0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
138 tayangan2 halaman
Teori grup berawal dari masalah persamaan aljabar yang dicoba pecahkan oleh Galois pada 1830 dengan menggunakan konsep grup. Galois memperkenalkan teori grup dan hubungannya dengan medan. Perkembangan selanjutnya termasuk teori grup abelian oleh Abel dan rumusan dasar teori substitusi oleh Lagrange. Pada abad ke-19, kontribusi besar diberikan oleh Galois, Lie, Klein, dan Picard dalam mengembangkan definisi modern tentang grup.
Teori grup berawal dari masalah persamaan aljabar yang dicoba pecahkan oleh Galois pada 1830 dengan menggunakan konsep grup. Galois memperkenalkan teori grup dan hubungannya dengan medan. Perkembangan selanjutnya termasuk teori grup abelian oleh Abel dan rumusan dasar teori substitusi oleh Lagrange. Pada abad ke-19, kontribusi besar diberikan oleh Galois, Lie, Klein, dan Picard dalam mengembangkan definisi modern tentang grup.
Teori grup berawal dari masalah persamaan aljabar yang dicoba pecahkan oleh Galois pada 1830 dengan menggunakan konsep grup. Galois memperkenalkan teori grup dan hubungannya dengan medan. Perkembangan selanjutnya termasuk teori grup abelian oleh Abel dan rumusan dasar teori substitusi oleh Lagrange. Pada abad ke-19, kontribusi besar diberikan oleh Galois, Lie, Klein, dan Picard dalam mengembangkan definisi modern tentang grup.
Teori grup adalah sebuah topik dari matematika yang spesifik membahas tentang grup. Latar belakang teori grup ini didasari oleh teori persamaan aljabar, teori bilangan dan geometri. Beberapa pengagas penelitian dalam topik ini antara lain Galois, Gauss, Euler, Lagange, dan Abel. Dari ahli-ahli tersebut maka Galois terkenal dengan teori Galois yang membahas tentang kaitan teori grup dan medan.
B. Sejarah perkembangan teori grup
Awal dari teori grup ini berasal dari ulah Evariste Galois pada tahun 1830. Permasalahan persamaan aljabar terpecahkan dengan aneh. Sebelumnya Galois sendiri Galois mendalami grup secara konkret dalam bentuk permutasi. Dalam sekian masalah teori grup ini, teori grup abelian (yang ditemukan Abel) yang mencakup bentuk-bentuk kuadrat. Dalam teori Galois, yang nota benenya awal dari teori grup dijelaskan bawasanya dengan penggunaan grup sebuah gambar persamaan maka akan dapat dicari solusinya dengan persamaan suku banyak. Makanya dalam hal ini dinamakan teori grup. Sebuah permasalahan pertama cara membuat sebuah persamaan pangkat m dan memiliki akar m sama dengan akar dari persamaan berpangkat n. Dalam hal ini Hudde dan Saunderson memberikan penjelasan bahwasanya faktor pangkat dua dari sebuah pernyataan bikuadratik akan menghasilkan sebuah persamaan sektik. Pernyataan Hudder dan Saunderson ini yang selanjutnya di selidiki oleh Le Soeur dan Waring pada tahun 1762 hingga 1782. Dasar utama dalam persamaan dasar ini adalah permutasi grup yang dikemukakan oleh Lagrange. Berdasarkan hal tersebut maka diperoleh rumusan teori subtitusi. Lagrange menemukan seluruh penyelesaian yang dia temukan merupakan akar rasional dari persamaan yang terkait. Dalam mempelajari sifat dari fungsi tersebut maka Lagrange menerbitkan Calul des Combinasions. Karya dari Vandermonde pada tahun 1770 berpengaruh pada perkembangan teori selanjutnya. Sementara itu Ruffini berupaya membuktikan untuk mencari penyelesaian persamaan pangkat lima dan persamaan lain dengan pangkat yang lebih tinggi. Kembali pada Ruffini, mengkategorikan secara intransitif dan transitif serta grup imprimitif dan grup primitif. Dengan memakai grup tersebut dari sebuah persamaan yang disebut lassieme della permutazioni. Kembali pada teorema Galois, Galois menemukan 1 , 2 adalah akar dari sebuah persamaan. Maka untuk suatu grup permutasi dari r. Dengan cara subtitusi diperoleh setiap akar bersifat invariabel dan rasional. Kontradiktif dengan hal tersebut, setiap fungsi dapat ditentukan akarnya secara rasional dengan cara subtitusi memiliki sifat invarian. Di samping itu Galois juga mempopulerkan teori persamaan modular dan fungsi eliptik. Pada tahun 1882 Von Dyck merumuskan secara modern tentang definisi suatu grup. Pembahasan tentang Lie dan subgrup diskrit sebagai grup transfprmasi. Perumusan tersebut telah dimulai oleh Sophus Lie dan diikuti oleh Schur dan Murer. Selanjutnya teori diskontinu atau grup diskrit sendiri digagas oleh Felix Klein, Poincare serta Picard. Beberapa ahli lain juga meneliti hal ini diantaranya Emil Artin, Emmy Noether dan Sylow. Cakupkan dalam struktur aljabar abstrak Seperti, Ring, Medan dan modulus dikelompokkan dalam pembahasan grup Abelian. Sementara itu James Newman mengungkap teori grup merupakan sebuah topik metematika dimana sebuah subjek melakukan sesuatu dan membandingkan hasilnya dengan perlakuan yang sama dari objek yang berbeda, atau bisa juga dilakukan sebuah perlakuan yang berbeda pada objek yang sama.
Sumber : www.marthamatika.com/2015/04/teori-grup.html?m=1