Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
Oleh:
Kelompok 5
1. Nurhanifa 2225170086
2. Farihah Almaida 2225170099
3. Nuranisa Oktavia Suryani 2225170108
4. Fauziyyah Kristanti Monica Dewi 2225170117
5. Akhmad Taufik Awami 2225170113
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kelompok
dengan Ideologi Kegunaan (Utilitarian)” guna untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan.
Kami menyadari bahwa masih banyak kelemahan dalam menyusun makalah ini,
baik isi maupun susunannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Oleh karena itu
kritik dan saran sangat kami perlukan.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
sehingga dapat memenuhi kebutuhan industri dan perdagangan. Technological
pragmatism merupakan kelompok modern yang turun dari industri trainer
yang bertugas untuk mengembangkan pendidikan dan menerapkan
perkembangan teknologi.
2
1.4.4.
BAB II
PEMBAHASAN
3
knowledge people
Mathematics basic comprehensiv
Education (arithmetic) ely through
math
Work hard, UnderstandingExploration Discussion,
Theory of Exercises, Thinking and and Autonomy,
Learning Drill, Practice application Self
Memorize
Transfer of Expository Construction Discussion,
Theory of External
knowledge investigation
Teaching motivation
(transmition)
White Visual Various Social
Board, teaching aid resources/ Environment
Resources Teaching aid
Chalk, Anti for motivation Environment
calculator
External test Porto-folio, Porto-folio,
Evaluation External test External test
Assessment social context
Competent Multiple Heterogonom
Based Solution, ous
Diversity Monoculture Desentralisation
Curriculum Local
Culture
B. Keterbatasan Penjelasan
Pertama – tama banyak penyederhanaan dilakukan dan pasti lebih
menarik kelompok daripada daftar yang ada; mereka tidak perlu stabil dari
waktu ke waktu, bukan dalam hal definisi kelompok sosial, maupun dalam
tujuan, ideologi dan misi istilah; dalam pengelompokan tunggal, tidak
akan ada posisi ideologi tunggal tetap, daripada keluarga ideologi yang
tumpang tindih; anggota kelompok dapat menganut komposit termasuk
komponen dari beberapa ideologi; dan posisi ideologis sendiri
disederhanakan dan sampai batas tertentu secara sembarang dalam
pemilihan unsur yang disertakan. profesi ditandai sebagai: amalgamations
longgar segmen mengejar tujuan yang berbeda dalam tata krama berbeda,
dan lebih-atau-kurang hati-hati yang disatukan di bawah nama umum pada
masa tertentu sejarah. (Bucher dan Strauss, 1961, halaman 326).
Kelompok- kelompok yang dijelaskan di sini juga dapat diharapkan untuk
berada dalam keadaan fluks dan perubahan, karena mereka diadakan
bersama- sama bahkan lebih longgar oleh kepentingan bersama, mendasari
4
keluarga besar ideologi yang tumpang tindih. Kemudian yang kedua yaitu
Ideologi tidak perlu dibatasi oleh kewarganegaraan.
5
(market-forces), anti-kolektif dan anti-intervensionis. Thatcher ‘merasakan
kebutuhan biasa (uncommon need) untuk menghubungkan politik dengan
luar, mengartikulasi filsafat hidup.’ Dia percaya bahwa nilai-nilai
masyarakat bebas datang dari agama, dan bahwa nilai utama adalah
kebebasan kehendak dan pilihan pribadi, memperkuat kekuatan pasar,
ideologi anti-kolektif. Unsur-unsur sentral dalam ideologi Thatcher adalah
nilai-nilai Victorian untuk personal (kebajikan kerja, pertolongan-diri dan
perjuangan moral), yang memiliki stratifikasi sosial sebagai latar belakang
tak terbantahkan, dan metafora pasar tempat istimewa untuk sosial
(industri,kesejahteraan dan pendidikan). Keunggulan dari model sosial ini
apanya anti-intelektualisme yang berasal dari kepastian dualistik
keyakinan, yang melihat argumen sebagai upaya untuk mendominasi,
ditambah dengan ketidakpercayaan yang profesional, yang menantang
dogma karena mereka secara moral cacat dan mencari-diri (self-seeking).
C. Pelatih Industri
Menurut pandangan kaum industrialis, semua hal yang dilakukan
dikerahkan untuk kepentingan industri termasuk pendidikan. Pendidikan
diarahkan pada hal-hal untuk menjadikan anak didik sebagai tenaga kerja.
Dilihat dari sisi kemanusiaan, pandangan kaum industrialis mereduksi
banyak kebutuhan anak didik. Industrial trainer dimaksudkan untuk
pelatihan kepada siswa melalui pembelajaran matematika yang merupakan
bagian daripersiapan untuk kehidupan siswa dalam menghadapi dunia
kerja. Matematika pada industrial trainer ini dipandang sebagai body of
knowledge. Matematika sebagai ratunya ilmu dimaksudkan matematika
adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain. Banyak ilmu-ilmu yang
penemuan dan pengembangannya bergantung dari matematika.
Matematika adalah tunggal. Kebenaran dan kesalahan di dalam
metematika bersifat absolut.
Pada kurikulum 2013 pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi siswa yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan
6
hidup untuk membekali siswa memasuki dunia kerja. Sehingga
pada industrial trainer teori sosial yang menginginkan siswa untuk menjadi
pemimpin yang keras relevan dengan prinsip kurikulum 2013. Teori
hakekat siswa padaindustrial trainer adalah siswa merupakan bejana
kosong. Dalam kurikulum 2013 dijelaskan bahwa siswa memiliki
pengetahuan dasar yang diharapkan dapat menjadi landasan untuk
menggali pengetahuan selanjutnya. Siswa dituntut aktif mencari dan
membangun pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Teori
kemampuan siswa pada industrial trainer sesuai dengan kurikulum 2013
yaitu pada bahwa pada proses pembelajaran guru dapat membentuk siswa
dengan kemampuan mereka. Kemampuan yang diharapkan adalah
kemampuan pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, diharapkan
siswa dapat menggunakan kemampuan/ bekal-bekal tersebut untuk
menjawab tantangan masa depan.
Tujuan pendidikan matematika kaum ini adalah back to basic, dimana
siswa dituntut untuk memiliki kemampuan dasar dalam
pendidikan. Teoribelajar yang digunakan adalah kerja keras, tugas, drill,
hafalan, sedangkan teori mengajar yang digunakan adalah transfer of
knowledge. Hal ini mengandung maksud bahwa dalam pembelajaran
matematika guru memindahkan pengetahuan ke siswa, sehingga siswa dan
guru memiliki pemahaman yang sama.
Sumber pembelajaran Industrial Trainer berasal dari guru. Dalam
proses pembelajaran tidak ada tempat untuk masalah sosial dalam
matematika, semuanya hanya tentang konsep dasar menghitung dan
bilangan. Pembelajaran semacam ini dilaksanakan di Indonesia pada
kurikulum 1994. Penilaian dalam Industrial Trainer bersifat otoriter,
lapisan masyarakat atas bertanggungjawab untuk mengecek dan
mengontrol level dibawahnya. Keragaman sosial tidak menjadi masalah
dalam matematika, kecuali siswa membutuhkan pengelompokkan dalam
kemampuan matematika.
7
2.3. Pragmatisi Teknologi
A. Ideologi Pragmatis
Merupakan sikap dan perilaku politik yang tidak menginginkan
adanya perubahan yang berarti (mendasar) dalam sebuah sistem. Sikap ini
biasanya dianut oleh mereka yang tengah menikmati posisi istimewa atau
kekuasaan dalam sebuah struktur atau paling tidak merasa sangat
diuntungkan oleh sistem yang ada. Kaum konservatif cenderung
mempertahankan dan melestarikan sistem yang sudah ada. Kalaupun
mereka melakukan perubahan karena desakan dan dorongan oleh pihak
luar, kaum konservatif hanya ingin perubahan itu tidak menggeser atau
menghilangkan posisi mereka dalam kekuasaan. Perubahan hanya
mungkin terjadi bila situasi sudah sangat krisis dan mendesak yang
memaksa mereka harus turun dari posisi kekuasaan.
Matematika dipandang sebagai Science of truth. Dimana ukuran
kebenaran ilmu adalah rasionalisme dan empirisme sehingga kebenaran
ilmu bersifat empiris dan rasional. Dalam kurikulum 2013 proses
pembelajaran matematika mengarahkan siswa untuk membuktikan sesuatu
hal berdasarkan pengalaman langsung.
Teori sosial masyarakat technological pragmatism menganggap bahwa
yang berprestasilah yang dapat duduk sebagai pemimpin. Hal ini tidak
sesuai dengan kurikulum 2013 yang fokus terhadap tiga aspek
pengembangan yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan karena,
pemimpin yang baik adalah pemimpin yang cerdas di bidang akademik
dan berkarakter serta terampil. Sama halnya pada kaum industrial trainer
bahwa hakekat siswa padatechnological pragmatist merupakan bejana
kosong dan tidak sesuai denganprinsip kurikulum 2013.
Dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk tetap melakukan
proses guna memunculkan dan memaksimalkan talenta (bakat) yang
mereka miliki untuk mendapatkan ijazah guna mempersiapkan
mereka untuk tantangan kerja di masa depan. Dengan memiliki ijazah
seseorang dapat menggunakannya untuk mencari pekerjaan
yang bermanfaat bagi dirinya. Teori belajar yang digunakan dalam oleh
8
kaum ini adalah thinking danpractice. Teori mengajar dilakukan
dengan memotivasi dari luar.
Belajar dalam ideologi ini adalah proses berpikir dan praktek sehingga
siswa membutuhkan alat peraga dalam proses pembelajaran. Guru sudah
mulai menggunakan teknologi sebagai alat bantu, dalam hal ini
mengkombinasikan antara manual dengan bantuan komputasi seperti
kalkulator. Menurut pandangan technological pragmatist, kemampuan
instruksi dan motivasi dapat dibangun melalui relevansi pekerjaan.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes eksternal, tes ini
dimaksudkan untuk menyediakan sertifikat pencapaian dan keterampilan
yang didapat. Dan keragaman sosial dan pendidikan dalam technological
pragmatist lebih menekankan pada manfaat untuk pekerjaan di masa
depan, atau pendidikan lebih lanjut di masa depan.
9
tergantung pada pengetahuan dan keterampilan para ahli profesional yang
dibuat berdasarkan utilitarian pragmatism.
Nilai-nilai moral, nilai-nilai disini terdiri dari kegunaan,
kemanfaatan, pragmatisme, dan kepentingan pribadi atau kelompok.
Ilmiah, kemajuan teknologi, dan pembangunan sosial sangat dihargai.
Teori masyarakat, industri dan pertumbuhan teknis dipahami sebagai
mesin pembangunan sosial, sehingga ilmu pengetahuan, tekonologi, dan
industri terletak pada masyarakat. Masyarakat dilihat sebagai meritokrasi
atau teknokratis dan masyarakatpun memperoleh pengetahuan ilmiah dan
teknologi yang diperlukan dengan meningkatnya kekayaan, status, dan
kekuasaan.
Teori anak, anak dipandang sebagai kapal kosong yang harus diisi
dengan fakta dan keterampilan. Ada juga yang menilai pengalaman
sebagai sumber keterampilan, serta penyebaran masa depan mereka di
dunia industri. Dan anak juga dipandang sebagai alat tumpul, yang harus
dipertajam melalui pelatihan untuk melakukan pekerjaan di masa yang
akan datang.
C. Kompleksitas View pragmatis Teknologi
Prespektif pada pragmatis teknologi dapat diidentifikasi baik secara
historis maupun pada saat ini. Tujuan ini termasuk ke dalam tiga elemen,
yaitu:
1. Perolehan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
melayani kebutuhan yang mendesak mengenai industri, perdagangan,
dan pekerjaan.
2. Perolehan pengetahuan ilmiah, matematika dan teknologi serta
keterampilan yang diperlukan untuk melayani kebutuhan teknologi
masa depan mengenai industri dan masyarakat.
3. Sertifikasi karyawan yang potensial, dengan cara melakukan
pemeriksaan dan test untuk memfasilitasi proses seleksi untuk
pekerjaan.
10
pengusaha lain, anggota birokrat pemerintah, ilmuan dan teknologi.
Kedua, kelompok yang berada dalam sistem pendidikan termasuk
administrator, guru dan pendidik. Kelompok ini merupakan reformis
bekerja di dalam sistem pendidikan yang mempengaruhi perubahan dalam
kurikulum matematika.
11
matematika untuk beberapa sekolah menengah selektif adalah matematika
murni, sedangkan untuk di sekolah dasar umumadalah aritmatika dasar.
Hanya lebih dari satu dekade kemudian, Komisi Internasional tentang
Pengajaran Matematika dilaporkan bahwa: ‘Tujuan pragmatis teknologis
telah menjadi semakin lebih penting’. (Dewan Nasional Guru Matematika,
1970, halaman 183). Meskipun tekanan ini, kurikulum matematika sekolah
masih sebagian besar terdiri dari aritmatika untuk massa, dan matematika
murni bagi mereka dalam pendidikan selektif (Cooper, 1985).
Seperempat abad kemudian laporan resmi berikutnya pada
matematika di pendidikan menengah diumumkan. Kata-kata pertamanya
sebagai berikut: Standar hidup kitadan posisi kita di dunia tergantung pada
kemampuan kita untuk tetap di garis depan kemajuan ilmiah, baik murni
dan terapan. Matematika adalah dasar ilmu pengetahuan ... [ matematika ]
aplikasi siapnya tidak bisa ditanamkan terlalu dini. (Departemen
Pendidikan, 1958, halaman iii). Pernyataan tersebut merupakan pergeseran
ke arah posisi pragmatis penuh teknologi, di mana pendidikan matematika
dan ilmiah terlihat untuk mendorong pengembangan teknologi dan
industri, dan karenanya untuk kemajuan sosial dan kemakmuran.
12
Matematika sekolah dipandang memiliki dua bagian. Pertama,
adalah keterampilan, prosedur, fakta dan pengetahuanmatematika
murni. Ini adalah tulang kering subjek, yang sebenarnya adalah alat
untuk dikuasai. Kedua, adalah aplikasi dan penggunaan matematika.
Ini adalah bagian penting, hidup dari matematika, yang membenarkan
dan memotivasi studi tentang subjek.. Matematika sekolah adalah
subjek menghadap ke luar, mencari aplikasi peningkatan kompleksitas.
Nilai intrinsik, kreativitas dan pola tidak dianggap signifikan.
13
e. Teori Sumber Daya untuk Pendidikan Matematika
Sumber Daya memainkan peran penting dalam pandangan
pedagogi. Guru menggunakan mereka untuk menggambarkan dan
memotivasi mengajar. Belajar adalah praktis, sehingga siswa harus
memiliki akses ke sumber daya untuk belajar eksperimental dan
berpraktek. Keterampilan teknologi informasi adalah penting, sehingga
siswa harus berpegang langsung pada pengalaman komputer, video
interaktif, dan sumber daya serupa. Mendasari semua ini adalah
pandangan pengalaman belajar, perlunya siswa memiliki pengalaman
praktis.
f. Teori Mengajar Matematika
Pandangan pengajaran matematika yang terkait dengan perspektif
pragmatis teknologis adalah bahwa pengajaran keterampilan dan
motivasi melalui relevansi kerja. Fokusnya adalah pada ‘seni mengajar
seni 175 penerapan matematika’ (Lighthill, 1973, halaman 98). Dalam
pendidikan tinggi, ada penekanan pada pemecahan masalah yang
diterapkan. Dalam pengajaran pemodelan setidaknya tiga kegiatan
yang berbeda harus dilibatkan:
(1) Praktik dalam menangani masalah lengkap.
(2) Latihan pada keterampilan pemodelan tertentu.
(3) Pengembangan kesadaran strategi yang efektif.
14
menggambarkan kemampuan tersebut. (Unit Pendidikan Lanjutan,
1982, halaman 3)
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Industrial trainer yang dimaksudkan dalam pembelajaran matematika
yaitu suatu kegiatan pelatihan yang dilakukan kepada siswa. Pelatihan
tersebut misalnya metode latihan, hafalan, dan praktek. Pelatihan ini
merupakan bagian dari persiapan yang dilakukan guru untuk kehidupan
siswa dalam menghadapi dunia kerja. Ini bertujuan untuk membantu siswa
dalam menanamkan kemampuan-kemampuan dan nilai-nilai yang sesuai
dengan dunia atau tantangan kerja di masa depan. Di industrial
trainer, pendidikan tinggi di masa depan siswa tidak begitu diatur atau
diperhatikan.
Technological Pragmatist merupakan kelompok modern yang turun
dari industri trainer yang bertugas untuk mempromosikan ideologi versi
modern dengan tujuan utilitarian (azaz kemanfaatan). Kelompok pada aliran
ini khawatir dengan perkembangan pendidikan pada tahapindustrial
trainer makanya, mereka membuat kelompok baru yang menerapkan
perkembangan teknologi.
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Ernest, Paul. 1991. The Philosophy of Mathematics Education. British: Taylor and
Francis e-Library.
http://trysagustyamanda.blogspot.com/2014/01/implementasi-filsafat-dalam-
pendidikan.html?m=1
http://deliasartika.blogspot.com/2014/01/implementasi-filsafat-dalam-
pendidikan.html?m=1