Anda di halaman 1dari 6

D.

Profil Peraih Medali OSN dalam Memecahkan Masalah Matematika

Ada dua orang siswa SMP yang meraih medali OSN dalam memecahkan masalah
matematika yaitu Mia dan Yansen. Masalah yang digunakan aadalah masalah OSN dan masalah
umum. Masalah tersebut yaitu ;

Masalah 1.1 (bola)

Masalah 3.3 ( ember dan air)

Masalah 3.3. Ember dan Air

Saya mempunyai air dalam sebuah ember. Berat air adalah 99 kg dan berat ember 1 kg.

1. Berapa persen berat air terhadap berat keseluruhan ( berat ember dan air)?
2. Jika 5 kg air dibuang, berapa persen berat air terhadap berat keseluruhan sekarang?
3. Berapa kg air yang harus dibuang sehingga persen berat air yang tersisa terhadap berat
keseluruhan adalah 95%?
4. Berapa kg air yang harus dibuang sehingga persen berat air yang tersisa terhadap berat
keseluruhan adalah 50%?
5. Sketsa grafik dari persamaan itu pada gambar berikut.
6. Apakah mungkin untuk membuang air sehingga persen berat air yang tersisa terhadap
berat keseleruhan adalah 1%? Beikan alasan untuk jawabanmu ini.

Masalah 1.1. Bola

Suatu bola jika dijatuhkan tegak lurus ke tanah dari suatu ketinggian, akan memaantul
kembali tegak lurus sampai sepertiga tinggi semula. Selanjutnya bola turun kembali tegak lurus,
memantul kembali sepertiga tingginya, dan seterusnya. Jika jarak yang ditempuh bola tersebut
pada saat menyentuh tanah yang keempat kalinya sama dengan 106 m, dari ketinggian berapakah
bola tersebut dijatuhkan?

Tahapan aktivitas penyelesaian masalah matematika yang dilakukan oleh Mia dan
Yensen adalah ssebagai berikut.

1. Tahap Memahami Masalah


Peraih medali memahami masalah tanpa menulis atau menggambar
sesuatu. Mia membaca masalah setidaknya dua kali. Bila dalam masalah ada
kalimat/ pertanyaan yang membingungkan/ bermakna ganda, Mia akan membaca
masalah setidaknya dua kali dan melakukan perhitungan dalarn pikirannya guna
memahami makna kalimat tersebut. Mia juga melakukan perhitungan guna
memperoleh gambaran mengenai jawaban. Berdasarkan apa yang dibaca, ia
membentuk representasi internal untuk memahami masalah. Ia membayangkan
kejadian masalah seolah-olah terjadi nyata di hadapannya. Representasi yang
demikian dapat membuat Mia tersenyum lucu ketika memahami masalah.
Yansen memahami masalah matematika dari kegiatan membaca sekali.
Alasannya karena ia sudah dapat menentukan informasi yang penting dari
masalah. Lagi pula, pengalaman sebelumnya dalam memecahkan masalah yang
mirip atau ' pengalaman dalam kehidupan sehari-hari membantu Yansen dalam
memahami masalah. Ia sudah dapat menduga apa yang ditanyakan dari masalah
berdasarkan pengalaman memecahkan masalah sebelumnya. Kemudian, ia
mengaitkan yang ditanyakan dengan informasi yang dibacanya guna menentukan
yang diketahui dari masalah. Kejadian dalam kehidupan sehari-hari juga
membantunya dalam membentuk representasi internal yang tepat dari masalah.
Selain itu, Yansen melakukan perhitungan dalarn pikirannya guna mengetahui
hubunganantarainformasi-informasipentingdarimasalah.
Ketepatan representasi internal peraih medali dapat dilihat pada waktu
mereka menceritakan pemahamannya. Mia dan Yansen dengan tepat
menyebutkan informasi yang relevan dengan pemecahan masalah yaitu yang
diketahui dan yang ditanyakan dari masalah. Informasi itu kemudian
direpresentasikan oleh peraih medali ke dalam simbol-simbol/variabel-variabel
yang sesuai. Representasi ini digunakan peraih medali dalam membuat rencana
pemecahan masalah.

2. Tahap Mengembangkan Rencana


Peraih medali membuat rencana pemecahan masalah tanpa
menulis/menggambar sesuatu. Mereka hanya memikirkannya. Ide rencana
berasal dari pengetahuan sebelumnya mengenai konsep matematika tertentu
atau dari memecahkan masalah matematika sebelumnya. Peraih medali
memanfaatkan pengalaman sebelumnya dalam memecahkan masalah, karena
ia menginternalisasi pengalaman itu menjadi pengetahuan. Ketika menghadapi
masalah yang mirip, peraih medali menggunakan pengetahuan tersebut.
Penggunaan masalah sebelumnya (sumber) untuk memecahkan masalah baru
(target) menunjukkan bahwa peraih medali menggunakan pendekatan analogi.

Peraih medali juga dapat menceritakan rencana yang dibuatnya secara


terperinci tanpa melakukan kesalahan. Hal ini dapat dilakukan karena peraih
medali mengingat semua informasi yang relevan dan merepresentasikannya
baik secara internal dengan memvisualisasinya, maupun secara eksternal
dalam simbol-simbol yang sesuai.

3. Tahap Melaksanakan Rencana


Pada waktu melaksanakan rencana, kedua peraih medali tidak tampak
terbeban atau terlihat ragu-ragu. Mia beberapa kali bersenandung kecil ketika
memecahkan masalah. Mia memiliki sikap positif ketika melaksanakan
rencana. Begitu pula dengan Yansen, ia tampak tenang dan terus bekerja
hingga memperoleh jawaban masalah. Ia terlihat beberapa kali memandang ke
depan dan berhenti menulis. Berdasarkan ciri aktivitas fisik yang disampaikan
Yansen, maka saat itu ia sedang memikirkan pelaksanaan rencananya atau
memeriksa kembali penyelesaian.
Peraih medali dapat menceritakan penyelesaiannya dan sadar apa yang
dikerjakan pada waktu melaksanakan rencana. Ini ditunjukkan dengan mereka
bisa menceritakan dan menjelaskan alasan di balik apa yang ditulisnya.
Alasan ini berupa mengapa peraih medali menulis baris tertentu, atau
bagaimana memperolehnya.

4. Tahap Memeriksa Kembali


Peraih medali memeriksa penyelesaiannya. Aktivitas memeriksa ini
tampak ketika peraih medali berhenti menulis sebelum melanjutkan
penyelesaiannya. Mia memeriksa penyelesaian dengan cara melihat kembali
penyelesaiannya dari awal atau mensubstitusi jawaban ke persamaan yang
mewakili masalah. Pemeriksaan ini dilakukan juga pada perhitungan-
perhitunganyangtelahdibuatnya.
Yansen juga memeriksa penyelesaiannya. Pertama, ia memeriksa
berdasarkan pemahamannya mengenai hubungan antara variabel-variabel
dalam masalah. Jika jawaban-jawabannya sesuai dengan hubungan tersebut,
maka jawaban jawaban tersebut dibenarkan. Sebaliknya jika tidak sesuai,
maka penyelesaiannya perlu diperiksa kembali. Hal ini dilakukannya
bersamaan pada saat memecahkan masalah. Kedua, Yansen memeriksa
penyelesaiannya pada waktu mengerjakan baris tertentu berdasarkan baris-
baris sebelumnya. Caranya adalah ketika mengerjakan baris tertentu, jika baris
itu tidak sesuai dengan informasi dari yang dikerjakan sebelumnya, dengan
representasi internal masalah, atau dengan yang diketahui dari masalah, maka
Yansen akan mengoreksi baris-baris sebelumnya. Pemeriksaan yang demikian
dilakukan sejak awal memecahkan masalah. Ketiga, Yansen mensubstitusi
jawabannya.
Aktivitas dan sikap yang ditunjukkan oleh kedua peraih medali
dapat ditiru oleh siswa-siswa lainnya dalam memecahkan masalah-masalah
matematika. Siswa-siswa dapat memiliki kemampuan tersebut dengan meniru
(imitate) siswa-siswa lain yang lebih mampu atau guru, dan berlatih(practice)
memecahkan masalah-masalah (Polya, 1973).
Jawaban masalah matematika yang diselesaikan oleh Mia dan Yensen

1. Masalah 3.3. Ember dan air oleh Mia

Gambar tersebut merupakan tulisan tangan Mia

2. Masalah 1.1 Bola


Penyelesaian masalah yang dilakukan oleh Mia dan Yansen

Gambar tersebut merupakan penyelesaian masalah oleh Mia


Gambar tersebut merupakan pemecahan masalah yang dilakukan Yansen.

Anda mungkin juga menyukai