Anda di halaman 1dari 2

Sejarah perkembangan teori grup

A. Pengertian teori grup


Teori grup adalah sebuah topik dari matematika yang spesifik membahas
tentang grup. Latar belakang teori grup ini didasari oleh teori persamaan aljabar,
teori bilangan dan geometri. Beberapa pengagas penelitian dalam topik ini antara
lain Galois, Gauss, Euler, Lagange, dan Abel. Dari ahli-ahli tersebut maka Galois
terkenal dengan teori Galois yang membahas tentang kaitan teori grup dan medan.

B. Sejarah perkembangan teori grup


Awal dari teori grup ini berasal dari ulah Evariste Galois pada tahun 1830.
Permasalahan persamaan aljabar terpecahkan dengan aneh. Sebelumnya Galois
sendiri Galois mendalami grup secara konkret dalam bentuk permutasi. Dalam
sekian masalah teori grup ini, teori grup abelian (yang ditemukan Abel) yang
mencakup bentuk-bentuk kuadrat. Dalam teori Galois, yang nota benenya awal
dari teori grup dijelaskan bawasanya dengan penggunaan grup sebuah gambar
persamaan maka akan dapat dicari solusinya dengan persamaan suku banyak.
Makanya dalam hal ini dinamakan teori grup.
Sebuah permasalahan pertama cara membuat sebuah persamaan pangkat
m dan memiliki akar m sama dengan akar dari persamaan berpangkat n.
Dalam hal ini Hudde dan Saunderson memberikan penjelasan bahwasanya faktor
pangkat dua dari sebuah pernyataan bikuadratik akan menghasilkan sebuah
persamaan sektik. Pernyataan Hudder dan Saunderson ini yang selanjutnya di
selidiki oleh Le Soeur dan Waring pada tahun 1762 hingga 1782.
Dasar utama dalam persamaan dasar ini adalah permutasi grup yang
dikemukakan oleh Lagrange. Berdasarkan hal tersebut maka diperoleh rumusan
teori subtitusi. Lagrange menemukan seluruh penyelesaian yang dia temukan
merupakan akar rasional dari persamaan yang terkait. Dalam mempelajari sifat
dari fungsi tersebut maka Lagrange menerbitkan Calul des Combinasions. Karya
dari Vandermonde pada tahun 1770 berpengaruh pada perkembangan teori
selanjutnya. Sementara itu Ruffini berupaya membuktikan untuk mencari
penyelesaian persamaan pangkat lima dan persamaan lain dengan pangkat yang
lebih tinggi. Kembali pada Ruffini, mengkategorikan secara intransitif dan
transitif serta grup imprimitif dan grup primitif. Dengan memakai grup tersebut
dari sebuah persamaan yang disebut lassieme della permutazioni. Kembali pada
teorema Galois, Galois menemukan 1 , 2 adalah akar dari sebuah
persamaan. Maka untuk suatu grup permutasi dari r. Dengan cara subtitusi
diperoleh setiap akar bersifat invariabel dan rasional. Kontradiktif dengan hal
tersebut, setiap fungsi dapat ditentukan akarnya secara rasional dengan cara
subtitusi memiliki sifat invarian.
Di samping itu Galois juga mempopulerkan teori persamaan modular dan
fungsi eliptik. Pada tahun 1882 Von Dyck merumuskan secara modern tentang
definisi suatu grup. Pembahasan tentang Lie dan subgrup diskrit sebagai grup
transfprmasi. Perumusan tersebut telah dimulai oleh Sophus Lie dan diikuti oleh
Schur dan Murer. Selanjutnya teori diskontinu atau grup diskrit sendiri digagas
oleh Felix Klein, Poincare serta Picard. Beberapa ahli lain juga meneliti hal ini
diantaranya Emil Artin, Emmy Noether dan Sylow. Cakupkan dalam struktur
aljabar abstrak Seperti, Ring, Medan dan modulus dikelompokkan dalam
pembahasan grup Abelian. Sementara itu James Newman mengungkap teori grup
merupakan sebuah topik metematika dimana sebuah subjek melakukan sesuatu
dan membandingkan hasilnya dengan perlakuan yang sama dari objek yang
berbeda, atau bisa juga dilakukan sebuah perlakuan yang berbeda pada objek yang
sama.

Sumber : www.marthamatika.com/2015/04/teori-grup.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai