengaja merusak kesusilaan dimuka orang lain yang hadir
tidak dengan kemauannya sendiri
b. Tindak Pidana Perkosaan
Pasal 285 KUHP menyatakan bahwa “Barangsiapa yang dengan kekerasan atau
dengan ancaman memaksa perempuan yang bukan isterinya bersetubuh dengan dia,
karena perkosaan, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya dua belas tahun”.
c. Berzina
Pasal 284 ayat (1) KUHP menyatakan bahwa
Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya Sembilan bulan:
Ke – 1
a) laki-laki yang beristri yang berzina sedang diketahuinya, bahwa pasal 27 Kita
Undang-Undang Hukum Perdata berlaku baginya;
b) perempuan yang bersuami yang berzina;
Ke – 2
a) laki-laki yang turut melakukan perbuatan itu, sedang diketahuinya bahwa yang turut
bersalah itu bersuami;
b) perempuan yang tiada bersuami yang turut melakukan perbuatan itu, padahal
diketahuinya, bahwa yang turut bersalah itu beristri dan pasal 27 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata berlaku bagi yang turut bersalah itu

d. Menggugurkan kandungan
Pasal 346 KUHP menyatakan bahwa “Wanita yang dengan sengaja
menyebabkan gugur atau mati kandungannya, atau menyuruh orang lain
menyebabkan itu, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya emapat tahun”
Pasal 348 KUHP menyatakan
a. Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungan seorang
wanita dengan izin wanita itu, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya
lima tahun enam bulan
b. Jika perbuatan itu berakibat wanita itu mati, ia dipidana dengan pidana penjara
selama-lamanya tujuh tahun.

e. Membunuh anak yang baru dilahirkan


Pasal 341 KUHP menyatakan “Seorang ibu yang karena takut akan diketahui
ia sudah melahirkan anak, pada ketika anak itu dilahirkan atau tiada berapa lama
sesudah dilahirkan, dengan sengaja menghilangkan nyawa anak itu dipidana karena
bersalah melakukan pembunuhan anak, dengan pidana penjara selama-lamanya tujuh
tahun”

f. Tindak Pidana yang berkaitan dengan Perlindungan Anak


·         Pasal 81 ayat (1) UU Nomor 23 Tahun 2002 menyatakan “Setiap orang yang dengan
sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan
persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 15 tahun dan paling singkat 3 tahun dan denda paling banyak 300 juta dan paling
sedikit 60 juta.
Pasal 82 UU Nomor 23 Tahun 2002 menyatakan “Setiap orang yang dengan sengaja
melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat,
serangkaian kebohongan atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan
dilakukan perbuatan cabul, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan
paling singkat 3 tahun dan denda paling banyak 300 juta dan paling sedikit 60 juta.
3. Tawuran
Pasal 358 KUHP menyatakan bahwa
Barangsiapa dengan sengaja turut serta dalam penyerangan atau perkelahian yang
dilakukan oleh beberapa orang, maka selain dari tanggungannya masing-masing
atas perbuatan yang istimewa dilakukannya dipidana:
 Ke-1; dengan pidana penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan, jika
penyerangan atau perkelahian itu hanya berakibat ada orang luka berat;
 Ke-2; dengan pidana penjara selama-lamanya empat tahun, jika penyerangan itu
berakibat ada orang mati.

c) SOLUSI
 Lingkungan keluarga sebagai lingkungan pertama, haruslah memberikan pendidikan
yang baik bagi anak-anaknya.
 Orang tua harus mengawasi kegiatan anak, baik dirumah maupun kegiatan anak dan
pergaulan anak.
 Memberikan anak pendidikan dalam keluarga, dimana orng tua memberikan
pendidikan moral dan budi pekerti dan pananaman nilai agama pada anak.
 Bagi si anak, hendaknyalah hati-hati dalam bergaul.
 Guru sebagai orang tua kedua haruslah memberikan pendidikan tambahan tentang
pendidikan moral dan budi pekerti dalam setiap pelajaran
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Kenakalan remaja suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam


masyarakat yang dilakukan pada usia remaja.
2.  Masa remaja, adalah masa dimana seorang manusia sedang berada dalam pencarian jati
dirinya, ingin mengenal siapa dirinya sebenarnya.
3. Bentuk kenakalan remaja banyak sekali, antara lain : Narkoba,free sex,  tawuran,
pergaulan bebas, dll.

4. Faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja yaitu : (1) keluarga, (2) pergaulan, (3)
pendidikan, dan (4) waktu luang.
5. Banyak sulusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kenalakan remaja salah satunya
dalah dengan pendekatan keluarga.

SARAN

Saya menyarankan untuk lebih menaruh perhatian terhadap persoalan sosial, terutama
kenakalan remaja. Hendaknya kita dapat mencegah dan mengendalikan perilaku remaja
sehingga tidak menimbulkan masalah sosial yang terjadi akibat kenakalan-kenakalan remaja
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Kartini Kartono,1986, Psikologi Sosial 2, Kenakalan Remaja, Rajawali, Jakarta


Soerjono Soekanto, 1988, Sosiologi Penyimpangan, Rajawali, Jakarta
https://id.wikipedia.org/wiki/Kenakalan_remaja#:~:text=Kenakalan%20remaja%20(juvenile
%20delinquency)%20adalah,masa%20anak%2Danak%20ke%20dewasa.
LAMPIRAN :

Anda mungkin juga menyukai